Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Bangunan Pengaman Pantai Di Pantai Mokupa Kabupaten Minahasa Aryandi P. Sumajow; M. Ihsan Jasin; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56388

Abstract

Pesisir pantai Mokupa di Kecamatan Tombariri, Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, merupakan area infrastruktur jalan trans sulawesi dan berfungsi sebagai tempat sandar kapal nelayan. jalan trans sulawesi di pantai mokupa ini berada tepat di pesisir pantai, sehingga untuk melindungi infrastruktur tersebut terdapat bangunan pengaman pantai. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan langsung di lokasi penelitian kondisi eksisting pengaman pantai tembok laut (seawall) yang ada, telah mengalami kerusakan di beberapa bagian sehingga pada saat gelombang tinggi, biasanya air laut dapat menghujam infrastruktur jalan Trans sulawesi yang mengakibatkan akses pengguna jalan terganggu. Berdasarkan masalah tersebut maka akan dilakukan evaluasi kinerja bangunan pengaman untuk mengetahui pengaman tersebut efektif atau tidak efektif terhadap gelombang. Berdasarkan perhitungan run-up terhadap eksisting seawall pada pantai mokupa, di dapat tinggi run-up maksimum yang di akibatkan oleh elevasi HHWL sebesar 0,6348 m, MSL sebesar 1,0350 m, dan LLWL sebesar 0,8280 m, sehingga mengakibatkan terjadi overtopping pada kondisi HHWL sebesar 6,093 m3/detik dan pada kondisi MSL sebesar 0,368 m3/detik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa pengaman pantai, di lokasi penelitian tidak efektif dari pengaruh gelombang dikarenakan tinggi Run-up melebihi bangunan eksisting. Akibat terjadinya kondisi tersebut diperlukan perencanaan ulang pada bangunan pengaman pantai. Dari perhitungan perencanaan ulang di dapatkan dimensi pengaman pantai dengan elevasi mercu 5.24 m, lebar puncak 3.20 m, kemiringan 1;3, tinggi toe protection 2.24 m Lebar toe protecton 4.46 m. Kata kunci: Pantai Mokupa, gelombang, evaluasi, run-up, pengaman pantai
Optimalisasi Sumber Daya Biaya Pada Proyek Peningkatan Jalan Tiwa’a Kecamatan Morowali Utara, Kabupaten Morowali Utara Meylisa E. Balirante; Ariestides K. T. Dundu; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56494

Abstract

Proyek konstruksi terdiri dari serangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama lain yang dibatasi oleh dimensi waktu dan alokasi sumber dana tertentu. Oleh karena itu perencanaan penjadwalan proyek konstruksi sangat penting untuk memberikan informasi mengenai rencana urutan pekerjaan, durasi dari semua jenis pekerjaan yang dibutuhkan, serta waktu akhir penyelesaian proyek dalam rangka menyelesaikan suatu proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya yang ada. Pada pelaksanaan suatu proyek sering terdapat fluktasi biaya pelaksanaan proyek serta biaya pelaksanaan untuk minggu tertentu yang cukup besar, untuk memberikan penyesuaian biaya yang lebih stabil kepada pihak kontraktor maka diperlukan perataan sumber daya biaya. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan perbandingan hasil analisa penjadwalan sebelum dan sesudah perataan dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) dengan aplikasi Microsoft Project. perbandingan biaya maksimum mingguan dan rentang selisih biaya pelaksanaan proyek untuk minggu yang saling berdekatan. Berdasakan hasil penjadwalan kurva s dapat diketahui biaya pelaksanaan proyek untuk setiap minggu oleh karena itu perataan sumber daya biaya didasari dari penyesuaian penjadwalan proyek. Kata kunci: Metode PDM, perataan sumber daya biaya, Microsoft Project
Analisis Pengaruh Kedalaman Terhadap Transformasi Gelombang Di Pantai Likupang Renaldi H. Umboh; Jefry D. Mamoto; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56500

Abstract

Pantai Paal, Likupang Timur, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, merupakan kawasan area wisata, namun juga rentan terhadap dampak gelombang laut yang dapat mempengaruhi stabilitas garis pantai dan ekosistem pesisir. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian terdahulu untuk mengkaji lebih dalam tentang perbandingan transformasi gelombang berdasarkan pengaruh kedalaman laut. Data yang diperoleh dianalisis dan dibuat lima stasiun (STA) untuk memahami bagaimana perubahan kedalaman mempengaruhi proses refraksi, shoaling, dan gelombang pecah. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Paal didominasi oleh gelombang arah Tenggara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juli 2006 dengan H = 1.230 m dan T = 4.698 det. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses-proses transformasi gelombang untuk proses refraksi (Kr) berkisar antara 1,0107 m sampai 1,6994 m dan shoaling (Ks) berkisar antara 0,9412 sampai 1,5003 m di lima stasiun memiliki tinggi gelombang yang sama. Namun, untuk gelombang pecah menunjukkan adanya perbedaan antara tinggi gelombang pecah (Hb) dan kedalaman gelombang pecah (db) pada semua stasiun (STA). Ini menunjukkan kontur kedalaman perairan memiliki pengaruh signifikan terhadap transformasi gelombang, di mana peningkatan kedalaman cenderung mengurangi tinggi gelombang dan memperpanjang periode gelombang. Kata kunci: Pantai Paal, Likupang, transformasi gelombang, gelombang pecah
Alternatif Penanganan Kerusakan Pantai Buloh Di Kecamatan Mandolang Brendi M. Rahasia; M. Ihsan Jasin; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56616

Abstract

Pantai Buloh terletak di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Pantai ini juga dilewati jalan trans sulawesi yang merupakan jalan raya nasional, jalan ini juga adalah salah satu jalan yang menghubungkan Manado di Utara dan Makassar di Selatan Pulau Sulawesi. Namun Pantai Buloh terjadi Gelombang tinggi sehingga telah menyebabkan Abrasi pada pesisir Pantai. Terkait masalah yang terjadi maka diperlukan Alternatif penanganan kerusakan pada pantai, Berdasarkan hasil analisa pasang surut, pantai mengalami muka air pasang yang paling tinggi (MHWL) yaitu 3.41 meter, maka air rata-rata (MSL) 1.9 meter, dan maka air surut (MLWL) 0.4 meter. Selain itu salah satu prosedur untuk penentuan bangunan pelindung pantai adalah keadaan gelombang (tinggi gelombang, arah gelombang, periode gelombang) dan besar angin yang bertiup (arah datangnya angin ke pantai). Dari hasil analisa arah angin yang paling dominan untuk Pantai Buloh adalah arah barat laut. Dengan tinggi gelombang pecah yang paling besar adalah 1.38 meter dan tinggi gelombang pecah pada kedalaman sebesar 1.49 meter. Maka dapat disimpulkan bahwa pantai Buloh mengalami gelombang yang cukup besar dan akan menjadi masalah yang serius jika tidak diberikan penanggulangan. Sehingga dapat disimpukan Alternatif penanganan kerusakan yaitu berupa Pengaman Pantai. Dari berbagai jenis bangunan pengaman pantai jika dipertimbangkan dari berbagai sisi dan masalah yang ada pada Pantai Buloh maka bangunan pengaman pantai yang tepat berupa seawall. Kata kunci: Pantai Buloh, pengaman pantai, seawall
Analisis Kebutuhan Material Dengan Metode Economic Order Quantity Pada Proyek Pembangunan Rusun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Anjani Mangoli; Ariestides K. T. Dundu; Tisano Tj. Arsjad
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56820

Abstract

Penelitian ini berfokus pada menganalisis kebutuhan material pada proyek bangunan gedung yaitu proyek rusun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara bertujuan untuk meminimumkan biaya-biaya yang timbul dalam persediaan material pada proyek gedung dengan menggunakan metode economic order quantity (EOQ). Metode yang digunakan untuk analisis data merupakan metode EOQ dengan memperhatikan biaya pesan,biaya simpan,biaya persediaan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa analisa harga satuan pekerjaan,rencana anggaran biaya,dan penjadwalan (time schedule).Dari hasil penelitian,biaya yang didapat setelah dihitung dengan menggunakan metode EOQ. Untuk Material Semen : Total biaya pesan (TOC) Rp 1,738,361; Total biaya simpan (TCC) Rp 1,738,364; Total Persediaan (TC) Rp 3,476,725. Untuk material besi : Total Biaya Pesan(TOC) Rp 1,197,077; Total Biaya Simpan (TCC) Rp 1,197,086; Total Biaya Persediaan (TC) Rp 2,394,162. Kata kunci: biaya pesan, biaya simpan, biaya persediaan, Economic Order Quantity
Studi Pengembangan Wisata Pantai Toro Di Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Migel Z. Temo; Jeffry D. Mamoto; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58189

Abstract

Pantai Toro terletak di kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa adalah pantai yang sepanjang pesisirnya dilewati jalan penghubung antara kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa, selain itu wilayah pesisir yang memiliki pasir putih itu juga dijadikan masyarakat sebagai tempat wisata. Studi pengembangan potensi wilayah pantai harus dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa data angin, data gelombang, data pasang surut, juga melalui software penunjang yang ada. Kemudian data tersebut di analisis sehingga didapatkan potensi apa yang dapat dikembangkan di wilayah pantai Toro. Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap wilayah Pantai Toro menggunakan data gelombang dan angin (masa lalu) 5 tahun, maka diperoleh hasil Tinggi gelombang signifikan (H) = 1,042 meter, periopde gelombang signifikan (T) = 4.849 detik dan tinggi gelombang pecah (Hb) = 0.939 meter. Berdasarkan hasil dtersebut dapat disimpulkan pantai Toro memiliki tinggi gelombang yang relative rendah sehingga sangat aman dikembangkan untuk kegiatan masyarakat, ditunjang juga dengan lokasi Pantai yang mudah untuk diakses membuat wilayah Pantai Toro sangat strategis untuk Pariwisata, dan sesuai juga dengan RTRW Kabupatan Minahasa yang merencanakan strategi pengembangan wisata pantai dan bahari di kecamatan Lembean Timur. Kata kunci: Pantai Toro, gelombang, RTRW, pengembangan wisata, revetment