Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN SIKAP KERJA TIDAK ALAMIAH TERHADAP MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA MANUAL HANDLING Bayu Sela Priyatna; Heri Sugiarto; Karunia Agustin
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 2 (2022): July-December 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i2.407

Abstract

Cases of Musculoskelatal Disorders (MSDs) caused by work that was too forced in the lifting process totaled 356,910 cases or 31% of all workplace accident cases. Studies on MSDs in various types of industries have been carried out and the results of the studies show that the parts of the skeletal muscles which include the muscles of the neck, shoulders, arms, hands, fingers, back, waist and lower muscles, complaints in the parts of the skeletal muscles that are often experienced by workers, especially Manual Handling or hauling workers in the sense that there is a significant relationship between MSDs complaints and work posture in manual handling workersThis research method uses Literature Review or literature review with a Systematic Literature Review approach by searching articles through search engines such as Google Scholar and DOAJ. The keywords used to search for articles include unnatural work attitudes (work posture) with MSDs, in selecting articles using inclusion criteria and journal analysis. The results of the Literature review study of 7 journals were obtained and stated that there was a relationship between work attitude and MSD complaints in manual handling workers.
Pelatihan Perilaku Cerdik pada Kader Posbindu di Desa Candirejo, Kabupaten Semarang Puji Purwaningsih; Heri Sugiarto; Zumrotul Chairijah; Izzatul Alifah Sifai; Nur Khasanah
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.854 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1463

Abstract

Changing in disease pattern is influenced by changes in the environment, community behaviour, demographic transition, technology, economy and socio-culture. This changing makes non-communicable diseases a strategic issue in the 2030 SDGs. This encourages promotive and preventive efforts by involving the community, namely cadres as the frontline in health. The theme of this health community service activity is to improve the knowledge and skills of cadres in the implementation of “Posbindu”. This activity was carried out from May 17th to June 11th, 2022 in Candirejo Village, Semarang Regency, followed by 9 people who are willing and including the requirements as cadres. This activity is counselling such as lectures and discussions. Smart behaviour practice activities at “Posbindu” are carried out according to the instructions of the Technical Instructions for Integrated Guidance for Cadre. The evaluation was carried out with a pre-post-test with the results that before giving this activity the average knowledge score of the participants was 1.89, after being given the activity, it was 11.22. This shows that there is an increasing knowledge score of 9.33. Public health service and village government always involve health cader in promoting society to have healthy life 2045.
OPTIMALISASI 3M DAN JUMANTIK OLEH REMAJA SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI TEMANGGUNG Heri Sugiarto; Mukhamad Mustain; Luvi Dian Afriyani
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.941

Abstract

Angka kesakitan DBD di Temanggung yaitu 19.1/100.000 penduduk. Puskesmas Dharmarini Temanggung, merupakan salah satu dengan angka kejadian tertinggi DBD pada tahun 2018 yaitu dengan kejadian 17 kasus. Salah satu wilayah kerja puskesmas tersebut adalah Lingkungan Cekelan Madureso dimana belum terbentuk tim Jumantik dan pelaksanaan 3 M belum maksimal oleh warga. Remaja merupakan usia potensial untuk kegiatan sosial seperti Palang Merah Remaja dan Juru Pemantau Jentik. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu edukasi dan optimalisasi masyarakat tentang program 3M dan pembentukan Tim Jumantik pada remaja sebagai upaya meminimalkan kejadian DBD. Kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi dan pembentukan tim jumantik pada remaja. Sasaran dalam kegiatan ini adalah remaja di Lingkungan Cekelan Desa Madureso Temanggung sejumlah 15 remaja. Materi edukasi yang disampaikan meliputi DBD dan cara penularannya, pencegahan dan pengendalian DBD melalui 3M serta Kader Jumantik. Instrumen evaluasi pengetahuan remaja menggunakan kuesioner. Evaluasi terhadap program dilakukan dengan melihat kemampuan remaja dalam melaksanakan tugas sebagai tim jumantik. Hasil Kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang 3 M dan terbentuknya tim jumantik dari kelompok remaja. Berdasarkan evaluasi remaja telah melaksanakan tugasnya sebagai tim jumantik di Lingkungan Cekelan Madureso. Diharapkan ada upaya refreshing dan update informasi tentang DBD pada Tim Jumantik melalui berbagi sumber informasi.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS Pada Pasangan ODHA Di Klinik Dahlia UPTD Puskesmas Bergas Tahun 2022: The Relationship Level Of Knowledge And Attitude With Prevention Behavior Of HIV/AIDS Transmission In Couples Of Plhiv In PLHIV In Dahlia Clinic Uptd Puskesmas Bergas, 2022 Romsanah Romsanah; Heri Sugiarto; Sri Lestari
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.652 KB) | DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2098

Abstract

HIV/AIDS cases are like an iceberg phenomenon, where the number found is far lower than the actual number of sufferers. In Semarang Regency, the number of people living with HIV/AIDS in 2019 has increased compared to before. According to risk factors, Sero Discordant (one partner is HIV positive, while the other is not) is 92.19%, sex worker customers (PS) are 10.57%, and men who have sex with men (MSM) are 8.75%. This study aims to analyze the relationship between knowledge and attitudes toward HIV/AIDS transmission prevention behavior in PLHIV couples. The research design is the quantitative analytic cross-section sectional approach. The population was this study was at the Dahlia Clinic which had partners, totaling 33 people. The sample was taken as a total population, but there were 5 people who were not willing to be respondents, so that the sample was 28 people living with HIV/AIDS. The variables studied were knowledge, attitudes, and HIV/AIDS prevention behavior. Data collection was carried out using a questionnaire in the form of a google form. Data were analyzed descriptively and analytically. For the purposes of testing the hypothesis used fisher's exact test. From the research, the results for the variable knowledge of PLWHA were 23 respondents (82.10%) with a high level of knowledge and 5 respondents (17.90%) had a moderate level of knowledge. For the attitudes of PLWHA, 25 respondents (89.29%) had a positive attitude, while 3 respondents had a negative attitude (10.71%). There is no relationship between the level of knowledge and behavior to prevent HIV/AIDS transmission with a p-value of 0.29, nor is there a relationship between attitudes and behavior to prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners.  prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners.  Keywords: prevention, transmission, PLHIV, HIV/AIDS ABSTRAK               Kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, dimana jumlah yang ditemukan jauh lebih rendah daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Di Kabupaten Semarang, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2019 jumlahnya meningkat bila dibandingkan sebelumnya. Menurut  faktor resikonya,  Sero Discordant (salah satu pasangan adalah penderita HIV, sementara yang lain tidak) sebesar 92,19%, pelanggan Pekerja Seks (PS) sebesar 10,57%, Lelaki Seks Lelaki (LSL) 8,75%. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada pasangan ODHA. Desain penelitiannya yaitu analitik kuantititatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Klinik Dahlia yang mempunyai pasangan, sebanyak 33 orang. Sampel diambil secara total populasi, namun ada 5 orang yang tidak bersedia menjadi responden, sehingga sampel didapatkan sebanyak 28 orang ODHA. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan HIV/AIDS. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Untuk keperluan uji hipotesis digunakan uji fisher exact. Dari penelitian didapatkan hasil untuk variabel pengetahuan ODHA sebanyak 23 responden (82,10 %) dengan tingkat pengetahuan tinggi dan 5 responden (17,90%)  memiliki tingkat pengetahuan sedang. Untuk sikap ODHA, didapatkan responden dengan sikap yang positif sebanyak 25 responden (89,29 %), sedangkan 3 responden mempunyai sikap negatif (10,71%). Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS dengan p value 0,29, juga tidak ada hubungan antara sikap dengan  perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS dengan p value 1,00. Disimpulkan bahwa variabel pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada pasangan ODHA. Kata kunci : pencegahan, penularan, ODHA, HIV/AIDS
Studi Korelasi Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause di Desa Jetak Kecamatan Getasan: Knowledge Correlation Study with Mother's Anxiety Level in Facing Menopause in Jetak Village, Getasan District Nurul Cindi Rahmawati; Sigit Ambar Widyawati; Heri Sugiarto; Sri Wahyuni
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2494

Abstract

The anxiety they experience occurs because of feeling pressure related to worry that has never happened before. Not all women experience this, but even if women do not experience long-term complaints, decreased estrogen can cause several chronic diseases. Lack of information received will affect a person's level of knowledge, if someone is equipped with good knowledge then it will be more useful than someone who is not equipped with good knowledge. This study used the standard HRS-A questionnaire and used questionnaires from previous researchers who had been tested for validity and reliability tests. The research design uses a quantitative research type with a correlative analytic design and an observational approach with a cross sectional technique. The sample in this study were 54 premenopause women. This sampling technique uses snowball sampling. This study was tested using Spearman's rank correlation. Based on the results of the Spearman rank correlation test, the p-value ˃ α (0.870 ˃ 0,05), the test results show that there is no relationship between knowledge and the level of maternal anxiety in facing menopause. Because the p-value ˃ α, it can be stated that there is no correlation between knowledge and the level of anxiety of mothers in facing menopause in Jetak Village, Getasan District.   ABSTRAK                 Kecemasan yang mereka alami terjadi karena adanya tekanan perasaan yang berhubungan rasa khawatir yeng belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak semua wanita mengalami hal ini akan tetapi meski wanita tidak mengalami keluhan dalam jangka panjang dari penurunan esterogen dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis. Kurangnya informasi yang diterima akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, apabila seseorang tersebut dibekali oleh pengetahuan yang baik maka akan lebih bermanfaat daripada seseorang yang tidak dibekali oleh pengetahuan yang baik. Penelitian ini menggunakan kuesioner baku HRS-A dan menggunakan kuesioner dari peneliti sebelumnya yang telah di uji validitas dan uji reliabilitas. Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelatif dan pendekatan observasional dengan teknik cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 ibu premenopause. Teknik sampling ini menggunakan snowball sampling. Penelitian ini diuji menggunakan korelasi rank spearman. Uji korelasi rank spearman menunjukkan hasil p-value ˃ α (0,870 ˃ 0,05), maka dapat disimpiulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Jetak Kecmatan Getasan.
OPTIMALISASI 3M DAN JUMANTIK OLEH REMAJA SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI TEMANGGUNG Heri Sugiarto; Mukhamad Mustain; Luvi Dian Afriyani
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.941

Abstract

Angka kesakitan DBD di Temanggung yaitu 19.1/100.000 penduduk. Puskesmas Dharmarini Temanggung, merupakan salah satu dengan angka kejadian tertinggi DBD pada tahun 2018 yaitu dengan kejadian 17 kasus. Salah satu wilayah kerja puskesmas tersebut adalah Lingkungan Cekelan Madureso dimana belum terbentuk tim Jumantik dan pelaksanaan 3 M belum maksimal oleh warga. Remaja merupakan usia potensial untuk kegiatan sosial seperti Palang Merah Remaja dan Juru Pemantau Jentik. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu edukasi dan optimalisasi masyarakat tentang program 3M dan pembentukan Tim Jumantik pada remaja sebagai upaya meminimalkan kejadian DBD. Kegiatan yang dilakukan yaitu edukasi dan pembentukan tim jumantik pada remaja. Sasaran dalam kegiatan ini adalah remaja di Lingkungan Cekelan Desa Madureso Temanggung sejumlah 15 remaja. Materi edukasi yang disampaikan meliputi DBD dan cara penularannya, pencegahan dan pengendalian DBD melalui 3M serta Kader Jumantik. Instrumen evaluasi pengetahuan remaja menggunakan kuesioner. Evaluasi terhadap program dilakukan dengan melihat kemampuan remaja dalam melaksanakan tugas sebagai tim jumantik. Hasil Kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang 3 M dan terbentuknya tim jumantik dari kelompok remaja. Berdasarkan evaluasi remaja telah melaksanakan tugasnya sebagai tim jumantik di Lingkungan Cekelan Madureso. Diharapkan ada upaya refreshing dan update informasi tentang DBD pada Tim Jumantik melalui berbagi sumber informasi.
Edukasi Dampak Buruk Konsumsi Mie Instan Berlebihan Sri Wahyuni; Heri Sugiarto; Sigit Ambar Widyawati; Anggi Margaretha; Mukhamad Mustain
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3: Mei 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i3.3647

Abstract

Konsumsi mie instan yang berlebihan merupakan kebiasaan yang tidak sehat yang bisa berdampak pada obesitas. Kantin sekolah merupakan kantin yang umum menyediakan mie instan yang langsung di wadah (cup) agar anak-anak lebih mudah mengkonsumsinya, dimana hal tersebut jika dibiarkan dapat timbul masalah yaitu obesitas, karena mie instan tidak memiliki kandungan gizi seimbang untuk anak usia sekolah. Hasil survei dan wawancara dengan pelajar/ siswa dan staff sekolah MI Kalirejo Kec. Ungaran Timur, Kabupaten Semarang didapatkan sebagian besar pelajar belum mengetahui mengenai pemenuhan gizi seimbang, belum memahami akibat dari konsumsi mie instan yang berlebihan dan masih diperbolehkannya penjualan jajanan mie instan di lingkungan kantin sekolah. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan media pengenalan gizi kepada pelajar, meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada pelajar tentang apa yang sebaiknya dikonsumsi atau mengurangi konsumsi mie instan dan peningkatan kemandirian pelajar peduli terhadap asupan gizi yang dikonsumsi dengan membawa bekal dari rumah. Metode yang dilakukan yaitu berupa penyuluhan dampak buruk mie instan, edukasi gizi seimbang, kegiatan games berupa media puzzle gizi untuk meningkatkan pengetahuan terkait pengelompokan jenis makanan dan pengenalan poster isi piringku sebagai informasi acuan makanan sehat dan bergizi bagi pelajar. Siswa-siswi telah mengetahui materi terkait jenis zat gizi, pengelompokkan makanan berdasarkan zat gizinya, dan pengertian isi piringku serta materi terkait dampak bahaya mie instan.  Pada akhir sesi setiap pemaparan materi diberikan 5 pertanyaan sebagai bahan evaluasi. Siswa-siswi dapat memanfaatkan materi tersebut sebagai acuan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dan berupaya mengurangi konsumsi mie instan. Hampir semua peserta sasaran kegiatan membawa bekal dari rumah yang berisi nasi, lauk, sayur dan buah berdasarkan acuan isi piringku dan dibuktikan hasil kuesioner terkait isi piringku sebesar 78,1% atau 50 peserta benar dalam menjawab terkait materi isi piringku.
Studi Pengetahuan Remaja terhadap Perilaku Keikutsertaan Vaksinasi Covid-19 Puji Astuti, Ana; Musta'in, Mukhamad; Wulansari; Sugiarto, Heri
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2398

Abstract

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) sudah lebih dari dua tahun berjalan dan masih menjadi pandemi di beberapa negara, tidak terkecuali di negara Indonesia. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pemberian vaksinasi dirasakan cukup efektif dalam menurunkan angka Covid-19. Vaksinasi Covid-19 diberikan kepada lanjut usia, dewasa, anak dan tidak terkecuali remaja yang juga rentan mengalami infeksi Covid-19. Tingkat pengetahuan dan tingginya keikutsertaan remaja diharapkan mampu memutus rantai penularan dan menurunkan angka kejadian Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang vaksinasi Covid-19 dengan perilaku remaja dalam keikutsertaan vaksinasi Covid-19. Jenis penelitian adalah non-eksperimen dengan rancangan korelasional dan desain cross sectional. Responden penelitian ini dengan jumlah sampel 47 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan umur terbanyak adalah remaja dengan kategori remaja lanjut (57,4%), jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki (53,2%), tingkat pengetahuan vaksinasi Covid-19 berkategori baik (55,3%), perilaku dengan kategori ikut vaksinasi (89,4%). Nilai korelasi Chi Square hubungan pengetahuan dengan perilaku menunjukkan nilai p value = 0,045 (p<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku remaja dalam keikutsertaan vaksinasi Covid-19. Pemberian informasi yang baik dan benar akan mendorong keikutsertaan remaja dalam vaksinasi Covid-19
Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Sugiarto, Heri; Maulia Fitrianti, Ade; Wahyuni, Sri; Musta’in, Mukhamad
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 2 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v2i2.3241

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversible. Gagal ginjal menyebabkan tubuh gagal dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga harus menjalani terapi hemodialisa secara terus menerus seumur hidup dan membosankan yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan dan kualitas hidup pasien. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di unit hemodialisa RST Dr. Asmir, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Teknik sampel yang digunakan yaitu quota sampling dan didapatkan sampel sebanyak 69 pasien. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner kepatuhan dan kualitas hidup. Hasil penelitian didapatkan tingkat kepatuhan responden dalam menjalani hemodialisa dalam kategori patuh yaitu 48 orang (69,6%) dan tidak patuh yaitu 21 orang (30,4%) serta kualitas hidup dengan kategori kurang baik yaitu  29 orang (42,0%) dan sebagian besar responden dalam kategori baik yaitu 40 orang (58,0%). Perlu peningkatan peran tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi, dukungan, motivasi dan komunikasi pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa.
Rancangan Media Flash Card Tentang Pentingnya Minum Air Putih Pada Siswa MI Hidayatul Athfal Gedang Anak Titania Ayu Patricia; Sugiarto, Heri; Sigit Ambar Widyawati; Sri Wahyuni
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v6i1.2977

Abstract

Currently, 1 in 4 children in Indonesia still don't drink enough. Based on research, more than 30 percent of the drinks consumed by children are not water. In this era, many sweet and colored drinks have emerged and are sold in school environments. Providing education or knowledge about the importance of drinking water is very important to change water drinking behavior. Therefore, researchers are interested in designing health education media, namely flash card media about the importance of drinking water for the body. The aim of this research is to produce a flash card media draft about the importance of drinking water for elementary school students at MI Hidayatul Athfal Gedang Anak. This research uses a qualitative method with a health promotion media development model in the form of P-Process. The informants in the research were 12 class V students of Mi Hidayatul Athfal Gedang Anak as well as material experts and media experts who were taken using purposive sampling. Data collection was carried out using interviews and Focus Group Discussions (FGD) in January-February 2023 with validation tests by material experts and media experts. Based on the results of qualitative data analysis of the need to design flash card media as well as assessments by material experts and media experts, the resulting design is in the very good category in every aspect of its assessment, so that flash cards are suitable for use as health promotion media in order to increase water drinking behavior in children.   ABSTRAK                 Saat ini 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum. Berdasarkan penelitian minuman yang dikonsumsi anak-anak lebih dari 30 persen bukan air putih. Di era sekarang       banyak bermunculan minuman manis dan berwarna dan dijual di lingkungan       s sekolah. Pemberian edukasi atau pengetahuan pentingnya minum air putih sangat penting untuk merubah perilaku minum air putih. Maka dari itu peneliti tertarik untuk merancang media pendidikan kesehatan yaitu media flash card tentang pentignya minum air putih bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu            menghasilkan draft media flash card tentang pentingnya minum air putih pada siswa                                 sekolah dasar di MI Hidayatul Athfal Gedang Anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model pengembangan media promosi kesehatan berupa P-Process, Populasi penelitian ini adalah Siswa MI Hidayatul Athfal.  Sampel yang menjadi informan pada penelitian yaitu 12 siswa kelas V Mi Hidayatul Athfal Gedang Anak serta ahli materi dan ahli media yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) pada bulan Januari-Februari 2023 dengan  uji validasi oleh ahli materi dan ahli media. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif kebutuhan untuk  merancang media flash card serta penilaian oleh ahli materi dan ahli media, rancangan yang dihasilkan masuk    dalam kategori sangat baik pada setiap aspek penilaiannya, sehingga flash card layak digunakan sebagai media promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku minum air putih pada anak-anak.