Novianti, Yuniar Siska
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

EVALUASI DESAIN GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP PAYLOAD BUCKET UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT PC4000 CLASS Rizqi Nishpuanis Sofyan; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Aldi Ade Rakhmawan; Yuniar Siska Novianti
Geosapta Vol 3, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i1.2931

Abstract

Pada kegiatan penambangan, peledakan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembongkaran material. Ukuran keberhasilan peledakan dapat dilihat dari angka jumlah muatan payload (bucket fill factor) dan produktivitas alat gali muat. Selama penelitian diperoleh bahwa hasil peledakan di pit North Tutupan belum mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pembatasan muatan bahan peledak oleh PT. Adaro Indonesia selaku owner dan lokasi peledakan terdiri dari batuan yang bersifat heterogen, sehingga dengan dilakukannya pembatasan muatan bahan peledak belum mampu menghasilkan energi ledak yang optimal.Dalam mengkaji hasil kegiatan peledakan, angka produktivitas alat gali muat dapat diamati berdasarkan persentase boulder dan jumlah muatan yang dihasilkan, serta nilai digging time dalam proses penggalian material hasil peledakan.  Ketercapaian nilai digging time sesuai standar perusahaan (≤ 12 detik), persentase boulder (≤ 20%) dan nilai bucket fill factor (≥ 70%) dipengaruhi oleh faktor teknis peledakan, antara lain geometri peledakan, penetapan kolom isian dan nilai powder factor. Memprediksi hasil peledakan yang optimal, dikaji melalui distribusi fragmentasi secara teoritis.Upaya untuk memperoleh hasil peledakan yang lebih optimal, perlu dilakukan evaluasi dan modifikasi rancangan peledakan yang terdiri sebagai berikut. Geometri rencana (Burden 7 m, Spasi 9 m dan tinggi jenjang 12 m). Distribusi fragmentasi material boulder dihasilkan ≤ 20% dengan mengoptimalkan nilai powder factor. Adapun untuk meningkatkan produktivitas alat gali muat dengan cara pengoptimalan cycle time dan perlu pengawasan terhadap tingginya digging time. Kata-kata Kunci : Geometri peledakan, fragmentasi boulder, digging time, jumlah muatan payload, produktivitas 
PERENCANAAN QUARRY BLOK B PT PAMA INDO MINING JOBSITE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA Teguh Hermanto; Nurhakim Nurhakim; Romla Noor Hakim; Yuniar Siska Novianti; Suryadi Suryadi
Geosapta Vol 2, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v2i2.4221

Abstract

PT Pama Indo Mining merupakan kontraktor PT Indocement Tunggal Prakasa Jobsite Tarjun, yang melaksanakan kegiatan operasi produksi penambangan limestone, clay dan laterite dengan metode quarry di Blok B. Saat ini Blok B telah memasuki tahapan operasi produksi, namun belum memiliki rancangan akhir dan rencana penambangan, sehingga diperlukan adanya upaya yang sistematis agar penambangan dapat berlangsung dengan baik dan efisien.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey kondisi topografi eksisting di lapangan dengan proses pemecahan masalah menggunakan metode komputasi dan analisa disertai data-data berupa peta, gambar, grafik, dan tabel yang dapat membantu dalam penyampaian informasi hasil penelitian.Dari penelitian ini didapatkan bahwa cadangan limestone yang terdapat pada blok B adalah 8.360.000 m3 high-grade, 2.070.000 m3 medium-grade dan 1.940.000 m3 low-grade. Dimensi single slope quarry adalah perancangan adalah 70°, safety berm 0,8 m dan tinggi 10 m. Elevasi terendah 25 mpdl. Geometri pada perancangan adalah 9 m untuk lebar jalan lurus dan 11 m untuk lebar ditikungan dengan grade maksimum 12 %. Produksi limestone dilakukan selama 8 tahun dengan proses pengambilan sistematis dengan proses blending. Kata-kata kunci: Perencanaan, Perancangan, Cadangan, Blending
INDEKS BAHAYA EROSI PADA LAHAN REKLAMASI Lia Risti Anggraini; Agus Triantoro Agus; Yuniar Siska Novianti; Efendi Eko Mulyono; Yuliyanto Yuliyanto
Geosapta Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v5i2.5804

Abstract

Erosi dapat mengikis top soil yang disebarkan di area lahan reklamasi dan dapat mempengaruhi tanaman yang ditanam diatasnya sehingga berdampak pada penurunan produktivitas tanah pada lahan reklamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besar laju erosi pada lahan reklamasi yang kemudian diklasifikasikan ke dalam Indeks Bahya Erosi (IBE). Penelitian ini dilakukan di PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin pada area reklamasi selama 3 bulan. Metode Penelitian yang digunakan ada 2 metode yaitu, metode petak yang merupakan metode pengukuran langsung dilakukan di lapangan menggunakan petak yang berukuran 21 m x 2 dan metode USLE (Universal Soil Lose Equation) dengan melakukan pengukuran panjang dan kemiringan lereng, analisis data curah hujan dan pengambilan sampel tanah di lapangan yang kemudian di uji di laboratorium. Petak dibuat sebanyak 3 petak pada area reklamasi yang memiliki kemiringan dan pertumbuhan vegetasi yang berbeda. Pengambilan sampel tanah untuk metode USLE dilakukan di dalam petak dengan sampel tanah tidak terganggu yang diambil dengan mengunakan ring sampel dan sampel tanah terganggu dengan menggunakan hand boring.Dari hasil penelitian dengan Metode Petak menunjukan bahwa besar laju erosi pada petak 2 sebesar 106,09ton/ha/th, petak 3 sebesar 1691,03 ton/ha/th dan petak 4 sebesar 268,29 ton/ha/th. Besar laju erosi dengan metode USLE pada petak 2 sebesar 45,07 ton/ha/th, petak 3 sebesar 2564 ton/ha/th dan petak 4 sebesar 508,82 ton/ha/th. Pendugaan besar laju erosi berperan penting dalam menentukan klasifikasi Indeks Bahaya Erosi. Klasifikasi IBE yang paling besar terdapat pada petak 3 dan 4 sehingga diperlukan tindakan khusus untuk mengurangi IBE yang akan mendatang dengan melakukan pembuatan bangunan pengendalian erosi  seperti guludan kombinasi teras kredit, teras bangku dan  penanaman covercrop (rumput Brachiara Decumbens dan pohon Samanea Saman). Kata-kata kunci: Erosi, USLE, Petak, Brachiara Decumbens, Topsoil
IDENTIFIKASI SEBARAN MATERIAL PAF/NAF BERDASARKAN LITOLOGI BATUAN PADA AREA TIMBUNAN OVERBURDEN Yuniar Siska Novianti; Dimpos Romario Panjaitan; Muhammad Advan Kamarullah
Geosapta Vol 3, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v3i2.3907

Abstract

Area timbunan overburden/disposal yang tidak dikelola dengan baik akan berakibat terbentuknya air asam tambang dari material timbunan tersebut, oleh karena itu diperlukan adanya identifikasi material timbunan dengan melakukan kegiatan pengeboran untuk mendapatkan sampel batuan. Sampling dilakukan pada 7 titik di disposal tersebut dengan metode pengeboran full coring yang selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium untuk mengklasifikasikan material yang tergolong PAF/NAF.Metode yang digunakan untuk pengklasifikasian tersebut adalah Net Acid Generating (NAG) dan Net Acid Producing Potential (NAPP). Hasil yang didapatkan dari uji laboratorium bahwa area timbunan overburden didominasi material PAF. Dan dari model litologi  batuan ketujuh titik sampel pengeboran terlihat ketidakseragaman batuan yang berada di area timbunan. Hal ini dapat menjadi dasar pihak perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan terbentuknya air asam tambang dari area timbunan overburden tersebut. Kata-kata kunci: Timbunan Overburden, Pengeboran, Air Asam Tambang 
STUDI PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH LAHAN PASCA TAMBANG KONAWE SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN SLAG SEBAGAI AMELIORAN Rina Rembah; Usriadi Usriadi; Nurfasiha Nurfasiha; Zulfahmi Zulfahmi; Yuniar Siska Novianti
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10392

Abstract

Penggunaan slag baja sebagai untuk memperbaiki sifat kimia tanah telah banyak dilakukan di negara Jepang, Jerman dan Amerika dan di Indonesai beberapa peneilitian juga telah dilakukan tentang pemanfaatan slag baja di bidang pertanian. Tapi penelitian penggunaan slag nikel masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan sifat kimia tanah menggunakan slag sebagai amelioran. Melaui dua pendekatan yaitu pertama Rancang acak untuk mengetahui komposisi perbandingan penggunaan slag sebagai amelioran ini. Pendekatan kedua adalah indikator pertumbuhan tanaman uji. Dengan pengukuran dilakukan selama kurang lebih 1 bulan. Berdasarkan hasil rancangan acak diperoleh dua perbandingan komposis yaitu 1 :1 dan perbandingan 2 : 1.  Dengan hasil pengukuran di indikator di peroleh adanya peningkatan tinggi pohon, lebar daun, disetiap minggu pengukuran. Peningkatan untuk perbandingan 1 : 1,  tinggi pohon mulai minggu 0 – ke 4 : 25 cm, 26 cm, 26,6 cm, 27,3 cm, dan 28 cm. Peningkatan lebar daun mulai minggu 0- ke 4 : 3,09 cm, 3,11 cm, 3,18 cm, 3,18 cm, dan 3,19 cm. Sedangkan hasil dengan perbaNdingan 2 : 1 di peroleh hasil tinggi pohon mulai 0 ke 4 ; 34 cm, 36 cm, 37 cm, 38,1 cm, untuk lebar daun dari minggu 0 ke 4 ; 3,41 cm, 3,47 cm, 3, 52 cm, 3,58 cm, serta diameter daun darai minggu 0 ke 4 ; 0,5 cm, 0,52 cm, 0,53 cm, 0,55 cm. Diharapkan melalui penelitian diperoleh data yang scientific bahwa slag nikel memiliki nilai tambah yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah pada lahan kritis pasca tambang.  
UJI FREE DRAINING COLUMN LEACH MENGGUNAKAN VARIASI PERSENTASI MATERIAL PAF DAN NAF: STUDI KASUS OVERBURDEN TAMBANG BATUBARA Yuniar Siska Novianti; Muhammad Reza; Evi Fatmawati; Rully Ramanda
Geosapta Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i1.10115

Abstract

Karakterisasi batuan penutup/overburden diperlukan untuk mengetahui penggolongan batuan berpotensi membentuk asam atau tidak sehingga dapat memperediksi potensi pembentukan air asam tambang pada kegiatan penaambangan. Salah satu bentuk karakterisasi batuan tersebut adalah dengan melakukan uji kinetik ynag berupa free draining column leach test (FDCL), tujuan pengujian FDCL ini adalah untuk mengetahui reaktivitas mineral sulfida, oksidasi dan kualitas air lindian. Dalam pengujian FDCL ini sampel diberikan berdasarkan persentasi material PAF dan NAF yaitu, kombinasi pertama adalah 40:60, kombinasi pertama adalah 50:50 dan kombinasi ketiga adalah 60:40. Pengujian ini mengguanakan siklus basah-kering dan dilakukan selama 22 hari dalam siklus harian, dan melakukan pengujian air hasil lindian dengan parameter pH, TDS dan EC. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ketiga kombinasi untuk nilai TDS dan EC sudah menunjukkan korelasi yang positif karena berada didalam range nilai kualitas air normal sebesar 0.5, pH awal hasil uji statik untuk batuan PAF pada pengujian ini sebesar 2.31 dan pH untruk batuan NAFnya sebesar 6.49 sehingga untuk hasil lindian pada parameter pH hari pertama berada pada kisaran 3 - 3.5 kondisi ini pada ketiga kombinasi mengalami perubahan nilai pH menuju pH netral setiap waktunya, namun pada hari ke 22 kombinasi pertama dan ketiga mengalami penurunan hal ini besar kemungkinan reaktivitas mineral sulfida masih berlangsung dan laju pelapukan batuan juga masih berproses. Sehingga harapannya jika siklus penyiraman dilanjutkan untuk siklus mingguan dan bulanan proses reaktivitas minerl sulfida dan oksidasi dapat menunjukkan nilai yang konstan. Dan untuk kombinasi yang memiliki peningkatan nilai pH yang baik ditunjukkan pada kombinasi 2 dengan pH hari pertama air lindian sebesar 3.5 dan menjadi 4.7 pada hari keduapuluh dua pengujian. Keywords: PAF; NAF; Free draining column leach test
SEKTOR PERTAMBANGAN DALAM RANTAI PASOKAN DOMESTIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN: DAMPAK PENGGANDA Karina Shella Putri; Yuniar Siska Novianti; Djoyakim Parulian Simanungkalit
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.11111

Abstract

Keberlimpahan sumberdaya batubara yang dimiliki Provinsi Kalimantan Selatan menjadikan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar dalam nilai tambah bruto (PDRB). Kontribusi tersebut diharapkan juga memberi dampak yang besar terhadap sektor-sektor ekonomi lain sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Besarnya dampak pengganda yang ditimbulkan oleh sektor pertambangan dalam rantai pasokan domestik dapat dihitung dan dianalisis menggunakan permodelan multipliers effect dalam tabel input-output yang mana didapatkan output multiplier senilai 1,8017; income multiplier senilai 1,4638; employment multiplier senilai 1,8439; value added multiplier senilai 1,6227; dan operating surplus multiplier senilai 2,5605. Walau tidak sebesar sektor pengolahan (setiap nilai multiplier > 2), namun sektor pertambangan tetap dapat memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung terhadap sektor-sektor lain seperti peningkatan produksi, pendapatan pekerja, peluang tenaga kerja, nilai tambah, dan surplus usaha. Dampak pengganda sektor pertambangan dapat ditingkatkan dengan mengutamakan penggunaan produk dari sektor hulunya dalam pasar domestik seperti pembelian dan penyewaan alat berat mekanis, pembelian spare part, penyedia makan-minum, pengadaan listrik, dan jasa pengangkutan. Pembatasan ekspor batubara untuk dapat memenuhi kebutuhan domestik juga dapat miningkatkan efek pengganda dari sektor pertambangan, akan tetapi sektor yang membutuhkan batubara sebagai sumber daya energi juga perlu ditingkatkan jumlahnya agar pembangunan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan yang berkelanjutan dapat terwujud.     
Hidrologi dan limnologi danau bekas tambang aluvial Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Anisa Anisa; Nurhakim Nurhakim; Yuniar Siska Novianti
Jurnal Himasapta Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 03 Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i3.7501

Abstract

Adanya aktivitas penambangan akan meninggalkan lubang bekas tambang yang menimbulkan perubahan lingkungan sehingga akan menjadi danau buatan, keadaan mempengaruhi kualitas air pada daerah tersebut terutama nilai pH dan karakteristik geokimia air. Kualitas air pada area bekas tambang akan mempengaruhi kondisi kualitas air tanah di sekitar danau bekas tambang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui arah aliran air tanah, kualitas air dan mengetahui bentuk tipe danau bekas tambang aluvial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan dan pengujian di laboratorium. Permodelan arah air tanah dan model limnologi menggunakan aplikasi Software. Parameter yang di ukur di lapangan adalah koordinat easting dan norting suhu, kedalaman dan DO. Sedangkan kualitas yang di ukur di laboratorium adalah pH, TDS, TSS, ORP, EC HCO3, CO2, CaCO3 dan H+. Arah aliran air tanah masuk di danau bekas tambang aluvial akan mempengaruhi kondisi air danau bekas tambang aluvial. Namun, kondisi danau terlihat sudah tunak (steady-state) dimana air danau hanya dipengaruhi oleh presipitasi dan evaporasi lingkungan di danau tersebut. Keadaan ini mempengaruhi nilai pH air danau, sungai dan sumur yang disekitar danau. Danau bekas tambang aluvial memiliki nilai pH asam 3,81. Danau ini bersifat monomictic, karena mengalami penurunan suhu, DO dan nilai pH pada setiap kedalaman.
Evaluasi pengolahan air pada settling pond: studi kasus PT Hasnur Riung Sinergi Sheila Ulfah Hendinie; Nurhakim Nurhakim; Yuniar Siska Novianti
Jurnal Himasapta Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Himasapta Volume 8 Nomor 02 Agustus 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v8i2.9953

Abstract

Proses pengolahan air limbah dari kegiatan penambangan dilakukan dengan proses mengendapkan padatan tersuspensi dan menetralkan pH air limbah. Proses pengolahan air limbah tersebut dilakukan agar air yang dialirkan sesuai dengan baku mutu dari KepMenLH No.113 Tahun 2003. Proses pengolahan air tersebut dilakukan pada settling pond atau kolam pengendapan yang pembuatan unit sedimentasi atau bak pengendap (settling pond) telah diatur dalam SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan paket instalasi pengolahan air dengan beberapa kriteria umum. Pada penelitian ini, proses pengujian kualitas air dilakukan dalam skala laboratorium dimana air diambil dari settling pond, waktu pengendapan material menggunakan perhitungan detention time, untuk mengetahui jenis aliran digunakan persamaan Bilangan Reynold dan Bilangan Froude. Hasil penelitian dan pengolahan data menunjukkan pada inlet zone settling pond nilai pH 5,2, nilai Total Suspended Solid (TSS) 910 dan pada outlet zone settling pond nilai pH 6,4, nilai Total Suspended Solid (TSS) 11, dan total waktu yang diperlukan untuk mengendapkan material selama 12 jam 16 menit. Sedangkan hasil bilangan Reynold sebesar 336,18 dan hasil dari bilangan Froude sebesar 0,0324. Hal ini mengindikasikan bahwa unit sedimentasi (kolam pengendapan) telah memenuhi standar umum sesuai dengan SNI 6774:2008.
ANALISIS MODEL VARIOGRAM PADA PENAKSIRAN KUALITAS ENDAPAN BATUBARA DENGAN METODE ORDINARY KRIGING Reza, Muhammad; Nurhakim, Nurhakim; Novianti, Yuniar Siska
Geosapta Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v8i1.12758

Abstract

Hasil yang baik pada penentuan estimasi sangat berpengaruh pada model variogram yang terbentuk, sehingga perlu dilakukan analisis variografi guna pemilihan model yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi Ordinary Kriging dengan model variogram yang berbeda, yaitu model variogram spherical dan model variogram exponential. Estimasi dilakukan pada parameter kualitas batubara yaitu Ash Content, Calorific Value dan Total Sulphur. Perbandingan estimasi Ordinary Kriging menggunakan model variogram spherical dan model variogram exponential menghasilkan kesimpulan bahwa dari pengolahan model variogram dengan penggunaan arah N 190o E pada model variogram spherical dan exponential menghasilkan bentuk yang relatif mirip namum pada model variogram exponential menunjukan nilai range yang lebih besar dibandingkan dengan model variogram spherical. Jumlah nilai % error pada kasus ini menunjukan bahwa pada parameter ash content , total sulphur dan calorific value model variogram exponential yang lebih baik digunakan untuk estimasi dibandingkan menggunakan model variogram spherical.