Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengalaman Menjalani Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Juwita, Lisavina; Kartika, Imelda Rahmayunia
Jurnal Endurance Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.564 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i1.3707

Abstract

The number of patients undergoing hemodialysis regularly increases every year. In 2013 as many as 670 thousand people underwent routine HD while 2014 increased to 703 thousand people. Patients who undergo routine HD as much as 25% of HD patients stop doing hemodialysis without information. This study aim to explore the experience of patients who undergo hemodialysis in order to continue to routinely perform hemodialysis. The number of participants in data collection by interviewing as many as 6 people. Taking participants in this study begins with purposive sampling. The results of the study found 4 research themes, namely (1) experiences during HD, (2) obstacles during HD, (3) motivation and (4) expectations. Patients undergoing hemodialysis have several experiences that are different from the condition before illness. Patients also get obstacles during HD but this can be minimized by the motivation of the patientin order to stay healthy. The hope of patients, especially to families, is to be able to always accompany and provide support during HD. Hopefully this study can be a reference especially for people with CRF and families to increase motivation support for people who undergoing hemodialysis so that they can achieve a good quality of life.Indonesia Renal Registrasi menyebutkan jumlah penderita yang menjalani hemodialisa secara rutin meningkat tiap tahun. Tahun 2013 sebanyak 670 ribu orang menjalani HD rutin sedangkan 2014 meningkat menjadi 703 ribu orang. Dari penderita GGK yang menjalani HD rutin sebanyak 25% pasien HD berhenti melakukan hemodialisa tanpa keterangan. Penelitian ini bertujuan menggali pengalaman penderita GGK yang menjalani hemodialisa agar dapat terus rutin melakukan hemodialisa. Jumlah partisipan dalam pengumpulan data dengan wawancara sebanyak 6 orang. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini diawali dengan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Achmad Moechtar Bukittinggi pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2018. Hasil penelitian didapatkan 4 tema penelitian yaitu (1) pengalaman selama HD, (2) hambatan selama HD, (3) motivasi dan (4) harapan pasien HD. Pasien yang menjalani hemodialisa mempunyai beberapa pengalaman yang berbeda dari keadaan sebelum sakit. Pasien juga mendapat hambatan selama HD tetapi ini dapat diminimalkan dengan adanya motivasi dari keluarga dan diri sendiri yang memiliki keinginan untuk tetap sehat. Harapan pasien terutama kepada keluarga adalah untuk dapat selalu mendampingi dan memberikan dukungan selama HD. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi khususnya bagi penderita GGK dan keluarga agar meningkatkan motivasi,dukungan bagi penderita GGK dalam menjalani hemodialisa sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang baik.
Diabetic Self-Management Education – Effect on Self-Management Care of Type-2 Diabetic Patients Imelda Rahmayunia Kartika; Aria Wahyuni; Nur Fitra Dewi
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i2.30239

Abstract

A common problem of a person with diabetes mellitus was the lack of discipline in implementation of their daily self-care management. Diabetes Self-Management Education (DSME) was a system to help diabetes patients manage their activities to improve their health. DSME is the process which can improve the knowledge, skill, and ability of diabetes self-care. This study aimed to determine the effect of using diabetes self-management education (DSME) intervention and how it affected patients’ self-care management. This research was quasi experiment with one group pretest-posttest among patients with type-2 diabetes. There were 30 participants assigned by using purposive sampling into DSME intervention. Four sessions of DSME were conducted to the participants using illustrative media/fliers. The data were collected by   questionnaires of Diabetes Self-Care Management. Then, it was analyzed by using paired t-test. The results showed that self-care management of the respondents before the intervention was 28.8 and it increased to 35.3 after the intervention (mean different=6.5). There were differences in the self-care score before and after the intervention (p=0.001). This study has limited time to do DSME. But, in four sessions, we have tried to explain more about diabetes interactively. Then, better to assess the type-2 diabetes patients with qualitative method or mixed with more participants included for the future researchers. This research was adopting a DSME to found significant improvements in the self-care management in type-2 diabetes mellitus patient. This demonstrates that DSME intervention can be such clinical importance in care of type-2 diabetes mellitus patient.Keywords: Diabetes self-management education, self-care management, type-2 diabetes patients.
Kompetensi Perawat Dan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan di Rawat Jalan Imelda Rahmayunia Kartika
Ners Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.232 KB) | DOI: 10.25077/njk.14.1.46-54.2018

Abstract

AbstrakDalam konsep model interaksi perawat-pasien, terdapat salah satu indikatornya adalah kompetensi perawat. Kompetensi ini menjadi bagian penting yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan perawatan pada pasien, demi tercapainya kepuasan pasien. Pasien rawat jalan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi masih menyatakan kurang puas dengan interaksi perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kompetensi perawat dengan kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di rawat jalan. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 295 orang pasien rawat jalan diambil secara purposive. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dari PSNCS (Patient Satisfaction with Nursing Care Scale) dan NSNS (Newcastle Satisfacton to Nursing Scale). Analisa data menggunakan Korelasi Spearman. Kepuasan pasien berada pada level menengah (Mean= 33 pada skor 12 – 60). Kompetensi perawat didapatkan (Mean= 12,39). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kompetensi perawat dengan kepuasan pasien (p value = 0,0001). Hal ini menunujukkan semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang perawat di rawat jalan, maka akan semakin tinggi kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan yang diberikan. Diharapkan perawat dapat meningkatkan kompetensi dalam melakukan pelayanan keperawatan, sehingga secara umum mutu pelayanan keperawatan dapat meningkat. Kata Kunci : kompetensi perawat, kepuasan pasien rawat jalan, pelayanan keperawatan
Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Murotal Al-Quran terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Sherly Amelia; Imelda Rahmayunia Kartika; Yeny Apriliani
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i1.30310

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang kondisi tekanan darahnya di atas 140/90 mmhg. Hipertensi disebut juga “silent killer” karena sifat penyakit hipertensi tanpa menampakkan tanda dan gejala yang jelas. Terapi musik klasik dan murottal merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dan implementasinya dapat dengan mudah dilakukan oleh pasien.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas pemberian terapi musik klasik dan terapi murottal dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan pendekatan two group pre test post test design. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, diambil 32 orang sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan  uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan rata-rata tekanan darah setelah dilakukan intervensi terapi musik klasik dengan p nilai0,014 untuk tekanan sistolik dan nilai p 0,033 untuk tekanan diastolik. Terjadi penurunan tekanan darah pada murottal dengan nilai p 0,001 untuk tekanan sistolik dan 0,002 untuk tekanan diastolik. Batasan penelitian ini adalah penggunaan sampel sederhana. Sebaiknya kedepannya bisa menilai pasien dengan metode kualitatif atau dicampur dengan lebih banyak partisipan yang disertakan.  Penelitian ini membahas dua intervensi yang berfokus pada terapi yang sama dengan auditori, tetapi murottal jarang digunakan. Terapi Murotal menunjukkan penurunan tekanan darah yang memiliki interval yang lebih jauh dibandingkan terapi musik. Kata Kunci: Hipertensi, preasure darah, murottal, terapi musik klasik
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN VIDEO LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LABSKILL MAHASISWA KEPERAWATAN Fitrianola Rezkiki; Sherly Amelia; Imelda Rahmayunia Kartika
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 3 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i3.1458

Abstract

Video Learning is one of the learning media that can be used in the laboratory to improve the lab skills of nursing students. The development of video learning focuses on developing practicum learning content and improving skills lab learning outcomes. The importance of video learning being applied in the laboratory to answer the industrial revolution 4.0 in the form of the use of digital technology for the educational aspect in the laboratory and the urgency in the midst of the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to find out how effective video learning is in improving nursing students' lab skills learning outcomes in the laboratory. The research method used is a quantitative approach, with a quasi-experimental type of research with a non-equivalent post-test only control group design experimental design. The population in this study were nursing students at the Faculty of Health, University of Fort De Kock. The research samples were students of the 2019 and 2020 batches which were taken with a sampling technique carried out by random sampling with a cluster sampling type of 160 students. Data analysis techniques include data normality test, homogeneity test and hypothesis test (t test). The results of this study showed that the average of skill lab learning outcomes of nursing students in the laboratory using video learning was 83.71, while the average skill lab learning outcomes of nursing students using conventional learning methods (demonstrations) was 78.32. There is a significant difference in learning outcomes (p-value 0.001) between lab skills learning using video learning compared to lab skills learning in the conventional way (demonstrations in the laboratory). It is expected that educators can further increase creativity in making attractive learning lab skills videos so as to increase interest in learning and learning outcomes for nursing students, especially in learning in the laboratory. Keywords: video learning, skill lab, learning outcomes, nursing students
DESKRIPSI KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA SELAMA SCHOOL FROM HOME (SFH) Fitrianola Rezkiki; Imelda Rahmayunia Kartika; Fhajri Arye Gemilang; Fakhri Fakhri; Heru Meiyersi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 1 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i1.1130

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Pandemic corona virus disease bukan hanya berdampak pada dunia kesehatan dan  ekonomi, tetapi juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Terhitung Maret 2020 hingga sekarang, kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah resmi dihentikan sementara, diganti dengan School from Home (SFH). Madrasah  Tsanawiyah/sederajat  paling  banyak  mengikuti metode belajar di rumah. Ada 28.587.688 murid yang belajar jarak jaruh. Penutupan dan pembelajaran yang di alokasikan ke rumah menimbulkan dampak terhadap kecerdasan emosional peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kecerdasan emosional peserta didik selama pembelajaran dirumah (School From Home). Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, dengan sampel penelitian ini berjumlah 285 orang yang diambil menggunakan accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kecerdasan emosional disadur dari Siregar (2018) yakni berisi 30 item pernyataan dengan 24 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif menggunakan skala likert. Kuesioner terdiri atas komponen kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden (58,25%) memiliki kecerdasan emosional yang rendah, dengan nilai mean terendah terdapat pada komponen Motivasi. Kesimpulan: Hasil pengkategorisasian skor  kecerdasan  emosional secara keseluruhan menunjukkan bahwa di MTsN 2 Bukittinggi didominasi  oleh  peserta didik  dengan kecerdasan  emosional  dengan kategori rendah, dimana pada kategori motivasi peserta didik itu sendiri. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran dirumah, sehingga diharapkan pihak sekolah mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik walaupun belajar dari rumah masih tetap dilakukan pada kondisi pandemi ini.Kata kunci      : kecerdasan emosional, peserta didik, school from home
STUDI DESKRIPTIF PELAKSANAAN MANAJEMEN DAN INDIKATOR MUTU KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD M.NATSIR SOLOK Imelda Rahmayunia Kartika; Aminah Syofia; Rahmatika Dewi
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 2 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i2.1704

Abstract

Dewasa ini, dalam manajemen pelayanan diyakini bahwa peningkatan indikator mutu pelayanan merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien di suatu rumah sakit Penerapan indikator mutu sudah berjalan, namun pencapainannya masih belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menjabarkan indikator mutu pelayanan keperawatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran manajemen dan indikator mutu keperawatan di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, dimana peneliti ingin menggambarkan hasil deskripsi manajemen mutu pelayanan keperawatan di rawat inap RSUD Solok Sumatera Barat, pada pertengahan April 2022. Sampel penelitian ini adalah 60 orang perawat yang mengisi kuesioner yang mendeskripsikan manajemen mutu pelayanan keperawatan yang dijalankan di rumah sakit. Data di analisis secara deskriptif untuk melihat gambaran pelaksanaan indikator mutu. Hasil penelitian ini adalah penerapan indikator mutu pelayanan keperawatan, paling banyak pelaksanaannya dalam kategori baik (66.7%), dan masih ada pelaksanaan yang kurang baik yakni sebesar 33.3%. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa indikator mutu masih harus ditingkatkan dalam pencapaiannya. DIharapkan hal ini menjadi dasar kuat untuk mengatakan bahwa indikator mutu keperawatan menjadi hal yang mutlak harus ada dan diimplementasikan di rumah sakit. Kata Kunci: Manajemen, Indikator Mutu, Keperawatan, Ruang Rawat Inap
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI PERSEPTOR KLINIK DALAM KEGIATAN PRESEPTORSHIP SELAMA PRAKTEK PROFESI NERS Imelda Rahmayunia Kartika; Fitrianola Rezkiki
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v6i2.1256

Abstract

AbstrakKompetensi perseptor klinik dapat berupa kompetensi klinik maupun komptensi mengajar dalam preceptorship, dimana bertugas memperkuat profesionalisme mahasiswa dengan mendukung perkembangan profesi dan membantu mahasiswa mencapai target kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi perseptor dalam hal ini kompetensi klinik (clinical competence) dan Kompetensi Mengajar (Teaching skill) yang dinilai dari persepsi mahasiswa yang sedang menjalani praktek profesi ners di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Sampel penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa yang sedang menjalani praktek profesi ners. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang Kompetensi Preseptor Klinik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi klinik perawat sebagai perseptor klinik dalam kegiatan perseptorship (bimbingan) selama praktek profesi ners adalah baik (50%). Namun, kompetensi mengajar (teaching skill) perseptor klinik masih banyak yang menyatakan kurang baik (66.7%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi klinik perseptor harus ditingkatkan dengan pengembangan kompetensi klinis para perseptor klinik. Diharapkan organisasi keperawatan memberi dukungan yang cukup dalam kegiatan perseptorship, dan menciptakan suasana belajar yang representatif. Kata kunci: Kompetensi Perseptor Klinik, Perseptorship, Mahasiswa Ners
PENGARUH REMINISCENCE THERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA LANSIA Imelda Rahmayunia Kartika
HUMAN CARE JOURNAL Vol 1, No 1 (2016): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.622 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v1i1.32

Abstract

ABSTRAKStress pada lansia adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang yang diakibatkan oleh stressor berupa perubahan fisik, mental, dan sosial lansia yang mempengaruhi status emosional dan dapat menimbulkan penyakit. Pengelolaan stress lansia dapat dilakukan dengan Reminiscence Therapy yang menggunakan memori dan kenangan masa lalu untuk menjaga kesehatan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Reminiscence Therapy terhadap stress pada lansia. Desain pada penelitian ini adalah quasi-experiment dengan rancangan penelitian one grup pre-test dan pos-test, dengan populasi 35 lansia, sampel terdiri dari 20 lansia yang dipilih secara purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Depression Anxiety and Stress Scale (DASS). Hasil analisis uji dependen sampel t-test dengan tingkat kemaknaan 95% menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari Reminiscence Therapy terhadap stress pada lansia, dibuktikan dengan nilai rata-rata tingkat stress sebelum intervensi 22.25 poin dan setelah dilakukan intervensi berubah menjadi 16,60 poin, berdasarkan analisis wilcoxon didapatkan p value 0,000. Kegiatan bercerita kenangan masa lalu dapat membantu lansia berinteraksi dan mengungkapkan perasaan kepada keluarga dan teman sehingga lansia mampu beradaptasi terhadap stress. Kata kunci : Lansia, stress, Reminiscence Therapy ABSTRACT Stress on elderly is feeling of distress anxious and straining caused by stressor of change in physical, mental, and social status of elderly condition. This will affects emotional and can make some disease for them. Management stress of elderly can be done by using Reminiscence Therapy. This therapy uses memory to maintain the health of elderly. The aims of this study wasto understand the influence of reminiscence therapy to the level of  stress in elderly. The design of this study was quasi-experiment using one group pre-test and pos-test, with a population of 35 elderly, sample consisting of 20 elderly who were selected by purposive sampling. The data collection was carried out by using depression anxiety and stress scale (DASS). The results of the analysis test using dependent sample t-test with a significant level by 95 % suggests that there was an influence of reminiscence therapy into the level of stress on elderly. It evidenced by the average value level of stress before intervention was 22.25 point and after conducted intervention turned into 16,60 point, based on analysis of the wilcoxon method, obtained p value 0,000. Storytelling memories and activities that tells the memories of the past can help elderly people to interact and express their feelings to family and friends so that the elderly are able to adapt to stress.  Keywords : Elderly, Stress, Reminiscence Therapy  
Application of “Six Rights” on Medication Administration by Nurse and Patient Satisfaction Imelda Rahmayunia Kartika; Vivi Melani
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 2, No 2 (2017): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.417 KB) | DOI: 10.24990/injec.v2i2.144

Abstract

Introduction: Giving the medications, nurse should pay attention to the principles of “six of rights", namely: right of patient, right medication, right dose, right way, right time, and right documentation. There are more than a half of nurses in a ward who are not provide medications in accordance with the Standard Operational Procedure  (SOP). The purpose of this study was to determine of the relationship between applications of Standard Operational Procedure  (SOP) six rights of medication administration by nurses and patient satisfaction. Methods: This study was using cross sectional design.There were 30 respondents taken by accidental sampling. This research was conducted in February 2017. Data collection used questionnaires and observation. Chi-Square test was used to analyze data. It can be known from 30 respondents who had six right in application of medication administration was performed good (50%) then respondents were satisfied (50%). Results: The results showed the significant relationship between the six rights of medication administration by nurse and the level of patient satisfaction (p = 0.003).Conclusion: It can be inferred that the higher interaction that occurs between nurse and patient in applying the principles of medication administration, it will higher patient satisfaction. Nurses suggested applying the six rights during medication administration.