Claim Missing Document
Check
Articles

Seleksi Berdasarkan Quantitative Trait Loci (Qtl) sebagai Alternatif Terhadap Seleksi Berdasarkan Varietas pada Tanaman Padi Sawah yang Digogoorganikkan Saiful Hikam; Desis Kurniyati; Paul Benyamin Timotiwu
Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan Vol 3 No 03 (2015): November 2015
Publisher : Balitbangda Provinsi Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.205 KB)

Abstract

Proses seleksi berdasarkan varietas pada tanaman padi telah mencapai masa stagnasi. Dengan adanya seleksi berdasarkan Quantitative Trait Loci (QTL) diharapkan produksi tanaman padi dapat meningkat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015 di Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih Universitas Lampung.Benih dikompositkan untuk masing-masing varietas Mutiara, Kesit, dan Tewe serta QTL Sudut Anakan, Jumlah Bulir (JBU), dan Tinggi Tanaman.Penelitian ini disusun berdasarkan kuasi Rancangan Kelompok Lengkap Teracak. Sebelum dianalisis ragam, rerata pengamatan pada masing-masing variabel diuji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan ragam. Bila hasil analisis uji pada analisis ragam nyata pada P < 0.01 atau 0.01 < P < 0.05 maka dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dan uji lanjut dengan Multivariate Analysis. Besar ragam genetik dan heritabilitas broad-sense juga diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah (KNT) harapan pada hasil analisis ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) seleksi berdasarkan QTL dapat digunakan sebagai alternatif terhadap seleksi varietas terlihat pada pemeringkatan berdasarkan BNJ0.05, (2) terdapatragam genetik dan heritabilitas broad-sensepada populasi entri yang tercermin pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, bobot gabah hampa, bobot kering malai, bobot seratus butir, dan umur berbunga, (3) berdasarkan dendrogram, kros dapat dilakukan antara varietas berbedaQTL sama; varietas sama-QTL berbeda; dan varietas berbeda-QTL berbeda.
PENGARUH INTENSITAS RADIASI MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS SELADA MERAH (Lactuca sativa L.) Paul Benyamin Timotiwu; Tumiar Katarina B. Manik; Yohannes Cahya Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4770

Abstract

Selada merah semakin diminati oleh masyarakat karena memiliki tekstur yang renyah dan warna yang menarik.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas naungan plastik UV dalam mengurangi intensitas radiasi matahari, mengetahui pertumbuhan dan kualitas selada merah di bawah naungan plastik penyaring UV sebagai suatu alternatif pengembangan selada merah di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di Teluk Betung, Bandar Lampung dengan  perlakuan tanpa naungan dan perlakuan menggunakan naungan plastik penyaring UV 14% berbentuk terowongan, masing-masing perlakuan memiliki 30 sampel. Data yang diperoleh di uji menggunakan analisis Uji-t taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata plastik UV yang digunakan efektif menurunkan intensitas radiasi dari 641 watts.mˉ² menjadi 464 watts.mˉ² (38%), suhu pada siang hari di luar dan di dalam naunganyaitu  37˚C dan 36˚C, dan kelembaban udara di luar dan di dalam naungan hanya 49% dan 50%.  Perlakuan tanpa naungan menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak daripada yang di dalam naungan, dan bobot segar tanaman lebih baik pada perlakuan tanpa naungan sebesar 35%.  Tampilan warna selada merah secara visual lebih baik pada perlakuan tanpa sungkup plastik penyaring UV 14% yang menghasilkan tanaman selada dengan warna merah yang dominan.
EVALUASI VIABILITAS BENIH, KETAHANAN DAN PEMULIHAN TANAMAN EMPAT PEDIGRI INBRED JAGUNG YANG DISIMPAN LEBIH DARI DUA BELAS BULAN Gusti Ayu Ningrum; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.102 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i1.1880

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan produktivitas jagung adalah mengembangkan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan adaptif pada kondisi lingkungan tertentu. Perakitan varietas unggul dimulai dengan membentuk galur atau lini inbred sebagai calon tetua. Inbred adalah individu dengan derajat kehomozigotan yang tinggi yang dicapai melalui self (menyerbuk sendiri) secara berulang. Benih self yang telah disimpan 12-24 bulan mengalami penurunan viabilitas. Penurunan viabilitas dapat dicegah dengan teknik penyimpanan benih yang baik. Untuk memperoleh benih dengan mutu awal yang tinggi, lingkungan pertanaman termasuk kesuburan tanah diusahakan pada kondisi optimal. Salah satu caranya yaitu dengan pemupukan. Kelangkaan pupuk yang terjadi menyebabkan penundaan pupuk pada awal pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, inbred perlu diseleksi agar dapat bertahan terhadap ketiadaan pupuk dasar pada fase bibit selama 25-30 hari setelah tanam (hst). Vigor bibit yang kuat akan mampu bertahan walaupun dalam keadaan tercekam. Pemulihan diperlukan untuk melihat vigor bibit dapat meningkat dan menghasilkan tanaman yang normal. Pemberian pupuk NPK diharapkan dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga membantu pemulihan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi viabilitas benih jagung yang telah disimpan lebih dari 12 bulan, (2) mengetahui ketahanan hidup tanaman tanpa tambahan pupuk sampai umur 28 hst, dan (3) mengevaluasi pemulihan tanaman setelah penambahan pupuk. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah empat benih inbred yaitu UL4.01 (Srikandi), UL3.03 (BiSi 3), UL2.03 (Cargill 3), dan UL1.04 (Pioneer 4). Kehomogenan data dianalisis menggunakan uji Bartlett dan Levene. Jika hasil analisis ragam yang diperoleh nyata, maka dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada á 5%. Tingkat Pertumbuhan dianalisis dengan trend line melalui Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Empat pedigri inbred jagung memiliki persentase viabilitas benih >86% yaitu UL4.01 95%, UL3.03 100%, UL2.03 94%, dan UL1.04 100%; (2) Keempat pedigri inbred jagung mampu bertahan hidup tanpa adanya tambahan pupuk sampai umur 28 hst, (3) Setelah diberi pupuk keempat pedigri inbred jagung tidak menunjukkan terjadinya pemulihan.
EVALUASI SEGREGASI QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI SAWAH VARIETAS LOKAL YANG DIGOGOORGANIKKAN Zelwia Tiasmitha Astorhie; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.731 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1911

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mendapatkan entri (varietas-QTL) yang dapat bertahan di lingkungan gogo sehingga dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) mendapatkan entri yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad-sense pada padi varietas lokal yang digogoorganikkan; dan (3) mendapat peubah yang dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang berpengaruh terhadap seleksi langsung (produksi). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012-April 2013 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Rancangan perlakuan disusun berdasarkan kuasi RTS (Rancangan Teracak Sempurna) karena dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengulangan kelompok sehingga, ulangan berada di dalam kelompok.Masing-masing kelompok diambil 9 sampel tanaman yang dibagi menjadi 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman.Sebelum dianalisis ragam, rerata pengamatn masingmasing variabel diuji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan ragam. Bila hasil analisis ragam nyata pada P <0,01 atau 0,05 maka, dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Seluruh statistika data menggunakan software Statistic Analysis System (SAS) 9.1 for Windows.Besarnya ragam genetik dan heritabilitas broad-sense diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB Bogor-tinggi tanaman (801,50g/m2) Kesit-tinggi tanaman (546,77 g/m2) dan Tewe-jumlah anakan (487,57 g/m) mampu bertahan di lingkungan gogoorganik sehingga, dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) semua peubah yang diamati mampu memberikan perbedaan ragam genetik dan heritabilitas broad-sense; dan (3) karakter jumlah anakan total dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang dapat meningkatkan hasil produksi.
EVALUASI SEGREGASI FENOTIPE QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI VARIETAS LOKAL DAN NASIONAL DI LINGKUNGAN SAWAH BARU Rizki Amelia; Saiful Hikam; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.341 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i1.1877

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang diusahakan di Indonesia. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi padi dengan metode quantitative trait loci (QTL). Tujuan penelitian adalah (1) mendapatkan kultivar QTL yang mengalami segregasi fenotipe pada tanaman padi yang ditanam pada lingkungan sawah baru; (2) mendapatkan kultivar QTL yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad- sense dari tanaman padi yang diteliti di lingkungan sawah baru dan mendapatkan peubah yang dapat dijadikan parameter untuk seleksi langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2012 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Rancangan perlakuan disusun dalam kuasi Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan 3 ulangan untuk setiap sampel. Data terlebih dahulu dicari rata-ratanya. Selanjutnya, data pengamatan diuji dengan uji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan data. Bila homogen analisis data dilanjutkan dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) segregasi fenotipe muncul di lingkungan sawah baru pada tanaman padi varietas IR64 yang merupakan varietas nasional. Segregasi fenotipe terlihat dari parameter tinggi tanaman dan jumlah anakan yang tidak sama pada tanaman padi yang ditanam di lingkungan sawah baru; (2) Keragaman genetik dan heritabilitas yang tinggi terlihat pada semua varietas baik varietas lokal maupun varietas nasional yang ditanam di lingkungan sawah baru dan seleksi langsung ditunjukkan oleh parameter produksi, sedangkan seleksi tidak langsung ditujukkan oleh parameter bobot gabah isi, bobot gabah total, dan jumlah bulir isi pada varietas padi lokal dan nasional di lingkungan sawah baru.
PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH LIMA VARIETAS KEDELAI Dolly Saputra Saputra; Paul Benyamin Timotiwu; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.517 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan berbagai varietas kedelai ditentukan oleh kondisi cekaman air tertentu.  Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2010 sampai Maret 2011.  Perlakuan disusun faktorial (3x5) dalam rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga kelompok.  Petak utama adalah cekaman kekeringan yaitu 1/3 KL,  2/3KL, dan tanpa cekaman kekeringan.  Anak petak adalah varietas Burangrang, Kaba, Agromulyo, Grobogan, dan Tanggamus.  Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Pengujian hipotesis diuji dengan uji perbandingan kelas pada taraf 1% dan 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Varietas Tanggamus memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan yang ditunjukkan dengan menghasilkan bobot polong isi yang tinggi pada kondisi cekaman 2/3 KL daripada varietas lainnya; Varietas Agromulyo, dan Grobogan masih toleran terhadap cekaman kekeringan  1/3 KL dan  2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Kaba;  Varietas Agromulyo masih toleran tehadap cekaman 2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan jumlah benih lebih tinggi daripada varietas Grobogan.
EVALUASI DAYA HASIL MENTIMUN HIBRIDA PERSILANGAN DUA VARIETAS MENTIMUN Ardian Ardian; B. Suprayogi; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.693 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1850

Abstract

Evaluasi daya hasil tanaman yang akan dikembangkan menjadi varietas hibrida merupakan tahapan yang penting untuk melihat keunggulan tanaman tersebut sebelum dilepas menjadi varietas hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk melakukanevaluasi daya hasil pada kualitas kerenyahan dan tingkat kemanisan buah serta produksi buah (hasil buah/ha) dari mentimun persilangan dua varietas yaitu antara Mercy dan Toska secara resiprokal dibandingkan dengan tetuanya serta varietas sejenis lainnya sebagai pembanding. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Terpadu Unila dengan ketinggian tempat ± 144 m dpl dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Unila pada bulan Februari hingga April tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tiga kali ulangan. Perlakuan penelitian ini yaitu mentimun tetua Mercy, tetua Toska, hibrida UL 14-256, hibrida UL 14-265, varietas pembanding Harmony dan Roman. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hibrida UL 14- 265 memiliki kerenyahan buah dan tingkat kemanisan buah yang unggul dari tetua Mercy dan kedua varietas pembanding. Sementara hibrida UL 14-256 memiliki kerenyahan buah yang unggul dari tetua Mercy dan kedua varietas pembanding. Produksi buah (hasil buah/ha) hibrida UL 14-256 unggul dari tetua Toska.
Pengaruh Unsur Hara Mikro Dan Genotipe Ubi Kayu Terhadap Morfologi Dan Produksi Pati: The Effect of Micronutrients and Cassava Genotype on Morphology and Starch Production Shinta Anisya; Agus Karyanto; Setyo Dwi Utomo; Kukuh Setiawan; Paul Benyamin Timotiwu; Wawan Abdullah Setiawan; Ria Putri; Ali Rahmat
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.64

Abstract

Lampung sebagai daerah potensial penghasil ubi kayu, pada tahun 2015 turut mencapai produktivitas  264,45 Kuintal/ Ha. Permintaan ubi kayu yang cukup tinggi berpengaruh terhadap industri tapioka. Metabolisme ubi kayu dipengaruhi oleh unsur hara mikro, sehingga berdampak pada pertumbuhan vegetatif dan juga generatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang memiliki lahan relatif kering. Pelaksanaan penelitian pada Bulan Juli hingga November 2017. Perlakuan penelitian berupa perbedaan genotipe ubi kayu yaitu UJ3 dan UJ5 yang dipupuk menggunakan Urea, TSP dan KCl serta penambahan pupuk mikro berupa Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B dan Mo. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu genotipe dan pupuk mikro dengan dosis 40Kg/Ha. Parameter pertumbuhan yang diamati pada 7 dan 10 BST berupa tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan komponen hasil meliputi bobot umbi, diameter umbi, bobot brangkasan dan kadar pati. Penggunaan genotipe yang berbeda pada tanaman ubi kayu berpengaruh nyata terhadap kadar pati dan bobot umbi. Interaksi antara pemberian pupuk mikro dan penggunaan genotipe berbeda berpengaruh nyata terhadap bobot brangkasan, ukuran diameter umbi, jumlah umbi, jumlah daun dan tinggi tanaman. Lampung as one potencial cassava-producing, in 2015 also achieved a productivity of 264.45 Quintal/Ha. The high demand for cassava affects the tapioca industry. Cassava metabolism is influenced by micro nutrients, so that it has an impact on vegetative and generative growth. The research location chosen was Tanjung Bintang Village, South Lampung which has relatively dry land. The research was start at July to November 2017. The research treatment was in the form of different genotypes of cassava, namely UJ3 and UJ5 which were fertilized using Urea, TSP and KCl as well as the addition of micro fertilizers in the form of Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B and Mo. The experimental used a randomized block design (RBD) with 2 factors, namely genotype and micro fertilizer with a dose of 40Kg/Ha. Growth parameters observed at 7 and 10 BST were plant height and number of leaves, while yield components included tuber weight, tuber diameter, stover weight and starch content. The use of different genotypes in cassava had a significant effect on starch content and tuber weight. The interaction between the application of microfertilizers and the use of different genotypes significantly affected the weight of the stover, tuber diameter, number of tubers, number of leaves and plant height.
Pengaruh taraf pH media logam alumunium terhadap viabilitas dan vigor tujuh varietas benih kedelai (Glycine max [L.] Merr.) Paul B Timotiwu; Agustiansyah Agustiansyah; erlinda citra dewi
Jurnal Agro Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/19249

Abstract

Benih kedelai peka terhadap lingkungan masam sehingga perlu dilakukan evaluasi pada media masam untuk mengetahui varietas benih yang toleran terhadap kondisi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kondisi pH media tumbuh serta respons tujuh  varietas benih kedelai terhadap viabilitas dan vigor. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah tujuh varietas kedelai yaitu Anjasmoro, Grobogan, Detap 1, Derap 1, Deja 1, Dega 1 dan Dena 1. Faktor kedua adalah tiga taraf pH pada larutan Al yaitu tanpa Al pH 7, larutan dengan konsentrasi AlCl3.6H2O 1 mM pH 6 – 7, dan larutan dengan konsentrasi AlCl3.6H2O 1 mM pH 4,5. Sehingga terdapat 21 perlakuan yang diulang tiga kali. Perbedaan antar perlakuan menggunakan Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa media tanpa Al memiliki viabilitas dan vigor terbaik diikuti media Al pH 6 – 7 dan media Al pH 4,5. Varietas dengan vigor dan viabilitas terbaik diperoleh pada varietas Dega 1 tercermin dari variabel muncul radikula, daya berkecambah, indeks vigor, bobot kering tajuk dan akar, serta panjang akar. Viabilitas dan vigor benih kedelai tergantung dari varietas kedelai dan taraf pH media tumbuh.ABSTRACTSoybean seeds are sensitive to soil acidic environments so it is necessary to study effect of acidic media to determine varieties that are tolerant to acidic conditions. The study purposed to determine the effect of different pH conditions both without and with Al on the viability and vigor of different varieties of soybean seeds. This research was a factorial experiment in a Completely Randomized Block Design (RCBD). The first factor was seven soybean varieties, namely Anjasmoro, Grobogan, Detap 1, Derap 1, Deja 1, Dega 1, and Dena 1. The second factor was three pH levels in Al solution, namely without Al pH 7, solution with AlCl3.6H2O pH 6—7, and solution with AlCl3.6H2O pH 4.5. There were 21 treatments with three replications. The differences between treatments were analyzed using the Least Significant Difference (LSD) at a 5%. The results showed that media without Al had the best viability and vigor followed by Al pH 6—7 media and Al pH 4.5 media. Varieties with the best vigor and viability were obtained in the Dega 1 variety as reflected in the variables of radicle emergence, germination, vigor index, hypocotil, and root dry weight, and root length. Viability and vigor of soybean seeds depended on soybean varieties and the pH level of the growing media.
PENGARUH EMPAT JENIS KOMPOS PADA PRODUKSI JAGUNG Anjani Pratiwi; Yafizham Yafizham; Paul Benyamin Timotiwu
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.527 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1883

Abstract

Penelitian bertujuan untuk membandingkan pengaruh empat jenis pupuk kompos terhadap produksi jagung varietas SHS-4 dan BISI 2. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Lampung, Bandar Lampung.  Perlakuan disusun Sempurna (RKTS).  Faktor pertama adalah jenis kompos yang digunakan yaitu K0 (kompos + alami), K1 (kompos + Golden Harvest), K2 (kompos + M-Dec), dan K3 (kompos + EM4).  Faktor kedua adalah varietas jagung yaitu V1 (SHS 4) dan V2 (Bisi 2).  Data yangdiperoleh dianalisis homogenitas ragam dengan uji Bartlett dan sifat kemenambahan dengan uji Tukey.  Bila asumsi terpenuhi, data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Perbandingan Kelas pada taraf  5% dan 1 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan produksi antara varietas SHS 4 dan BISI 2.  Varietas SHS 4 menghasilkan 3,217 kg/petak dan varietas BISI 2 menghasilkan 2,69 kg/petak, aplikasi kompos dengan jenis aktivator  yang berbeda belum mampu meningkatkan produksi 2 varietas jagung jika dibandingkan dengan kompos alami, produksi 2 varietas jagung tidak bergantung pada pemberian jenis kompos dengan aktivator yang berbeda.
Co-Authors , Agustiansyah Adhinugraha, Qudus Sabha Agus Karyanto Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Agustiansyah Ali Rahmat Andrestu Kesuma Anjani Pratiwi Ardian Ardian B. Suprayogi Basoeki, Tjipto R. Cahya Adi Pranata Desis Kurniyati DIDIK PURWANTO Dolly Saputra Saputra Dwi Rahayu E. Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eko Pramono Eliza Fitria erlinda citra dewi Ermawati Ermawati Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Ginting, Yohannes Cahya Gusti Ayu Ningrum Hadi, M Syamsoel Herawati Hamim Herawati Hamim Herawati Hamim Hutagalung, Fransio julia, alika nera giriyana julia Krisnarini, Krisnarini Kukuh Setiawan Kusuma, Yosep Riando Kuswanta Futas Hidayat M. Maryeta Maharani, Devi Manik, Tumiar Katarina B Margaretha S. Gadmor Margaretha S. Gadmor, Margaretha S. Maria Viva Rini Maya Maeistia Dewi Maya Maeistia Dewi Maysaroh, Siti Muhammad Kamal Nabila Lutfiah Nelita Aryani Niar Nurmauli Niar Nurmauli Niar Nurmauli, Niar Noly Agustin Nurmiaty, Yayuk Pramono, Eko Pramudya, Galuh M Purnomo Purnomo Ria Putri Ridwansyah, Budi Rizki Amelia Rusdi Sion Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam Saiful Hikam, Saiful Setyo Dwi Utomo Shinta Anisya Siti Maysaroh Sri Wahyuni Tumiar K. Manik Tumiar Katarina Manik Wawan Abdullah Setiawan Yafizham Yafizham Yayuk Nurmiaty Yayuk Nurmiaty Yayuk Nurmiaty Yohanes Cahya Ginting, Yohanes Cahya Yohannes Cahya Ginting Yosep Riando Kusuma Zelwia Tiasmitha Astorhie