Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Risiko Pada Proyek Konstruksi Julianda Astari Kawulusan; Ariestides K. T. Dundu; Audie L. E. Rumayar
Jurnal Teknik Sipil Unaya Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/jtsu.v7i2.1989

Abstract

Abstract: The method used in this study for risk analysis is the Severity Index (SI) method combined with probability and impact matrix and uses risk acceptability analysis. The results show that the dominant risk (major risk) to time there are 10 risks consisting of 3 risk variables the Unacceptable category (unacceptable) (9.09%) and 7 risk variables  the Undesirable category (undesirable) (21.21%) with various sources of risk, namely: contract, material, design, and environment. Meanwhile, the dominant risk (major risk) to costs, there are 6 risks consisting of 6 risk variables the Undesirable (undesirable) category (18.18%) with various risk sources, namely: contracts and designs. The most dominant risk response (major risk) against time in the Unacceptable category (unacceptable) carried out 3 risk response actions and in the Undesirable category (undesirable) carried out 7 risk response actions were with a handling strategy, namely reducing risk. The most dominant risk response (major risk) to costs in the Undesirable category (undesirable) is carried out 6 risk response actions with a handling strategy, namely reducing risk. Abstrak: Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk analisis risiko yaitu metode Severity Index (SI) yang dikombinasikan dengan matriks probababilitas (probability) dan dampak (impact) serta menggunakan analisis tingkat penerimaan risiko (risk acceptability). Hasil penelitian menampilkan bahwa Risiko yang dominan (major risk) terhadap waktu terdapat 10 risiko yang terdiri dari 3 variabel risiko kategori Unacceptable (tidak dapat diterima) (9,09%) dan 7 variabel risiko kategori Undesirable (tidak diharapkan) (21,21%) dengan berbagai sumber risiko yaitu : kontrak, material, desain, dan lingkungan. Sedangkan, risiko yang dominan (major risk) terhadap biaya terdapat 6 risiko yang terdiri dari 6 variabel risiko kategori Undesirable (tidak diharapkan) (18,18%) dengan berbagai sumber risiko yaitu : kontrak dan desain. Respon risiko yang paling dominan (major risk) terhadap waktu pada kategori Unacceptable (tidak dapat diterima) dilakukan 3 tindakan respon risiko dan pada kategori Undesirable (tidak diharapkan) dilakukan 7 tindakan respon risiko dengan strategi penanganan yaitu mengurangi risiko. Respon risiko yang paling dominan (major risk) terhadap biaya dengan kategori Undesirable (tidak diharapkan) dilakukan 6 tindakan respon risiko dengan strategi penanganan yaitu mengurangi risiko.
Perbandingan Biaya Percepatan Antara Penambahan Tenaga Kerja Dan Jam Kerja (Lembur) Pada Pekerjaan Struktur Rumah Tinggal (Studi Kasus: Rumah Tinggal 2 Lantai Di Sorong Papua) Priska F. Lokas; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi diperlukan sebuah sistem yang sangat penting yang disebut dengan manajemen proyek. Manajemen tersebut berfungsi untuk mengontrol suatu proyek, mulai dari awal proyek sampai dengan berakhirnya proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan terdapat berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan keterlambatan, misalnya perubahan desain, pengaruh cuaca, keterlambatan suplai material, dan kesalahan perencanaan atau spesifikasi. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan mencegah keterlambatan proyek dengan menambah jam kerja atau jam lembur. Semuanya harus dikelola dengan manajemen yang baik supaya tidak terjadi penurunan kualitas, keterlambatan waktu pelaksanaan dan juga pembengkakan biaya agar proyek dikatakan berhasil apabila memiliki waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimum tanpa mengabaikan mutu hasil pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari studi literatur dan dengan menggunakan data sekunder berupa gambar kerja, rencana anggaran biaya dengan mengamati ukuran, volume serta jumlah tenaga kerja, sehingga didapatkan jumlah tenaga kerja dengan menambah jumlah tenaga kerja atau jam lembur. Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga dengan mencari jumlah tenaga kerja lembur dan penambahan tenaga kerja didapatkan biaya pekerjaan struktur pada kondisi normal sebelum dipercepat sebesar Rp. 46.142.850,00 dengan durasi 56 hari. Setelah dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja yaitu dengan 2 pekerja dan 1 tukang, biaya menjadi Rp. 49.615.500,00 dengan durasi 41 hari Sedangkan dengan penambahan jam kerja lembur 3 jam, biaya menjadi Rp. 61.085.301,00 dengan durasi 95 hari. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja lebih efektif dengan biaya selisih Rp. 3.472.650,00 dan penambahan jam kerja lembur di dapat selisih Rp 14.942.451,00. Kata kunci - Rencana Anggaran biaya, tenaga kerja, penjadwalan
Analisis Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Analisa Harga Satuan Cipta Karya Tahun 2021 (Studi Kasus: Gedung Meteorologi Kota Bitung) Abd. Rajab R. Dasinangon; Ariestides K. T. Dundu; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan sebuah proyek konstruksi sangat berkaitan dengan proses manajemen didalamnya. Pada tahapan itu, pengelolaan anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, perlu dirancang dan disusun sedemikian rupa berdasarkan sebuah konsep estimasi yang terstruktur sehingga menghasilkan nilai estimasi rancangan yang tepat dalam arti ekonomis. Nilai estimasi anggaran yang disusun selanjutnya dikenal dengan istilah Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, yang mempunyai fungsi dan manfaat lebih lanjut dalam hal mengendalikan sumberdaya material, tenaga kerja, peralatan dan waktu pelaksanaan proyek sehingga pelaksanaan kegiatan proyek yang dilakukan akan mempunyai nilai efisien dan efektivitas Sumber data yaitu subjek dari mana data tersebut didapatkan. Berdasarkan sumbernya data bisa didapatkan melalui internet berupa penelitian sebelumnya yang memiliki pembahasan serupa dengan penelitian ini dalam bentuk berupa jurnal, ebook, dan lain-lain. Selain itu data juga didapatkan dari pihak kontraktor maupun pihak pengawas yang bersangkutan dalam proses pengerjaan proyek. Proyek pembangunan Gedung Meteorologi Kota Bitung yang memiliki 1 lantai ini telah didirikan dengan luas bangunan 154,15 m2 di Kelurahan Sagerat, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian Gedung Meteorologi Kota Bitung berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Cipta Karya Tahun 2021 didapat anggaran sebesar Rp. 1.823.543.000,00. Kata kunci – Rencana Anggaran Biaya, AHSP Cipta Karya 2021, volume
Penjadwalan Menggunakan Aplikasi Komputer Pada Proyek Peningkatan Jalan Hotmix Kecamatan Ranowulu Immanuel M. S. Bawole; Tisano Tj. Arsjad; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penjadwalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi secara efektif dan efisien. Penggunaan aplikasi program komputer (software) merupakan solusi untuk meminimalisir kesalahan dalam proses penjadwalan. Pada proyek Peningkatan Jalan Hotmix Kecamatan Ranowulu hanya menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam penjadwalan proyek dengan metode barchart, dimana penjadwalan tersebut tidak memberi informasi yang detail. Sehingga pada penelitian akan dilakukan penjadwalan dengan menggunakan aplikasi yang terkenal dan banyak digunakan dalam penjadwalan proyek ialah Microsoft Project dan Oracle Primavera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami penjadwalan proyek menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project, dan untuk mengetahui perbandingannya dalam penjadwalan proyek. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project dalam penjadwalan proyek dan data yang digunakan berupa time schedule yang didapat dari Kurva S proyek. Berdasarkan analisis data dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa Penjadwalan proyek menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project relatif sama dimana hasil dari kedua aplikasi ini sangat baik karena menampilkan hubungan ketergantungan antar pekerjaan, lintasan kritis pada pekerjaan Mobilisasi – Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) – Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran Air – Pasangan Batu Mortar – Lapis Pondasi Agregat Kelas A – Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair – Laston Lapis Aus (AC-WC) – Bahan Anti Pengelupasan – Beton fc’15 Mpa – Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal - Mobilisasi dan lintasan non kritis pada pekerjaan Galian Biasa dan Penyiapan Badan Jalan. Dan perbandingan dari aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project dalam penjadwalan proyek hanya pada penggunaanya saja, dimana dapat disimpulkan aplikasi Oracle Primavera P6 lebih rumit dalam penggunaanya dibandingkan aplikasi Microsoft Project lebih user friendly atau lebih mudah penggunaannya. Kata Kunci - Oracle Primavera P6, Microsoft Project, penjadwalan proyek
Analisis Investasi Alat Berat Di PT. Revival Desa Tateli Dua Kabupaten Minahasa Utari R. Lambaihang; Jermias Tjakra; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin berkembang dibidang infrastruktur, membuat para penyedia jasa konstruksi membutuhkan material batuan sebagai bahan utama untuk kebutuhan proyek pembangunan. Revival adalah salah satu perusahaan yang ada di Desa Tateli Dua Kabupaten Minahasa sebagai perusahaan penyedia jasa material batuan dengan menggunakan Stone Crusher sebagai alat berat untuk mempermudah pekerjaan. Dalam mengelolah perusahaan ini, tentunya owner harus berinvestasi untuk mendapat keutungan dimasa yang akan datang. Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk menganalisis investasi yang akan didapat oleh PT. Revival. Dalam menganalis diperlukan data awal yang meliputi spesifikasi alat berat, pendapatan dari hasil produksi, serta biaya pengeluaran pertahun dengan cara observasi dan wawancara. Setelah data didapat, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Event Point (BEP), dan Payback Period (PP). Perhitungan Net Present Value menghasilkan keuntungam sebesar Rp 197.726.652.314 yang adalah lebih dari 0 maka perusahaan layak untuk melakukan investasi. Perhitungan Benefit Cost Ratio menghasilkan nilai sebesar 20,54 yang adalah lebih dari 1 maka perusahaan layak untuk melakukan investasi. Perhitungan Break Event Point terjadi titik impas pada tahun 2023 dengan nilai sebesar Rp 8.944.900.858. Perhitungan Payback Period terjadi pada tahun pertama bulan ke-9, dan hasil yang didapat kurang dari masa investasi maka investasi layak dilakukan. Kata kunci – analisis, investasi, alat berat, stone crusher, Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Event Point (BEP), Payback Period (PP)
Analisis Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Rehabilitasi / Peningkatan Jalan Lingkar Lembeh, Kota Bitung Septian S. L. Wakkary; Ariestides K. T. Dundu; D. R. O. Walangitan
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam sebuah proyek selain biaya dan kualitas. Dengan adanya perencanaan waktu pelaksanaan yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar dapat dicapai hasil yang maksimal. Saat ini kerap kali dijumpai pelaksanaan proyek jalan raya memiliki manajemen waktu yang kurang sehingga terjadinya keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan/dijadwalkan sebelumnya. Maka melalui penelitian ini, bertujuan untuk dapat mengetahui hasil analisis durasi dari penjadwalan menggunakan metode PERT serta untuk mengetahui kemungkinan (probability) proyek Rehabilitasi / Peningkatan Jalan Lingkar Lembeh, Kota Bitung akan selesai tepat waktu. Dari hasil analisis data yang diperoleh melalui peninjauan langsung dilapangan serta wawancara Bersama dengan pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan proyek ini, maka diketahui bahwa pelaksanaan system manajemen waktu belum sepenuhnya dilaksanakan secara ideal, karena mengingat adanya beberapa kendala yang terjadi dilapangan seperti terkendalanya pengiriman material yang diperlukan sehingga pekerjaan harus terhambat selama beberapa minggu. Hal inilah yang menjadi fokus utama agar dapat menganalisis penerapan manajemen waktu yang dijadwalkan oleh CV. Berkat Anugerah Bersama dan dibandingkan dengan penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode PERT yang nantinya dapat dilihat hasil dari penjadwalan sesuai yang ada di proyek dan hasil penelitian sesuai metode yang dipakai. Kata kunci - manajemen waktu, metode PERT, jalan lingkar Lembeh, kota Bitung
Analisis Kebutuhan Material Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Puskesmas Ratahan Dio Y. N. Tanauma; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pengadaan material pada dasarnya merupakan masalah yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Apabila terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan dapat mengganggu kelancaran proyek. Perencanaan pengadaan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan kapan suatu material harus tersedia dan berapa banyak material yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek. Lot – Sizing. Teknik lot-sizing yang dipilih adalah Part Period Balancing. Penelitian ini bertujuan mempelajari sejauh mana metode ini dapat merencanakan pengadaan material pada pelaksanaan proyek konstruksi Puskesmas Ratahan, untuk mengembangkan model penerapan teknik part period balancing kedalam proyek yang dikendalikan dengan Master Schedule. Keluaran kebutuhan bahan tiap periode dari pendistribusian material tersebut merupakan kebutuhan kotor. Berdasarkan status persediaan proyek dapat diperoleh kebutuhan bersih yang akan digunakan dalam proses lot-sizing, untuk menentukan besarnya pesanan serta persediaan-persediaan bahan yang timbul pada tiap periode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Material Requirement Planning dengan teknik Part Period Balancing dapat dikendalikan dengan Master schedule, dan dapat mereduksi persediaan diproyek serta mengoptimalkan biaya persediaan. Kata kunci – material requirement planning, Microsoft Excel, analisis kebutuhan material
Manajemen Persediaan Material dengan Menggunakan Economic Order Quantity pada Preservasi Jalan Beton Simpang Niam - Lubuk Kambing 1, Jambi Shiraj G. P. Bachmid; Ariestides K. T. Dundu; Jantje B. Mangare
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada manajemen persediaan material untuk proyek preservasi jalan beton (rigid pavment) di jalan Simpangniam-Lubuk Kambing 1, Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah material yang harus dipesan dalam periode tertentu sehingga dapat mengoptimalkan biaya-biaya yang timbul dalam persedian material pada proyek konstruksi jalan beton dengan menggunakan metode economic order quantity (EOQ). Metode yang digunakan untuk analisis data merupakan metode EOQ dengan memeperhatikan biaya simpan, biaya pesan, waktu tunggu material (lead time) dan kebutuhan material tahunan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa analisa harga satuan pekerjaan, rencana anggaran biaya dan penjadwalan (time schedule). Hasil dari penelitian dibutuhkan biaya sebesar Rp 526,672,069.- untuk biaya pesan dan Rp 526,701,699.- untuk biaya simpan dengan total biaya persediaan Rp 1,053,373,768.- hal ini menunjukan bahwa biaya optimal tercapai dengan kuantitas pemesanan sesuai metode EOQ. Keyword: manajemen persediaan, Economic Order Quantity, optimal
Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Pasar Bersehati Manado Christi V. T. Pomantow; Jantje B. Mangare; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan dalam penyelenggaraan konstruksi, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemertntah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 20l7 Tentang Jasa Konstruksi, setiap pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan jasa konstruksi harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Menanggapi peraturan tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui tingkat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada proyek Pembangunan Pasar Bersehati Manado. Pada penelitian ini, analisis data yang dilakukan dengan menyusun dan membahas hasil kuesioner, observasi maupun dokumentasi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisis frekuensi statistik.Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Bersehati Manado adalah baik. Keyword: SMKK, keselamatan konstruksi, PERMEN PUPR No. 10 Tahun 2021
Analisis Manajemen Material Dengan Menggunakan Lot for Lot Pada Proyek Preservasi Jalan Simpang Niam-Lubuk Kambing 1, Jambi Jeremy G. Tamatompol; Ariestides K. T. Dundu; Jantje B. Mangare
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen material proyek bertujuan untuk mengatur penggunaan material secara efektif dan efisien selama pelaksanaan pekerjaan, sehingga tidak terjadi masalah kekurangan atau kelebihan material. Perencanaan kebutuhan material adalah metode untuk menentukan bahan atau komponen apa yang harus diproduksi atau dibeli, berapa banyak yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan. Material Requirement Planning (MRP) terutama didasarkan dengan keadaan persediaan material dalam jadwal pelaksaan proyek. Metode Material Requirement Planning (MRP) diterapkan pada proyek Preservasi Jalan Simpang Niam-Lubuk Kambing 1, Jambi dengan menghitung jumlah material yang dibutuhkan berdasarkan data RAB, analisis harga satuan dan rencana pelaksanaan proyek. Setelah itu, dibuat distribusi material, yang merupakan masukan untuk menggunakan Material Requirement Plan (MRP). Dengan menggunakan teknik Lot for Lot, dana yang diperlukan untuk pengadaan material dapat diminimalisir Rp. 48.471.706. Hasil ini diperoleh dari selisih antara total cost perencanaan pihak proyek dengan total cost hasil Lot for Lot. Hasil tersebut membuktikan bahwa proses perencanaan kebutuhan material dengan menggunakan Lot for Lot dapat meminimalkan dana pengadaan persediaan material. Rencana pemesanan dan jumlah pemesanan juga diperoleh melalui penggunaan Lot for Lot. Kata kunci: Lot for Lot, pengadaan material, Material Requirement Planning