Kekerasan antar kelompok yang terjadi secara sporadis di berbagai kawasan di Indonesia menunjukkan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun, betapa kentalnya prasangka antar kelompok dan betapa rendahnya sikap saling pengertian mengakibatkan bertambahnya kompleksitas persoalan keragaman dan hubungan antar kelompok dan tidak menutup kemungkinan, persoalan-persoalan ini akan berimbas kepada persatuan suatu bangsa. Maka perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan di kalangan para pelajar. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan paradigma multikulturalisme melalui dunia pendidikan. Metode pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada pendekatan Pendidikan Multikultural, yakni meliputi Content Integration, The Knowloedge Construction Process, An Equity Paedagogy, Prejudice Reduction, dan An Empowering School Culture and Social Structure. Hasil kegiatan ini penanaman nilai nilai Multikultural berupa peduli, adil, tolong menolong, cinta tanah air, empati, simpati, humanis, demokrasi, menghormati, toleransi, percaya. Nilai-nilai karakter ini ditanamkan melalui metode diskusi kelompok dan pemberian reward.