Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI HABITAT BEKANTAN (Nasalis larvatus Wurmb. ) PADA HUTAN MANGROVE DI BAGIAN HILIR SUNGAI WAIN KALIMANTAN TIMUR Noorhidayah, Noorhidayah; Sidiyasa, Kade; Ma’ruf, Amir
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 2 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Struktur dan komposisi vegetasi hutan mangrove habitat bekantan (Nasalis larvatus Wurmb.) di bagian hilir Sungai Wain, Kalimantan Timur menunjukkan bahwa pada habitat bekantan ini kondisi hutannya sudah sangat rusak yang ditandai oleh rendahnya tinggi tajuk teratas dari tegakan, rendahnya tingkat kerapatan pohon, dan rapatnya semak dan tumbuhan bawah yang menutupi lantai hutan.  Komposisi vegetasi terdiri dari 22 jenis pohon yang termasuk ke dalam 20 marga dan 18 suku, serta 18 jenis tumbuhan bawah yang berupa herba, tumbuhan merambat, paku-pakuan, palem, dan pandan.   Berdasarkan besarnya indeks nilai penting (INP),   tingkat pohon didominasi oleh Heritiera littoralis Aiton, pada tingkat pancang juga didominasi oleh Heritiera littoralis Aiton yang berasosiasi dengan Pouteria obovata (R.Br.) Baehni, sedangkan pada tingkat semai didominasi oleh Dillenia suffruticosa (Griff.) Mart.).  Sonneratia caseolaris (L) Engl. merupakan salah satu jenis pohon sebagai sumber pakan bagi bekantan selain satu jenis paku- pakuan yakni Acrostichum aureum Linn. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KANKER PAYUDARA PADA PASIEN YANG DI RAWAT DI RUANG KEMOTERAPI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Noorhidayah, Noorhidayah
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.153 KB)

Abstract

Latar belakang: Kanker merupakan masalah kesehatan global yang mengancam penduduk dunia, tanpa memandang ras, gender, ataupun status social ekonomi tertentu. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), prevalensi kanker tertinggi pada perempuan, juga data  di Rumah Sakit di Indonesia menunjukkan kasus kanker payudara tertinggi 12.014 orang (28,7%), menyusul kanker serviks 4342 orang (10,4%). Di Kalimantan Timur, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, tahun 2014 tercatat 10 macam penyakit kanker pada 750 pasien rawat inap, tertinggi kanker payudara sebanyak 216 orang, dan data bulan Agustus hingga Desember 2014 saja, tercatat 55 orang pasien baru dengan kanker payudara yang di rawat di ruang kemoterapi. Terbanyak kelompok usia 41 – 49 tahun (20 orang), usia 50 – 59 tahun 15 orang, usia 30 - 40 tahun 12 orang, dan usia 60 -69 tahun 7 orang, 1 orang berusia 81 tahun (Rekam Medik RSUD AWS, 2015).Tujuan penelitian : menjelaskan hubungan faktor risiko dengan penyakit kanker payudara. Metode penelitian : deskriptif analitik, populasi semua pasien dengan diagnosa kanker payudara yang dirawat di ruang kemoterapi RSUD AWS Samarinda, pengambilan sampel secara total sampling mulai April hingga Juni 2015, menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, dan dilakukan wawancara tidak berfokus terhadap 10 orang responden. Hasil : terdapat hubungan antara usia responden saat mendapat haid pertama dengan kejadian kanker payudara dengan nilai signifikansi 0,016 (p value < 0,05). Tidak terdapat hubungan antara usia responden ketika melahirkan anak pertama dengan kejadian kanker payudara sebesar 0,250 (p > 0,05). Tidak terdapat hubungan antara usia responden menapouse alami dengan kejadian kanker payudara dengan nilai signifikansi 0,406 (p value > 0,05). Terdapat hubungan antara riwayat kanker dalam keluarga dengan kejadian kanker payudara pada responden, dengan nilai siginifikansi 0,000 (p value < 0,05). Secara bersama-sama antara variabel usia responden saat mendapat haid pertama, usia responden ketika melahirkan anak pertama, dan adanya riwayat kanker dalam keluarga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Ketepatan prediksi variabel usia responden saat mendapat haid pertama, usia responden ketika melahirkan anak pertama, dan adanya riwayat kanker dalam keluarga, berpengaruh pada kejadian kanker payudara sebesar 89,1 %. Nilai R Square menunjukkan 72,1% kejadian kanker dipengaruhi oleh usia responden saat mendapat haid pertama, usia responden ketika melahirkan anak pertama, dan adanya riwayat kanker dalam keluarga, 27,9 % dipengaruhi oleh faktor lain.Kata kunci : Faktor risiko dan kanker payudara
Efikasi Diri Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner Shoufiah, Rahmawati; Noorhidayah, Noorhidayah
Husada Mahakam Vol 1 No I (2017): Proceeding Book "Mensinergikan GERMAS dengan Penatalaksanaan PENYAKIT TIDAK MENU
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.56 KB)

Abstract

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupunberkembang. Penyakit ini dapat menjadi penyebab turunnya produktifitas seseorang, perubahan pola hidupdengan menyesuaikan segala aktifitasnya dengan penyakit yang dideritanya. Kondisi seperti ini akan secaralangsung mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Efikasidiri dengan kualitas hidup pasien Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdengan metode yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitiandilaksanakan di Ruang Poli Jantung RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan mulai bulan Agustussampai dengan bulan Oktober 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 orang. Analisa univariatdilakukan dengan distribusi frekuensi, Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square (x2).Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pasien PJK.Disarankan untuk perlunya peningkatan promosi kesehatan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkankualitasa hidup pasien PJK. Dan dalam memberikan asuhan keperawatan sebaiknya juga memperhatikan danmembantu meningkatkan efikasi diri pasien PJK untuk meningkatkan kualitas hidupnya
PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI (BNNP) DALAM PEMBINAAN TERHADAP PECANDU NARKOBA DI KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Noorhidayah, Noorhidayah; Syukur, Muhammad
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 2, Juli 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.97 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kontribusi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) terhadap berkurangnya pengguna narkoba di Kota Samarinda. (2) untuk mengetahui Dampak peran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam pembinaan terhadap pecandu narkoba di Kota Samarinda. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria seksi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat (P2M), seksi rehabilitasi dan pecandu narkoba di BNNP Kalimantan Timur sebanyak 12 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan member check.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kontribusi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) terhadap berkurangnya pengguna narkoba di Kota Samarinda yaitu a) memberikan edukasi, b) menyediakan rehabilitasi dan sc) memberikan life skill tentang keahlian atau minat bakat yang dimiliki para pecandu. (2) Dampak peran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam pembinaan terhadap pecandu narkoba di Kota Samarinda yaitu para pecandu mendapatkan perubahan pola perilaku yang sekarang menjadi lebih baik dan akan bisa kembali ke masyarakat nantinya.
EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT TEKNIK KERING DAN TERBUKA TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI KOTA BANJARBARU Noorhidayah, Noorhidayah; Fakhriyah, Fakhriyah; Isnawati, Isnawati; Tazkiah, Muhammad
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2708

Abstract

Abstrak  Tetanus neonatorum dan infeksi tali pusat menjadi penyebab kesakitandankematiandiberbagainegara.Setiaptahunsekitar 500.000 bayi meninggal karena tetanus neonatorum . Tujuanpenelitianmenganalisis efektifitas perawatan tali pusat dengan teknik kering dan terbuka terhadap lama puput tali pusat pada bayi baru lahir. Desain penelitian adalah analitik dengan pendekatan kohort. Populasi adalah bayi baru lahir bulan April – Mei 2014 dengan berat badan >2500 gramdi BPS Lasmitasari, S.ST, Siti Musrifah, Am.Keb, Wiwik Indriani, Am.Keb dan RSUD Banjarbaru. Sampel menggunakanaccidental sampling. Hasil uji denganMann – Whitneymenunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara perawatan tali pusat dengan teknik kering dan terbuka terhadap lama puput tali pusat pada bayi baru lahir (p = 0,759 >α = 0,05). Disarankan bagi tenaga kesehatan memberikan pengetahuan kepada ibu tentang perawatan tali pusat yang efektif, seperti teknik kering dan terbuka sehingga ibu dapat memberikan perawatan tali pusat yang tepat dan aman untuk bayi. Kata-kata Kunci : perawatan tali pusat, teknik kering, teknik terbuka, lama pupus tali pusat Abstract Neonatal Tetanusandumbilical cord stump infection are the causes ofmorbidityandmortalityinvariouscountries. Each year about500,000babiesdie because ofNeonatal Tetanus.The purposeof studyto analyzethe effectiveness of stumptreatmentwithdryandopen technique toward fall off time of stump on newborn baby. Theresearch designwasa cohortanalyticapproach. The population arenewborn baby which was born inApril-May2014hasweight>2,500 gramatBPSLasmitasari, S.ST, SitiMusrifah, Am.Keb, WiwikIndriani, Am.KebandRSUDBanjarbarufrom April to May, 2014. Sample using accidental sampling. Mann-Whitney testshowed nodifferencebetweentreatmentwithdryandopen technique to stump on newborn baby(p =0.759>α=0.05). For health workers should be able to educate mothers about stump effective treatment, such as dry technique and open technique in order to provide safe and proper umbilical cord treatment for babies. Key words : umbilical cord treatment, dry technique, open technique, the fall off time of stump  
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Kasman; Noorhidayah, Noorhidayah; Persada, Kasuma Bakti
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v4i2.3842

Abstract

Abstrak Proses pendidikan kesehatan dalam mencapai tujuan melalui perubahan perilaku remaja yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu materi atau pesan yang disampaikan alat peraga, metode dari petugas atau pendidik yang melakukan promosi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara penggunaan media leaflet dan video terhadap pengetahuan bahaya merokok pada remaja. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen-Semu dengan rancangan penelitian Pretest and Posttest without Control Group Design dengan menggunakan media leaflet dan video sebagai bentuk edukasi pada 40 remaja. Pengukuran pengetahuan pre-test dan post-test menggunakan kuesioner kemudian dilakukan analisis degan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua penggunaan media leaflet dan video sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok. Ada perbedaan pengaruh antara kelompok video dan leaflet, dimana nilai p = 0.004 ≤ α = 0,05, diketahui rata-rata peningkatan sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan dari kelompok leaflet adalah 36,67 dan kelompok media video adalah 22,48. Media leaflet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dibandingkan video, walaupun kelompok media video juga menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan. Kata-kata kunci: Leaflet, video, pengetahuan, bahaya merokok, remaja  Abstract The process of education health in achieving its objectives by the behavior teenager influenced by several factors including the matter or the message was props, methods of a clerk or educator who promote health. The purpose of this research to know the difference between the use of the influence of the media leaflets and video on knowledge about the dangers of smoking on teenage. The type of this research is a quasi-experiment with research design of Pretest and Posttest without Control Group by using leaflet and video media as a form of education on 40 adolescents. Measurement of pre-test knowledge and post-test using questionnaire then analyzed by t test. The results show that both the use of leaflets and video media is equally effective in enhancing adolescent knowledge about the dangers of smoking. There is a difference of influence between video groups and leaflets, where the value p = 0.004 ≤ α = 0.05, known that the average increase before and after being given health education from leaflet group is 36,67 and video media group is 22,48. leaflets are more effective in increasing adolescent knowledge about the dangers of smoking than video, although video media groups also show an average increase in knowledge. Keywords : Leaflets, videos, knowledge, dangers of smoking, youth
Analisis Mutu Pelayanan Sumber Daya Manusia Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2023 Noorhidayah, Noorhidayah; Oktaviana, Elsy Setiandari Lely; Mumtazah, Nelda
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 2 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i2.13075

Abstract

Salah satu penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah pelayanan sumber daya manusia yang memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dikatakan bermutu tinggi apabila menimbulkan kepuasan bagi pasien yang dilayaninya. Kepuasan pasien akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang diharapkan. Pelayanan yang dirasakan oleh pasien Puskesmas Alalak Tengah diloket pendaftaran cenderung lama, dan kurang mudahnya dalam mendapatkan informasi. Tujuan penelitian untuk menganalisis mutu pelayanan SDM terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Alalak Tengah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian berjumlah 4.390 orang dan sampel penelitian ini berjumlah 98 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan cara accidental sampling. Hasil penelitian sebagian besar keandalan baik (84,7%), daya tanggap baik (67,3%), jaminan baik (85,7%), empati baik (79,6%). Ada hubungan keandalan (p-value = 0,000 OR = 26,7), daya tanggap (p-value = 0,001 OR = 4,71), jaminan (p-value = 0,002 OR = 10,25), empati (p-value = 0,000  OR = 0,08) dengan kepuasan pasien di Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2023. Disarankan pihak puskesmas untuk memperbaiki kinerja waktu petugas untuk  peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan melakukan survei secara berkala mengenai kepuasan pasien.Kata Kunci : Kepuasan, Mutu Pelayanan Sumber Daya Manusia, Pasien
Faktor Determinan Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta JKN Di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2020 Noorhidayah, Noorhidayah; Octaviana, Elsi Setiandari Lely; Cahyani, Risky
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i2.882

Abstract

Latar Belakang: Salah satu program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia adalah penyelenggaraan program JKN yang bertujuan mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta (Kemenkes-RI, 2014). Puskesmas dalam program JKN  memiliki peran yang besar kepada peserta BPJS kesehatan, apabila pelayanan puskesmas yang diberikan baik maka akan semakin banyak peserta JKN yang memanfaatkan pelayanan kesehatan, namun dapat terjadi sebaliknya jika pelayanan dirasakan kurang memadai (Hasbi 2012). Data kunjungan pasien JKN di Puskesmas Beruntung Raya pada tahun 2017 sebesar 6.719, tahun 2018 sebesar 7.370 sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 6.719 kunjungan.Tujuan :  Untuk mengetahui faktor determinan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya tahun 2020.Metode: penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien peserta JKN yang datang berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya pada bulan Januari-April tahun 2020 sebanyak 475 orang dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling yaitu 83 responden. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan teknik analisis data dengan chi square.Hasil : didapatkan bahwa yang memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 47 (56,6%), persepsi peserta JKN positif sebesar 61 (73,5%), aksesibilitas mudah  sebesar 58 (69,9%), sikap tenaga kesehatan baik sebesar 57 (68,7%), Ada hubungan persepsi peserta JKN dengan (p value (0,003), ada hubungan aksesibilitas layanan peserta JKN dengan (p value (0,006) dan ada hubungan sikap tenaga kesehatan dengan (p value (0,013).Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta, aksesibilitas layanan, dan sikap tenaga kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta JKN di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya tahun 2020. Kata Kunci : Persepsi, aksesibilitas, sikap tenaga kesehatan Background: One of the programs organized by the Government of Indonesia is the implementation of the JKN program which aims to realize the implementation of the provision of guarantees for the basic needs of a decent life for each participant (Kemenkes-RI, 2014). Puskesmas in the JKN program has a big role for BPJS health participants, if the puskesmas services provided are good, more JKN participants will utilize health services, but it can happen otherwise if the service is felt to be inadequate (Hasbi 2012). Data on JKN patient visits at the Beruntung Raya Health Center in 2017 amounted to 6,719, in 2018 it amounted to 7,370 while in 2019 it decreased by 6,719 visits.Objective:  To determine the determinant factors in the utilization of health services for JKN participants in the Beruntung Raya Health Center Working Area in 2020.Methods: analytic research with a cross sectional approach. The population of all JKN participant patients who came for treatment at the Beruntung Raya Health Center Work Area in January-April 2020 was 475 people with an accidental sampling technique of 83 respondents. The research instrument used a questionnaire and data analysis techniques with chi square.Results: it was found that those who utilized health services were 47 (56.6%), the perception of JKN participants was positive at 61 (73.5%), easy accessibility was 58 (69.9%), the attitude of health workers was good at 57 (68.7%), there was a relationship between the perception of JKN participants with (p value (0.003), there was a relationship between the accessibility of JKN participants' services with (p value (0.006) and there was a relationship between the attitude of health workers with (p value (0.013).Conclusion: There is a significant relationship between participants' perceptions, service accessibility, and health workers' attitudes with the utilization of health services for JKN participants in the Beruntung Raya Puskesmas Working Area in 2020. Keywords: Perception, accessibility, health worker attitude
Analisis Hubungan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin Ariyanto, Edy; Widaryani, Ari; Netty, Netty; Noorhidayah, Noorhidayah; Octaviana, Elsi Setiandari Lely
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 1 (2024): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i1.951

Abstract

Latarbelakang: Penyakit Tidak Menular (PTM) yakni Hipertensi menjadi penyebab utama kematian secara global. Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka prevalensi global penyakit hepertensi sekitar 22% dari semua penduduk yang ada di dunia, dimana persentase terbesar, yaitu 27% berada di benua Afrka sedangkan untuk urutan ketiga ditempati Asia Tenggara dengen persentase prevalensi 25% dari total populasi.Tujuan: Menganalisis hubungan usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan studi analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Kejadian hipertensi sebagian besar responden memiliki hipertensi sebesar 62,8%,  responden, usia responden sebagian besar dengan usia berisiko 35 tahun sebesar 68,6% responden, jenis kelamin responden sebagian besar perempuan sebesar 72,1% responden dan riwayat keluarga responden sebagian besar dengan tidak ada riwayat keluarga sebesar 61,6% responden. Hasil bivariat menggunakan uji Chi Square didapatkan ada hubungan usia (p-value=0,000), tidak ada hubungan jenis kelamin (p-value=1,000) dan tidak ada hubungan riwayat keluarga (p-value=0,919) dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin.Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami hipertensi (67,4%), dengan mayoritas berusia di atas 35 tahun (66,3%) dan perempuan (72,1%). Mayoritas responden tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi (61,6%) di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia (p-value = 0,000) dan kejadian hipertensi, sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p-value = 1,000) serta riwayat keluarga (p-value = 0,919) dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa di wilayah tersebut.
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN Noorhidayah, Noorhidayah; Elsi Setiandari Lely Octaviana; Norfai, Norfai
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v11i1.105

Abstract

Pendahuluan: Diare merupakan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Pekauman yang salah satu penyebabnya yaitu ibu balita yang belum menerapkan personal hyegine dan menjaga sanitasi lingkungan yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sanitasi lingkungan dan personal hygine dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. Metode: Metode dalam penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu 82 responden. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen adalah kuesioner dengan analisis uji statistik chi square. Hasil: Hasil analisis menunjukkan responden yang mempunyai balita menderita diare yaitu 55 orang (67,1%), responden dengan personal higiene tidak baik sebesar 55 responden (67,1%) dan sanitasi lingkungan tidak baik sebesar 36 responden (43,9%).  Hasil analisis menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil ada hubungan personal higiene dengan nilai p-value = 0,000 dan sanitasi lingkungan dengan nilai p-value = 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan personal higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita. Saran: Diharapkan kepada petugas kesehatan meningkatkan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat tentang diare, dan bagi ibu yang mempunyai balita dapat memperhatikan sanitasi lingkungan dan personal hyegine yang baik dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian diare pada balita.