Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KONSTRUKSI BAMBU PLESTER UNTUK RUMAH LAYAK HUNI DAN TAHAN GEMPA DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Teti Handayani; Rini Srikus Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Jasmine C.U. Bachtiar; Fauza Hastati
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.186 KB) | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2049

Abstract

Bambu sebagai material konstruksi bangunan sudah lama diketahui, tetapi konstruksi bambu plester belum banyak dikenal. Keberadaannya menjadi langka karena masyarakat banyak yang belum mengetahui kelebihan konstruksi ini. Padahal menurut hasil penelitian, konstruksi bambu plester selain harganya lebih murah, juga bertahan lama dan tahan gempa. Sementara itu, Desa Rembitan memiliki potensi besar sebagai penghasil tanaman bambu, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di Desa Rembitan agar dapat memanfaatkan bambu sebagai material konstruksi rumah layak huni yang murah, ramah lingkungan dan sekaligus lebih tahan gempa. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan mengenai karakteristik bambu, pengenalan bambu plester, dan proses perakitan rumah bambu plester. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di aula kantor Desa Rembitan dengan peserta yang hadir sebagian bermatapencaharian sebagai tukang bangunan. Pemaparan materi disertai contoh aplikasinya dalam bentuk gambar, foto dan peragaan langsung. Tahap pengkonstruksian rumah bambu plester disampaikan dengan berpedoman pada buku Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu Plester yang disusun oleh Dr. Ing Andry Widyowijatnoko, ST., MT. dan Mustakim, ST. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk memahami konstruksi dinding bambu plester, karena teknik pembuatannya agak berbeda dari yang biasa mereka ketahui dan lakukan. Hal yang menarik lainnya bagi peserta adalah tampilan akhir dari konstruksi bambu plester yang menyerupai bangunan berdinding bata, sehingga memunculkan keinginan masyarakat untuk mencoba mengaplikasikannya. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa, meskipun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tapi kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan.
Perancangan Area Restoran di Arung Rinjani berbasis Nilai Lokal dan Tanggap Covid-19 Jasmine Chanifah Uzdah Bachtiar; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2023): SADE Oktober 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v2i2.51

Abstract

The North Lombok District has many fascinating and diverse tourist destination potentials. However, over the past two years, the tourism sector has experienced a decline in income due to the Covid-19 pandemic. Some tourism sectors have started to bounce back this year by designing new projects that can attract and ensure tourists form Covid-19 transmission. To develop that project, the new building attraction will be developed from local value and Covid-19 risk transmission. This research was conducted to find out how the criteria of restaurant area can be designed to support the bounce back of tourism in Arung Rinjani. This area is on the regional route of the Senaru Traditional Village. This region is predicted will be popular after the Covid-19 pandemic due to its traditional values and strategic location. Data were collected through field observations and data literature. All data will be analyzed by qualitative descriptive method to design an adaptive restaurant building criteria. The results show that the restaurant area can be designed by transforming local value and attributes to the physical form of buildings to elevate the value of locality. Meanwhile, responsive design for Covid-19 can be achieved by choosing the right furniture, changing the room layout, maintaining the adequate distance between dining areas, maximizing window openings for passive design, and educating visitors to follow health protocols during traveling. These results are expected to be design ideas and programs to design a restaurant area in Arung Rinjani.
STRATEGI RESILIENSI ARSITEKTUR TRADISIONAL YANG BERKELANJUTAN PADA PERMUKIMAN TRADISIONAL SADE KABUPATEN LOMBOK TENGAH Saptaningtyas, Rini Srikus; Handayani, Teti; Wardi, Liza Hani Saroya; Bachtiar, Jasmine Chanifah Uzdah; Putra, Pascaghana Jayatri; Pamungkas, Rizky Akbar Satrio; Rahmani, Azra Haedah
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5888

Abstract

Dusun Sade sebagai desa wisata adalah bagian dari Desa Rembitan, dimana permukiman tradisional wajib untuk dilestarikan. Dusun Sade sebagai tempat tinggal masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang lekat dengan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Dimana lingkungan hidup yang bernuansa kearifan lokal memberi peran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seiring waktu, bagaimana budaya luar yang sudah mempengaruhi lingkungan Sade, baik budaya perkotaan, maupun budaya luar/ mancanegara karena arus globalisasi, yang berdampak pada degradasi nilai-nilai budaya daerah. Tetapi dari hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kearifan lokal pada hunian masih terjaga. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan program strategi demi peningkatan resiliensi hunian yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam pengabdian dengan cara memberi penyuluhan sekaligus FGD (Focus Group Discussion). Adapun hasil yang diharapkan adalah para pemangku adat, pokdarwis, dan masyarakat Dusun Sade bisa menerima materi dengan baik serta dapat memahami pentingnya resiliensi. Dimana strategi resiliensi pengembangan Dusun Sade di masa yang akan datang adalah dengan menggunakan SWOT analisis yang mengacu pada strategi SO (strength – opportunity). Harapan kedepan bisa dijalankan program – program tersebut agar Dusun Sade sebagai desa wisata semakin resiliens dan berkelanjutan
Pendekatan Arsitektur Tropis pada Perancangan Rumah Susun di Kawasan Kumuh Kampung Karanganyar Yogyakarta Haris, Abel Fahreza; Indriani, Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari; Gazalba, Zaedar; Putra, Pascaghana Jayatri; Raissilki, Muhammad Iqbal; Bachtiar, Jasmine Chanifah Hanifah Uzdah; Handayani, Teti
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2024): SADE Oktober 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v3i2.85

Abstract

Pendekatan arsitektur tropis merupakan pendekatan desain yang paling relevan dalam merancang bangunan di iklim tropis. Hal tersebut berkaitan dengan prinsip-prinsip arsitektur tropis yang berupaya untuk mampu beradaptasi dan merespon kondisi cuaca dan iklim. Dengan begitu, ruangan pada bangunan akan kebih nyaman dan sehat karena dirancang sesuai dengan konteks dan kondisi iklim sekitarnya. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk merumuskan solusi terkait permukiman kumuh padat penduduk di perkotaan dengan merancang rumah susun yang ideal untuk masyarakat menggunakan pendekatan arsitektur tropis. Metode yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini yaitu melakukan pemetaan potensi dan masalah serta melakukan studi literatur dan kajian terkait prinsip arsitektur tropis. Dengan menerapkan prinsip – prinsip arsitektur tropis, rumah susun diharapkan akan menjadi tempat hunian yang nyaman dan sehat untuk masyarakat sekaligus menyelesaikan masalah permukiman kumuh di perkotaan.
Implementasi Pendekatan Arsitektur Tropis pada Perancangan Rusunawa di Kawasan DAS Jangkuk, Mataram Dikarini, Dian; Handayani, Teti; Indriani, Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari; Putra, Pascaghana Jayatri; Raissilki , Muhammad Iqbal; Anantama, Aldhi Nugraha
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2024): SADE Oktober 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v3i2.89

Abstract

Kepadatan penduduk di Kota Mataram yang terus mengalami peningkatan sebesar 1,69 % - 1.94% (Badan Pusat Statistik, 2023) menjadi salah satu pemicu dari timbulnya permukiman kumuh. Luas kekumuhan yang perlu segera di atasi dan di akomodasi pada tapak perancangan di Kelurahan Banjar, Kawasan DAS Jangkuk yakni sebesar 0,51 Ha dengan jumlah total hunian sebanyak 110 unit. Dalam perancangan yang dilakukan, Rusunawa dianggap menjadi solusi yang paling rasional dalam upaya menata permukiman masyarakat untuk menjadi lebih baik. Adapun, pendekatan desain yang digunakan untuk memaksimalkan perancangan yang dilakukan pada perancangan Rusunawa tersebut yakni dengan menggunakan pendekatan arsitektur tropis. Pendekatan tersebut dianggap sesuai karena mampu memberikan respon terhadap permasalahan yang sering terjadi di wilayah dengan iklim tropis, seperti intensitas matahari, kelembaban yang tinggi, curah hujan, pergerakan angin dan lainnya. Karakter yang akan ditekankan pada perancangan Rusunawa sesuai dengan pendekatan tersebut yaitu perihal orientasi bangunan, isolasi atau pelindung, ventilasi silang, ruang terbuka hijau dan vegetasi, serta material bangunan.
KARAKTERISTIK FASADE BANGUNAN KANTOR PEMERINTAHAN PADA KORIDOR JALAN UTAMA (LANGKO, PEJANGGIK) DI KOTA MATARAM: Facades Characteristics of Government Office Buildings on the Main Road Corridor (Langko, Pejanggik) in Mataram City Jayatri Putra, Pascaghana; Handayani, Teti; Intan Putri Mentari Indriani, Ni Ketut Ayu; Bachtiar, Jasmine Chanifah Uzdah; Raissilski, Muhammad Iqbal
Spektrum Sipil Vol 11 No 2 (2024): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v11i2.375

Abstract

Pola pengembangan pembangunan di Kota Mataram cenderung linier mengikuti pola    jaringan  jalan utama pada sisi kiri dan kanan jalan. Jalan langko dan Jalan Pejanggik di Kota Mataram merupakan salah satu koridor jalan utama yang membelah pusat kota dengan peruntukan fungsi bangunan pada petak lahan sepanjang sisi kanan dan kiri jalan sebagai bangunan pemerintahan,  perkantoran, perdagangan barang dan jasa. Renovasi dan pembangunan baru pada bangunan utama sepanjang koridor ini banyak dilakukan terkait dengan umur layanan bangunan, perubahan fungsi bangunan, penambahan kapasitas ruang dan jumlah lantai, dan perubahan tampilan bangunan, yang secara bertahap merubah citra kawasan pada koridor tersebut dan turut berpengaruh terhadap perubahan citra Kota Mataram kedepannya. Arah perkembangan terkait tampilan bangunan yang membentuk citra kawasan dapat dibentuk dengan regulasi yang mengatur ketentuan fasad bangunan dapat dimulai dari bangunan pemerintahan, sehingga perlu di lakukan identifikasi pada tahap awal terhadap karakteristik fasad Bangunan Kantor Pemerintahan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana karakteristik fasad bangunan kantor pemerintahan dan bagaimana identitas lokal berpengaruh pada tampilan fasad bangunan pada koridor jalan utama di Kota Mataram. Metode yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif, dengan sumber data survei lapangan, dilakukan identifikasi dan analisis pada tampilan bangunan kantor pemerintahan terhadap 6 komponen fasad bangunan meliputi komposisi, geometri, skala dan proporsi, irama, warna, dan ornamen. Hasil yang didapatkan adalah bangunan kantor pemerintahan di Kota Mataram memiliki karakteristik komposisi yang seimbang dan simetris; geometri bentuk atap pada entrance bangunan yang khas dan unik mengadopsi bentuk gunungan atap lumbung lokal; skala dan proporsi bawah-tengah-atap bangunan ideal; irama berpola pada kolom dan jendela; penggunaan warna cenderung netral atau mewakili instansi tertentu; serta ornamen pada fasad bangunan dengan pola mengarah pada motif-motif lokal.
PERAN LEMBAGA PAUD DALAM MENURUNKAN ANGKA STUNTING DI RW 04 DESA CIMERANG KABUPATEN SUKABUMI Kurniawaty, Lia; Handayani, Teti
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 12 No. 6 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v12i6.10704

Abstract

Stunting pada anak usia dini merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, dengan dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam upaya penurunan angka stunting, serta mengeksplorasi kontribusi orang tua dan tenaga kesehatan dalam mendukung program-program yang berfokus pada pencegahan stunting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan wawancara mendalam dengan guru PAUD, orang tua, dan tenaga kesehatan, serta observasi kegiatan di PAUD dan posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAUD berperan penting dalam memberikan edukasi mengenai gizi yang baik dan pentingnya pemantauan kesehatan anak kepada orang tua. Guru PAUD secara aktif memberikan informasi dan melakukan kegiatan pemantauan berat badan dan tinggi badan anak secara rutin. Meskipun demikian, keterbatasan sumber daya dan kurangnya pemahaman orang tua mengenai stunting masih menjadi kendala yang signifikan. Tenaga kesehatan turut berperan dalam memberikan intervensi gizi, seperti pemberian makanan tambahan dan penyuluhan kesehatan, yang bekerja saa dengan PAUD dan posyandu.Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi yang kuat antara PAUD, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dalam pencegahan stunting. Partisipasi aktif orang tua dan dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan gizi yang cukup dan tumbuh dengan optimal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia melalui peningkatan peran PAUD dan kerjasama lintas sektor.