Claim Missing Document
Check
Articles

ANALYSIS OF STUDENT SATISFACTION IN ANALYTICAL CHEMISTRY COURSE Maria Aloisia Uron Leba; Maria Benedikta Tukan; Faderina Komisia
JCER (Journal of Chemistry Education Research) Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4 No. 2 December 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcer.v4n2.p93-101

Abstract

The purpose of this research to 1). know the level of student satisfaction, 2). Know the achievement of lecturer performance, 3).study the best performance of lecturers, 4). Study the aspects that need to be improved in lectures. The sample of this research was the 3rd semester students of the Chemistry Education Study Program of Unika Widya Mandira who programed analytical chemistry I. The technique of data collection used was a questionnaire. This data was analyzed descriptively quantitative. Based on the results of data analysis, 58.6% of students said they were very satisfied and 41.4% said they were satisfied with the lecturers' performance. The achievement of lecturers' performance is included in the excellent category with an average of 87%. There are eight aspects that become the best performance and five aspects that need to be improved in further lectures.
KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA ANIMASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TANPA MEDIA ANIMASI PADA MATERI IKATAN KIMIA Faderina Komisia; Maria Aloisia Uron Leba
JURNAL KOULUTUS Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Koulutus
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.155 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk (1). Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan media animasi dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media animasi padamateri ikatan kimia.(2). Mengetahui rata- rata perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan media animasi dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media animasi pada materi ikatan kimia. Sampel dalam penelitian ini adalah.Siswa kelas X MIPA1 dan XMIPA 2 SMA Negeri 6 Kupang. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t (Independent Samples T-Test) yang dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16 pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Ada perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan media animas idengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media animasi padamateri ikatankimia (thit > t atau 6,056> 1,999). (2). Hasil belajar siswa yang lebih tinggi adalah siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dan media animasi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media animasi pada materi ikatan kimia (nilai mean 82,0312>79,5625). Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Media Animasi, Hasil Belajar Siswa, danIkatan Kimia.
PELATIHAN PRAKTIKUM IPA TERPADU DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN-BAHAN SEKITAR LINGKUNGAN BAGI GURU-GURU IPA SMP DI KOTAKUPANG Faderina Komisia; Maria Benedikta Tukan; Maria Novita Inya Buku; Imelda Jemamu
JURNAL KOULUTUS Vol. 2 No. 2 (2019): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.534 KB)

Abstract

ABSTRAK Kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dalam merancang percobaan-percobaan dan menyusun penuntun praktikum IPA Terpadu dengan memanfaatkan bahan-bahan sekitar lingkungan, meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun penuntun praktikum IPA Terpadu dan meningkatkan kreativitas guru dalam mencari alternatif bahan- bahan praktikum di sekitar lingkungan sehingga dapat menumbuhkan kembali motivasi guru untuk melakukan praktikum di kelas maupun di laboratorium sekolah. Kegiatan PKM ini ditujukan bagi guru-guru IPA SMP di Kota Kupang yang berjumlah 13 orang dan dilakukan pada bulan Mei 2019 di SMP Angkasa Kupang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktikum tentang permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran IPA di SMP, terutama tentang pelaksanaan praktikum dan kendalanya, teknik- teknik dasar dalam memodifikasi suatu kegiatan praktikum dengan alat dan bahan yang lebih mudah didapat atau dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan yang dapat diterapkan di sekolah maupun di rumah, melakukan pelatihan praktikum IPA Terpadu bagi guru sehingga guru memiliki keterampilan dalam menyusun penuntun praktikum IPA Terpadu dengan memanfaatkan bahan- bahan sekitar lingkungan. Ketiga metode diterapkan bersama-sama dalam acara pelatihan selama 1 hari. Evaluasi kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan memberikan angket evaluasi kepada guru selama mengikuti kegiatan pelatihan praktikum IPA Terpadu. Hasil analisis angket menunjukkan bahwa pelatihan praktikum IPA Terpadu dapat meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dalam merancang percobaan-percobaan dan menyusun penuntun praktikum IPA Terpadu, meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun penuntun praktikum IPA Terpadu dan meningkatkan kreativitas guru dalam mencari alternatif bahan- bahan praktikum di sekitar lingkungan sehingga pelatihan sejenis perlu dilakukan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan khususnya praktikum IPA Terpadu. Keberhasilan kegiatan pelatihan ini ditunjukkan dengan dihasilkannya penuntun praktikum IPA Terpadu dengan memanfaatkan bahan-bahan sekitar lingkungan. Kata Kunci: Pelatihan, Guru-guru IPA SMP, Praktikum IPA Terpadu, Bahan-bahan sekitar lingkungan ABSTRACT The community partnership program (PKM) activity aims increase knowledge of basic techniques in designing experiments and compiling Integrated Science practicum guides by utilizing materials around the environment, increase teacher skills in compiling Integrated Science practicum guides by utilizing materials around the environmentand increase teacher creativity in finding alternative practicum materials around the environment so that it can regrow the motivation of teachers to do practicum in the classroom and in the school laboratory. This PKM activity is intended for 13 junior high school science teachers in Kupang City. This PKM activity was carried out in May 2019 at SMP Angkasa Kupang. The method used in this activity is lecture, discussion, question and answer and practice about issues related to learning science in junior high school, especially about the implementation of practicum and its constraints, basic techniques in modifying a practicum activity with easier tools and materials obtained or by utilizing existing materials around the environment that can be applied at school or at home, conducting Integrated Science practicum training for teachers so that teachers have the skills in compiling Integrated Science practicum guides by utilizing materials around the environment. The three methods were applied together in a one day training event. Evaluation of the training activities is carried out by giving an evaluation questionnaire to the teacher during the Integrated Science practicum training activities by utilizing materials around the environment. The results of the questionnaire analysis show that Integrated Science practicum training for teachers by utilizing materials around can increase knowledge about basic techniques in designing experiments and compiling Integrated Science practicum guides by utilizing materials around the environment, increase teacher skills in compiling Integrated Science practicum guides by utilizing materials around the environment and increase teacher creativity in finding alternative practicum materials around the environment so that similar training needs to be done to increase experience and knowledge, especially Integrated Science Practicum. The success of this training activity was demonstrated by the production of Integrated Science Practicum guides using materials around the environment. Keywords: Training, Junior High School Science Teachers, Integrated Science Practicum, Materials around theenvironment.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI LAJU REAKSI Maria Benedikta Tukan; Faderina Komisia; Maria Aloisia Uron Leba; Jesiyanti Suni Amtonis
JURNAL KOULUTUS Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kelayakan LKPD praktikum berbasis lingkungan pada materi laju reaksi siswa kelas XI IPA. (2) mengetahui respon siswa kelas XI IPA terhadap LKPD praktikum berbasis lingkungan pada materi laju reaksi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di SMA Muhammadiyah Kupang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Kupang yang berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel adalah sampling jenuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau R&D (research and development). Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dan lembar angket respon siswa. Analisis data instrument non tes pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Lembar kerja peserta didik (LKPD) praktikum berbasis lingkungan pada materi laju reaksi yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi laju reaksi dengan persentase rata-rata dari kedua validator sebesar 84% dan tergolong dalam kriteria sangat layak. (2) pada uji coba kelompok kecil, respon siswa terhadap LKPD yang dikembangkan tergolong dalam kriteria baik dengan persentase rata rata respon siswa sebesar 80% tetapi masih perlu direvisi karena pada bagian alat dan bahan tidak ada dituliskan jumlah alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan prosedur kerja dalam percobaan. (3) pada uji coba kelompok besar, respon siswa terhadap LKPD yang dikembangkan tergolong dalam kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata respon siswa sebesar 86% dengan demikian produk (LKPD) yang dikembangkan sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi laju reaksi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Kupang. Kata Kunci: Penelitian pengembangan R&D, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Laju reaksi, Kelayakan dan Respon siswa ABSTRACTThis research aims to (1) determine the feasibility of environmental based LKPD practicum on the reaction rate material of class XI IPA students. (2) knowing the response of class XI IPA students to the LKPD practicum based on the environment on the reaction rate material. This research was conducted in the odd semester of the 2019/2020 academic year at Muhammadiyah Senior High School Kupang. The sample in this study was 25 students of class XI IPA Muhammadiyah Senior High School Kupang. The sampling technique is saturated sampling. This type of research is research and development (R&D). The instruments used were validation sheets and student response questionnaire sheets. Analysis of non-test instrument data in this research using descriptive data analysis techniques using a Likert scale. The results of this research show that (1) Student worksheets (LKPD) of environment-based practicum on the developed rate reaction material are very suitable for use in chemistry learning on reaction rate material with an average percentage of both validators of 84% and classified in the criteria very decent. (2) in small group trials, students responses to LKPD developed were classified as good criteria with an average percentage of student responses of 80% but it still needs to be revised because there are no numbers of tools and materials on the tools and materials section used in accordance with the work procedures in the experiment. (3) in large group trials, students responses to LKPD developed were classified asvery good criteria with an average percentage of student responses of 86%, thus the product (LKPD) that was developed is very good for use in chemistry learning on the reaction rate material of class XI IPA students of Muhammadiyah Senior High School Kupang. Keywords: R&D research and development, Student Worksheet (LKPD), Reaction rate, Student's Eligibility and Response.
Aplication of Turmeric Rhizome Pigmen as Acid-Base Titration Indicator Maria Aloisia Uron Leba; Aloisius Masan Kopon; Yustina Dwisofiani Lawung; Anjelina Derci Jenimat; Faderina Komisia; Maria Benedikta Tukan; Erly Grizca Boelan; Anselmus Boy Baunsele
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 12 No. 4 (2022): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v12i4.431

Abstract

Turmeric rhizome is a source of natural yellow pigment which can be applied as a pH indicator. This pigment was extracted from turmeric rhizomes using ethanol as a solvent. The purpose of this study was to examine the application of turmeric rhizome pigment extract (TRPE) as an indicator to determine the concentration of H+, the precision and accuracy of the use of TRPE as an indicator of acid base titration. As a comparison, in this study used also a standard indicator, such as phenolphthalein (PP) and methyl red (MR). Titration was carried out on samples without spike and spike samples. The result showed that the rendement of TRPE was 35.72%. The concentration of H+ on the sample without spikes in the titration of strong acid-strong base (SASB) and strong acid-weak base (SAWB) using TRPE, PP and MR indicators gave the same result, namely 0.041 M. The concentration of H+ on spike samples in SASB and SAWB titrations using TRPE, PP and MM indicators gave the same result, namely 0.165 M. The use of TRPE in the titration of SASB, SAWB, weak acid-strong base (WASB) and weak acid-weak base (WAWB) provided good precision with the coefficient of variation (CV) obtained in the titration of samples without spikes and titrations of spike samples, respectively are 1.2% and 0.35%, but only give good accuracy in SASB and SAWB titration with the recovery in the range of 102.3%-102.7%.Keywords: accuracy; acid base; precision; titration; turmeric ABSTRAKAplikasi Pigmen Rimpang Kunyit Sebagai Indikator Titrasi Asam-BasaRimpang kunyit merupakan salah satu sumber pigmen kuning alami yang dapat diaplikasikan sebagai indikator pH. Pigmen ini diperoleh dengan cara mengekstraksinya dari rimpang kunyit menggunakan pelarut etanol. Penelitian ini bertujuan untuk  mengkaji aplikasi ekstrak pigmen rimpang kunyit (EPRK) sebagai indikator untuk menentukan konsentrasi H+ dalam sampel, presisi dan akurasi dari penggunaan EPRK sebagai indikator titrasi asam basa. Sebagai pembanding maka dalam penelitian ini digunakan pula indikator standar yakni fenolftalin (PP) dan metil merah (MM). Titrasi dilakukan terhadap sampel tanpa spike dan sampel spike. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rendemen EPRK sebanyak 35,72%. Konsentrasi H+ dalam sampel  tanpa spike pada titrasi asam kuat-basa kuat (AKBK) dan asam kuat-basa lemah (AKBL)  menggunakan indikator EPRK, PP dan MM memberikan hasil yang sama yaitu 0,041 M.  Konsentrasi H+ dalam sampel  spike pada titrasi AKBK dan AKBL menggunakan indikator EPRK, PP dan MM memberikan hasil yang sama yaitu 0,165 M.  Penggunaan EPRK dalam titrasi AKBK, AKBL, asam lemah-basa kuat (ALBK) dan asam lemah-basa lemah (ALBL) memberikan presisi yang baik dengan coefficient of variation (CV) yang diperoleh  pada titrasi sampel tanpa spike dan titrasi sampel spike berturut-turut adalah ˂ 1,2%  dan  ˂ 0,35%, tetapi hanya memberikan akurasi yang baik pada titrasi AKBK dan AKBL dengan recovery yang diperoleh adalah pada kisaran 102,3%-102,7%.Kata Kunci: akurasi; asam basa; presisi; titrasi; kunyit
Improving the pedagogic competence of Pandhega Jaya Christian High School teachers through making learning videos Erly Grizca Boelan; Anselmus Boy Baunsele; Aloisius Masan Kopon; Maria Benedikta Tukan; Maria Aloisia Uron Leba; Faderina Komisia
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 7, No 3 (2022): August 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v7i3.7587

Abstract

The development of technology today has had a very significant impact in the world of education, one of which is the creation of innovative learning media so that it can be a solution for teachers in creating a more interesting learning atmosphere. In line with this, teachers must be able to adapt, one of which is increasing their competence, especially pedagogic competence. The objectives of this activity are 1) to improve teacher learning and creativity in preparing media; and 2) solving problems faced by teachers in making learning videos; and 3) introducing software/applications that are easy to use in making learning videos. This service activity was carried out at Pandhega Jaya Christian High School as a partner school. The method of service used is in the form of training. The stages of training activities include: preparation, implementation, monitoring and evaluation. The result of this activity is an increase in the ability of teachers to use technology-based media. This can be seen from the teachers being able to make learning videos using an android/ios-based application, namely Capcut. The whole series of activities went well and the participants looked so enthusiastic and followed the whole series of activities to completion.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN FREE DISCOVERY DAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA KELAS X IPA Imelda A. Suek; Faderina Komisia; Anselmus B Baunsele
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 5, No 2 (2022): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v5i2.8059

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar dan ada tidaknya perbedaan hasil belajar peserta didik kelas X IPA 1 dan X IPA 2 pada materi hukum-hukum dasar kimia jika menggunakan model pembelajaran yang berbeda pada tiap kelas yaitu model pembelajaran Free Discovery dan Guided Discovery. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan komparatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA 1 dan X IPA 2,Teknik pengumpulan data yakni observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif dan statistik, penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rote Timur. Hasil analisis diperoleh: Hasil belajar peserta didik kelas X IPA 1 dengan menerapkan model pembelajaran Free Discovery tuntas dengan nilai akhir yang diperoleh yaitu 85,78, hasil belajar peserta didik kelas X IPA 2 dengan menerapkan model pembelajaran Guided Discovery tuntas dengan nilai akhir yang diperoleh yaitu 88,18, tidak terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran Free Discovery dan Guided Discovery pada materi hukum-hukum dasar kimia kelas X IPA dengan nilai thitung< ttabel (-3,109 < 2,024) atau sig > 0,05 (0,667 > 0,05).
PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Faderina Komisia; Theresia Wariani; Kornelis Bria; Maria Benedikta Tukan; Maria Aloisia Uron Leba
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.385 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.4168

Abstract

Kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium masih menggunakan petunjuk praktikum yang hanya berisi penjelasan secara singkat, alat dan bahan, prosedur percobaan, data hasil pengamatan, dan pertanyaan-pertanyaan, sehingga hasil belajar yang diperoleh mahasiswa belum maksimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan modul praktikum kimia fisika I berbasis problem solving (pemecahan masalah) pada mata kuliah praktikum kimia fisika I. Modul praktikum berbasis problem solving merupakan petunjuk praktikum yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan pembelajaran model problem solving. Model problem solving merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Unwira setelah menggunakan modul praktikum Kimia Fisika I berbasis Problem Solving pada mata kuliah Praktikum Kimia Fisika I semester ganjil 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah menggunakan modul praktikum Kimia Fisika I berbasis Problem Solving pada mata kuliah praktikum kimia fisika I tergolong dalam kategori sedang dengan N-Gain skor rata-rata yang diperoleh sebesar 0,52
Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa Materi Larutan Penyangga Trifonia Dervia Jaya; Maria Benedikta Tukan; Faderina Komisia
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.031 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.44

Abstract

Pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing diharapkan dapat melatih keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing, untuk mengetahui aktivitas siswa, untuk mengetahui respon siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan desain penelitian one shot case study. Populasi dalam penelitan ini adalah kelas X1 IPA 1 SMA Negeri 1 Kupang. Sampel di ambil secara sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan keterlaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dikategorikan baik dengan persentase 3,68, aktivitas siswa digolongkan dalam kategori baik dengan persentase 82%, keterampilan proses sains siswa yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dikategorikan baik dengan persentase 83%, respon siswa terhadap pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dikateogrikan baik dengan persentase 82%.
Efektivitas Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Materi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Delsi Ndoen; Maria B. Tukan; Faderina Komisia
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Educativo: Jurnal Pendidikan
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.723 KB) | DOI: 10.56248/educativo.v1i2.48

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Semau Selatan, yang meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan kemampuan guru, untuk mengetahui aktivitas siswa, untuk mengetahui hasil belajar siswa dan untuk mengetahui respon siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Semau Selatan tahun ajaran 2021/2022. Sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, tes dan angket. Penelitin ini dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen one-shot case study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri terbimbing efektif pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Semau Selatan, dengan persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 85% tergolong dalam kategori baik, dan nilai kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran sebesar 3,76 dalam kategori baik, persentase aktivitas siswa tergolong dalam kategori baik dengan persentase rata-rata sebesar 80%, hasil belajar siswa tergolong dalam kategori tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 86, persetase respon siswa tergolong dalam kategori baik dengan persentase rata-rata sebesar 80%. Guru diharapkan dapat menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing karena sangat baik dan efektif dalam pembelajaran kimia.