Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGGUNAAN ALAT PERAGA RUMAH BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS II MI MA’ARIF NU KLESMAN KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2020/2020 Ana Sartika; Ahmad Khoiri; Muhtar Sofwan Hidayat
Prosiding Seminar Pendidikan Fisika FITK UNSIQ Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA FITK UNSIQ
Publisher : Prodi Pendidikan Fisika FITK UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Alat Peraga Rumah Bilangan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas II MI Ma’arif NU Klesman Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2020/2021. Tujuan penelitian ini untuk 1) mengetahui hasil belajar matematika kelas II MI Ma’arif NU Klesman ; 2) mengetahuiapakah penggunaan alat peraga rumah bilangan pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa; 3) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga rumah bilangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true ekspeimental dengan one group pre test post test design. Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma’arif Klesman, dengan sampel kelas II sunan muria . instrument yang digunakan berupa test essay. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukan adanya peningkatan hasil belajar matematika peserta didik. Penggunaan alat peraga rumah bilangan diterapkan pada materi menentukan nilai tempat dimana rumah ratusan berisi bilangan ratusan, rumah puluhan berisi bilangan puluhan dan rumah satuan berisi bilangan satuan . dengan masing masing warna berbeda. Nilai rerata hasil belajar siswa sebelum menggunakan alat peraga rumah bilangan yaitu 63,25 dengan kategori kurang sedangkan setelah menggunakan alat peraga menjadi 78,80 dengan kategori baik mengalami kenaikan sebesar 14,75. Berdasarkan perhitungan,hasil analisis uji normalitas ditemukan harga X2hitung sebesar 9,77 dan X2tabel sebesar 11,07 dengan taraf kesalahan 5% . karena X2hitung < X2tabel (9,77< 11,07) maka sampel eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil perhitungan diperoleh t hitung =10,30 dan t table = 2,72 dengan taraf 5%, karena t hitung 10,30 > t tabel 2,72 maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga rumah bilangan.
MEDIA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MENGHITUNG (STUDI KASUS MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN DI KELAS V MI MA’ARIF KLESMAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021) Rizky Bima Saputra; Nasokah Nasokah; Ahmad Khoiri; Muhtar Sofwan Hidayat
Prosiding Seminar Pendidikan Fisika FITK UNSIQ Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA FITK UNSIQ
Publisher : Prodi Pendidikan Fisika FITK UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran matematika, guru diposisikan sebagai pemegang kekuasaan dalam kelas, namun dalam hal pembelajaran khususnya penyediaan media guru sangat kurang kreatif dalam menginovasi pembelajaran. penggunaan media matematika dalam proses pembelajaran untuk memecahkan permasalah-permasalahan di kelas, solusi yang dapat diberikan pada jenjang sekolah dasar yakni dengan penggunaan media manipulatif dalam materi perkalian dan pembagian bilangan pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui adakah perbedaan literasi menghitung perkalian dan pembagian pecahan yang menggunakan media dengan yang tidak; 2) mengetahui seberapa besar peningkatan literasi menghitung setelah penggunaan media manipulatif; 3) mengetahui peningkatan literasi menghitung dengan menggunakan media manipulatif. Penelitian ini menggunaka pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research) desain eksperimen Control Group Eksperiment dengan Model Control Group Pretest and Posttes Design. Hasil yang didapatkan belum dilakukan penelitian, namun sudah membuat instrument penelitian berupa media manipulatif, kisi-kisi soal, instrument penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran, serta soal sebagai alat ukur penelitian.
SANTRI DAN KONSERVASI LINGKUNGAN (Studi Pandangan Hidup Santri di Kawasan Pegunungan Dieng) Muhtar Sofwan Hidayat; Fasichul Lisan
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 18 No 2 (2018): Manarul Qur'an
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/mq.v18i2.947

Abstract

Environmental issues are receiving great attention from almost all countries in theworld. But unfortunately until now the rate of environmental damage is stillongoing which resulted in frequent occurrence of natural disasters. Especially inthe Dieng mountains in the last few decades there are frequent landslides andfloods. Environmental damage occurs due to the exploration of natural resourcesto meet the needs of human beings without regard to environmental sustainability.The utilization of the environment without regard to environmental sustainabilityleads to more exploitation that leads to environmental crises and disadvantages thecommunity.In the midst of incessant environmental problems that are increasinglyuncooperative with human beings emerged a caring attitude and interestingresponse that emerged from the santri. Conservation efforts by cultivatingcultivation from potato plant to carica plant begins by some farmers whonotabenenya is dropout pesantren (santri). The concern of santri on theenvironment becomes an interesting phenomenon to be studied. Because invarious parts of the world emerge a series of issues of religious fundamentalism,precisely dieng Dieng Islam comes with a completely different face, they are moreresponsive and enthusiastic to be active in environmental control efforts.Departure from the phenomenon then there are two problems that want to answerresearchers that is how the process of environmental conservation in the mountainarea Dieng? and How the view of life santri Dieng mountainous area thatencourages the conservation of agricultural land? This research usesphenomenology approach to reveal the view of life of santri in Dieng mountains.The result of this research reveals the life view which is used as the foundation bythe santri is hablum minal 'nature so the conservation of the environment is amanifestation of their love to nature, both hubbul Waton minal their faith sees thatlove the homeland part of the faith they manifest by doing environmentalConservation. Third, their awareness as khalifatullah fil ard. Thus, theconservation efforts undertaken by the santri depart from their sense ofresponsibility as the Caliph on earth.
Pemetaan Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an sebagai Sumber Nilai Moderasi Beragama dalam Buku Siswa Akidah Akhlak MI Hendri Purbo Waseso; Muhtar Sofwan Hidayat; Anggitiyas Sekarinasih
SUHUF Vol 15 No 1 (2022)
Publisher : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22548/shf.v15i1.702

Abstract

The findings of indications of radicalism and intolerance in student textbooks in previous studies became the initial basis for the importance of mapping the use of the verses of the Qur'an in the student book Akidah Akhlak MI. This article aims to ensure that there are values ​​of religious moderation derived from the verses of the Qur'an in the student book Akidah Akhlak MI. The construction of moderate understanding from an early age is needed as an effort to prevent the growth of radical understanding. Through library research and content analysis of the books of Akidah Akhlak MI students in grades I-VI, it was found that first, the mapping of quotations from the Qur'anic verses in the Akidah Akhlak MI student textbooks seen from the function of their use was divided into three, namely the verse used as the main argument. then an explanation is given to strengthen the material, explain the material first and then quote the verses of the Qur'an, and the quotations from the verses of the Qur'an are not accompanied by explanations. Second, the classification of the use of the Qur'anic verses that contain the value of religious moderation is analyzed based on three perspectives, namely from the use of the terms al wasaṭ, al 'adl and al wazn, viewed from the substance of the verse which has a fair, tolerant, and balanced meaning. from indicators of religious moderation (national commitment, tolerance, anti-violence, and accommodating to local culture). Based on these three perspectives, it was found that a total of 18 verse quotes contained in the Akidah Akhlak MI student textbooks for grades I-VI contain the value of religious moderation. These findings prove that the MI Book of Akidah Akhlak does not contain content that is contrary to the principles of religious moderation.
KONSEP PENDIDIKAN ADAB ANAK TERHADAP ORANG TUA Ihsan Ihsan Maulana; Mukhotob Hamzah; Muhtar Sofwan Hidayat
Alphateach (Jurnal Profesi Kependidikan dan Keguruan) Vol 3 No 1 (2023): ALPHATEACH (JURNAL PROFESI KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/alphateach.v3i1.4491

Abstract

Penelitian menggunakan judul Konsep Pendidikan Adab Anak Terhadap Orang Tua (Kajian Q.S al-Isra’ ayat 23-24). Bertujuan buat mengetahui konsep pendidikan adab yg terkandung dalam surah al-Isra’ ayat 23-24 dan implementasi adab anak pada surah al-isra’ ayat 23-24 pada masa milenial. buat menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan. buat data-data yg diharapkan oleh penulis, penulis mengkaji buku-buku yang relevan menggunakan skripsi. buat pengumpulan data menggunakan studi documenter serta penelusuran data online.buat analisisnya, penulis memakai metode tahlili serta analisis isi. Setelah mempelajari ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa: pendidikan adab anak terhadap orang tua yang dibahas dalam penelitian ini antara lain, perintah untuk menyembah hanya kepada Allah Swt, kemudian perintah berbuat ihsan kepada kedua orang tua baik secara perkataan maupun perbuatan, yang dimaksudkan pada ayat tersebut yaitu untuk bertutur kata yang baik terhadap orang tua, menghindari perkataan “ah” terhadap kedua orang tua, menundukan pandanganya ketika berbicara kepada orang tua, juga perintah untuk merawat keduanya ketika usia lanjut, serta perintah untuk mendoakan kedua orang tua. Jika dilihat pada kondisi sekarang, implementasi yang tepat yaitu salah satunya dengan mendidik anak sejak usia dini dan memasukan anak kedalam pondok pesantren agar anak bisa mendapat pendidikan adab dengan baik dan benar.
KONSEP IMAN DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN SURAT AL-MUJADALAH AYAT 11) Dliaul Khanifah; Muchotob Hamzah; Muhtar Sofwan Hidayat
Alphateach (Jurnal Profesi Kependidikan dan Keguruan) Vol 3 No 2 (2023): ALPHATEACH (JURNAL PROFESI KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/alphateach.v3i2.5141

Abstract

Kajian ini dimaksudkan untuk menentukan gagasan dan Ilmu yang sebenarnya dalam QS. Al-Muj adalah pengulangan 11, khususnya bagaimana kebiasaan seseorang ketika sedang berkumpul dan pentingnya informasi. Juga untuk mempelajari bagaimana surat Al-Muj ayat 11 menerapkan ilmu dan iman, serta bahwa derajat dan kedudukan dapat diperoleh melalui ilmu dan iman kepada Allah SWT. Apa hubungan antara iman dan sains dan bagaimana orang menjalani kehidupan mereka di dunia? Dan yang terpenting, bagaimana ayat 11 surat Al-Muj merujuk pada pentingnya Iman dan Ilmu dalam pendidikan Islam. Ujian ini menggunakan penelitian kepustakaan melalui mencari, mengumpulkan, dan membedah buku-buku yang sesuai dengan masalah eksplorasi, kemudian ditangani dengan kemampuan penulis. Dalam menganalisis informasi yang dikumpulkan pencipta menggunakan strategi pemeriksaan isi (content inspection) dengan menguraikan QS. Konsep ayat Iman dan Ilmu tersebut kemudian dijelaskan dalam Al-Mujaalah ayat 11. QS mengatakan bahwa penelitian ini sampai pada suatu kesimpulan. Al-Muj adalah bait ke-11, ada gagasan keyakinan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat mencari tujuan-tujuan tersebut, khususnya: makna kerukunan (toleransi), kewajiban moral, iman, dan pemahaman. Karena merupakan faktor utama dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, pencapaian ini sangatlah signifikan. Dalam QS. Ayat 11 Al-Mujalah menunjukkan adanya konsep dan eratnya hubungan antara iman dan ilmu di mata Allah SWT. Menurut temuan studi tersebut, iman dan sains harus dilandasi oleh pengetahuan agar manusia dapat berpikir kritis sebelum mengambil tindakan dan mencegah kesalahan di masa depan. Hal ini karena iman dan ilmu adalah satu dan tidak dapat dipisahkan. satu sama lain. Kata kunci: Konsep Iman dan Ilmu Pengetahuan.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA DENGAN PERMAINAN ENGKLEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV MI MA'ARIF LIPURSARI KECAMATAN LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Puji Astuti; Nasokah Nasokah; Muhtar Sofwan Hidayat
Alphateach (Jurnal Profesi Kependidikan dan Keguruan) Vol 3 No 2 (2023): ALPHATEACH (JURNAL PROFESI KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/alphateach.v3i2.5962

Abstract

Puji Astuti, NIM :2018030101. Implementasi Pendekatan Etnomatematika Dengan Permainan Engklek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MI Ma’arif Lipursari Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo Tahun pelajaran 2023/2024 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)bagaimana implementasi pembelajaran etnomatematika melalui permainan engklek pada anak kelas IV MI Ma’arif Lipursari Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo.(2) adakah peningkatan hasil belajar matematika setelah di implementasikan pembelajaran etnomatematika melalui permainan engklek pada anak kelas IV MI Ma’arif Lipursari Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo.(3) adakah perbedaan hasil belajar matematika pada anak kelas IV MI Ma’arif Lipursari Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo antara sebelum di implementasikan pembelajaran etnomatematika melalui permainan engklek dan setelah diimplementasikan pembelajaran etnomatematika melalui permainan engklek.Bentuk penelitian ini adalah penelitian experimen, Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Lipursari Leksono Wonosobo yang berjumlah 16 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, analisi pendahuluan dan analisis uji hipotesis.Hasil penelitian ini adalah (1) Penggunaan Etnomatetematika melalui permaianan engkleku ntuk meningkatkan keterampilan anak di kelas IV MI Ma’arif Lipursari Leksono Wonosobo meliputi beberapa proses, antara lain: (a) Perencanaan Pembelajaran dengan permainan engklek, Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), Indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sumber belajar. (2) Peningkatan hasil belajar matematika anak kelas IV MI Ma’arif Lipursari Leksono Wonosobo Tahun Pelajaran 2023/2024 termasuk dalam kategori cukup, didasarkan pada hasil uji g diperoleh nilai gain sebesar 0,65. (3) Perbedaan Hasil belajar matematika anak kelas IV MI Ma’arif Lipursari Leksono Wonosobo sebelum dan sesuadah pendekatan etnomatematika dengan permainan engklek meningkat hal ini ditunjukan dengan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 9,911 > 2,947/2,131
Analisis Habituasi Shalat Dzuhur Berjama’ah Di Smp Ma’arif Kalibawang Wonosobo Tahun 2023/2024 Erniatun Fuadah; Sri Haryanto; Muhtar Sofwan Hidayat
Al-Tarbiyah : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 2 No. 3 (2024): Juli: Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/al-tarbiyah.v2i3.1191

Abstract

Habituation is a process in which the response to a particular stimulus decreases with repeated exposure to that stimulus. In the context of psychology, habituation often refers to a decrease in response to a harmless or unimportant stimulus after repeated exposure, which can result in changes in an individual's behavior. This process is a form of non-associative learning in which individuals become accustomed to the same stimuli and their response to these stimuli decreases over time. The congregational midday prayer is the performance of midday prayers together by a group of individuals which is performed in a place of worship, such as a mosque, prayer room, or a designated area at a school or other place. In congregational prayer, an imam leads the prayer, while the congregation or people present follow the imam in carrying out the prayer movements and reciting verses from the Koran and prescribed prayers. This research aims to find out how the habituation or habituation of midday prayers in congregation is carried out and what the impact of habituation is to midday prayers in congregation, as well as what are the inhibiting and connecting factors for the habituation of midday prayers in congregation at Ma'arif Kalibwang Middle School, Wonosobo. This research uses a type of qualitative research using a descriptive approach. Qualitative research is research that uses observation, interviews, content analysis and data collection methods. The location of this research is Ma'arif Kalibawang Middle School, Wonosobo. After the data is collected, it is then analyzed using data analysis, namely, data reduction, data presentation and conclusions. The results of this research show the activities of getting used to midday prayers in congregation at Ma'arif Kalibawang Middle School, Wonosobo. First, the activity of getting used to midday prayers in congregation at Ma'arif Kalibawang Middle School, Wonosobo has gone well. Second, the impacts obtained include students being able to increase awareness of praying, students instilling discipline, and students being able to increase their devotion to prayer. Third, the inhibiting and supporting factors in the implementation of congregational midday prayers include: 1) Inhibiting factors include students' lack of awareness in worship and inadequate facilities. 2) Supporting factors include student awareness and motivation from teachers, complete facilities and infrastructure, and parents and the community around the school who support and motivate the activities of carrying out midday prayers in congregation.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru PAI Dalam Kegiatan Pembelajaran PAI di SMA Bakong Pittaya School Pattani Thailand Fitriyani Fitriyani; Maryono Maryono; Muhtar Sofwan Hidayat
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 5 (2024): September : Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jmpai.v2i5.514

Abstract

A keyelement in the growth of teaching as a professionis teacher competency. A teacher needs to be proficient in a variety of behaviors, knowledge, and abilities in order to accomplish their professional tasks, which are demonstrated in their performance. When it comes to designing learning activities that will provide the best learning out comes, pedagogical expertise is the most important factor to take in to account. In actuality, though, there are still educators who lack pedagogical competency. The purpose of this study is to evaluate the Islamic Education (PAI) teachers' pedagogical proficiency in PAI learning activities at Bakong PittayaSchool in Pattani, Thailand. To comprehend the elements influencing the level of pedagogical competenceof PAI instructors at Bakong Pittaya School in Pattani, Thailand, as well as the characteristics of teacher competence in Thailand. This study takes a descriptive approach while using a qualitative research methodology. Data collection techniques, content analysis, interviews, and observation are all part of qualitative research. This study is being conducted at Bakong Pittaya School in Pattani, Thailand. According to the author's discussions with Islamic Education instructors and the school director, the pedagogical ability of PAI teachers at Bakong Pittaya School in Pattani, Thailand, is deemed good. Three components make up the pedagogical competency of PAI teachers: creating learning implementation plans (RPPs), carrying out learning, and conducting assessments. Teacher competency in Thailand is regulated by a teacher constitution that out lines the abilities or competencies a teacher must have, referred to as the teacher standards. Factors affecting the quality of pedagogical competence of PAI teachers in Thailand include internal factors such as efforts and initiatives from the PAI teachers themselves to develop knowledge in their field. Lack of discipline and responsibility among teachers pose a significant challenge for schools in Thailand in improving teacher competence. External factors include the school's support in providing learning facilities. Supporting factors involveactive participation from parents, community associations, teacher representatives, student representatives, directors, and principals, as well as academic experts/advisors, all of whom are part of the school committee. Keywords: , ,
EKOLOGI SPIRITUAL: Impresi Pendidikan Islam melalui Pohon Beringin Depan Kampus Universitas Sains Al-Qur’an Robingun Suyud El Syam; Muhtar Sofwan Hidayat; Nanang Sudiyono
Student Scientific Creativity Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Maret : Student Scientific Creativity Journal
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/sscj-amik.v1i2.1301

Abstract

Artikel ini merupakan riset lapangan yang mensintesis ekologi spiritual kemudian merepresentasikan optimasi pendidikan Islam melalui pohon beringin depan kampus Universitas Sains Al-Qur’an. Tulisan ini merupakan temuan riset lapangan dengan setting fenomenologi, hasil riset menunjukkan: bahwa pohon beringin depan kampus merupakan jenis ficus benjamina yang sering dimanfaatkan oleh dosen maupun mahasiswa sebagai tempat berteduh dari teriknya matahari ataupun dari hujan gerimis. Ia hidup sebagai bagian dari mahkluk Tuhan yang perlu direfleksi dalam bingkai keharmonisan alam. Kata kunci pendidikan adalah keberlangsungan, dan pendidikan Islam telah memberi pedoman, dimana Nabi Sulaiman telah meneledankan bagaimana membangun harmonisasi alam, demikian pula Rasulullah Saw, maka sudah seharusnya kita menjaga alam disekitar sehingga terjagalah ekosistem demi keberlangsungan generasi berikutnya. Implikasi penelitian terhadap kesadaran menjaga lingkungan ekologis kampus.