Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI KELUARGA BERENCANA PADA KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN CAPAIAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG WILAYAH LAHAN BASAH Fakhriyah Fakhriyah; Siti Wasilah; Meitria Syahadatina Noor; Andini Oktaviana Putri; Inanda Kasmawardah; Muhammad Hasfhi Abdurrahman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11657

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dalam penggarapan Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) tahun 2020-2024 diantaranya masih rendahnya kesertaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Berdasarkan hasil PK 2021 secara nasional hanya tercapai sebesar 22,0 dari target 25,93 sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan tercapai sebesar 9,1 dari target 10,4. Provinsi Kalimantan Selatan berada pada posisi paling rendah secara nasional. Di Kabupaten Banjar capaian MKJP adalah 6,6% dan di Kecamatan Martapura Barat capaian MKJP yaitu 4,6 %. Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya cakupan KB MKJP, dan belum optimalnya peran kader Kesehatan dalam peningkatan KB MKJP. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatakan pengetahuan dan keterampilan kader Kesehatan tentang Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana (KIE KB) MKJP. Metode pelaksanaan pengabdian adalah dengan metode ceramah, demonstrasi dan praktek. Jumlah sasaran yang berpartisipasi adalah 21 orang selama 2 hari. Hasil dari kuesioner pre test dan post test didapatkan hasil sebanyak 95% peserta pengetahuannya meningkat. Rerata hasil pretest adalah 5,09 dan rerata hasil post test adalah 7,19. Rekomendasi untuk Puskesmas agar mengoptimalkan peran kader dan meningkatkan kapasitas kader dalam upaya peningkatan cakupan peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Kata kunci: pelatihan; kader; komunikasi; informasi dan edukasi; keluarga berencana ABSTRACTProblems that need attention in working on the Family Planning and Reproductive Health (KBKR) 2020-2024 sector include the low participation of Long-Term Contraceptive Methods (MKJP). Based on the PK 2021 results nationally, it only achieved 22.0 of the target of 25.93, while for South Kalimantan Province it achieved 9.1 of the target of 10.4. South Kalimantan Province is in the lowest position nationally. In Banjar Regency, MKJP achievement was 6.6% and in Martapura Barat District, MKJP achievement was 4.6%. The problems found were the low coverage of KB MKJP, and the not optimal role of health cadres in improving KB MKJP. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and skills of Health cadres regarding Family Planning Information Communication and Education (IEC KB) MKJP. The method of implementing the dedication is by the method of lectures, demonstrations and practice. The number of participating targets is 21 people. The results of the pre-test and post-test questionnaires showed that 95% of the participants' knowledge increased. The average pretest result was 5.09 and the posttest result average was 7.19. Recommendations for Community Health Centers to optimize the role of cadres and increase the capacity of cadres in an effort to increase the coverage of Long Term Contraceptive Method Family Planning participants. Keywords: training; cadres; MKJP; communication; information and education; family planning
Pengetahuan, Sikap, dan Indeks Masa Tubuh pada Kejadian Kurang Energi Kronis di Remaja Putri Fakhriyah Fakhriyah; Hadrianti H D Lasari; Meitria Syahadatina Noor; Andini Oktaviani Putri; Muhammad Irwan Setiawan
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.2

Abstract

Asupan gizi yang kurang merupakan salah satu masalah gizi yang khas pada remaja putri yang dapat menyebabkan gizi buruk, kekurangan energi-protein kronis, dan anemia. Permasalahan tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, seperti menurunnya konsentrasi belajar pada remaja, melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) pada wanita usia subur, dan menurunnya kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, kejadian Kekurangan Energi Kronis pada remaja putri berfluktuasi dengan hasil sebesar 36,5%. Sedangkan menurut data Riskesdas di Kalimantan Selatan, angka KEK pada ibu hamil sebesar 19,45% dan pada ibu tidak hamil sebesar 14,42%. Sedangkan di Kecamatan Aluh-Aluh terdapat 58,3% remaja mengalami kekurangan energi kronis. Urgensi penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, dan IMT dengan KEK pada remaja putri SMA. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan pendekatan desain cross sectional dengan purposive sampling di SMA. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata sikap (p=0,848) dan pengetahuan (p=0,850) antara remaja putri KEK dengan kelompok lawannya. Sedangkan ada perbedaan rata-rata nilai IMT remaja putri KEK (p=0,0001).
EDUKASI PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA DALAM KEPESERTAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH LAHAN BASAH (KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR) Meitria Syahadatina Noor; Andini Octaviana Putri; Fakhriyah Fakhriyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13317

Abstract

ABSTRAKContraceptive prevalence rate (CPR) merupakan salah satu indikator pelayanan Keluarga Berencana (KB).  Data CPR Kalimantan Selatan berdasarkan BKKBN Kalimantan Selatan menunjukkan persentase yang menggunakan KB Modern adalah 67,5%.  Salah satu Kabupaten/Kota dengan capaian CPR terendah di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Banjar (66,6%).  Data KB pria yang menjadi akseptor kondom di Kabupaten Banjar hanya 1,03% dan metode Kontrasepsi Pria (MOP) 0,09% dari jumlah pasangan usia subur (PUS).  Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Martapura Barat, Senin, 25 Juli 2022 dengan melibatkan 30 suami dari PUS.  Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pria dalam kepeserta program KB.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan ceramah menggunakan media video, booklet dan alat peraga. Penilaian pre-test dan post-test pengetahuan PUS dilakukan untuk menilai keberhasilan program.  Hasil analisis data menunjukkan terdapat peningkatan bermakna skor pengetahuan, persepsi dan partisipasi pria dalam program KB, tapi belum dapat meningkatkan skor sikap secara bermakna. Selanjutnya adalah pria dapat lebih dilibatkan sebagai peserta edukasi tentang KB untuk meningkatkan partisipasi dalam program KB, dan dilakukan secara berulang. Kata kunci: lahan basah; partisipasi pria; peserta KB ABSTRACTContraceptive prevalence rate (CPR) is one of the Family Planning Service Indicator.  CPR data of Kalimantan Selatan based on BKKBN Kalimantan Selatan show a percentage whose use modern KB are 67,5%.  One of the city with the lowest CPR gain in South Kalimantan is Kabupaten Banjar (66,6%).  Based on data, male as condom acceptor in Kabupaten Banjar is only 1,03% and percentage of Male Contraception Method reach 0,09% from (PUS). Our purpose is to increase men's participation in family planning program participants. The method of implementing community service is by providing education with lecture using video media, booklet, and other props to PUS. Pretest and posttest assessment of PUS knowledge was carried out to assess program success. The results of the data analysis showed that there was a significant increase in the scores of men's knowledge, perceptions and participation in the family planning program, but had not be able to significantly increase the attitude score. Furthermore, men can be more involved as participants in education about family planning to increase participation in family planning programs, and this is done repeatedly.Keywords: KB participants; male participation; wet-land
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER ANTI KOLESTEROL UNTUK PENCEGAHAN KOLESTEROL DI DESA WONOREJO RT 8 KECAMATAN SATUI Fakhriyah Fakhriyah; Hesly Yanti; Humaira Afifah; Hidayati Hidayati; Hildayana Hildayana; Husnatul 'Athiyyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14561

Abstract

ABSTRAKTubuh manusia, terutama hati, menghasilkan kolesterol, lemak kekuningan. Meskipun kolesterol adalah lipid yang diperlukan, terlalu banyak bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Karena perannya dalam sejumlah konsekuensi penyakit, kadar kolesterol tinggi merupakan masalah yang sangat parah. Berdasarkan data kegiatan Posbindu di RT. 8, Desa Wonorejo, didapatkan 22,64% atau sebanyak 12 dari 53 warga yang mempunyai kadar kolesterol di atas 200 mg/dL. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pemecahan masalah salah satunya adalah pembentukan dan pelatihan kader anti kolesterol. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemeriksaan kadar kolesterol, edukasi ataupun konseling yang akan dilakukan kader sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah masyarakat yang menderita penyakit kolesterol di RT. 8, Desa Wonorejo. Metode pelaksanaan yang dilakukan berupa pemberian edukasi terkait kolesterol serta cara menggunakan alat cek kolesterol kepada kader dilengkapi dengan media booklet dan poster. Setelah itu, dilakukan pendampingan kader dalam pemeriksaan kadar kolesterol. Berdasarkan hasil kegiatan pemeriksaan yang telah dilakukan kader, disimpulkan bahwa rata-rata kadar kolesterol masyarakat RT. 8, Desa Wonorejo yaitu sebesar 198,1 mg/dL. Dalam kegiatan ini seluruh kader sudah terampil menggunakan alat pemeriksaan kolesterol serta melakukan edukasi ataupun konseling. Kata kunci: kolesterol; kader; pelatihan. ABSTRACTThe human body, particularly the liver, produces cholesterol, a yellowish fat. Although cholesterol is a necessary lipid, too much of it can be bad for your health. Due to its role in a number of illness consequences, high cholesterol levels are a highly severe issue. It was discovered that 22.64%, or as many as 12 out of 53 inhabitants, had cholesterol levels above 200 mg/dL based on Posbindu activity data in RT. 8, Wonorejo Village. Therefore, an alternative solution to the problem is needed, one of which is the formation and training of anti-cholesterol cadres. The aim is to increase knowledge and skills in checking cholesterol levels, education or counseling that will be carried out by cadres as an effort to minimize the number of people suffering from cholesterol in the RT. 8, Wonorejo Village. Strategi pelaksanaannya adalah mengedukasi kader yang dibekali media pamflet dan poster tentang kolesterol serta cara menggunakan gadget cek kolesterol. Selanjutnya, pendampingan diberikan kepada kader agar dapat memantau kadar kolesterolnya. Berdasarkan temuan kegiatan pemeriksaan kader, ditetapkan bahwa RT. 8, Desa Wonorejo, memiliki kadar kolesterol rata-rata 198,1 mg/dL. Semua kader mahir menggunakan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan kolesterol serta menyampaikan instruksi atau penyuluhan dalam kegiatan ini. Keywords: cholesterol; cadres; training.
Pemberdayaan kader CLEAN dalam pengelolaan sampah di masyarakat Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04 Fakhriyah Fakhriyah; Ahmad Salman; Kamilah Kamilah; Siti Sarah Hamida; Widad Afifah; Ketty Juana Kurni
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23134

Abstract

AbstrakSampah merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Data timbunan sampah di Kalimantan selama tahun 2022 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup besar pada jumlah yaitu sebanyak 812.142 timbulan sampah/hari/kapita (ton). Sedangkan berdasarkan sebaran jumlah timbunan sampah berasal dari Kabupaten Banjar dengan jumlah timbunan sampah sebanyak 149.097,33 timbulan sampah/hari/kapita (ton). Salah satu wilayah yang menjadi perhatian di Kabupaten Banjar yaitu Kecamatan Aranio, Desa Tiwingan Lama, yang mana daerah tersebut merupakan daerah wisata sehingga masalah sampah di desa tersebut masih harus diperhatikan karena selain dari masyarakatnya yang masih kurang dalam mengelola sampah, wisatawan yang datang juga kurang menjaga kebersihan daerah tersebut, dengan banyaknya ditemukan wisatawan membuang sampah sembarang. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya edukasi dan intervensi, salah satunya dengan menjalankan program CLEAN. Tujuan Penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis situasi kesehatan masyarakat, terkhusus untuk pengelolaan sampah baik dari segi pengetahuan dan sikap, di Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04 Kecamatan Aranio. Media yang digunakan berupa  poster, powerpoint, dan lembar monitoring. Kegiatan penelitian dilakukan dengan mengambil diantaranya terdiri dari penyuluhan, pelatihan kader, gotong royong dan pembagian tempat. Berdasarkan hasil diagnosa komunitas yang telah dilaksanakan pada 42 sampel kepala, sebanyak 16 KK tidak memiliki tempat sampah dan 7 KK. Setelah dilakukannya kegiatan intervensi didapatkan bahwa pengetahuan meningkat sebesar 66.64% serta sikap meningkat sebesar 91,6%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ,terjadi peningkatan antara pengetahuan dan sikap dari masyarakat Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04. Kata kunci: pembentukan kader; peningkatan pengetahuan; pengelolaan sampah. AbstractWaste generation/day/capita (tons). Meanwhile, based on the distribution, the amount of waste generation comes from Banjar Regency with 149,097.33 waste generation/day/capita (tons). One of the areas of concern in Banjar Regency is Aranio Sub-district, Tiwingan Lama Village, which is a tourist area so that the waste problem in the village still has to be considered because apart from the community who are still lacking in managing waste, tourists who come also do not maintain the cleanliness of the area, with many found tourists throwing garbage anywhere. To overcome this problem, education and intervention efforts are needed, one of which is by running the CLEAN program. The purpose of this study was to analyze the situation of public health, specifically for waste management both in terms of knowledge and attitudes, in Tiwingan Lama Village RT 01 and 04 Aranio District. The media used were posters, powerpoints, and monitoring sheets. Research activities were carried out by taking including counseling, cadre training, gotong royong and distribution of places. Based on the results of community diagnosis that has been carried out on 42 sample heads, as many as 16 families do not have trash bins and 7 families. After the intervention activities, it was found that knowledge increased by 66.64% and attitudes increased by 91.6%. The results of this study indicate that there is an increase between knowledge and attitudes of the Tiwingan Lama RT 01 and 04 villagers. Keywords: formation of cadres; increase in knowledge; waste management
The Impact of Audiobooks on Female Adolescents’ Knowledge and Perceptions of Menstrual Hygiene in Emergencies Anhar, Vina Yulia; Fakhriyah, Fakhriyah; Noor, Ihya Hazairin; Fitria, Yanti; Noor, Meitria Syahadatina; Putri, Andini Octaviana; Nisa, Mufatihatul Aziza; Yolanda, Zuhrufa Wanna; Chellyadiza, Alfitri; Rahma, Amelia
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 10, No 2 (2024): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i2.20734

Abstract

Banjar Regency is geographically located in a lowland area crossed by several rivers and hydrographically is greatly influenced by rainfall. From February to March 2023, 17,257 houses in seven sub-districts in Banjar Regency, South Kalimantan were submerged in floods with a height of 20-70 cm. Many women and young women find it difficult to practice Menstrual Hygiene Management (MHM). The use of audiobooks as health promotion media is expected to increase the knowledge and perceptions of young women regarding the practice of MHM when a flood occurs. This study aims to analyze the effect of audiobooks on young women, especially on the variable knowledge and perceptions of MHM in emergency situations. This study is a quasi-experimental study that provides intervention in the form of audiobooks with a one-group pretest-posttest-only design. The sample in this study was 40 female students of Junior High School (SMPN) 2 Martapura Timur, taken using purposive sampling. Data analysis used the T-test with a confidence level of 95%. The results of this study indicate that intervention in the form of audiobooks has proven effective in increasing knowledge (p-value: 0.0001) and perception (p-value: 0.0001) of female adolescents regarding menstrual hygiene management in emergencies. It is expected that the use of audiobooks can be maintained by schools in disseminating information about MHM.