Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan

Bahan Ajar Menulis Teks Fabel Bermuatan Nilai Kehidupan Heny Gastiana Dewi; Heri Suwignyo; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.07 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i8.11425

Abstract

Abstract: This research aims to produce writing fable text teaching materials contains living values on seventh grade which developed by referring to the elements of contect, systematics, language, and display design. The model used is the development of 4D. The results are (1) based on the feasibility test of this resource is feasible and ready to be implemented and (2) there is significant influence in learning writing fable text.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa bahan ajar menulis teks fabel bermuatan nilai kehidupan pada kelas VII yang dikembangkan dengan berpedoman pada unsur isi, sistematika, kebahasaan, dan desain tampilan. Model yang digunakan adalah model pengembangan 4D. Hasil yang didapatkan adalah (1) berdasarkan uji kelayakan bahan ajar ini layak dan siap untuk diimplementasikan serta (2) terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran menulis teks fabel.
BENTUK GAYA BAHASA KOMUNIKASI FACEBOOK KOMUNITAS SENIMAN LAKI-LAKI Muh. Irfan Mukhlishin; Maryaeni Maryaeni; Yuni Pratiwi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.6, Juni 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.577 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i6.6365

Abstract

The use of increasingly diverse language, it is because they want or do not want the language we use will definitely be contaminated with the language of all regions in Indonesia and even discuss international languages. Therefore this article seeks to know the style of male language in communication through social media facebook, especially for the community of artists in Malang. In particular how the shape and meaning of language style male artist community in facebook? Style of language used male artist in the city of Malang is a stylistic comparison that is widely used is the "personification" of the style of figurative language depicting inanimate objects or goods lifeless as if it has human nature and "simile "in comparison of two things that are essentially different and deliberately considered equal.Penggunaan bahasa semakin beragam, hal ini karena mau atau tidak mau bahasa yang kita gunakan pasti akan terkontaminasi dengan bahasa dari seluruh daerah di Indonesia dan bahkan bahas-bahasa internasional. Untuk itu artikel ini berusaha mengetahui gaya bahasa laki-laki dalam komunikasi melalui media sosial facebook khususnya untuk para komunitas seniman di Malang Raya. khususnya bagaimana bentuk dan makna gaya bahasa laki-laki komunitas seniman dalam facebook? Gaya bahasa yang digunakan seniman laki-laki di kota Malang adalah Gaya bahasa perbandingan yang banyak digunakan adalah ”personafikasi” yaitu gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan dan ”simile” yaitu perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja dianggap sama.
Representasi Perilaku Toleran dalam Puisi Karya Siswa SMA Abdul Karim Wirawan; Muakibatul Hasanah; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 7: JULI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i7.13709

Abstract

Abstract: This study aims to describe the tolerant behavior contained in poems by high school students. This research uses a qualitative approach based on the theory of sociological literature. The results showed that tolerant behavior contained in poems by students in the form of (1) respecting others, (2) accepting and valuing differences, (3) being open to others, and (4) accepting differences of opinion. Tolerant behavior in poetry high school students tends to be aimed at the closest people, namely mothers and friends. Tolerant behavior is also aimed not only at fellow human beings but also at other living things.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku toleran yang terdapat dalam puisi karya siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan teori sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku toleran yang terdapat dalam puisi karya siswa berupa (1) menghargai orang lain, (2) menerima dan menghargai perbedaan, (3) bersikap terbuka terhadap orang lain, dan (4) menerima perbedaan pendapat. Perilaku toleran dalam puisi karya siswa SMA cenderung ditujukan kepada orang terdekat, yakni ibu dan sahabat. Perilaku toleran juga ditujukan tidak hanya kepada sesama manusia, namun juga kepada makhluk hidup lain.
WUJUD PENGAKUAN ADANYA NORMA-NORMA MUTLAK DARI TUHAN DALAM KUMPULAN CERPEN LUKISAN KALIGRAFI KARYA A. MUSTOFA BISRI Esa Kharisma M. Nakti; A. Syukur Ghazali; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.8, Agustus 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.979 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i8.6619

Abstract

Characters in the short story is the bearer of the mandate want delivered author. From the collection of short stories "Lukisan Kaligrafi", transcendental attitude as the implications of believing in God is reflected from the recognition of the existence of absolute norms of the God by the characters in the stories. These norms are divided into (a) taubatan nasuha (repentance undertaken on the awareness deepest heart with a determination not to repeat the sin), (b) wara' (away or leave everything unclear about the haram and halal), and (c) ridha or rida (accept what has been decreed by God, either painful or pleasant).Tokoh dalam cerpen merupakan pengemban amanat yang ingin disampaikan pengarang. Dari kumpulan cerpen Lukisan Kaligrafi, sikap transenden sebagai implikasi beriman kepada Tuhan tergambar dari pengakuan adanya norma-norma mutlak dari Tuhan oleh tokoh dalam cerita. Norma-norma tersebut terbagi menjadi (a) taubatan nasuha (tobat yang dilakukan atas kesadaran hati terdalam disertai tekad tidak mengulangi perbuatan dosa), (b) wara’ (menjauhi atau meninggalkan segala hal yang belum jelas haram dan halalnya), dan (c) ridha atau rida (menerima apa saja yang telah ditetapkan Tuhan, baik yang menyusahkan maupun menyenangkan).  
KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS PUISI Yuli Dwi Pratiwi; Maryaeni Maryaeni; Heri Suwignyo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.5, Mei 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.313 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i5.6265

Abstract

This study describes the creative process of students in writing poetry text and creativity of students in poem text. This study used a qualitative approach with case type of study. Data were collected by interview and document study. The instrument used was a guide of data collection and data analysis. Checking the validity of the data was performed using perseverance of observation and triangulation. Result this study is the creative process of student in finding ideas was generally listening to music and student use three until six language irregularities in their poetry.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses kreatif siswa dan kreativitas dalam puisi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dengan teknik wawancara dan studi dokumen. Instrumen yang digunakan panduan pengumpulan data dan panduan analisis data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan proses kreatif siswa ketika tahap pencarian ide secara umum mendengarkan musik dan siswa menggunakan tiga sampai enam bentuk penyimpangan bahasa dalam puisinya.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS CERPEN DENGAN KONVERSI TEKS UNTUK SISWA KELAS VII SMP Rina Novia Wahyuningtyas; Maryaeni Maryaeni; Roekhan Roekhan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.7, Juli 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.957 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i7.6562

Abstract

This research aims to produce writing short story teaching materials with the modeling conversion text. This research use a model of development Borg and Gall adaption. The result materials consist of five section. The materials tested to (1) Literary learning expert, (2) writing short stories expert, (3) writing short story teaching materials expert, (4) design graphic expert, (5) practitioners, and (6) student. Based on the test result obtained from the questionnare showed that teaching materials are decent and ready to be implemented.Penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar menulis cerpen dengan konversi teks. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg dan Gall. Bahan ajar yang dihasilkan terdiri atas lima bagian. Bahan ajar tersebut diujicobakan kepada  (1) ahli pembelajaran sastra, (2) ahli menulis cerpen, (3) ahli bahan ajar menulis cerpen, (4) ahli desain grafis, (5) praktisi, dan (6) siswa. Berdasarkan hasil uji coba yang diperoleh dari angket menunjukkan bahwa bahan ajar layak dan siap diimplementasikan.
PEMANFAATAN BUKU CERITA BERGAMBAR SEBAGAI SUMBER BACAAN SISWA SD Hendra Adipta; Maryaeni Maryaeni; Muakibatul Hasanah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.5, Mei 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.017 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i5.6337

Abstract

This research was conducted in order to determine how to use picture books as a source of reading students learning Indonesian in elementary students. This study uses a descriptive qualitative research design. The data collection was done by using participant observation, in-depth interviews, and documentation. Activity data analysis starts from the reduction of the data (data reduction), presentation of data (data display), until the conclusion / verification (conclusion drawing / verification). Based on data analysis, obtained 3 conclusion of the study as follows: (1) the use of picture books was quite effective interest students in learning. (2) The problem faced by teachers, availability of picture books are still a few, as well as the lack of variety bukucerita display, (3) a solution to overcome existing obstacles teachers reproduce themselves by means of picture books and teachers look for variations replicate their own stories on the internet.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan buku cerita bergambar sebagai sumber bacaan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SD. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kegiatan analisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data, hingga kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan analisis data, diperoleh 3 kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1) pemanfaatan buku cerita bergambar sudah cukup efektif menarik minat siswa dalam pembelajaran, (2) kendala yang dialami oleh guru yaitu ketersediaan buku cerita bergambar yang masih sedikit, serta kurangnya variasi buku cerita bergambar, (3) solusi untuk mengatasi kendala yang ada guru memperbanyak sendiri buku cerita bergambar dengan cara menggandakannya  yaitu guru mencari variasi cerita lain di internet.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CERITA RAKYAT SEBAGAI PENUMBUHAN KARAKTER SISWA Kusmayadi Kusmayadi; Imam Suyitno; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 7: JULI 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.463 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i7.9630

Abstract

This study was aimed to test feasibility multimedia appreciation folklore charged character education for student junior grade VII. The approach that was undertaken use qualitative and quantitative reseach. Subject pilot this reseach is one expert learning, one person media expert learning, practitioner, 5 (six) student on trial small group, and 30 (thirty) student on trial a large group. The trial court implemented in Junior High School 1 Praya Lombok Middle east. The data was undertaken through observation, charging chief, and guide documentation. Analysis quantitative data done by counting the percentage feasibility the product of the people of learning, media experts, practitioner, the results of the small group and results of the test a large group. The results of data qualitative presented in the form of exposure to. The research results show multimedia learning on all the step of experiment try is at the percentage very reasonable to be used as a media learning.Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan multimedia apresiasi cerita rakyat bermuatan pendidikan karakter untuk siswa SMP Kelas VII. Pendekatan yang dilakukan menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Subjek uji coba penelitian ini adalah satu orang ahli pembelajaran, satu orang ahli media pembelajaran, satu orang praktisi, enam siswa pada uji coba kelompok kecil, dan tiga puluh siswa pada uji coba kelompok besar. Uji coba lapangan dilaksanakan di SMPN 1 Praya Timur Lombok Tengah. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, pengisian angket, dan panduan dokumentasi. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghitung persentase kelayakan produk dari ahli pembelajaran, ahli media, praktisi, hasil uji kelompok kecil dan hasil uji kelompok besar. Hasil data kualitatif disajikan dalam bentuk paparan. Hasil penelitian menunjukkan multimedia pembelajaran pada semua tahap uji coba berada pada persentase sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMERANKAN DRAMA BERBASIS LEGENDA UNTUK KELAS VII SMP DI DAERAH JAWA Yohanes Nurcahyo Wisnu Aji; Heri Suwignyo; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 9: September 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.738 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i9.9926

Abstract

This study aims at producing teaching materials products for legendary drama play based on the concept of transfer of rides to facilitate junior high school students in changing legend story text into drama script and perform it. The methods using in this research and development was ASSURE models, including need analysis of learner, formulation of standards and objectives, selecting and using teaching materials, validation, testing, evaluation, and revision of teaching materials. The result of this research and development is teaching material product for legendary drama play which is feasible to be used by students in learning and also to improve student competence in drama play.Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk bahan ajar memerankan drama berbasis legenda memanfaatkan konsep alih wahana untuk memudahkan siswa SMP mengubah teks legenda menjadi naskah drama dan memerankannya. Metode penelitian dan pengembangan menggunakan model ASSURE, meliputi analisis kebutuhan pembelajar, perumusan standar dan tujuan, memilih dan menggunakan materi bahan ajar, validasi, uji coba, evaluasi, dan revisi bahan ajar. Hasil penelitian dan pengembangan adalah produk bahan ajar memerankan drama berbasis legenda yang layak digunakan oleh siswa-siswi dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam bermain drama. 
Telaah Nilai Toleransi Sosial Dalam Novel Karya Ahmad Tohari Rayi Oktafiani Utomo; Muakibatul Hasanah; Maryaeni Maryaeni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 6: JUNI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i6.13620

Abstract

Abstract: This study aims to examine and describe the values of social tolerance contained in the novels by Ahmad Tohari. Social tolerance is an attitude of mutual respect and respect for racial, religious, cultural differences and is polite and friendly to others. The values of social tolerance examined in this study include (1) courtesy and (2) understanding social identity. The approach and method in this research is a qualitative approach to the sociology of literature and text studies. The results of this study include (1) the attitude of courtesy found is illustrated by the attitude of greeting and saying goodbye when meeting, not saying rude or dirty, not refuting the commands of an older person, listening well when others speak, and not violating the norm or rules that apply in society, and (2) the attitude of understanding the social identity found is described by respecting and appreciating differences, understanding the rights and obligations of others, and not imposing the will on others.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan nilai toleransi sosial yang terdapat dalam novel-novel karya Ahmad Tohari. Toleransi sosial adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan ras, agama, budaya serta sopan dan ramah kepada orang lain. Nilai toleransi sosial yang ditelaah dalam penelitian ini, meliputi (1) sopan santun dan (2) memahami identitas sosial. Pendekatan dan metode pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan sosiologi sastra dan studi teks. Hasil dari penelitian ini, meliputi (1) sikap sopan santun yang ditemukan digambarkan dengan sikap memberi salam dan pamit saat bertemu, tidak berkata yang kasar atau kotor, tidak membantah perintah orang yang lebih tua, mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara, dan tidak melanggar norma atau aturan yang berlaku di masyarakat, dan (2) sikap memahami identitas sosial yang ditemukan digambarkan dengan menghargai dan mengapresiasi perbedaan, memahami hak dan kewajiban orang lain, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.