Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya

STABILITAS POLYMER INCLUSION MEMBRANE DARI POLIMER PENDUKUNG PVC DAN EKSTRAKTAN D2EHPA DALAM ASAM KLORIDA Modhe, Katarina; Ledoh, Sherlly M. F.; Lapailaka, Titus; Kadang, Luther; Naat, Johnson N.; Pingak, Redi K.; Kapitan, Origenes B.; Nitti, Fidelis
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v9i1.15377

Abstract

Polymer Inclusion Membrane (PIM) merupakan generasi terbaru membran cair yang dirancang khusus untuk pemisahan berbagai jenis komponen kimia organik dan anorganik. Stabilitas PIM menjadi faktor kunci untuk memastikan efektivitasnya dalam proses pemisahan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kestabilan PIM yang terbuat dari 60% PVC sebagai polimer pendukung dan 40% D2EHPA sebagai ekstraktan dalam larutan uji asam klorida (HCl) 2,5 M. Hasil penelitian PIM dengan komposisi ini menunjukkan karakteristik fisiknya yang ideal seperti tipis, transparan, fleksibel dengan permukaan yang tidak berminyak. Hasil uji stabilitas berturut-turut menunjukkan penurunan berat PIM yang dibiarkan pada udara terbuka, dalam air, dan dalam 2,5 M HCl selama 7 hari sebesar 0,92%; 10,15% dan 4,30%. Trend ini secara umum menunjukkan bahwa PIM dengan komposisi 60% PVC dan 40% D2EHPA memiliki kestabilan yang lebih baik di dalam larutan yang bersifat asam dibandingkan dengan larutan yang bersifat netral. Perbandingan karakteristik spektra FTIR PIM sebelum dan setelah uji stabilitas menunjukkan PIM yang direndam di dalam air mengalami kehilangan sebagian besar ekstraktan D2EHPA selama proses uji stabilitas. Perbedaan karakteristik spektra FTIR PIM sebelum dan setelah uji stabilitas dengan direndam di dalam air ini juga terkonfirmasi melalui perbedaan karakteristik fisika PIM sebelum dan sesudah uji stabilitas yang meliputi water contact angle, water uptake, tensile strength dan % elongation. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa PIM yang dibuat dengan komposisi PVC 60% dan D2EHPA 40% disarankan untuk digunakan dalam pemisahan pada kondisi asam untuk mempertahankan stabilitas dan efisiensi pemisahannya.
KARAKTERISASI SIFAT OPTIK DAN SINTESIS MATERIAL KARBON NANODOTS DARI KULIT JERUK DENGAN LOGAM TEMBAGA Maunino, Mariani R.; Ngara, Zakarias S.; Pingak, Redi K.; Johannes, Albert Z.
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v9i1.15448

Abstract

Karakterisasi karbon nanodots (K-dots) yang difabrikasi dari kulit jeruk asal Kabupaten TTS dan disintesis dengan logam tembaga telah dilakukan dengan tujuan: 1) menganalisis sifat-sifat optik material K-dots dari kulit jeruk, 2) menganalisis spektrum serapan, photoluminesens, dan FTIR K-dots ketika disintesis dengan logam Cu, dan 3) menentukkan nilai Limit Of Detection (LOD) konsentrasi logam Cu yang dapat dideteksi oleh k-dots. K-dots berbasis kulit jeruk di fabrikasi dengan metode annealing, kemudian diikuti dengan proses sonikasi, sentrifugasi dan penyaringan. K-dots ini berpendar dan memancarkan emisi warna biru ketika diradiasi dengan lampu UV 365 nm. Berdasarkan hasil pengukuran data, spektrum serapan K-dots ini memiliki puncak serapan pada panjang gelombang 260 nm dengan jangkauan daerah panjang gelombang dari 249 nm sampai 349 nm. Ketika dieksitasi pada panjang gelombang 340, jangkauan spektrum photoluminesens dari K-dots 360 sampai 600 nm dengan puncak photoluminesens adalah 402 nm yang sesuai dengan pancaran warna birunya. K-dots memiliki photostabilitas yang tinggi. Pada konsentrasi 1,5 mg/mL, nilai celah energi material K-dots yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 3,35 eV dan bersifat direct. Adanya ikatan O-H dan C=O pada spektrum FTIR K-dots mengindikasikan bahwa permukaan K-dots dilapisi (ditutup) oleh gugus hidorxyl dan karbonil sehingga K-dots memiliki kelarutan yang baik dalam air. Nilai LOD adalah 0,74 . Ketika K-dots disintesis dengan logam tembaga intensitas fluoresensnya melemah. Hal ini menunjukkan bahwa K-dots dapat diaplikasikan sebagai sensor terhadap logam tembaga
SINTESIS KARBON NANODOTS BERBASIS KULIT ALPUKAT DENGAN LOGAM BESI Amaral, Madalena A.; Pingak, Redi Kristian; Bukit, Minsyahril; Ngara, Zakarias S.
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v9i2.19375

Abstract

Dalam kajian ini, fabrikasi material karbon nanodots (K-dots) dari kulit alpukat telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah a) menganalisis jangkaun spektrum serapan, photoluminesen, dan FTIR K-dots sebelum dan sesudah disisintesis dengan logam besi, dan b) menentukan nilai limit of detection (LOD) konsentrasi logam besi ang dapat dideteksi oleh K-dots. K-dots berbasis kulit alpukat difabrikasi dengan metode karbonisasi. K-dots ini memancarkan emisi berwarna biru, ketika diradiasi dengan lampu UV 365 nm. Berdasarkan hasil analisis data, jangkauan spektrum serapan K-dots ini adalah 243 nm sampai 327 nm dengan puncak serapan berada pada panjang gelombang 263 nm. Ketika dieksitasi pada panjang gelombang 340 nm, jangkauan spektrum photoluminesensnya (PL) adalah 360 sampai 650 nm dengan puncak PL adalah 390 nm yang sesuai dengan pancaran warna birunya. Berdasarkan spektrum serapnnya, celah energi K-dots ini adalah 3,60 eV dan bersifat direct. Adanya ikatan O-H dan C=O pada spektrum FTIR, permukaan K-dots ditutupi oleh gugus hidorksil dan karbonil sehingga K-dots memiliki kelarutan yang baik dalam air. Ketika K-dots disintesis dengan logam besi, intensitas PL K-dots melemah eiring deengan meningkatnya konsentreasi logam besi. Nilai LOD yang diperoleh adalah 2,24 . Pelemahan intensitas PL K-dots Ketika disintesis dengan logam besi menunjukkan bahwa K-dots berbasis kulit alpukat dapat digunakan sebagai sensor terhadap logam besi.
PEMBUATAN KARBON NANODOT BERBASIS KULIT BUAH NAGA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUMBER NUTRISI PADA PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI Ngara, Zakarias Seba; Refli, Refli; Bukit, Minsyahril; Pingak, Redi Kristian; Bernandus, Bernandus; Tarigan, Jhonson
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v10i1.20980

Abstract

Dalam penelitian ini, fabrikasi karbon nanodots (K-dots) berbasis kulit buah naga dengan metode karbonisasi dan aplikasinya sebagai sumber nutrisi pada pertumbuhan tanaman sawi telah dilakukan. K-dots ini memancarkan warna biru fluoresens dalam larutan akuades ketika diradiasi dengan lampu UV 365 nm. Spektrum serapan K-dots yang dihasilkan ini dalam larutan akuades memiliki daerah serapan dari 250 sampai 400 nm dengan puncak serapan terletak sekitar 283 nm. Adanya puncak serapan ini mengkonfirmasi keberhasilan pembauatan K-dots dari kulit buah naga dalam pelarut akuades. K-dots ini tidak memiliki racun karena terbuat dari material organik sehingga dapat diaplikasikan sebagai sumber nutrisi pada pertumbuhan tanamanman sawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian K-dots pada biji sawi dapat mempercepat waktu tumbuhnya satu hari dibandingkan dengan biji sawi yang tidak dibrikan K-dots. Juga tanaman sawi lebih tinggi dan jumlah daunnya lebih banyak daripada tanaman sawi yang tidak diberikan K-dots. Hasil-hasil penelitian ini dapat membuka peluang yang besar untuk penggunaan K-dots sebagai sumber nutrisi pada pertumbuhan dan meningkatkan produksi hasil pertanian dari berbagai jenis tanaman