Protein merupakan komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia untuk kesehatan tubuh. Salah satu sumber protein yang melimpah di Indonesia adalah alga Spirulina Sp. Ekstraksi protein alga, sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan, protein tersimpan dalam sel-sel alga yang memiliki dinding yang sangat keras. Metode konvensional yang selama ini dilakukan membutuhkan waktu yang sangat lama, dan energi yang besar. Untuk mengatasi hal itu, sebuah metode alternatif yang diajukan dalam penelitian ini, adalah metode ekstraksi ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum ekstraksi protein dari Spirulina Sp dan mengetahui pengaruh parameter ekstraksi terhadap yield. Sprirulina Sp yang tekah dikeringkan dan dihaluskan diumpankan ke dalam ekstraktor yang berisi etanol. Gelombang ultrasonic, kemudian dialirkan ke dalam ekstraktor melalui probe. Setelah, eaktu ekstraksi tercapai, ekstrak dan residu dipisahkan dengan cara sentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm pada suhu kamar. Selanjutnya, yield protein ekstrak dihitung dengan analisa Lowry-Bradford. Pengaruh parameter proses seperti rasio bahan baku-pelarut (0:1-0.5) g/mL, ukuran partikel bahan baku (600-800) mesh dan waktu ekstraksi 15-45 menit) terhadap yield akan diamati dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa yield tertinggi sebesar 80,87 % diperoleh pada kondisi rasio bahan baku-pelarut 0.2 g/mL, ukuran partikel bahan baku 700 mesh dan waktu ekstraksi 30 menit. Sementara itu, ukuran partikel merupakan parameter yang paling signifikan.