Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID 19 MELALUI MEDIA E-LEARNING PADA PROGRAM STUDI PPKN FKIP UNIVERSITAS PASUNDAN Normansyah, Asep Deni; Khoerudin, Cep Miftah; Cahyono, Cahyono
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021 ( In Press )
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1815

Abstract

Pandemi Covid 19 telah mengakibatkan perubahan signifikan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Sistem daring bukan lagi sebuah opsi melainkan menjadi konsekuensi dalam situasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi optimalisasi pembelajaran daring melalui E-Learning pada Program Studi PPKn FKIP Unpas. Metode yang digunakan yaitu studi deskriptif dalam pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dibantu dengan kuisioner sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran daring pada program studi PPKn FKIP Unpas telah memiliki mekanisme yang baik sejak mulai regulasi perkuliahan, persiapan peningkatan keterampilan Sumber Daya Manusia untuk pembelajaran daring hingga media Learning Management System yang digunakan. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran daring telah ditempuh oleh Program Studi PPKn FKIP Unpas yang dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan tenaga pengajar secara periodik dan kontinu, hal tersebut mendukung optimalisasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemic Covid 19. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang digunakan mengungkapkan bahwa pembelajaran daring pada masa pandemic Covid 19 melalui e-learning pada Program Studi PPKn FKIP Universitas Pasundan telah berjalan secara optimal. Namun masih terdapat beberapa hal yang masih dalam proses perbaikan seperti kualitas muatan materi dan konten dalam e-learning dan pemahaman pengajar dalam proses akses LMS pada e-learning. Kata kunci: Pembelajaran daring, e-learning, PPKn, Pandemi Covid 19.
MEMBANGUN KESADARAN HUKUM MAHASISWA PPKn UPY DALAM BERLALU LINTAS T Heru Nurgiansah; Titik Mulyati Widyastuti.; Cep Miftah Khoerudin
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2 No 2 (2019): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.564 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v2i2.1491

Abstract

As the State of the law was supposed to Indonesia Citizens obedient and well behaved on the applicable legislation. Students as agents of change are part of the citizens must obey the rules. Obedience and good legal compliance will only occur if the understanding and knowledge of the law that well and this can only be in the form of through legal education. One of the roles and functions of the civic education was as a legal education. It is aligned with the goals of civic education that is forming good citizens. One of the indicators of good citizens are aware of the law, it means to know, understand, and obey the rule of law, one being traffic rules regulated by law number 22 of the year 2009 about traffic and Road Transport. The purpose of this research is to build awareness of PPKN student from University of PGRI Yogyakarta. This research used the qualitative approach with its data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques through the reduction of data, display data, and verification. The results of this research are valid existence of synchronization between civic education courses with the role of professors and institutions in building awareness of the traffic law PPKN student from University of PGRI Yogyakarta.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID 19 MELALUI MEDIA E-LEARNING PADA PROGRAM STUDI PPKN FKIP UNIVERSITAS PASUNDAN Asep Deni Normansyah; Cep Miftah Khoerudin; Cahyono Cahyono
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.988 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1815

Abstract

Pandemi Covid 19 telah mengakibatkan perubahan signifikan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Sistem daring bukan lagi sebuah opsi melainkan menjadi konsekuensi dalam situasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi optimalisasi pembelajaran daring melalui E-Learning pada Program Studi PPKn FKIP Unpas. Metode yang digunakan yaitu studi deskriptif dalam pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dibantu dengan kuisioner sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran daring pada program studi PPKn FKIP Unpas telah memiliki mekanisme yang baik sejak mulai regulasi perkuliahan, persiapan peningkatan keterampilan Sumber Daya Manusia untuk pembelajaran daring hingga media Learning Management System yang digunakan. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran daring telah ditempuh oleh Program Studi PPKn FKIP Unpas yang dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan tenaga pengajar secara periodik dan kontinu, hal tersebut mendukung optimalisasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemic Covid 19. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang digunakan mengungkapkan bahwa pembelajaran daring pada masa pandemic Covid 19 melalui e-learning pada Program Studi PPKn FKIP Universitas Pasundan telah berjalan secara optimal. Namun masih terdapat beberapa hal yang masih dalam proses perbaikan seperti kualitas muatan materi dan konten dalam e-learning dan pemahaman pengajar dalam proses akses LMS pada e-learning. Kata kunci: Pembelajaran daring, e-learning, PPKn, Pandemi Covid 19.
Internalisasi Nilai-Nilai Sila Ke Dua Pancasila Sebagai Upaya Pencegahan Aksi Perundungan di Lingkungan Pendidikan (Studi Kasus di SMAN 12 Bandung) Kiki Hananda Saputra; Asep Deni Normansyah; Cep miftah Khoerudin
MISTER: Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 3c (2024): JULI (Tambahan)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i3c.1858

Abstract

Internalization of the Values of the Second Principle of Pancasila as an Effort to Prevent Bullying in the Educational Environment (Case Study at Senior High School 12 Bandung). This research aims to examine the internalization of the second principle of Pancasila as an effort to prevent bullying in educational environments, with a case study at SMAN 12 Bandung. Bullying in schools is a serious issue that can affect the well-being of students and disrupt the teaching and learning process. Therefore, a comprehensive approach is needed to address this problem. The research uses a case study method with a qualitative approach. Data were obtained through interviews, observations, and document analysis. Data analysis was conducted using qualitative descriptive methods to understand the process and outcomes. The research results indicate that the internalization of the values of just and civilized humanity at SMAN 12 Bandung is carried out through various programs and activities. Character education programs, teacher training, extracurricular activities, and anti-bullying awareness campaigns have successfully enhanced students' understanding and positive attitudes towards human values. Additionally, counseling services and an effective reporting system also support bullying prevention efforts in this school. This study concludes that the internalization of the second principle of Pancasila is effective in preventing bullying in educational settings. The implementation of these values creates a safer, fairer, and more civilized school environment. The study recommends that the school continue to strengthen character education programs, enhance cooperation with parents and the community, conduct comparative studies, and develop more innovative teaching methods.
Mengembangkan Lingkungan Sekolah yang Bebas Bullying Melalui Pembelajaran PPKN Salsabila Aljannah; Asep Deni Normansyah; Cep Miftah Khoerudin
MISTER: Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 3c (2024): JULI (Tambahan)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i3c.1874

Abstract

This research seeks to find out what causes juvenile delinquency at SMP SUMATRA 40 Bandung. The method used in this research is qualitative. This research is motivated by the phenomenon of students experiencing bullying and the impact or influence of these actions in the student's social sphere. This research aims to reveal the level of bullying and the influence of bullying through learning about Pancasila and citizenship education in class VIII at SMP SUMATRA 40 Bandung. Bullying is an experience that can be experienced by some children at school in the form of physical, verbal or psychological threats such as taunting, mocking, hitting or threatening a student victim by several students. The results of the research show that the role of PPKn teachers in preventing bullying behavior through learning Pancasila and citizenship education still cannot be optimized because there are students who are physically small, weak, students who lack self-confidence, have difficulty adjusting to the environment and are considered unattractive in the environment. school.
PERAN KEPALA DESA DALAM PENGUATAN CIVIC SKILL PADA MASYARAKAT DESA WARGASALUYU Yadi, Fadli Desri; Normansyah, Asep Deni; Khoerudin, Cep Miftah
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i12.5952

Abstract

This study aims to determine the role of a village head in increasing the participation and skills of the Wargasaluyu Village community through village government programs. This study focuses on the community as socio-political groups in which the discourse of autonomy and the ability to be critical and the implementation of mutual cooperation values ​​develop. The research method uses a case study research method. In a study, the presence of researchers is a very important tool, researchers in conducting research can also act as observers who participate, in this case researchers in the field must be directly involved and in contact with the research object. Therefore, when collecting data in the field, a researcher must participate in the research object and can actively participate in activities in the field and by using a case study research method. Data collection uses interview, observation and documentation techniques. This study also confirms that the Village Head in practice has a very important role in increasing community participation through village government programs in order to realize shared prosperity. Data analysis, namely qualitative data through case studies, the results of the study show several programs designed to increase the participation and skills of village communities, namely (1) Implementation of village government programs in increasing participation, skills, and attitudes of responsibility of village communities; (2) the obstacles faced by village heads and village governments in increasing village community participation, namely limited facilities and infrastructure and limited funds in realizing village government programs; (3) efforts made to overcome these obstacles include using a persuasive approach in creating programs and involving village communities in village deliberations. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran seorang kepala desa dalam meningkatkan partisipasi dan keterampilan masyarakat Desa Wargasaluyu melalui program pemerintah desa. Penelitian ini berfokus kepada masyarakat sebagai kelompok-kelompok sosial politik yang dimana didalamnya berkembang wacana otonomi dan kemampuan untuk bersikap kritis serta implementasi nilai-nilai gotong royong. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Dalam sebuah penelitian, kehadiran peneliti merupakan sebagai alat yang sangat penting, peneliti dalam melakukan penelitian juga dapat bertindak sebagai pengamat yang ikut berpartisipasi, dalam hal ini peneliti di lapangan harus terlibat langsung dan bersentuhan dengan objek penelitian. Oleh karena itu pada saat melakukan pengumpulan data di lapangan, seorang peneliti harus berperan serta pada objek penelitian dan dapat mengikuti secara aktif kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan serta dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini juga menegaskan bahwa Kepala Desa dalam praktiknya memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat melalui program pemerintah desa demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Analisis data yaitu data kualitatif secara studi kasus, maka hasil penelitian menunjukan beberapa program yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi dan keterampilan masyarakat desa yaitu (1) Implementasi program pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi, keterampilan, dan sikap tanggung jawab masyarakat desa; (2) kendala-kendala yang dihadapi kepala desa dan pemerintah desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat desa yaitu keterbatasan sarana dan prasarana serta keterbatasan dana dalam realisasi program pemerintah desa; (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut melakukan pendekatan persuasif dalam membuat program dan melibatkan masyarakat desa dalam musyawarah desa.
PERAN WARGA NEGARA MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK Habibi, Muhamad Khaerul; Normansyah, Asep Deni; Khoerudin, Cep Miftah
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i1.5964

Abstract

The development of technology, especially social media, has had a significant impact on human daily life. Marshall McLuhan, in his book *Understanding Media* (1964), highlights the profound influence of technology on society. Meanwhile, the phenomenon of public opinion began to be recognized in Europe and the United States in the late 18th century, closely related to the idea of freedom of expression as a pillar of democracy. In the digital era, social media serves as a platform that influences individual attitudes and behaviors, while also becoming an important tool in political communication. However, behind its benefits, social media has also become a medium for spreading false information and hate speech, especially during political moments such as elections. Data from the Ministry of Communication and Information Technology (KOMINFO) shows a surge in hoax issues during the 2019 election, illustrating the challenges in shaping fact-based public opinion. This research aims to analyze the role of citizens through social media in shaping public opinion, as well as its positive and negative impacts. An interdisciplinary approach combining Civic Education and Political Science is expected to provide a comprehensive understanding of the dynamics of public opinion in the digital era. The focus of this study is on civic disposition, which is essential for supporting healthy and effective political participation. This research is titled "The Role of Citizens Through Social Media in Shaping Public Opinion." Perkembangan teknologi, terutama media sosial, telah membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Marshall McLuhan dalam bukunya *Understanding Media* (1964) menyoroti pengaruh mendalam teknologi terhadap masyarakat. Sementara itu, fenomena opini publik mulai dikenal di Eropa dan Amerika Serikat pada akhir abad ke-18, terkait erat dengan gagasan kebebasan berpendapat sebagai pilar demokrasi. Di era digital, media sosial berfungsi sebagai platform yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu, sekaligus menjadi alat penting dalam komunikasi politik. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga menjadi sarana penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian, terutama saat momen politik seperti Pemilu. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) menunjukkan lonjakan isu hoax selama Pemilu 2019, menggambarkan tantangan dalam membentuk opini publik yang berbasis fakta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran warga negara melalui media sosial dalam membentuk opini publik, serta dampak positif dan negatifnya. Pendekatan interdisipliner yang menggabungkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Politik diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai dinamika opini publik di era digital. Fokus kajian ini adalah pada karakter kewarganegaraan (civic disposition) yang esensial untuk mendukung partisipasi politik yang sehat dan efektif. Penelitian ini berjudul "Peran Warga Negara Melalui Media Sosial Dalam Membentuk Opini Publik."
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Melalui Teknik Divergent Thinking dan Mind Mapping Dalam Pembelajaran PPKn Khoerudin, Cep Miftah; Alawiyah, Titi; Sukarliana, Lili
Jurnal Kewarganegaraan Vol 20, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jk.v20i1.43785

Abstract

AbstractThinking skills are necessary to face complex and dynamic challenges in daily life. This study aims to identify the improvement of creative thinking skills through divergent thinking and mind-mapping techniques. The research method used is quasi-experimental with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 60 eighth-grade students in Bandung. The results of the study show that there is a significant difference in creative thinking skills between the experimental group, who were given divergent thinking and mind mapping techniques, and the control group, who were only given conventional learning. The t-test results show that the average score of the experimental group significantly increased from the pre-test, with an average of 80.01. In addition, the effect size test results show an influence of 0.912. This suggests that divergent thinking and mind-mapping techniques can be effective strategies to improve the creative thinking skills of students, and educators should consider using these techniques in the learning process to enhance students' creative thinking abilities.------------AbstrakKemampuan berpikir diperlukan menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui teknik divergent thinking dan mind mapping. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan desain pre-test dan post-test control group. Sampel penelitian terdiri dari 60 orang peserta didik kelas VIII SMP di Kota Bandung. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kualitas keterampilan berpikir kreatif pada kelompok eksperimen yang diberikan teknik divergent thinking dan mind mapping dengan kelompok kontrol yang hanya diberikan pembelajaran konvensional. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada kelompok eksperimen meningkat secara signifikan dari pre-test dengan rata rata 80,01. Selain itu, hasil uji menggunakan effect size terdapat pengaruh sebesar 0,912. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknik divergent thinking dan mind mapping dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik yang berimplikasi adalah bahwa pendidik harus mempertimbangkan penggunaan teknik-teknik tersebut pada proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik.
Role Playing dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Nurgiansah, T Heru; Hendri, Hendri; Khoerudin, Cep Miftah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 18, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Department of Pancasila and Civic Education, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.727 KB) | DOI: 10.24114/jk.v18i1.22597

Abstract

AbstractThe majority of students consider the subjects of Pancasila and Citizenship Education to be boring subjects. The content of many materials, monotonous media and learning models, until the teacher's ability in classroom management is signalled to be the cause that results in less motivation, activeness, and student achievement. A proper learning model is needed to overcome these learning problems, namely role-playing learning models. The purpose of this study was to see the phenomenon of learning Pancasila and Citizenship Education in Class X SMA PGRI 1 Kasihan Bantul. The research method used is the qualitative method with descriptive studies. Data collection techniques in the form of observations, interviews, and documentation. The results showed that the use of Role-Playing learning models succeeded in making the learning atmosphere more interesting, active, and successful in improving students' academic abilities, especially in the material of the National Legal and Judicial System._________AbstractMayoritas siswa menganggap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang membosankan. Isi materi yang banyak, media dan model pembelajaran yang monoton, sampai kemampuan guru dalam pengelolaan kelas disinyalir menjadi penyebabnya yang mengakibatkan motivasi, keaktifan, dan prestasi siswa menjadi kurang. Diperlukan sebuah model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan belajar tersebut, yakni model pembelajaran Role Playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat fenomena pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas X SMA PGRI 1 Kasihan Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Role Playing berhasil membuat suasana pembelajaran semakin menarik, aktif, dan berhasil meningkatkan kemampuan akademik siswa khususnya pada materi Sistem Hukum dan Peradilan Nasional.
Peran Pembelajaran PPKn dalam Upaya Membentuk Karakter Disiplin pada Peserta Didik : (Analisis Deskriptif Kelas XI SMA Negeri 2 Padalarang) Shaumi, Annisa Nur Fitria; Normansyah, Asep Deni; Khoerudin, Cep Miftah
Jurnal Pendidikan West Science Vol 2 No 03 (2024): Jurnal Pendidikan West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpdws.v2i03.1269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembelajaran PPKn dalam upaya membentuk karakter disiplin pada peserta didik. Penelitian ini didasarkan atas tiga rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran PKn untuk membentuk karakter disiplin pada peserta didik? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn untuk membentuk karakter disiplin pada peserta didik? 3) Bagaimana hambatan dan solusi yang muncul dari proses pembentukan karakter disiplin pada peserta didik dalam pembelajaran PKn? Pendekatan yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Peneliti mengungkap bahwa 1) Peran pembelajaran PPKn dalam membentuk karakter disiplin ini dapat dilakukan dengan cara membuat strategi pembelajaran yang baik mulai dari modul ajar yang tersusun, penyesuaian metode dengan kondisi kelas, adanya keteladanan dari guru PPKn, dan pemberian motivasi 2) Kondisi kedisiplinan peserta didik di SMA Negeri 2 Padalarang sudah cukup baik. Pelanggaran yang terjadi akan diikuti dengan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku terutama pada saat pembelajaran PPKn berlangsung. 3) Kendala yang dihadapi terlihat dari beberapa faktor seperti usia peserta didik yang berada pada tahap remaja, belum adanya kesadaran pada diri sehingga mereka bersikap acuh, dan adanya pengaruh dari luar lingkungan yang bersifat negatif. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menumbuhkan sikap disiplin mulai dari hal-hal terkecil sehingga terbiasa melakukan tindakan disiplin sehari-hari. Selain itu, semua pihak mulai dari kepala sekolah, kesiswaan, guru PPKn, guru mata pelajaran lain, serta orang tua/wali peserta didik harus terlibat dan bekerja sama dalam meningkatkan kedisiplinan.