Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PROFIL SITOGENETIK KROMOSOM Y PADA LAKI-LAKI NORMAL Wasilah, Siti
MANDALA of Health Vol 4, No 2 (2010): Mandala Of Health
Publisher : Jurusan Kedokteran FK Unsoed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Normal prenatal developments of male and female genitalia are very complicated. Some crucial locion Y chromosome have a role in normal sexual development. Descriptive study about cytogenetics profile ofY chromosome presented in 30 normal male was done using G-banding and C-banding techniques todescribed the mean length and heterochromatin profile of y chromosome. Cytogenetics method using Gbandingshow 30 male with normal karyotype (46,XY) and there is no structure aberration of Y chromosome,the mean length of Y chromosome in normal male was 2,54 μm (SD 0.31). Heterochromatin profile of Ychromosome analyzed by C-banding technique show that all normal male has C-band positive.
Profil Perdarahan Intrakranial Pada Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2010-2012 Sari, Rina Purnama; Hidayah, Nurul; Wasilah, Siti
Jurnal Berkala Kedokteran Vol 10, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Pendidikan Dokter Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i1.934

Abstract

ABSTRACT: Intracranial hemorrhage in infants is a condition that cause permanent morbidity and mortality rate was 41%. In developing country like Indonesia, intracranial hemorrhage in infants often have relation with vitamin K deficiency. That happens because vitamin K prophylaxis is not routinely administered in newborns. There is no data about intracranial hemorrhage in South Borneo. This research was a descriptive study using secondary data from medical record, to describe the profile of intracranial hemorrhage in infants at Ulin General Hospital Banjarmasin in 2010-2012. There were 15 data of infants with intracranial hemorrhage. The commonest age group was 1-6 month-old (73,33%), the mean age of patients was 2,2 month-old. Most of infants with intacranial hemorrhage were male (73,33%) and ratio between male and female was 2,7:1. The main symptom of infants in this research was seizure (60%). The most common bleeding type was subdural hemorrhage (46,67%). Among them required conventional and operative therapy when hospitalization (60%). There were 60% of infants with intracranial hemorrhage did not receive vitamin K prophylaxis at birth. Patient’s outcomes were normal (86,67%) and no infant died after hospitalization. Socialization about the importance vitamin K prophylaxis for all newborns is really important to prevent the intracranial hemorrhage in infants. Keywords: infants, intracranial hemorrhage, Ulin General Hospital Banjarmasin ABSTRAK: Perdarahan intrakranial pada bayi merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan morbiditas yang menetap ataupun mortalitas sebesar 41%. Perdarahan intrakranial pada bayi di negara berkembang seperti Indonesia sering dihubungkan dengan defisiensi vitamin K. Hal tersebut dikarenakan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir belum rutin dilakukan. Data mengenai perdarahan intrakranial pada bayi di Kalimantan Selatan masih terbatas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien, bertujuan untuk mengetahui profil perdarahan intrakranial pada bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin tahun 2010-2012. Data yang diperoleh sebanyak 15 data pasien yang didiagnosis perdarahan intrakranial. Kelompok umur yang terbanyak yaitu kelompok umur 1-6 bulan (73,33%), dengan rata-rata umur 2,2 bulan. Sebagian besar bayi berjenis kelamin laki-laki (73,33%) dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2,7:1. Keluhan utama yang paling sering ditemukan pada penelitian ini adalah kejang (60%). Jenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan subdural (46,67%). Sebagian besar jenis intervensi yang diberikan adalah terapi konvensional dan operatif (60%). Sebanyak 60% bayi yang mengalami perdarahan intrakranial tidak mendapatkan profilaksis vitamin K sebelumnya. Status pasien ketika pulang 86,67% membaik dan tidak ada pasien yang meninggal. Sosialisasi mengenai pentingnya pemberian vitamin K pada seluruh bayi baru lahir sangat penting dilakukan untuk mencegah perdarahan intrakranial pada bayi. Kata-kata Kunci: bayi, perdarahan intrakranial, RSUD Ulin Banjarmasin.
Gambaran Kejadian Kecemasan Pada Ibu Penderita Retardasi Mental Sindromik Di Slb-C Banjarmasin: Tinjauan Terhadap Usia Anak, Paritas Dan Tingkat Pendidikan Ibu Norhidayah, Norhidayah; Wasilah, Siti; Husein, Achyar Nawi
Jurnal Berkala Kedokteran Vol 9, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Pendidikan Dokter Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v9i1.917

Abstract

ABSTRACT: Mental retardation is one of the things that can cause anxiety in a mother. There are several factors that influence the anxiety that age, education level, gender and socio-cultural. This research aims to determine the incidence of anxiety in mothers with mental retardation in terms of age, parity and maternal education level. This research uses observational methods. The Results have 59.26% of women who experience anxiety. Mothers who experience anxiety in terms of the childs age was 22.22% in children aged ≤ 12 years and 37.04% at age >12 years. Mothers who experience anxiety in terms of parity was 33.33% of the mothers in the low parity and 25.93% in high parity. Mothers who experience anxiety in terms of education level shows 40.74% at low levels of education, and 18.52% higher educational level. The conclusion of this research is mostly mothers with mental retardation children experience anxiety at  age >12 years, low parity and low education levels. Keywords: anxiety, syndromic mental retardation. ABSTRAK: Retardasi mental merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan kecemasan pada seorang ibu. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan yaitu usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kecemasan pada ibu penderita retardasi mental ditinjau dari usia anak, paritas dan tingkat pendidikan ibu. Penelitian ini menggunakan metode observasional.. Hasil penelitian menunjukkan 59,26% ibu  penderita retardasi mental mengalami kecemasan. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari usia anak adalah 22,22% pada usia anak ≤12 tahun dan 37,04% pada usia anak >12 tahun. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari paritas adalah 33,33% ibu pada paritas rendah dan 25,93% paritas tinggi. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari tingkat pendidikan menunjukkan 40,74% pada tingkat pendidikan rendah dan 18,52% tingkat pendidikan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu penderita retardasi mental mengalami kecemasan pada usia anak >12 tahun, paritas rendah dan tingkat pendidikan rendah. Kata-kata kunci :kecemasan, retardasi mental sindromik
Hubungan Penggunaan Helm dengan Beratnya Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat di RSUD Ulin Bulan Mei - Juli 2013 Lahdimawan, Inas Tsurayya Fadilla; Suhendar, Agus; Wasilah, Siti
Berkala Kedokteran Vol 10, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i12.958

Abstract

ABSTRACT: Head injury is one of the leading cause of morbidity and mortality in the world and the seventh cause of mortality in Indonesia . Head injury is one of the most top 10 diseases in Ulin General Hospital. The increasing number of motorcycle leading head injury to occur more often, considering that road traffic accidents are the most frequent cause of head injury. Lack of public awareness in helmet use leads it to be the primary factor of head injury. The objective of the research is to identify the relationship between helmet use and head injury severity caused by road traffic accidents. The method of the research is descriptive analytical with cross-sectional approach and it took place at Ulin General Hospital from May – July 2013. Total samples of 73 people taken based on inclusion criteria. The most frequently age group was between the age 15-24 (41,1%). Males frequently injured than female with male to female ratio was 1,9:1. Most of them were non-helmeted motorcyclist (53,4%). The most frequent head injury severity was mild head injury (64,4%). The data were statistically analyzed by Chi-square test showed p = 0.041 (α = 0.05). Based on the research there is a significant relationship between helmet usage and the severity of head injury caused by road traffic accidents. Keywords: head injury, helmet, road traffic accidents ABSTRAK: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian di dunia dan ke-7 di Indonesia. Cedera kepala termasuk 10 penyakit terbesar di RSUD Ulin Banjarmasin. Meningkatnya angka kendaraan bermotor menyebabkan cedera kepala semakin sering terjadi, mengingat salah satu penyebab tersering cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan helm menjadi faktor utama terjadinya cedera kepala. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional bertempat di RSUD Ulin bulan Mei – Juli 2013. Jumlah sampel sebanyak 73 orang  diambil berdasarkan kriteria inklusi. Kelompok usia terbanyak yaitu 15-24 tahun (41,1%). Jenis kelamin laki-laki banyak mengalami cedera kepala daripada perempuan dengan perbandingan 1,9:1. Status penggunaan helm terbanyak adalah tidak menggunakan helm (53,4%). Beratnya cedera kepala terbanyak adalah cedera kepala ringan (64,4%). Data dianalisis statistik dengan uji Chi-square menunjukkan p = 0,041 (α = 0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Kata-kata kunci: cedera kepala, helm, kecelakaan lalu lintas darat
Cytogenetics profile of student with syndromic mental retardation on special schools in Banjarmasin Siti Wasilah; Husnul Khatimah; Tri Indah Minarni
Biomedical Engineering Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Biomedical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.842 KB)

Abstract

Objective:  This descriptive study aims to describe the cytogenetic profile of students with mental retardation disorders on special school in Banjarmasin conducted since 2012-2013.Material and methods:  Cytogenetic profile described based the existence of free trisomy 21, trisomy 21 with translocation, mosaic trisomy 21 and trisomy 21 partially or in the form of numeric aberration and structure of chromosomal abnormalities such as fragile X, specific deletions of chromosomal segments or the presence of a ring chromosome forms.Result:  The results obtained from the study of 22 students with physical signs of mild to severe syndromic mental retardation. The results of cytogenetic examination showed most of the sample (77.78%) with free trisomy 21 (karyotype 47, XX, + 21 or 47, XX, + 21) or a classic type of Down syndrome, 1 sample with mosaic karyotype: 46, XY (1%) / 47, XY, + 21, 1 sample with structural abnormalities of chromosomes 22 (karyotype: 46, XY, ring 22) and 2 samples with normal karyotype (karyotype: 46, XY or 46, XX).Conclusion:  Cytogenetic profile of students with syndromic mental retardation on special school in Banjarmasin are free trisomy 21, mosaic trisomy 21, structure aberration (ring chromosome 22), and a normal karyotype.
Hubungan Penggunaan Helm dengan Beratnya Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat di RSUD Ulin Bulan Mei - Juli 2013 Inas Tsurayya Fadilla Lahdimawan; Agus Suhendar; Siti Wasilah
Berkala Kedokteran Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i12.958

Abstract

ABSTRACT: Head injury is one of the leading cause of morbidity and mortality in the world and the seventh cause of mortality in Indonesia . Head injury is one of the most top 10 diseases in Ulin General Hospital. The increasing number of motorcycle leading head injury to occur more often, considering that road traffic accidents are the most frequent cause of head injury. Lack of public awareness in helmet use leads it to be the primary factor of head injury. The objective of the research is to identify the relationship between helmet use and head injury severity caused by road traffic accidents. The method of the research is descriptive analytical with cross-sectional approach and it took place at Ulin General Hospital from May – July 2013. Total samples of 73 people taken based on inclusion criteria. The most frequently age group was between the age 15-24 (41,1%). Males frequently injured than female with male to female ratio was 1,9:1. Most of them were non-helmeted motorcyclist (53,4%). The most frequent head injury severity was mild head injury (64,4%). The data were statistically analyzed by Chi-square test showed p = 0.041 (α = 0.05). Based on the research there is a significant relationship between helmet usage and the severity of head injury caused by road traffic accidents. Keywords: head injury, helmet, road traffic accidents ABSTRAK: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian di dunia dan ke-7 di Indonesia. Cedera kepala termasuk 10 penyakit terbesar di RSUD Ulin Banjarmasin. Meningkatnya angka kendaraan bermotor menyebabkan cedera kepala semakin sering terjadi, mengingat salah satu penyebab tersering cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan helm menjadi faktor utama terjadinya cedera kepala. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional bertempat di RSUD Ulin bulan Mei – Juli 2013. Jumlah sampel sebanyak 73 orang  diambil berdasarkan kriteria inklusi. Kelompok usia terbanyak yaitu 15-24 tahun (41,1%). Jenis kelamin laki-laki banyak mengalami cedera kepala daripada perempuan dengan perbandingan 1,9:1. Status penggunaan helm terbanyak adalah tidak menggunakan helm (53,4%). Beratnya cedera kepala terbanyak adalah cedera kepala ringan (64,4%). Data dianalisis statistik dengan uji Chi-square menunjukkan p = 0,041 (α = 0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penggunaan helm dengan beratnya cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat. Kata-kata kunci: cedera kepala, helm, kecelakaan lalu lintas darat
Profil Perdarahan Intrakranial Pada Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2010-2012 Rina Purnama Sari; Nurul Hidayah; Siti Wasilah
Berkala Kedokteran Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i1.934

Abstract

ABSTRACT: Intracranial hemorrhage in infants is a condition that cause permanent morbidity and mortality rate was 41%. In developing country like Indonesia, intracranial hemorrhage in infants often have relation with vitamin K deficiency. That happens because vitamin K prophylaxis is not routinely administered in newborns. There is no data about intracranial hemorrhage in South Borneo. This research was a descriptive study using secondary data from medical record, to describe the profile of intracranial hemorrhage in infants at Ulin General Hospital Banjarmasin in 2010-2012. There were 15 data of infants with intracranial hemorrhage. The commonest age group was 1-6 month-old (73,33%), the mean age of patients was 2,2 month-old. Most of infants with intacranial hemorrhage were male (73,33%) and ratio between male and female was 2,7:1. The main symptom of infants in this research was seizure (60%). The most common bleeding type was subdural hemorrhage (46,67%). Among them required conventional and operative therapy when hospitalization (60%). There were 60% of infants with intracranial hemorrhage did not receive vitamin K prophylaxis at birth. Patient’s outcomes were normal (86,67%) and no infant died after hospitalization. Socialization about the importance vitamin K prophylaxis for all newborns is really important to prevent the intracranial hemorrhage in infants. Keywords: infants, intracranial hemorrhage, Ulin General Hospital Banjarmasin ABSTRAK: Perdarahan intrakranial pada bayi merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan morbiditas yang menetap ataupun mortalitas sebesar 41%. Perdarahan intrakranial pada bayi di negara berkembang seperti Indonesia sering dihubungkan dengan defisiensi vitamin K. Hal tersebut dikarenakan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir belum rutin dilakukan. Data mengenai perdarahan intrakranial pada bayi di Kalimantan Selatan masih terbatas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien, bertujuan untuk mengetahui profil perdarahan intrakranial pada bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin tahun 2010-2012. Data yang diperoleh sebanyak 15 data pasien yang didiagnosis perdarahan intrakranial. Kelompok umur yang terbanyak yaitu kelompok umur 1-6 bulan (73,33%), dengan rata-rata umur 2,2 bulan. Sebagian besar bayi berjenis kelamin laki-laki (73,33%) dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2,7:1. Keluhan utama yang paling sering ditemukan pada penelitian ini adalah kejang (60%). Jenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan subdural (46,67%). Sebagian besar jenis intervensi yang diberikan adalah terapi konvensional dan operatif (60%). Sebanyak 60% bayi yang mengalami perdarahan intrakranial tidak mendapatkan profilaksis vitamin K sebelumnya. Status pasien ketika pulang 86,67% membaik dan tidak ada pasien yang meninggal. Sosialisasi mengenai pentingnya pemberian vitamin K pada seluruh bayi baru lahir sangat penting dilakukan untuk mencegah perdarahan intrakranial pada bayi. Kata-kata Kunci: bayi, perdarahan intrakranial, RSUD Ulin Banjarmasin.
Gambaran Kejadian Kecemasan Pada Ibu Penderita Retardasi Mental Sindromik Di Slb-C Banjarmasin: Tinjauan Terhadap Usia Anak, Paritas Dan Tingkat Pendidikan Ibu Norhidayah Norhidayah; Siti Wasilah; Achyar Nawi Husein
Berkala Kedokteran Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.325 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v9i1.917

Abstract

ABSTRACT: Mental retardation is one of the things that can cause anxiety in a mother. There are several factors that influence the anxiety that age, education level, gender and socio-cultural. This research aims to determine the incidence of anxiety in mothers with mental retardation in terms of age, parity and maternal education level. This research uses observational methods. The Results have 59.26% of women who experience anxiety. Mothers who experience anxiety in terms of the child's age was 22.22% in children aged ≤ 12 years and 37.04% at age >12 years. Mothers who experience anxiety in terms of parity was 33.33% of the mothers in the low parity and 25.93% in high parity. Mothers who experience anxiety in terms of education level shows 40.74% at low levels of education, and 18.52% higher educational level. The conclusion of this research is mostly mothers with mental retardation children experience anxiety at  age >12 years, low parity and low education levels. Keywords: anxiety, syndromic mental retardation. ABSTRAK: Retardasi mental merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan kecemasan pada seorang ibu. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan yaitu usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kecemasan pada ibu penderita retardasi mental ditinjau dari usia anak, paritas dan tingkat pendidikan ibu. Penelitian ini menggunakan metode observasional.. Hasil penelitian menunjukkan 59,26% ibu  penderita retardasi mental mengalami kecemasan. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari usia anak adalah 22,22% pada usia anak ≤12 tahun dan 37,04% pada usia anak >12 tahun. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari paritas adalah 33,33% ibu pada paritas rendah dan 25,93% paritas tinggi. Ibu yang mengalami kecemasan ditinjau dari tingkat pendidikan menunjukkan 40,74% pada tingkat pendidikan rendah dan 18,52% tingkat pendidikan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu penderita retardasi mental mengalami kecemasan pada usia anak >12 tahun, paritas rendah dan tingkat pendidikan rendah. Kata-kata kunci :kecemasan, retardasi mental sindromik
Pelatihan Pengolahan Produk Jahe Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 Andini Octaviana Puteri; Fakhriyah Fakhriyah; Siti Wasilah; Nika Sterina Skripsiana; Meitria Syahadatina Noor
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.081 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3471

Abstract

Pada masa pandemi ini memberikan dampak yang cukup besar baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Di tengah kepanikan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, usaha pembuatan tumbuhan obat-obatan menjadi jamu merupakan alternatif  solusi. Sebagai upaya preventif, masyarakat banyak mengonsumsi jamu dan minuman kesehatan sehingga bisnis empon-empon atau ramuan rempah menjadi pilihan yang menguntungkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih ibu-ibu rumah tangga untuk dapat membuat minuman herbal dari jahe dan memasarkannya secara online.    Metode pelaksanaan pengabdian adalah pihak penyelenggara merekrut ibu rumah tangga sebanyak 16 orang yang bersedia terlibat dalam program ini, diberikan pelatihan secara online memproduksi olahan jahe dan mampu melakukan pemasaran secara online. Penyelenggara melakukan evaluasi pengetahuan dan skill peserta dalam hal pengolahan jahe dan bagaimana melakukan pemasaran online. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang pengolahan jahe dan pemasaran online sesudah dilakukan pelatihan secara online Observasi keterampilan peserta baik karena semua dapat mengolah produk jahe. 
Hubungan Komorbid dengan Kejadian Covid-19 di Puskesmas Pemurus Dalam Kota Banjarmasin Puspita Aisyiyah; Farida Heriyani; Ira Nurrasyidah; Meitria Syahadatina Noor; Siti Wasilah
Homeostasis Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.975 KB)

Abstract

Abstract : In addition to major illnesses, there are cases when a person suffers from other illnesses. This is called comorbid or comorbidity. There are many risk factors for COVID-19, one of which is comorbidities. These comorbidities affect the prognosis for possible COVID-19 infection and disease severity. This study attempts to elucidate the relationship between comorbidities and the incidence of COVID-19 at Pemurus Dalam Urban Health Center in Banjarmasin. This study was designed as an analytical observation and used as a case control approach. A total of 30 subjects were found to meet the inclusion and exclusion criteria in each case and the control group as well as samples were taken using a simple random sampling technique. As a result of the univariate analysis, most of the case group (70%) had normal morbidity compared to the control group, and only a small number (23,33%) showed normal morbidity. Bivariate analysis showed that an OR value of 7,667 with a p value of 0,000 or <0,05 was associated with the incidence of COVID-19 and comorbidities. 7,667 OR value indicate that comorbidities is closely related to the incidence of COVID-19 in Banjarmasin. Keywords: comorbid, the incidence, COVID-19 Abstrak: Selain penyakit utama, terdapat kondisi dimana seseorang memiliki penyakit yang lain, hal ini disebut sebagai komorbid atau komorbiditas. COVID-19 memiliki berbagai faktor risiko, salah satunya adalah komorbid. Komorbid ini memengaruhi mudahnya terjadi infeksi COVID-19 serta prognosis dari beratnya derajat penyakit. Hubungan antara komorbid dengan kejadian COVID-19 di Puskesmas Pemurus Dalam Kota Banjarmasin berusaha dijelaskan pada penelitian ini. Penelitian didesain dengan observasional analitik, serta menggunakan case control sebagai teknik pendekatannya. Sebanyak 30 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi maupun eksklusi didapatkan pada tiap kelompok kasus maupun kontrol, sampel tersebut diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan subjek pada kelompok kasus sebagian besar (70%) memiliki komorbid dibandingkan dengan kelompok kontrol hanya sedikit memiliki komorbid (23,33%). Nilai OR 7,667 dengan p value 0,000 atau < 0,05 pada analisis bivariat ditemukan pada hubungan komorbid dengan kejadian COVID-19. OR 7,667 menunjukkan bahwa komorbid memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian COVID-19 di Kota Banjarmasin. Kata-kata kunci: komorbid, kejadian, COVID-19