Sweet corn is a horticultural commodity that considerably has the development potential between immature oil palms (2 years). The experiment aimed to determine the response of sweet corn’s variety as an intercrop in immature oil palms to various doses of chicken manure. The research was conducted in Muhajirin Village, Muaro Jambi Regency in February-April 2023. The experiment was arranged in a factorial pattern group randomized design repeated three times. The first factor was sweet corn varieties consisting of "Perkasa", "Exotic" and "Bonanza", the second factor was the dosage of chicken manure namely 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1, 30 t ha-1, and 40 t ha-1. The observation variables were plant height, number of leaves, leaf area,cob length, cob diameter, cob weight, and sweetness level. Variance’s data were analyzed followed by LSD test at 5% level. The optimum dose was obtained by regression analysis. The results showed differences in the sweetness level of corn varieties “Exotic” and “Bonanza” to chicken manure. Chicken manure independently affected all variables except cob diameter. The optimum dose of chicken manure has not been detected due to the variety of responses to the dose of chicken manure still showed a linear trend. Jagung manis merupakan komoditas hortikultura dengan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan di sela tanaman kelapa sawit TBM 2. Percobaan bertujuan mengetahui respons varietas jagung manis sebagai tanaman sela pada kelapa sawit TBM 2 terhadap pupuk kandang ayam. Penelitian telah dilakukan di Desa Muhajirin, Kabupaten Muaro Jambi pada Februari-April 2023. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial yang diulang tiga kali. Faktor Pertama adalah varietas jagung manis yaitu “Perkasa”, “Exotic” dan “Bonanza”. Faktor kedua adalah lima taraf dosis pupuk kandang ayam yaitu 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1, 30 t ha-1, dan 40 t ha-1. Variabel pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, dan tingkat kemanisan. Data dianalisis dengan analisis varians yang dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Dosis optimum diperoleh menggunakan analisis regresi. Hasil memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan respons varietas jagung terhadap pupuk kandang pada variabel tingkat kemanisan. Pupuk kandang hanya berpengaruh terhadap tingkat kemanisan pada “Exotic” dan “Bonanza”. Pupuk kandang secara mandiri berpengaruh pada semua variabel kecuali diameter tongkol. Dosis terbaik pada penelitian ini adalah 40 t ha-1. Sedangkan, dosis optimum pupuk kandang ayam belum terdeteksi pada penelitian ini disebabkan respons varietas masih memperlihatkan trend linier.