Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pola Kepemimpinan Kepala Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Periode 2017-2023: Leadership Pattern of the Village Head of Balunijuk, Merawang District, Bangka Regency, 2017–2023 Period Aryani, Novia; Murtasidin, Bahjatul; Hidayat, Novendra
Journal of Politics and Democracy Vol. 4 No. 1 (2024): Journal of Politics and Democracy (September)
Publisher : Indonesian Democracy Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61183/polikrasi.v4i1.69

Abstract

Leadership pattern refers to the specific approach employed by a leader to effectively influence and guide their subordinates, ensuring that their actions align with the leader's objectives and desires. Every leader possesses a distinct leadership style when it comes to overseeing their respective domain. Therefore, this study examines the leadership pattern of the Headman of Balunijuk Village, Merawang District, Bangka Regency for the 2017-2023 period. This study used a qualitative research method with a descriptive approach The types and sources of data utilized in this study were primary and secondary data Meanwhile, data collection techniques were interviews, observation, and documentation. This research employs Heywood's (2000) political leadership theory. The results showed that Suwandi, as the Balunjuk Village Headman for the 2017-2023 period, has carried out leadership well. The Balunjuk Village Headman consistently demonstrated political leadership during the 2017-2023 period. The Headman is renowned for possessing admirable qualities such as excellent character, politeness, friendliness, and a nurturing approach to leadership This is clearly demonstrated by the village headman's track record and experience leading Balunjuk Village from 2017 to 2023. Second, the village headman prioritizes leadership as a personal attribute to maintain discipline and address issues. This involves effective coordination between the leader, administrative staff, the community, and other relevant parties who possess the necessary expertise to make informed decisions regarding specific matters that arise during the leader's tenure This approach guarantees the resolution of problems through meticulous deliberation. Third, during 2017-2023, the village headman demonstrated leadership as a political virtue by effectively communicating with the personnel in the village office, ensuring that each staff member fulfilled their respective roles and responsibilities Hence, effective leadership requires an approach that involves clear communication and coordination with the device staff regarding their assigned activities, functions, and responsibilities. This ensures that they are able to fulfill their obligations in a competent manner.
Penghidupan Berkelanjutan dan Dinamika Batasan Penghidupan Masyarakat Miskin Perkotaan di Wilayah Kampung Tambora Jakarta Agung Yudhistira Nugroho; Bahjatul Murtasidin
Journal of Political Issues Vol 4 No 2 (2023): Journal of Political Issues (August - January)
Publisher : Jurusan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpi.v4i2.89

Abstract

Migrasi internal yang meluas di Jakarta juga mempersulit upaya untuk menyediakan layanan kesehatan yang dibutuhkan warganya. Pandemi memperparah kerentanan sosial masyarakat perkotaan dan semakin menunjukkan ketimpangan yang ada di kota. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam makalah ini adalah "Sejauh mana masyarakat miskin kota dapat mengakses hak mereka untuk mendapatkan penghidupan yang berkelanjutan?". Untuk membantu meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana masyarakat miskin kota mengakses hak dan hak mereka atas penghidupan yang berkelanjutan, kerangka kerja penghidupan berkelanjutan dikombinasikan dengan pendekatan analisis demografi. Pengumpulan data dan penelitian lapangan merupakan elemen-elemen dari metode analisis yang digunakan untuk memahami dinamika penghidupan masyarakat perkotaan. Masyarakat miskin berada di tengah dan terlihat membangun strategi penghidupan mereka di atas seperangkat sumber daya yang vital. Orang-orang menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melanjutkan hidup mereka. Dalam kasus masyarakat miskin perkotaan di Jakarta, penting untuk dicatat bahwa meskipun model penghidupan berkelanjutan menekankan bahwa masyarakat miskin adalah ahli dalam kondisi mereka sendiri, namun sangat merendahkan jika kita mengasumsikan bahwa semua strategi penghidupan yang dilakukan oleh masyarakat adalah benar. Banyak rumah tangga miskin di perkotaan tidak memiliki akses terhadap informasi, pandangan yang lebih luas, dan pengetahuan tentang pengalaman di luar wilayah mereka, sehingga mereka dapat melakukan kesalahan dan mengadopsi strategi penghidupan yang kurang memuaskan atau bahkan gagal.