Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Differences in triglyceride levels before and after whey protein intervention in field workers exposed and unexposed to arsenic Rahmadhani, Eka Putri; Margawati, Ani; Kartini, Apoina
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 9, No 2 (2021): Juni
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.9.2.166-171

Abstract

Background: A work environment that is exposed to heavy metals, such as a coal mining environment, can change fat metabolism in the body. Changes in fat metabolism will lead to cardiovascular disease. Consumption of dairy products, e.g. whey protein, can reduce the risk of metabolic disorders and cardiovascular disease.Objectives: To test and analyze the differences in triglyceride levels before and after whey protein intervention to field workers with different working conditions.Materials and Methods: This experimental research with pretest and posttest was conducted on field workers at PT Bukit Asam Tbk. Tarahan Port Unit, Lampung as an Arsenic exposed group and PTPN VII Way Berulu Business Unit as an Arsenic unexposed group. Both groups received 24 grams of whey protein daily for 28 days. The triglyceride levels before and after the intervention were measured by laboratory analysis using the enzymatic calorimetry method. The data were analyzed using independent t-test, Mann Whitney test, and Wilcoxon test.Results: The average triglyceride levels increased by 50.48 ± 98.09 mg/dL in the exposed group and 16.78 ± 67.67 mg/dL in the unexposed group. There was a significant difference in triglyceride levels before and after the whey protein intervention in the two groups.Conclusions: The whey protein intervention increased the triglyceride level in the exposed group and decreased it in the unexposed group.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang Eka Putri Rahmadhani; Gustina Lubis; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v2i2.120

Abstract

AbstrakPemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk mencapai tumbuh kembang optimal dan terlindungi dari penyakit seperti diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan secara observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah bayi usia 0-1 tahun yang berkunjung ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang dengan menggunakan simple random sampling. Jumlah bayi dengan kelompok usia 0-5 bulan 29 hari sebanyak 69 orang (51,1%) dan usia 6-12 bulan sebanyak 66 orang (48,9%). Dari hasil penelitian didapatkan bayi usia 0-5 bulan 29 hari yang masih mendapat ASI saja sebanyak 41 bayi (30,4%) dan yang sudah mendapat campuran lain selain ASI sebanyak 28 bayi (20,7%). Jumlah bayi usia 6-12 bulan dengan ASI eksklusif sebanyak 34 bayi (25,2%) dan 32 bayi lainnya (23,7%) non ASI eksklusif. Sebanyak 57 bayi (42,2%) pernah diare dan 78 bayi lainnya (57,8%) tidak pernah. Analisis chi square mendapatkan p=0,001 dan hasil ini signifikan (p<0,5). Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan harus ditingkatkan karena mempunyai hubungan dengan angka kejadian diare akut.Kata kunci: Bayi, ASI Exclusif, diareAbstractExclusive breastfeeding is an effort to achieve optimal growth and development and can be protected from diarrhea. The purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding with the incidence of acute diarrhea in infants aged 0-1 years in the Kuranji Public Health Center Padang. This study conducted a cross sectional observational study. The sample was a baby aged 0-1 years who visited posyandu in the Kuranji Public Health Center working area using simple random sampling. The result showed 41 infants (30.4%) aged 0-5 months 29 days which is still breastfed only and other than breast milk were 28 infants (20.7%). Number of 6-12 months infants are exclusively breastfed as many as 34 babies (25.2%) while the other 32 babies (23.7%) were not exclusively breastfed. A total of 57 infants (42.2%) had suffered from diarrhea and the other 78 infants (57.8%) had never. Chi square analysis got p = 0.001 and the results are significant (p <0.5). Exclusive breastfeeding for 6 months should be improved because it has relation with diarrhea.Keywords:Baby, Exclusive breastfeeding, diarrhea
EDUKASI KONSUMSI MAKANAN BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, AMAN, HALAL UNTUK PERBAIKAN GIZI ANAK USIA SEKOLAH Komala, Ramadhana; Febriani, Wiwi; Pramesona, Bayu Anggileo; Ervina, Leni; Angraini, Dian Isti; Rahmadhani, Eka Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27395

Abstract

Abstrak: Pada tahun 2030, pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target Sustainable Development Goals (SDG’s) khususnya terkait pembangunan anak. Salah satu targetnya adalah tidak ada lagi anak-anak yang kekurangan gizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah terkait konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang, aman, halal (B2-SAH). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2024 di Balai Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran dengan jumlah peserta sebanyak 30 anak sekolah dasar (SD) kelas V dan VI. Kegiatan pengabdian berupa kegiatan edukasi mengenai konsumsi makanan B2-SAH. Evaluasi kegiatan diberikan melalui pre-test dan post-test. Metode analisis yang digunakan dalam adalah analisis deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan sebanyak 73,33% anak mengalami peningkatan pengetahuan terkait konsumsi makanan B2-SAH. Nilai rata-rata dan standar deviasi skor pengetahuan anak sebelum edukasi yaitu 36,33 ± 12,45 poin dan sesudah edukasi sebesar 51,67 ± 12,89 poin. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai edukasi konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang, aman, halal (B2-SAH) untuk anak sekolah cukup berhasil.Abstract. In 2030, Indonesia government is committed to achieve the Sustainable Development Goals (SDGs) targets, especially related to child development. One of the targets is to eliminate malnutrition among children. This community service activity aims to increase children's knowledge regarding the consumption of diverse, balanced nutrition, safe, halal (DB-SAH) foods. This community service activity was carried out in August 2024 at the Cipadang Village Hall, Pesawaran Regency with 30 elementary school children in grades V and VI. The community service activity consisted of educational activities regarding on DB-SAH food consumption. Evaluation of the activity was given through pre-test and post-test. The analysis method used was descriptive analysis. The results of the community service showed that 73,33% of children experienced an increase in knowledge related to DB-SAH food consumption. The mean and standard deviation of children’s knowledge scores before the education was 36,33 ± 12,45 points dan after the education was 51,67 ± 12,89 points. This means that community service activities regarding education on the consumption of diverse, balanced, safe, halal (DB-SAH) foods for school children were successful.
Edukasi dan pelatihan pembuatan snack risol lele jantung pisang bergizi pada kader sebagai alternatif menu PMT pangan lokal bagi ibu hamil Febriani, Wiwi; Komala, Ramadhana; Zuraida, Reni; Angraini, Dian Isti; Happy, Terza Aflika; Wijaya, Sofyan Musyabiq; Rahmadhani, Eka Putri; Rahmanisa, Soraya; Yunianto, Andi Eka
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29508

Abstract

AbstrakZat gizi memegang peranan penting selama kehamilan, di mana kekurangan energi dan protein kronis dapat menyebabkan dampak buruk pada ibu dan janin. Salah satu strategi untuk mengatasi kebutuhan gizi ibu hamil adalah melalui program pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam menciptakan kudapan bergizi bagi ibu hamil dengan memanfaatkan pangan lokal, seperti ikan lele dan jantung pisang. Kegiatan pengabdian ini berupa kegiatan edukasi dan demonstrasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Agustus 2024 pukul 13.00 di Balai Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Sebanyak 30 kader berpartisipasi dalam sesi edukasi dan pelatihan yang mencakup pembuatan kudapan risol lele jantung pisang (RILPIZ). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa nilai pengetahuan kader sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan sebesar 79.67 ± 9.64 poin. Setelah melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan, nilai post-test meningkat menjadi 88.67 ± 10.08 poin, dengan kenaikan rata-rata pengetahuan sebesar 9.00 ± 10.94 poin. Temuan ini menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan yang disertai dengan pelatihan dapat memberdayakan kader untuk menciptakan solusi inovatif berbasis pangan lokal dalam upaya meningkatkan gizi ibu hamil dan berpotensi sebagai pendekatan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan gizi pada ibu hamil. Kata kunci: ibu hamil; jantung pisang; kudapan; pangan local; pemberian makanan tambahan AbstractNutrition plays a crucial role during pregnancy, where chronic deficiencies in energy and protein can adversely affect both the mother and fetus. One strategy to address the nutritional needs of pregnant women is through supplementary feeding programs based on local food sources. This community service initiative aimed to enhance the knowledge and skills of health workers in creating nutritious snacks for pregnant women using local food ingredients, such as catfish and banana flower. This community service is in the form of educational and demonstration activities. This activity was carried out on August 28, 2024 at 13.00 at the Cipadang Village Hall, Pesawaran Regency, Lampung. A total of 30 health workers participated in education and training sessions, which included the preparation of the nutritious snack rissole filled with catfish and banana flower. The results of the activity showed that the knowledge value of the cadres before the counseling and training was 79.67 ± 9.64 points. After going through the counseling and training activities, the post-test value increased to 88.67 ± 10.08 points, with an average increase in knowledge of 9.00 ± 10.94 points. These findings confirm that counseling combined with practical training can empower health workers to develop innovative local food-based solutions for improving maternal nutrition, with the potential to serve as a sustainable approach to addressing maternal nutrition challenges. Keywords: pregnant women; banana flower; snacks; local food; supplementary feeding
Penguatan Mental Spiritual Siswa Melalui Sosialisasi Dampak Pergaulan Bebas dan Penyalahgunaan Narkotika bagi Pelajar Sekolah Menengah Atas Rohman, Miftahur; Waskito, Tejo; Kurniawan, Wakib; Hayati, Rina Mida; Fitri, Ayu Tiara; Rahmadhani, Eka Putri; Damayanti, Putri
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 5 No. 1 Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v5i1.4916

Abstract

Pengabdian ini membahas permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja yang menjadi fenomena sosial signifikan di Indonesia, terutama di lingkungan sekolah. Pergaulan bebas, yang sering berkaitan dengan seks bebas dan penyalahgunaan narkotika, dipicu oleh berbagai faktor, baik internal (seperti kurangnya perhatian dari orang tua) maupun eksternal (seperti pengaruh pertemanan yang negatif dan media sosial). Pengabdian bertujuan memberikan edukasi melalui kegiatan sosialisasi dampak pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika bagi aktifis OSIS dan ROHIS di SMAN 12 Bandar Lampung. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dan pembagian kuisioner untuk mengevaluasi pemahaman siswa sebelum dan setelah kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran siswa tentang dampak negatif pergaulan bebas serta pentingnya nilai-nilai agama dan moral dalam membentuk perilaku positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya pendekatan komprehensif untuk menangani masalah pergaulan bebas di kalangan remaja, dengan strategi pencegahan yang adaptif terhadap konteks budaya lokal.
Waktu Paparan Layar (Screen Time): Hubungannya dengan Pola Makan dan Status Gizi Balita: Eka Putri Rahmadhani Eka Putri Rahmadhani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol. 9 No. 1 (2025): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila.v9i1.pp34-37

Abstract

Perkembangan perangkat elektronik, ketersediaan konten digital, dan kemudahan akses internet telah mengubah pola interaksi dan aktivitas harian balita, paparan layar (screen time) baik dari televisi, tablet, maupun smartphone semakin banyak digunakan bahkan sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa screen time berlebihan, terutama dengan durasi yang melebihi 1 jam per hari, berkorelasi kuat dengan penurunan asupan buah dan sayur serta peningkatan konsumsi makanan ultra proses yang tinggi kalori, camilan manis, dan minuman berpemanis buatan. Paparan layar (screen time) saat waktu makan menimbulkan fenomena distracted eating, yang menyebabkan balita menjadi kurang responsif terhadap sinyal lapar dan kenyang, sehingga balita berpotensi mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa disadari. Selain itu, paparan tersebut dikaitkan dengan perilaku picky eating dan kesulitan makan mandiri yang dapat mempengaruhi asupan gizi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan balita terutama perkembangan kognitif, sosial dan emosional. Peran orang tua terbukti sangat penting dalam mengatur durasi dan kualitas konten yang ditonton oleh anak sehingga orang tua harus menjadi contoh bagi anak dalam menetapkan batasan waktu yang konsisten saat screen time. Intervensi yang melibatkan keluarga, pembuat kebijakan setempat, dan pemerintah menjadi kunci untuk menegakkan batasan optimal terkait screen time bagi balita selama kurang dari 1 jam/hari, serta membatasi screen time saat waktu makan. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan pola makan seimbang, mendukung terbentuknya status gizi optimal, dan menjamin tumbuh kembang balita yang sehat.
AKSI “BERGIZI” DI POSYANDU KENANGA, DESA NATAR, KECAMATAN NATAR, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Eka Putri Rahmadhani; Wardani, Dyah Wulan Sumekar Rengganis
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i2.3373

Abstract

Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam pemenuhan gizi seimbang. Pemahaman ibu tentang gizi seimbang menjadi faktor utama dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak. Kegiatan pengabdian masyarakat bertema “BERGIZI: Bersama Penuhi Gizi Seimbang” bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya gizi seimbang dengan metode penyuluhan, mini drama, diskusi, dan games Isi Piringku. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Kenanga, Desa Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan melibatkan 20 peserta yang terdiri dari ibu hamil dan ibu balita. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada peserta. Nilai rata-rata pre-test sebesar 65 meningkat menjadi 88 pada post-test, dengan analisis uji Wilcoxon menunjukkan p = 0,00. Hal ini membuktikan efektivitas metode penyuluhan yang digunakan. Kegiatan ini juga sejalan dengan pengabdian lain yang menunjukkan keberhasilan penyuluhan gizi dalam meningkatkan pemahaman ibu untuk mendukung tumbuh kembang anak. Secara keseluruhan, kegiatan “BERGIZI” berhasil mendorong peningkatan pemahaman masyarakat mengenai gizi seimbang sesuai pedoman Isi Piringku.
IBU CEKATAN (CERMAT DAN TANGGAP JAGA KESEHATAN) OLAH QURBAN : EDUKASI HIGIENE DAN SANITASI CEGAH GANGGUAN PENCERNAAN Ayu Tiara Fitri; Putri Damayanti; Eka Putri Rahmadhani
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 10 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v10i1.3536

Abstract

Ibadah qurban menjadi salah satu kegiatan dalam agama Islam dan prosesi qurban berhubungan erat dengan kehidupan sosial masyarakat. Di dalam prosesi qurban berpotensi menimbulkan kontaminasi pada daging yang bisa memicu gangguan pada pencernaan. Ibu panitia qurban sebagai pengelola distribusi memerlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai higiene dan sanitasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan kontaminasi daging qurban dan risiko gangguan pencernaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 Juni 2025 di Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, dengan melibatkan 30 peserta. Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pre-test dan post-test, dan didapatkan nilai rata-rata 3,7 ± 1,24, dengan 70% peserta tergolong pengetahuan rendah. Setelah penyuluhan, rata-rata skor post-test meningkat menjadi 7,5 ± 1,17 atau 76,7% peserta mencapai kategori pengetahuan baik. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan metode penyuluhan yang diberikan meningkatkan pengetahuan kepada peserta mengenai pengolahan daging qurban dengan memberikan edukasi higiene dan sanitasi untuk mencegah risiko gangguan pencernaan. Kata kunci: Higiene, Sanitasi, Gangguan Pencernaan.
Pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga berbasis pangan lokal: keripik jantung pisang di Desa Cipadang Rahmadhani, Eka Putri; Febriani, Wiwi; Komala, Ramadhana; Ratna, Maya Ganda; Azka, Laisa; Damayanti, Putri; Fitri, Ayu Tiara; Rahman, Sugirah Nour
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36125

Abstract

Abstrak Penguatan ekonomi rumah tangga berperan penting dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Jantung pisang merupakan bahan lokal yang sering diabaikan, tetapi dapat diolah menjadi keripik jantung pisang yang tidak hanya bernilai gizi juga memiliki potensi ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk memperkenalkan para ibu rumah tangga pada proses pengolahan jantung pisang menjadi produk pangan yang bernilai jual, sekaligus meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025, di Balai Desa Cipadang dan diikuti oleh 30 orang ibu rumah tangga. Materi disampaikan melalui ceramah interaktif dan didukung dengan booklet yang berisi panduan tentang estimasi modal usaha kecil, strategi pemasaran sederhana, serta tips dan trik untuk mengembangkan usaha kecil berskala rumah tangga. Peserta kegiatan pengabdian kepada Masyarakat mengerjakan pre test dan post test untuk menilai peningkatan pengetahuan dan minat setelah mengikuti kegiatan ini. Hasil menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada nilai peserta, dengan median meningkat dari 80 menjadi 90. Enam belas peserta mengalami peningkatan nilai, tiga belas peserta masih memiliki nilai yang tetap sama baik pada pre maupun post tes, dan hanya satu peserta yang mengalami penurunan nilai. Analisis statistik mengonfirmasi bahwa peningkatan tersebut signifikan. Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang cara menciptakan nilai tambah dari jantung pisang, tetapi juga memotivasi ibu rumah tangga untuk mempertimbangkan wirausaha skala kecil. Hal ini menunjukkan potensi sumber daya lokal dalam mendukung pemberdayaan ekonomi rumah tangga yang berkelanjutan. Kata kunci: pemberdayaan ekonomi; ibu rumah tangga; jantung pisang; kewirausahaan. Abstract Strengthening household economic capacity is an important step toward improving community welfare. Banana blossoms, a locally available ingredient that is often neglected, can be transformed into banana blossom chips, providing both nutritional benefits and economic opportunities. This program was designed to introduce housewives to the processing of banana blossoms as a marketable food product while also improving entrepreneur skills. The activity took place on Saturday, August 30, 2025, at the Cipadang Village Hall and was attended by 30 housewives. Materials were delivered through an interactive lecture supported by a booklet containing guidance on small business capital estimation, simple marketing strategies, and packaging techniques. To assess the impact of the program, participants completed knowledge tests before and after the training. Results indicated a noticeable improvement in participants’ scores, with the median increasing from 80 to 90. Sixteen participants showed higher scores, thirteen remained unchanged, and only one showed a decreased result. Statistical analysis confirmed that these improvements were significant. This program not only enhanced the participants’ understanding of how to create added value from banana blossoms but also motivated them to consider small-scale entrepreneurship. It highlights the potential of local resources to support sustainable household economic empowerment and may serve as a model for similar community-based initiatives. Keywords : economic empowerment; housewives; banana blossom; enterpreneurship.
Edukasi gizi seimbang dan inovasi menu sehat kepada orang tua siswa di Desa Cipadang, Pesawaran Komala, Ramadhana; Febriani, Wiwi; Rahmadhani, Eka Putri; Angraini, Dian Isti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.35633

Abstract

AbstrakMasalah gizi di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan seperti Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran, masih menjadi tantangan serius. Rendahnya pengetahuan orangtua tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat berkontribusi terhadap tingginya angka stunting. Program Makan Bergizi Gratis yang diterapkan pemerintah merupakan langkah strategis untuk membangun sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif menuju Generasi Emas 2045. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2025 di Balai Desa Cipadang, Kabupaten Pesawaran dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang tua. Kegiatan pengabdian berupa kegiatan edukasi mengenai gizi seimbang dan inovasi menu sehat. Evaluasi kegiatan diberikan melalui pre-test dan post-test. Metode analisis yang digunakan dalam adalah analisis deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan sebanyak 86,67% peserta mengalami peningkatan pengetahuan terkait gizi seimbang dan inovasi menu sehat. Nilai rata-rata dan standar deviasi skor pengetahuan orang tua sebelum edukasi yaitu 71,67 ± 13,91 poin dan sesudah edukasi sebesar 86,63 ± 11,59 poin. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan edukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta terhadap pentingnya penerapan pola makan bergizi seimbang dan beragam. Pengetahuan yang meningkat ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk kebiasaan makan sehat di lingkungan keluarga. Kata kunci: edukasi; gizi seimbang; menu sehat; pengetahuan orang tua. AbstractNutritional problems in Indonesia, especially in rural areas such as Cipadang Village, Pesawaran Regency, remain a serious challenge. Low parental knowledge about the importance of balanced nutrition and healthy eating patterns contributes to high rates of stunting. The Free Nutritious Meal Program launched by the government is a strategic step to build healthy, active, and productive human resources towards the Golden Generation of 2045. This community service activity was carried out on August 30, 2025, at the Cipadang Village Hall, Pesawaran Regency, with 30 parents participating. The community service activity consisted of educational activities regarding balanced nutrition and healthy menu innovations. Evaluation of the activity was given through pre-tests and post-tests. The analytical method used in this activity was descriptive analysis. The results of the community service showed that 86.67% of participants experienced an increase in knowledge regarding balanced nutrition and healthy menu innovations. The average value and standard deviation of parental knowledge scores before education were 71.67 ± 13.91 points and after education were 86.63 ± 11.59 points. This demonstrates that the educational activity successfully increased participants understanding of the importance of adopting a balanced and varied diet. This increased knowledge is expected to be the first step in establishing healthy eating habits within the family. Keywords: education; balanced nutrition; healthy menu; parental knowledge.