Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

STUDI POTENSI EKOWISATA DANAU PULAU SATONDA DI DESA NAGAMIRO KECAMATAN PEKAT KABUPATEN DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Rugayah, Rugayah; Prakosa, Galit Gatut; Waskitho, Nugroho Tri; Cahyo, Febri Arif
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.7683

Abstract

Satonda Island Lake is a tourist attraction that attracts many tourists, both local and foreign tourists, and has abundant biodiversity in the form of flora and fauna. However, the management of the area has not been carried out optimally, both in terms of facilities and infrastructure and the involvement of the local government and community in its management. The purpose of this study was to find out the strategy for developing ecotourism on Satonda Island Lake. Data through field observations, documentation, questionnaires, and interviews to obtain data related to the potential of ODTWA (Nature Tourism Attraction Objects), tourist facilities and infrastructure, as well as public perceptions and interests of visitors. Data were analyzed through SWOT analysis to determine the strategy for developing ecotourism on Satonda Island Lake. The results of the SWOT analysis show that the development of Satonda Island Lake ecotourism is prioritized using SO (strength and opportunities) strategies with the consideration that ecotourism resources have considerable potential, but have not been utilized optimally.
Back Metter Wibowo, Febri Arif Cahyo
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13359

Abstract

Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Interval Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macropylla King) Rahman, Yusri Tsulatsir; Wibowo, Febri Arif Cahyo; Triwanto, Joko
Journal of Forest Science Avicennia Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13154

Abstract

Dari hasil penelitian diketahui interaksi pengaruh pemberian dosis pupuk organik dan interval pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman mahoni daun lebar (S. macrophylla King) pada daun semai dan diameter batang. Pada daun semai yang berpengaruh nyata pada 7 mss dengan kombinasi perlakuan P1M2 yaitu pemberian pupuk organik 10 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dengan rerata tertinggi 7,80. Hasil analisis pada diameter batang yang berpengaruh nyata pada 6 mss dan 8 mss, 8 mss dengan kombinasi perlakuan P2M3 pemberian dosis pupuk organik 20 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 3 minggu dengan rerata tertinggi 6,83 mm dibandingkan dengan daun semai pada perlakuan yang sama tetapi hasil rerata pada daun semai 7,43 di karenakan pada daun semai menyerap unsur hara dengan baik. Kesimpulan dari seluruh peneltian yang saya lakukan yang paling baik adalah P3M2 dosis pupuk organik 30 gram dengan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dikarenakan pada dosis pupuk organik dengan interval pemberian pupuk organik yang pas pada semai mahoni.
STRATEGI PERBAIKAN SISTEM AGROFORESTRI DAN KONSERVASI LAHAN DI DESA PONDOKAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG Arif Cahyo Wibowo, Febri; Triwanto, Joko; Tri Kurniawan, Edwin; Muttaqin, Tatag
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 15 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v15i1.3651

Abstract

Production forest area in Pondokagung village needs agroforestry system to meet economic needs and as buffer against natural disasters such as erosion. Research conducted on agroforestry land was carried out to determine agroforestry management as conservation system. Research was conducted in June-August 2019 using data collection methods in the form of land slope measurement, long slope, soil sampling. Retrieve secondary data for monthly rainfall data for 2017-2019 and related studies. Results obtained in agroforestry area had an erosion value in 2018 with a value of 112.19 tons/ ha/year and the slope class agreed to III and II. The area of ​​agroforestry land is removed by mahogany vegetation in SPL 3, while in SPL 1 and 2 it is mountain spruce and SPL 4 area is in mixed form. The level of erosion hazard posed to agroforestry land in location is relative from year to year, so the effect of agroforestry conservation is very good in area are needed that can increase the danger of erosion. Soil fertility conditions in agroforestry land are low with a C-organic content value (0.78%) containing alluvial and podsolic soils with a yellowish red color. The action taken is vegetative conservation techniques, mechanical and tillage
HUBUNGAN FAKTOR ABIOTIK TERHADAP JUMLAH KLOROFIL DAN STOMATA (EKOFISIOLOGIS) PADA TANAMAN JATI (Tectona grandis L.f.) DI KABUPATEN MALANG (Relationship of Abiotic Factors to Total of Chlorophyll and Stomata (Ecophysiological) in Teak Plant (Tectona grandis L.f.) at Malang District) Amir Syarifuddin; Febri Arif Cahyo Wibowo; Saddam Affandy Yusuf; Agus Dwi Sulistyono
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2021.18.1.51-64

Abstract

 ABSTRACT Climate change due to increasing earth temperature is predicted to escalate plant stress chances. Changes in temperature followed by humidity changes will affect plant physiology, including the stomata index and chlorophyll. Both parts are essential for the photosynthesis process in the plant. This study aimed to determine whether abiotic factors influenced the physiological conditions of teak plants. Leaf samples were taken from six trees selected based on tree height (11-13 meters). Leaf samples were taken in the same direction north and south, 18 for the stomata sample and 18 for the chlorophyll sample, with three samples for the stomata and chlorophyll in each tree. Temperature and humidity observations were carried out for two months. The analysis used in this study was SEM-PLS analysis using warpls software. The results showed that temperature had a positive effect on the stomata index of 0.746. The significant negative effect was indicated by the effect of temperature on chlorophyll a, humidity on chlorophyll b and humidity on total chlorophyll with values of 0.571,-0.688 and -0.614, respectively. The reduced environmental temperature has caused a reduction in photosystem activity, resulting in excessive chlorophyll production. The remedial solution is silvicultural techniques application in an appropriate plant spacing to reduce temperature and increase the humidity of the microclimate in the area. Keywords: Ecophysiology, chlorophyll, stomata, abiotic factorsABSTRAK Perubahan iklim akibat penambahan suhu bumi meningkatkan peluang stres tanaman. Perubahan suhu yang diikuti dengan perubahan kelembapan akan mempengaruhi fisiologi tanaman diantaranya indeks stomata dan klorofil, dimana keduanya merupakan bagian dalam proses penting tanaman, yakni proses fotosintesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi fisiologis tanaman jati dipengaruhi oleh faktor abiotik. Pengambilan sampel daun dilakukan pada enam pohon yang dipilih berdasarkan tinggi pohon (11-13 m). Sampel daun diambil searah, yaitu utara dan selatan sebanyak 18 untuk sampel stomata dan 18 untuk sampel klorofil, dengan masing-masing tiga sampel untu stomata dan klorofil pada setiap pohon. Pengamatan suhu dan kelembapan dilakukan selamadua bulan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SEM-PLSmenggunakan software warpls. Hasil analisis menunjukkan bahwa suhu berpengaruh positif terhadap indeks stomata sebesar 0,746. Pengaruh negatif secara signifikan ditunjukkan olehpengaruh suhu terhadap klorofil a, kelembapan terhadap klorofil b dan kelembapan terhadap klorofil total dengan nilai masing-masing -0,571, -0,688 dan -0,614. Suhu lingkungan berkurang mengakibatkan pengurangan aktivitas fotosistem, sehingga produksi klorofilberlebihan. Solusi perbaikan dengan penerapan teknik silvikltur dalam pengaturan jaraktanaman yang sesuai untuk menurunkan suhu dan meningkatkan kelembapan iklim mikro dikawasan. Kata kunci: Ekofisiologi, klorofil, stomata, faktor abiotik 
Hubungan Faktor Biotik dan Abiotik Terhadap Keanekaragaman Makrobentos di Hutan Mangrove Kabupaten Lombok Barat Nirmala Ayu Aryanti; Febri Arif Cahyo Wibowo; Mahidi Mahidi; Frita Kusuma Wardhani; I Komang Tri Wijaya Kusuma
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 2 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i2.10044

Abstract

High human activity around the coastal area will affect the mangrove ecosystem and the biota such as macrobenthos. Benthic diversity can reflect conditions of mangrove ecosystem, that slow growth and sensitive to environmental changes. This study aims to determine the influence of biotic and abiotic environments on the macrobenthos in Cendi Manik Village, Sekotong District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. Data collection of macrobenthos, biotic and abiotic environments in natural and rehabilitation mangrove, then the diversity species of macrobenthos with biotic and abiotic environmental variables were analyzed multiple regression. The most dominant vegetations are Rhizophora mucronata Lam and Avicennia marina Forssk. The diversity index for macrobenthos is low (H’ 1,207) in natural and rehabilitation mangrove. Macrobenthos between two location have high similarity with 84,6%. The result of multiple regression test showed that most influencing of macrobenthos were mud thickness and brightness.  Aktivitas manusia yang tinggi sekitar kawasan pesisir akan mempengaruhi ekosistem mangrove dan biota di dalamnya seperti makrobentos. Keanekaragaman bentos dapat mampu mencerminkan kondisi ekosistem mangrove, pertumbuhan yang lambat dan sensitif terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan biotik dan abiotik terhadap makrobentos yang ada di Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data makrobentos, biotik dan abiotik lingkungan pada hutan mangrove alam dan rehabilitasi, kemudian keanekaragaman jenis makrobentos dengan variabel lingkungan biotik dan abiotik dianalisis regresi berganda. Jenis vegetasi yang paling mendominasi adalah jenis Rhizophora mucronata Lam dan Avicennia marina Forssk. Keanekaragaman jenis makrobentos termasuk dalam kategori rendah (H’ 1,207) di hutan mangrove alam dan rehabilitasi. Jenis makrobentos antara dua lokasi tersebut memiliki kemiripan yang tinggi yaitu 84,6 %. Uji regresi berganda diperoleh variabel lingkungan yang paling berpengaruh pada keanekaragaman jenis makrobentos adalah ketebalan lumpur dan kedalaman kecerahan air. 
PENYULUHAN PERAN HUTAN TERHADAP SISWA KELAS IV DAN V SDN 3 SIDOMULYO KECAMATAN PUJON, KABUPATEN MALANG Febri Arif Cahyo Wibowo; Nirmala Ayu Aryanti
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.12276

Abstract

Community participation in forest conservation is needed. One of them is by making it easier to understand and care about the forest from the beginning as a prospective “Siswa kelas 4 dan 5”. The goal is to make forest care from an early age. This activity was carried out at SDN 3 Sidomulyo, Pujon Subdistrict, Malang Regency with the aim of 4th and 5th grade elementary school students. The method used was quantitative methods with descriptive references in educational activities using photovoice media, outreach about the role of forests and the linking of questionnaires in two sessions namely pratest and postest. In grade 4 and a decrease in the overall index for grade 5. Overall students in grades 4 and 5 have an understanding of forests based on overall index data which shows data above 79%. --- Partisipasi masyarakat terhadap konservasi hutan dibutuhkan. Salah satunya dengan cara pemberian pemahaman dan kepedulian tentang hutan sejak dini sebagai calon siswa kelas 4 dan 5. Teknologi yang diterapkan adalah penyuluhan berbasis pemahaman peran hutan dengan bentuk kuesioner dan photovoice. Tujuannya untuk membentuk kepedulian hutan sejak dini. Kegiatan ini di lakukan di SDN 3 Sidomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan sasaran siswa-siswa SD kelas 4 dan 5. Metode yang digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dalam kegiatan pendidikan konservasi melalui media photovoice, sosialisasi tentang peran hutan dan pembagian kuesioner dalam dua sesi yakni pratest dan postest. Persentase keseluruhan menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman pada siswa kelas 4 dan penurunan pada indeks keseluruhan untuk kelas 5. Secara keseluruhan siswa kelas 4 dan 5 memiliki pemahaman tentang hutan berdasarkan data indeks keseluruhan yang menunjukkan data diatas 79%.
EDUKASI PERAN HUTAN SEBAGAI IMPLEMENTASI KELESTARIAN HUTAN PADA SISWA SDN 1 SUMBERSEKAR DI DAU, MALANG Febri Arif Cahyo Wibowo; Nirmala Ayu Aryanti
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2021): BUDIMAS : VOL. 03 NO. 02, 2021
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v3i2.3099

Abstract

Perkembangan zaman saat ini memberikan peluang peningkatan kerusakan lahan hutan. Beberapa hal penyebab kerusakan hutan di masa sekarang salah satunya adalah pemikiran untuk menjaga hutan yang minim edukasi. Permaslaahn ini dicoba untuk diselesaikan dengan edukasi sejak dini tentang apa itu hutan, peran hutan dan penggunaan bahan anorganik yang dapat memperparah kondisi hutan Indonesia. Adanya hal tersebut diperlukan langkah bijak dalam menangani masalah tersebut. Hal ini coba kami berikan edukasi pada siswa di Dau tentang pentingnya menjaga hutan untuk kelestarian jangka panjang. Teknik sosialisasi dengan memberikan pemahaman pentingnya menjaga hutan dari materi yang disampaikan di dalam kelas dan digabungkan dengan pengisian kuesioner dalam bentuk pre tes dan post tes. Diakhir dilakukan penjelajahan singkan agar siswa tahu kondisi hutan saat ini dengan menggabungkan teknik photovoice yang nantinya siswa dapat menjelaskan apa yang mereka foto pada teman-teman kelas mereka. Hasil yang didapat menunjukkan data kuesioner valid kecuali pertanyaan pada X3 dan X19, selanjutnya data dinyatakan reliabilitas dengan nilai cronbanch alpha sebesar 0,844. Data indeks keseluruhan menunjukkan kenaikan persentase sebesar 6,3% sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa SDN 1 Sumbersekar memahami apa yang dijelaskan pemateri pada kegiatan sosialiasi peran hutan.
Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Interval Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macropylla King) Yusri Tsulatsir Rahman; Febri Arif Cahyo Wibowo; Joko Triwanto
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 3 No. 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13154

Abstract

Dari hasil penelitian diketahui interaksi pengaruh pemberian dosis pupuk organik dan interval pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman mahoni daun lebar (S. macrophylla King) pada daun semai dan diameter batang. Pada daun semai yang berpengaruh nyata pada 7 mss dengan kombinasi perlakuan P1M2 yaitu pemberian pupuk organik 10 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dengan rerata tertinggi 7,80. Hasil analisis pada diameter batang yang berpengaruh nyata pada 6 mss dan 8 mss, 8 mss dengan kombinasi perlakuan P2M3 pemberian dosis pupuk organik 20 gram/polibag dan interval pemberian pupuk organik 3 minggu dengan rerata tertinggi 6,83 mm dibandingkan dengan daun semai pada perlakuan yang sama tetapi hasil rerata pada daun semai 7,43 di karenakan pada daun semai menyerap unsur hara dengan baik. Kesimpulan dari seluruh peneltian yang saya lakukan yang paling baik adalah P3M2 dosis pupuk organik 30 gram dengan interval pemberian pupuk organik 2 minggu dikarenakan pada dosis pupuk organik dengan interval pemberian pupuk organik yang pas pada semai mahoni.
Back Metter Febri Arif Cahyo Wibowo
Journal of Forest Science Avicennia Vol. 3 No. 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v3i2.13359

Abstract