Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Waktu Pada Proyek Pembangunan Gedung Kearsipan Universitas Sam Ratulangi Dengan Menggunakan Metode PERT Claudia Erkles; Pingkan A. K. Pratasis; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kemajuan zaman yang semakin pesat membawa dampak yang sangat besar dalam bidang konstruksi Indonesia baik dalam pemerintahan maupun swasta. Dengan keberagaman infrastuktur yang semakin banyak membutuhkan pengelolaan manajemen yang semakin efektif dan efisien, terlebih dalam penerapan manajemen waktu. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap waktu pada proyek pembangunan Gedung Kearsipan Universitas Sam Ratulangi menggunakan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT). Metode ini dapat menggambaran hubungan antar kegiatan dalam jaringan kerja (network planning), yang didalamnya menggunakan tiga estimasi waktu untuk mendapatkan waktu paling optimal untuk menyelesaikan proyek singgah dapat diperkirakan probabilitas dari waktu yang sudah direncanakan dalam kontrak. Dan berdasarkan penelitian ini, untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 26 minggu didapatkan angka probabilitasnya sebesar 0,8217, dimana bisa diartikan terdapat peluang 82,17% untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan waktu dalam kontrak. Kata kunci: manajemen waktu, network planning, AOA, PERT
Optimalisasi Waktu Pelaksanaan Dengan Metode PDM Pada Proyek Pembangunan Puskesmas Bailang Tuminting Agnes A. Aring; Tisano Tj. Arsjad; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53714

Abstract

Pembangunan puskesmas menjadi kebutuhan yang mendesak, mengingat banyaknya kebutuhan fasilitas Kesehatan yang harus mengimbangi pertumbuhan Masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi kesulitannya, berarti semakin panjang durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Oleh karena itu disini sangat diperlukan suatu manajemen waktu untuk mempertajam prioritas, juga mengusahakan peningkatan efisiensi proyek agar dicapai hasil maksimal. Semua itu untuk mencapai tujuan dari sebuah proyek yang memenuhi kriteria waktu (jadwal), biaya (anggaran), dan mutu (kualitas). Dengan manajemen waktu dan pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek konstruksi untuk terlambat akan menjadi semakin kecil. Dalam penelitian ini untuk mengendalikan pelaksanaan proyek dengan menggunakan ( Microsoft Project 2019), sehingga dapat diketahui kemajuan proyek dan melakukan langkah penyelesaian masalah jika terdapat keterlambatan dalam pelaksanaan proyek kontruksi berupa penjadwalan ulang. Pada Proyek Pembangunan Puskesmas Bailang Tuminting. Dari hasil penerapan PDM (Precedence Diagram Method) dalam analisis optimalsasi waktu pada proyek Pembangunan Puskesmas Bailang Tuminting, durasi jadwal pekerjaan yang awalnya 150 hari kerja berkurang menjadi 122 hari kerja. Dapat disimpulkan bahwa PDM pada dasarnya merupakan metode yang berorientasi pada waktu, yang mengarah pada penentuan mencari nilai waktu optimal dan jalur kritis pada pekerjaan, agar pekerjaan dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Kata kunci: Pecedence Diagram Method, optimal, efisien, Microsoft Project 2019
Penerapan Metode Lean Project Management Dalam Perencanaan Proyek Konstruksi Pembangunan Sarana/Prasarana Air Baku Bendungan Lolak Lanjutan Charen N. P. Montolalu; Ariestides K. T. Dundu; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53767

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek seringkali ditemukan kendala bahkan dapat juga mengalami kegagalan, hal tersebut terjadi karena perencanaan dari proyek yang kurang matang. Sesuatu hal yang tidak menambah nilai dan terjadi sebaliknya yakni menambah biaya disebut dengan waste (pemborosan). Tidak efektifnya faktor yang beperan dalam pelaksanaan proyek (man, method, material, machine, environment) dapat menjadi pemicu keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Maka dari itu diperlukan suatu perencanaan proyek dengan metode Lean Project Management merupakan metode yang diterapkan secara berkelanjutan untuk meminimalisir dan mencegah adanya waste (pemborosan) bersamaan dengan mengefisiensi proses untuk meningkatkan value (nilai). Berdasarkan 8 jenis waste dalam proyek konstruksi, didapatkan hasil waste yang dapat terjadi antara lain waiting, defect, dan excessive transportation. Akar penyebab terjadinya waste tersebut antara lain pipa HDPE terlambat datang, cuaca yang buruk, mesin tidak terawat, penyimpanan material jauh, dan terkendala pembebasan lahan. Selanjutnya untuk hasil estimasi waktu dengan metode Critical Chain Project Management (CCPM) didapat pecepatan selama 15 hari. Kata kunci: perencanaan proyek, Lean Project Management, waste, Critical Chain Project Management
Penerapan Metode Lean Project Management Dalam Perencanaan Proyek Konstruksi Pada Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Kosinggolan Tahap II Paket 2 Adikavara E. T. Rapar; Ariestides K. T. Dundu; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53819

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek tidak pernah lepas dari berbagai keterlambatan dan kendala, yang diakibatkan oleh perencanaan proyek yang kurang maksimal. Waste yang disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak efektif dalam pelaksanaan proyek (man, method, machine, material, environment), sehingga factor tersebut dapat memperlambat penyelesaian proyek. Untuk mengatasi hal diatas maka digunakan metode Lean Project Management (LPM) yang dimana ini merupakan pendekatan dalam perencanaan proyek, dengan focus untuk meminimasi waste, serta mengestimasi segala kebutuhan (waktu, sumber daya, biaya) yang berkaitan dengan proyek. Berdasarkan hasil analisa terhadap waste dalam proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Kosinggolan Tahap II Paket 2 maka waste yang terjadi yaitu waiting. Dimana penyebab timbulnya waiting dalam pelaksanaan proyek ini yaitu material belum datang, cuaca buruk, kurangnya tenaga kerja yang ada dan adanya peralatan yang rusak saat proyek di laksanakan. Untuk hasil estimasi penjadwalan yang dilakukan dengan metode Critical Chain Project Management (CCPM) di dapatkan hasil percepatan pekerjaan yaitu untuk pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi kosinggolan tahap II paket 2 mengalami percepatan waktu selama 7 hari maka dengan adanya percepatan selama 7 hari maka pihak pelaksana proyek bisa menghemat biaya sumber daya atau tenaga kerja sebesar Rp. 6.300.000,00. Kata kunci: Proyek, Lean Project Management, kosinggolan, CCPM
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Preservasi Jalan Ruas Kaiya - Kotamobagu Regina Lombogia; Ariestides K. T. Dundu; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53822

Abstract

Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional. Dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan melihat Metode pelaksanaan, perlu mengetahui tahapan kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan di perlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu- lintas sehinggah umur rencana yang di tetapkan dapat tercapai. Lokasi penelitian di Kabupaten Bolaang Mongondow - Kota Kotamobagu Pekerjaan Rehabilitasi Minor. Aspal overlay merupakan lapisan aspal baru yang pengaplikasiannya berada tepat di atas dasar yang ada (aspal lama) pada jalan atau tempat parkir. Lapisan baru ini memiliki ketebalan sekitar 4 cm. Lapisan aspal tidak boleh serta merta sebagai alternatif yang memadai untuk perkerasan. Tetapi ini merupakan langkah alternatif memperpanjang masa manfaat permukaan beraspal jika dasar perkerasan masih dalam kondisi yang baik. Berdasarkan penelitian yang di lakukan dengan pengamatan langsung di lapangan, bahwa pelaksanaan pada proyek Preservasi Ruas jalan Kaiya – Kotamobgu pekerjaan Rehabilitas Minor item Overlay Penghamparan Latson Lapis AC-WC dihamparakan pada suhu 135ᵒ - 150ᵒC menggunakan alat asphalt finisher, sementara pemadatanya dilakukan sebanyak tiga fase pemadatan. Kata kunci: metode pelaksanaan, rehabilitasi minor, Laston AC-WC
Penerapan Metode Line of Balance Pada Penjadwalan Proyek Perumahan Kawanua Emerald City Kevin M. Kumolontang; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54426

Abstract

Pada umumnya dalam pelaksanaan pembangunan tidak berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pekerjaan-pekerjaan pada proyek konstruksi tersebut harus dapat dikelola dan dilaksanakan dengan baik, untuk itu diperlukan suatu manajemen yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penjadwalan proyek secara sistematis. Penjadwalan proyek harus mampu untuk menyesuaikan dengan karakteristik proyek. Pada proyek perumahan terdapat kegiatan yang dikerjakan berulang atau pekerjaan repetitif. Line of Balance (LoB) adalah salah satu metode penjadwalan yang sering digunakan pada proyek pembangunan perumahan. Metode ini cocok digunakan untuk jenis pekerjaan berulang atau repetitif. Objek yang diteliti adalah proyek pembangunan Perumahan Kawanua Emerald City cluster Beryl, yang berlokasi di Jalan Ring Road II, Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk Penjadwalan ulang dengan menggunakan metode Line of Balance pada proyek perumahan Kawanua Emerald City, maka diperoleh total durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek Pembangunan Perumahan Kawanua Emerald City cluster Beryl tipe 60/105 untuk total 24 unit adalah 842 hari. Kata kunci: Line of Balance, penjadwalan proyek, durasi proyek
Perencanaan Pengaman Pantai Di Pantai Makatana Kecamatan Likupang Timur Cicilia G. Sumaraw; Jeffry D. Mamoto; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54726

Abstract

Pantai Makatana berada di Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, adalah salah satu pantai yang pesisirnya dijadikan sebagai pemukiman serta tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan. Umumnya perkembangan daerah pantai lebih pesat dibandingkan dengan daerah pedalaman, namun beriringan dengan perkembangan ada pula masalah yang terjadi. Menurut informasi warga, sejak dulu tidak ada bangunan pengaman pantai yang terpasang di daerah tersebut sehingga apabila gelombang pasang datang sebagian rumah warga tergenang air laut saat tertentu pula faktor alam berupa tinggi gelombang cukup besar pada daerah pantai ini yang menyebabkan erosi serta dapat mengakibatkan mundurnya garis pantai yang berdampak di kawasan pemukiman. Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka perlu untuk melakukan perencanan pengaman pantai yang tepat di pantai Makatana, Likupang Timur. Perencanaan pengaman pantai direncanakan dengan mengumpulkan data sekunder yang didapatkan dari BMKG Kota Bitung dan Pangakalan Utama TNI AL VIII Kairagi berupa data angin, pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Data tersebut di analisis agar mendapatkan desain dari pengaman pantai yang diperlukan. Dari hasil analisis data didapatkan pengaman pantai tipe (Hard) jenis revetment mengunakan Kubus Beton dan Block Beton modifikasi, dengan Tinggi Mercu 3.31 m, Lebar Puncak 2.2 m, dengan kemiringan pengaman 1:3, lebar Toe Protection 4.10 m, serta tinggi Toe Protection 1.54 m. Kata kunci: Pantai Makatana, gelombang, erosi, pengaman pantai, revetment
Studi Kerusakan Pantai Motandoi Di Desa Motandoi Selatan Kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Dicky Djadinira; M. Ihsan Jasin; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54751

Abstract

Pantai merupakan daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang laut tertinggi dan surut terendah. Dasa Motandoi selatan merupakan desa yang sebagian penduduknya bekerja sebagai nelayan dan tinggal di pesisir pantai Motandoi. Faktor alam berupa gelombang yang cukup besar pada musim-musim tertentu sering terjadi di pantai tersebut sehingga mengakibatkan pemunduran pada garis pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder serta analisis data yang meliputi analisis kerusakan pantai dan penentuan tingkat kerusakan dan penentuan prioritas penanganan. Dari hasil analisis berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pekerjaan Umum Nomor: 08/SE/M/2010 prioritas penanganan kerusakan yang dipilih adalah pemunduran pada garis pantai dengan bobot 250 dan skala prioritas B (sangat diutamakan) yang berarti pantai tersebut memiliki tingkat kerusakan yang amat besar. Dan berasarkan Penyusunan Tingkat Kerusakan Pantai (Triadmodjo, 2012), tingkat keusakan pantai tersebut memiliki bobot total 700 yang berarti skala prioritas penanganan pantai tersebut amat sangat diutamakan (A) dan memiliki tingkat kerusakan yang amat sangat besar. Dari hasl analisis dengan menggunakan kedua metode tersebut dapat dinyatakan bahwa pantai Motandoi membutuhkan penanganan segera. Kata kunci: Pantai Motandoi, prioritas penanganan, tingkat kerusakan pantai
Evaluasi Kinerja Bangunan Pengaman Pantai Di Kawasan Bahu Mall Kota Manado Brenda W. Tarore; Ariestides K. T. Dundu; M. Ihsan Jasin
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54755

Abstract

Kota Manado yang memiliki bentang alam dengan karakteristik pantai, daratan dan perbukitan menjadi nilai tambah untuk kemajuan kota manado. Pesisir pantai bahu telah menjadi salah satu destinasi wisata di kota Manado. Menurut pengamatan, pada pantai di Kawasan bahu mall kota manado telah mengalami perubahan fisik (kerusakan) pada daerah pesisir pantai, dengan Kondisi Bangunan Pengaman (sea wall) yang ada di beberapa titik telah mengalami kerusakan. Sehubungan dengan kondisi tersebut maka pada kajian ini akan dilakukan evaluasi kinerja bangunan sea wall yang sudah ada berdasarkan analisis yang dilakukan dengan memperhitungkan gaya alam yang terdapat di sekitar pantai untuk mengetahui bangunan sea wall tersebut efektif atau tidak efektif terhadap pengaruh gelombang, memerlukan data-data seperti data pasang surut, data angin selama 5 tahun, batimetri, dan eksisting dimensi bangunan yang ada. Berdasarkan hasil analisa penelitian, gelombang laut yang paling tinggi di Pantai Kawasan Bahu Mall Kota Manado terdapat dari arah Barat Laut, dengan gelombang maksimum yang terjadi pada bulan Agustus 2018, untuk tinggi gelombang 1,900 m dan periode gelombang 9,228 det. Pada perhitungan run-up terhadap eksisting seawall di lokasi penelitian, didapat tinggi run-up maksimum pada kedalaman 0 m yang di akibatkan oleh elevasi HHWL sebesar 2,2049 m, MSL sebesar 3,0869 dan LLWL yaitu sebesar 1,7915 m dan terjadi overtopping, bangunan tidak efektif dalam mereduksi gelombang yang ada. Kata kunci: seawall, transformasi gelombang, run-up, overtopping
Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Kontraktor Dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan AHSP Permen PUPR No. 1 Tahun 2022 Pada Proyek Pembagunan Rumdis Kodim 1302 Minahasa Amanda M. B. Iwawo; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56363

Abstract

Industri konstruksi di Indonesia terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang pesat. Namun, dalam praktiknya, sering kali terdapat perbedaan antara anggaran biaya yang disusun oleh kontraktor dengan anggaran biaya yang disusun berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) PUPR No. 1 Tahun 2022. Penelitian ini mengaplikasikan metode kuantitatif dengan maksud guna menjalankan uji terhadap teori, serta menentukan berbagai fakta. Tidak hanya itu, rancangan penelitian wajib mempunyai karakteristik secara terstruktur, terstandarisasi, formal, serta dirancang secermat mungkin. pada pelaksananaannya, nilai biaya total menurut perhitungan kontraktor adalah Rp 134.600.368,40, sedangkan menurut Permen PUPR No. 1 Tahun 2022 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai sebesar Rp 130.052.439,43. Dari hasil biaya total tersebut diperoleh nilai selisih sebesar Rp. 4.547.928,97, Dimana nilai biaya total perhitungan AHSP kontraktor lebih besar nilainya dibandingkan dengan menurut perhitungan Permen PUPR No. 1 TAHUN 2021. Kata kunci: proyek, kontraktor, anggaran, AHSP PUPR 2022