Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Geocelebes

KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA MATAAIR PANAS DAERAH BARASANGA KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Jamaluddin Jamaluddin; Emi Prasetyawati Umar
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2291

Abstract

AbstrakDaerah Barasanga menunjukkan manifestasi panasbumi berupa mataair panas dan endapan travertin. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik fisik dan kimia mataair panas Barasanga. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan observasi lapangan seperti pemetaan sebaran mataair panas, pengambilan sampel batuan kemudian dianalisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe dan jenis travertin pada mataair panas di daerah penelitian termasuk ke dalam jenis Incoherent Travertines. Suhu rata-rata 48 oC dan pH 7,85, warna jernih, berbau belerang dan berasa asin. Geokimia tipe mataair panas daerah penelitian merupakan tipe air klorida.Kata kunci: Barasanga, Manifestasi, Mataair panas, Panasbumi, Travertin
PREDIKSI TOTAL ORGANIC CARBON (TOC) MENGGUNAKAN REGRESI MULTILINEAR DENGAN PENDEKATAN DATA WELL LOG Jamaluddin Jamaluddin; Septian Tri Nugraha; Maria Maria; Emi Prasetyawati Umar
JURNAL GEOCELEBES Vol. 2 No. 1: April 2018
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v2i1.3568

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi batuan induk di Formasi Talangakar dengan melihat parameter total organik carbon (TOC). TOC dimodelkan dengan melakukan crossplot antara TOC measured dengan log gamma ray, log densitas, log neutron-porosity, log resistivity, dan log P wave (multi linier regresi). Formasi Talangakar yang menjadi target pada studi ini terletak pada kedalaman 2280 m-2885 m, memiliki material organik yang kaya dengan TOC berkisar antara 1.09 %-1.29 %. Pemodelan TOC didapatkan regresi sebesar 0.1432 terhadap parameter log (log gamma ray, log density, log Neutron-Porosity, log Sonik, dan log Resistivity).
IDENTIFIKASI KANDUNGAN UNSUR LOGAM BATUAN MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) (STUDI KASUS: KABUPATEN BUTON) Jamaluddin Jamaluddin; Emi Prasetyawati Umar
JURNAL GEOCELEBES Vol. 2 No. 2: Oktober 2018
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v2i2.4829

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi unsur logam besi (Fe), Mangan Mn), and nikel (Ni). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode X-Ray (Fluoresence (XRF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata unsur logam besi (Fe) pada sampel Buton 1, Buton 2, Buton 3 dan Buton 4 berturut-turut adalah 48.17 %, 49.49 %, 56.64 % dan 41.63 %. Mangan (Mn) 1.78 %, 1.81 %, 0.985 % dan 1.69 %. Nikel (Ni) 3.34 % , 3.18 %, 9.22 % dan 3.88 % . Dari hasil karakterisasi X-Ray Fluorenscence (XRF) didapatkan besi (Fe) dominan terkandung dalam sampel dengan konsentrasi sekitar 41.63% sampai 56.64%. Bijih besi mengandung material magnetik berbasis besi (Fe) dalam bentuk mineral oksida besi yaitu Hematit (Fe2O3).
KARAKTERISTIK ENDAPAN SINTER TRAVERTIN PANAS BUMI BARASANGA KABUPATEN KONAWE UTARA, SULAWESI TENGGARA Emi Prasetyawati Umar; Jamaluddin Jamaluddin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 2 No. 2: Oktober 2018
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v2i2.4830

Abstract

Daerah Barasanga menunjukkan manifestasi panasbumi berupa mataair panas dan endapan travertin. Travertin merupakan batuan karbonat yang terbentuk di darat akibat pelepasan CO2 dari air jenuh kalsium karbonat. Travertin memiliki banyak aplikasi namun di Indonesia belum banyak dipelajari. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan secara langsung, kemudian data yang telah diambil dari lapangan dianalisis menggunakan analisis petrografi. Air hidrothermal naik ke permukaan melalui rekahan yang dibentuk sesar, dan melewati batuan samping berupa marls dan batugamping tersebut. Ketika mencapai ke permukaan, CO2 lepas dan tingkat kelarutan semakin rendah sehingga pengendapan travertin terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe dan jenis travertin pada mataair panas di daerah penelitian termasuk ke dalam jenis Incoherent Travertines.
PENGARUH KONDISI GEOLOGI LINGKUNGAN TERHADAP POTENSI AIR TANAH DALAM DI KOTA MAKASSAR Emi Prasetyawati Umar; Alfian Nawir; Jamaluddin Jamaluddin; Aryadi Nurfalaq
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 1: April 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i1.6150

Abstract

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan jumlah penduduk serta kemajuan pembangunan di segala aspek kehidupan, pemenuhan kebutuhan akan sumber daya air juga semakin meningkat. Salah satu aspek yang mempengaruhi potensi air tanah dalam adalah kondisi geologi suatu daerah. Berdasarkan hasil penelitian, penilaian geologi terhadap potensi air tanah dalam pada daerah penelitian tersebut terdiri dari morfologi pedataran bergelombang dan morfologi fluvial, satuan batuan terdiri satuan tufa, satuan aglomerat (dan breksi vulkanik) dan satuan aluvial, struktur geologi adalah kekar gerus. Airnya jernih dan memiliki nilai pH 7- 8 dan memenuhi syarat untuk kebutuhan air bersih
KAJIAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR RUAS JALAN MELUHU-LASOLO, SULAWESI TENGGARA Emi Prasetyawati Umar; Jamaluddin Jamaluddin; Muhardi Mustafa; Muhammad Adam Marnas; Intan Noviantari Manyoe; Aryadi Nurfalaq; Ivan Taslim
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.6946

Abstract

Bencana alam geologi setiap saat bisa datang seketika menghancurkan. Bencana ini akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan fasilitas penduduk ketika tidak dikontrol dengan tepat waktu dan dilakukan mitigasi. Upaya awal dilakukan didalam mengantisipasi terjadinya bencana geologi yaitu persiapan, inventarisasi jenis bencana dan menentukan lokasi-lokasi yang lebih berbahaya. Daerah studi memiliki banyak fitur yang harus ditandai sebagai tanah longsor karena daerah tersebut memiliki lereng yang terjal, tingkat pelapukan batuan yang tinggi, batuan yang retak-retak dan mudah lepas, termasuk jalur sesar/patahan/gawir, lereng terpotong jalan dan adanya rutinitas getaran kendaraan yang penuh muatan. Sedangkan akibatnya telah merusak saluran drainase dan mengancam jiwa manusia maupun kendaraan yang rutin melewati jalan. Beberapa hal yang harus dilakukan secara mandiri oleh masyarakat adalah peningkatan kewaspadaan saat musim hujan dan tindakan penutupan rekahan di permukaan tanah, serta konservasi tanah (stabilisasi dan perlindungan lereng). Meningkatnya vegetasi, konstruksi dinding penahan dan struktur lain yang dapat mengurangi resiko tanah longsor di sepanjang tepi jalan sehingga dapat membantu dalam pencegahan tanah longsor di daerah tersebut.
PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP KEMUNCULAN MATAAIR PANAS DAERAH SULILI PINRANG SULAWESI SELATAN Emi Prasetyawati Umar; Habibie Anwar; Jamal Rauf Husain; Sitti Muharni
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 1: April 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i1.9542

Abstract

Kondisi dan struktur geologi suatu daerah merupakan aspek penting karena data geologi dapat memberikan informasi tentang karakteristik lapisan batuan yang berguna di dalam ilmu panas bumi. Olehnya itu, dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi lebih detail mengenai analisis struktur geologi mata air panas dan pengaruh kemunculan mata air panas tersebut, sebagai penunjang data eksplorasi yang belum pernah diteliti sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur geologi mata air panas dan mengetahui pengaruh geologi terhadap munculnya mata air panas di Daerah Sulili. Metode yang digunakan adalah metode sampling dan analisis data kekar. Struktur geologi yang terjadi pada Daerah Sulili adalah struktur kekar yang terdapat pada litologi batuan tufa. Kemunculan mata air panas diakibatkan adanya pengaruh struktur geologi berupa kekar dan sesar geser yang berkembang pada daerah tersebut.
IDENTIFIKASI ZONA MINERALISASI EMAS MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS DAN INDUKSI POLARISASI (IP) DI DESA LINTIDU KABUPATEN BUOL La Ode Muh Yazid Amsah; Emi Prasetyawati Umar
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 2: October 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i2.11126

Abstract

Berdasarkan proses pembentukannya emas (Au) terdiri atas endapan primer dan endapan plaser. Penelitian ini dilakukan di Desa Lintidu Kabupaten Buol. Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi nilai resistivitas batuan untuk menentukan zona pembentukan endapan emas (Au). Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dan induksi polarisasi (IP) dengan menggunakan Konfigurasi Wenner. Lintasan pengukuran sebanyak dua buah dengan panjang 288 dan 282 meter dan spasi antara elektroda 6 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada lintasan satu menunjukan keberadaan dari endapan emas (Au) dengan nilai resistivitas 100 Ωm – 151 Ωm, begitu pula pada lintasan dua menunjukan keberadaan dari endapan emas (Au) dengan nilai resistivitas 30 Ωm – 60 Ωm.
Co-Authors Agriani Pongkessu Agus Ardianto Budiman Agustin, Friska Alam Budiman Thamsi Alfian Nawir Alfian Nawir Alfian Nawir Alfian Nawir Alfian Nawir Alfian Nawir Alimuddin . Andi Fadli Heriansyah Andriansyah, Rian Anggun Farwati Abdullah Anjarwati, Retno Anshariah Anshariah Anshariah Anshariah Anshariah, Anshariah Arief Nashrullah Arif Nurwaskito Arif Nurwaskito Arif Wijaya Arifin, Mubdiana Arifudin Idrus Aryadi Nurfalaq Aryadi Nurfalaq Aulia, Rizky Nurul Bakri, Hasbi Bakri, Suriyanto Dirgahayu Lantara Djamaluddin Djamaluddin Dwi Fitri Yudiantoro Egi Rianto Pradana Fauzul Chaidir A. Usman Firdaus F Habibie Anwar Hariani M. Pakka Harwan Harwan Hasbi Bakri Idris Juradi, Muhammad Intan Noviantari Manyoe Ivan Taslim Jamal Rauf Husain Jamal Rauf Husain Jamal Rauf Husain Jamal Rauf Husain Jamaluddin . Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Joemsittiprasert, Watcharin Khadijah Rezkiani Tamar La Ode Muh Yazid Amsah M. Rezky Agung Setiawan Maria . Maria Maria Maria Maria Maria Maria Marnas, Muhammad Adam Minarti Minarti Muhammad Adam Marnas Muhammad Adam Marnas Muhammad Altin Massinai Muhammad Fawzy Ismullah Massinai Muhammad Nur Alim Muhardi Mustafa Nawir, Alfian Nofrohu Retongga Nompo, Supardin Nurfalaq, Aryadi Nurhajidah Muhsin Nurhawaisyah, Sitti Ratmi Nurliah Jafar Pongkessu, Agriani Pratono, Landy Putri, Efrina Chandra Agusti Rahma Hi Manrulu, Rahma Hi Ratna Sari Madusila Rizky Nurul Aulia Ryka, Hamriani Septian Tri Nugraha Siti Suhartini Napu Sitti Muharni Sri Widodo Sri Widodo Suprastiwara, Khrisko Sutarto Sutarto Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Tamar, Khadijah Rezkiani Tappa, Nurfadhilah Sam Tedy Harianto Salama Wa Ode Emiria Srikandi Ndangi Wakila, Muhammad Hardin Yasin Septian