Articles
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Pasien Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat
Wardani, Nuniek Setyo;
Kardiatun, Tutur;
Nofita, Eva
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Perilaku kekerasan adalah respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis. Kekambuhan adalah peristiwa timbulnya kembali gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan, faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan yaitu; putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian: mengidetifikasi ?faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat??. Metode: Desain penelitian penelitian descriptive correlational dengan rancangan cross sectional penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian dengan pemilihan secara non probability sampling (sample non random) dengan sempel yang berjumlah 96 orang. Instrumen perilaku kekerasan, faktor putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil: Analisis bivariat dengan chi square menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat tetapi ada hubungan faktor putus obat terhadap kambunya pasien perilaku kekerasan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat dengan perilaku kekerasan tetapi terdapat hubungan antara putus obat dengan kambuhnya perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat.
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Riwayat Sectio Caesarea Di Poliklinik Obstetri Rsud Dr. Soedarso Pontianak
Wardani, Nuniek Setyo;
Haryanto, Haryanto;
Prihantini, Nia
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Sectio caesarea adalah persalinan melalui pembedahan. Ibu hamil dengan riwayat sectio caesarea seringkali merasa cemas dengan keadaan atau kondisi yang dialaminya. Ibu cenderung merasakan cemas, seperti takut akan kehamilan yang mengancam, takut mati, trauma kelahiran, proses persalinan yang akan dihadapi, dan lain-lain. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan ibu hamil dengan riwayat sectio caesarea di Poli Obstetri RSUD dr. Soedarso Pontianak Kalimantan Barat. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik acidental sampling sebanyak 30 orang ibu hamil dengan riwayat sectio caesarea. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi data demografi dan alat ukur kecemasan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Analisa menggunakan presentasi pada variabel tingkat kecemasan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan 36% responden mengalami kecemasan dengan gejala ringan, gejala sedang sebanyak 33,3%, tidak ada gejala sebanyak 23,3%, dan kecemasan berat sebanyak 6,7%. Kesimpulan: Peningkatan upaya promotif melalui penyuluhan kesehatan ibu hamil dan proses persalinan perlu ditingkatkan pada ibu hamil dengan riwayat sectio caesarea agar tingkat kecemasan yang dialami ibu hamil bisa berkurang
Hubungan Peran Orang Tua dengan Kemandirian Anak Retardasi Mental Di SLBN Dharma Asih Pontianak
Suriadi, Suriadi;
Wardani, Nuniek Setyo;
Fauzi, Muhammad
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Background: Mental health can be seen from the behavior of a person, because a person's behavior can beinterpreted differently by others, which depend on the values and beliefs. Many children who experiencemental health problems such as learning disorders, mental retardation (mild, moderate, severe and very severe), impaired motor skills and other disturbances, so that parents have a very important role in shaping the child's independence. Objective: To determine the role of parental relationship with a mentally retarded child interaction capabilities. Methods: This study used observational analytic design with cross sectional approach. Sampling technique is a non-probability sampling is the total sampling approach in accordance with the predetermined inclusion criteria and distributed to 82 respondents. To examine the relationship between independent and dependent variables using chi-analysis square Results: The results of the analysis showed no significant relationship between the roles of parents with mentally retarded child's independence with p value =0.000. Conclusion: There is a relationship between the roles of parents with mentally retarded children independence. So the role of independence in the elderly with special needs children is very important to improve children's skills and independence in children.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Lansia Untuk Datang Ke Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal Tiga Pontianak
Hastuti, Lidia;
Wardani, Nuniek Setyo;
Nurmansyah, Agus Sudiana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Alasan kenapa lansia mengikuti kegiatan posyandu adalah karena lansia setelah memasuki masa lansia, umumnya di hadapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (imultiple pathology), misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh dan sebagainya. Tujuan: Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan kesehatan lansia dengan motivasi lansia untuk datang ke posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas Pal Tiga Pontianak. Metode Penelitian: Metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental dengan jumlah sampel 60 responden. Hasil: Tidak ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan motivasi lansia untuk tang ke posyandu lansia. (p value = 0,395 > 0,05). Tidak ada hubungan bermakna antara kesehatan lansia dengan motivasi lansia untuk datang ke posyandu lansia. (p value = 0,409 > 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan keluarga dan kesehatan lansia tidak mempengaruhi motivasi lansia untuk datang ke posyandu.
Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Pontianak
Wardani, Nuniek Setyo
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri dalam melakukan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan jiwa. Tujuan: Untuk mengidentifikasi pengaruh pelaksanaan standar asuhan keperawatan halusinasi terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor pasien dalam mengontrol halusinasi di RSJ Kota Pontianak. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasy-experimennt). Teknik pengambilan data dengan menggunakan instrumen kuesioner, dengan subyek 42 responden. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistik Pairedt-test. Hasil: Analisis bivariat dengan Pairedt-test menunjukkan ada pengaruh pelaksanaan standar asuhan keperawatan terhadap kemampuan kognitif dan psikomotor sebelum dan sesudah diberikan standar asuhan keperawatan halusinasi pada kelompok intervensi menujukan nilai (p value < ? 0,05) sedangkan pada kelompok control. Pada kelompok yang mendapatkan satu standar asuhan keperawatan, rata-rata kemampuan kognitif dan psikomotor pasien sebelum dan sesudah diberikan satu standar asuhan keperawatan terjadi penurunan yang bermakna ( p value > ? 0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh pelaksanaan standar asuhan keperawatan halusinasi sebelum dan sesudah diberikan standar asuhan keperawatan halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Sui Bangkong Kota Pontianak, di tunjukan dengan adanya pengaruh kemampuan kognitif dan psikomotor sesudah diberikan SAK (intervensi).
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Rabies Di Desa Harapan Makmur Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau
Yesi, Silvister;
Wardani, Nuniek Setyo;
Syabariah, Sitti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Rabies adalah penyakit infeksi akut susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia yang berakibat fatal karena akan selalu berakhir dengan kematian. WHO mengemukakan bahwa lebih dari 99% kematian akibat rabies di dunia terjadi di negara berkembang. Mortalitas akibat rabies di Afrika dan Asia diperkirakan menjadi 55.000 kematian setiap tahunnya dengan 56% terjadi di Asia dan 44% kematian terjadi di Afrika. Negara Indonesia termasuk negara ke lima dengan rate kasus kematian tertinggi akibat rabies di Asia. Mengingat bahaya keganasannya terhadap kesehatan dan ketentraman hidup masyarakat, maka kita akan melihat seberapa tinggi tingkat pengetahuan masyarakat guna untuk usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit ini. Tujuan: untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penyakit rabies. Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Populasi penelitian ialah seluruh pemilik hewan peliharaan yang berjumlah 78 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Selanjutnya data disajikan menggunakan tabel distribusi lalu dianalisis secara kuantitatif. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari distribusi frekuensi pengetahuan masyarakat tentang wabah rabies, menunjukkan terdapat 43 orang (55%) responden berpengetahuan baik, 35 orang (45%) responden berpengetahaun sedang dan (0%) responden berpengetahuan buruk. Kesimpulan: Didapatkan pengetahuan dari masyarakat mayoritas baik.
Hubungan Pola Konsumsi Makanan Dengan Status Gizi Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (Mis) Pontianak
Hidayah, Dwi;
Hastuti, Lidia;
Wardani, Nuniek Setyo
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar belakang: Menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, perlu ditata dengan memperhatikan kesehatan anak. Salah satu unsur penting kesehatan adalah masalah gizi. Status gizi dipengaruhi oleh pola konsumsi makan dan penyakit infeksi. Anak usia sekolah memiliki masa pertumbuhan dan perkembangan fisik untuk itu diperlukan status gizi yang optimal. Tujuan : Mengetahui hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Pontianak. Metode penelitian : Jenis penelitian bersifat analitik dengan menggunakan deskriptif analitik dengan pedekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 42 orang. Analisa data bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian dari 42 responden menunjukkan bahwa sebagian besar sampel memiliki pola konsumsi makanan baik sebanyak 25 orang (59,5%), anak yang pola konsumsi makanan kurang baik sebanyak 17 orang (40,5%) dan sebagian besar mempunyai gizi baik sebanyak sebanyak 37 orang (85,7%) dan anak yang berstatus gizi kurang baik sebanyak 6 orang (14,3%). Data yang diperoleh di uji statistik, didapatkan hasil bahwa nilai uji p <? (0,202 > 0,05 Kesimpulan : Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Pontianak.
Peningkatan Kemampuan Asertif dan Penurunan Persepsi Melalui Assertive Training Therapy pada Suami dengan Risiko KDRT
Nuniek Setyo Wardani;
Budi Anna Keliat;
Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.7454/jki.v15i1.48
Peningkatan masalah dalam rumah tangga dengan kurangnya pemecahan masalah yang baik memicu terjadinya kekerasandalam rumah tangga, baik pada usia pernikahan muda maupun tua. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh assertive trainingtherapy (ATT) terhadap kemampuan asertif dan persepsi istri terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga suami. Desainpenelitian Quasi Experimental Pre-Post Test With Control Group, dengan sampel 60 orang istri dengan resiko kekerasan dalamrumah tangga. Hasil menunjukkan ATT berpengaruh meningkatkan kemampuan asertif istri sebesar 86,9% dan persepsi istriterhadap risiko kekerasan menurun 71,3%. Istri yang diberi ATT mempunyai kemampuan asertif meningkat secara bermaknadan persepsi istri terhadap risiko kekerasan dalam rumah tangga suami lebih rendah dibandingkan yang tidak diberikan ATT.Assertive Training Therapy direkomendasikan untuk istri dengan resiko kekerasan dalam rumah tangga.
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Rosi Damayati;
Zakiyah;
Nuniek Setyo Wardani
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 13 No 25 (2023): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52047/jkp.v13i25.239
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is a chronic autoimmune disorder that can cause inflammation and damage to the skin, joints, tissues and organ systems of the body which can be caused by multifactors. WHO records the number of people with lupus in the world to date has reached five million people, and each year more than 100 thousand new cases are found. The high mortality rate due to lupus needs special attention because around 550 people died from lupus in 2016. The purpose of this study was to determine the relationship of family support to the quality of life of patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE) in Dr. Cipto Mangunkusumo. This study used a cross-sectional approach and bivariate analysis using the Chi Square test. The results of the study of 64 respondents showed that family support had a significant relationship with the quality of life of patients with Systemic Lupus Erythematosus (SLE), with a p-value of 0.027. The results of this study indicate that there is a significant relationship between family support and the quality of life of SLE patients
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Pasien Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat
Nuniek Setyo Wardani;
Tutur Kardiatun;
Eva Nofita
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.919 KB)
|
DOI: 10.54630/jk2.v5i3.18
Latar Belakang: Perilaku kekerasan adalah respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis. Kekambuhan adalah peristiwa timbulnya kembali gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan, faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan yaitu; putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian: mengidetifikasi “faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat?”. Metode: Desain penelitian penelitian descriptive correlational dengan rancangan cross sectional penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian dengan pemilihan secara non probability sampling (sample non random) dengan sempel yang berjumlah 96 orang. Instrumen perilaku kekerasan, faktor putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil: Analisis bivariat dengan chi square menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat tetapi ada hubungan faktor putus obat terhadap kambunya pasien perilaku kekerasan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat dengan perilaku kekerasan tetapi terdapat hubungan antara putus obat dengan kambuhnya perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat.