Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Penggunaan Kapur dan Kaustik Soda pada Pengolahan Air Tambang di Settling Pond Pit 72 Pt. Unirich Mega Persada Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara Mahara, Deo; Sukmawatie, Neny; Putrawiyanta , I Putu; Fidayanti, Neny; Ganang, Nuansa Mare Apui
Action Research Literate Vol. 7 No. 11 (2023): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v7i11.200

Abstract

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi batubara di Indonesia meningkat dan dari tingginya produksi batubara, tentu limbah yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ikut meningkat salah satunya adalah limbah air tambang. Limbah air tambang perlu olah agar tidak mencemari lingkungan. Adapun cara pengolahan air tambang dimulai dari mengenali keadaan air tambang dan melakukan penetralan pH air tambang pada settling pond untuk mengurangi tingkat asam air tambang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel air tambang yang kemudian dicampur dengan bahan kapur dan kaustik soda untuk mengetahui dosis dan kebutuhan bahan penetralan pH air tambang, mengetahui pengaruh kapur dan kaustik soda pada tinggi endapan, dan waktu keruh jernih yang dibutuhkan untuk kapur dan kaustik soda setelah pengadukan. Penelitian ini melakukan penelitian dengan penelitian deskriptif kuantitatif yang pengolahan datanya dengan cara mendeskripsikan, meneliti, dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka. Hasil dari penelitian ini mendapatkan nilai besaran dimensi dan fungsi kolam pada settling pond, perhitungan debit air hujan yang masuk ke settling pond, perhitungan debit aktual pompa dari sump yang masuk ke settling pond, nilai dosis dan kebutuhan kapur dan kaustik soda untuk penetralan pH, nilai tinggi endapan, dan nilai waktu keruh jernih kapur dan kaustik soda pada air sampel. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam penggunaan kapur dan kaustik soda untuk pengolahan air tambang.
Identifikasi Potensi dan Karakterisasi Kandungan Mineral dan Unsur Penyusun pada Pasir di Kelurahan Sei Gohong Virgiyanti, Lisa; Sukmawatie, Neny; Indrajaya, Fahrul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16169

Abstract

The purpose of this research was aims to find out minerals percentage in the sand sample at Sei Gohong villages and to identify the potential and characterization of mineral content and its elements, which validated by laboratory analysis. The sample tested was the sand from the research location at Sei Gohong Village, Central Kalimantan. Based on these objectives, it is necessary to develop an identification of the characterisation and potential of sand deposits based on differences in the types of mineral deposits. The identification process was carried out using X-Ray Diffraction (XRD) analysis and X-Ray Flourescence (XRF) analysis. The results of research on 4 (four) sand samples in Sei Gohong Village show that the percentage of dominant mineral content in sand in Sei Gohong Village is Quartz (SiO2) with an average of 97,72% followed by other mineral constituents such as Calcium Oxide (CaO), Rutile (TiO2), Shcherbinaite (V2O5), Eskolaite (Cr2O3), Hematite (Fe2O3), Manganosite (MnO), Bunsenite (NiO), Tenorite (CuO), Zinc (ZnO) and Rhenium (Re2O7). The results of XRD analysis show that the dominant compound found in sand samples in Sei Gohong Village is Quartz (SiO2) Keywords: SiO2,; X-Ray Difraction (XRD); X-Ray Flourescence (XRF)
Analisis Pengaruh Kapur Tohor dan Kaustik Soda Terhadap Kenaikan pH Air Limbah Tambang di Settling Pond 1 Pada Stockpile PT Nantoy Bara Lestari Desa Pandreh Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah Malau, Andri Antonius; Fidayanti, Neny; Putrawiyanta, I Putu; Sukmawatie, Neny; Indrajaya, Fahrul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19759

Abstract

Coal mine wastewater typically has acidic characteristics that can pose environmental hazards if not properly treated. This study aims to evaluate the effectiveness of quicklime (CaO) and caustic soda (NaOH) in increasing the pH level of mining wastewater at Settling Pond 1, PT Nantoy Bara Lestari, located in Pandreh Village, Teweh Tengah District, Central Kalimantan. The research employed a jar test method using various dosages applied to 1 liter of water samples. The results indicated that the initial pH of the wastewater was 2.85, significantly below the regulatory standard (6–9). After treatment, both reagents successfully increased the pH of the wastewater, with optimal doses at 0.7 g/L for quicklime and 0.2 g/L for caustic soda. However, caustic soda demonstrated greater effectiveness at lower doses compared to quicklime. These findings suggest that caustic soda may serve as a more efficient alternative for active treatment of mining wastewater. This study is expected to contribute as a reference for pH-based wastewater management in mining operations. Keywords: mining wastewater, pH, quicklime, caustic soda, settling pond
Perhitungan Kebutuhan Kapur Tohor Terhadap Kenaikkan pH Air Limbah Tambang Pada Settling Pond PT. Marunda Grahamineral Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Putri, Shafa Alya Nabilah; Virgiyanti, Lisa; Neny Fidayanti; Sukmawatie, Neny; Novalisae, Novalisae
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.21069

Abstract

Air asam tambang (AAT) merupakan salah satu dampak negatif dari kegiatan penambangan batubara yang memiliki potensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan kapur tohor (CaO) dalam menaikkan pH air limbah tambang pada Settling Pond 14 milik PT. Marunda Grahamineral di Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui percobaan laboratorium dengan dua metode perlakuan, yaitu pengadukan dan tanpa pengadukan. Sampel air diambil dari kolam pengapuran (kolam 4) dan diuji dengan variasi dosis kapur tohor (0,1–0,8 gram/200 ml) untuk menentukan dosis optimal yang mampu mencapai pH sesuai baku mutu (pH 6–9). Hasil menunjukkan bahwa metode pengadukan selama 2 menit dengan dosis 0,5 gram/200 ml dapat menaikkan pH dari 3,34 menjadi 6,30, sedangkan metode tanpa pengadukan dengan dosis 0,7 gram/200 ml selama 15 menit mampu meningkatkan pH menjadi 6,15. Berdasarkan perhitungan kebutuhan, kolam berkapasitas 1.597.500 liter memerlukan 3.994 kg kapur tohor untuk metode pengadukan dan 5.592 kg untuk metode tanpa pengadukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pengadukan lebih efisien dalam hal dosis dan waktu. Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya adalah untuk memperluas parameter pengujian mencakup TSS, Fe, dan Mn, serta melakukan implementasi langsung di lapangan.. Kata Kunci: Air asam tambang, pH, kapur tohor, pengolahan aktif, Settling Pond.
Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Faktor Kelelahan Kerja pada Area Stockpile di PT. Rimau Tangguh Perkasa Yuliana Samosir, Sonia; Saptawartono, Saptawartono; David Inso, Yos; Sukmawatie, Neny; Murati, Ferra
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 6 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i6.780

Abstract

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan beberapa operator ADT (articulated dump truck) yang ada bahwa mereka pernah mengalami kelelahan saat bekerja dan dalam beberapa bulan sebelumnya operator ADT (articulated dump truck) pernah mengalami kecelakaan saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kelelahan kerja operator ADT mengidentifikasi bahaya dan melakukan pengendalian risiko faktor kelelahan kerja operator ADT pada area stockpile PT. Rimau Tangguh Perkasa. Hasil dari penilaian risiko yang telah dilakukan pada variabel faktor pekerjaan masuk dalam kategori tinggi yaitu potensi bahaya durasi kerja, shift kerja, lingkungan kerja, sedangkan variabel faktor non pekerjaan masuk kategori sedang yaitu potensi bahaya kondisi fisik. Dalam pengendalian risiko dengan menggunakan acuan OHSAS 18001 meliputi: eliminasi, subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan APD untuk meminimalisirkan terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kelelahan kerja pada faktor pekerjaan yang tingkat risiko tinggi maupun faktor non pekerjaan yang tingkat risiko sedang.
Pengaruh Kapur Tohor dan Zeolite Pada Air Tambang di PT. Marunda Grahamineral Sista Dewi, Iqramina; Indrajaya, Fahrul; Noveriady, Noveriady; Sukmawatie, Neny; Iashania, Yunida
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i4.784

Abstract

Air limbah tambang adalah udara yang berasal dari kegiatan penambangan batubara yang meliputi pengangkutan, pengangkutan dan penimbunan baik pada tambang terbuka maupun tambang bawah tanah yang dapat menyebabkan terbentuknya lumpur atau lumpur pengolahan udara dan udara asam tambang. Di PT. PT. Marunda Grahamineral air limbah tambang berasal dari area tambang termasuk dari ROM dan dialirkan ke kolam pengendapan yang kemudian dialirkan ke sungai yang berada di sekitar area penambangan. Air limbah tambang yang berada di settling pool SP 14 SE pit CTM memiliki pH 5 dan nilai TSS yang tinggi yaitu 9.460 mg/l. Pada penelitian ini dilakukan penambahan kapur tohor dan zeolit dengan dosis 0,1 gr/l, 0,5 gr/l dan 0,8 gr/l yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air limbah tambang. Setelah dilakukan percobaan dengan menambahkan kapur tohor dan zeolit ??kualitas air limbah tambang telah memenuhi standar baku mutu lingkungan. Namun, reaktivitas kapur tohor lebih besar dibandingkan dengan zeolit ??dalam meningkatkan kualitas air limbah tambang. Hal ini dapat dilihat dari peningkatah pH dan penurunan kadar kandungan Mn. Dimana dengan dosis efektif 0,1gr/l kapur tohor nilai pH yang awalnya 5 meningkat menjadi 7,7 dan kandungan Mn yang awalnya 0,03 mg/l menurun menjadi 0,00 mg/l.
PERHITUNGAN VOLUME AIR PADA SUMP PIT III TIMUR BANKO BARAT DI PT. BUKIT ASAM Tbk KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN: CALCULATION OF WATER VOLUME IN SUMP PIT III TIMUR AT PT. BUKIT ASAM Tbk SUMATERA SELATAN PROVINCE Martua Samosir, Charles; Fidayanti, Neny; Sukmawatie, Neny; A. K. Wijaya, Dody
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 24 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v24i1.12430

Abstract

Abstrak Dewatering merupakan suatu upaya pengeluaran air dari dalam tambang ke luar tambang dengan menggunakan sistem pemompaan. Sehingga air di dalam tambang tersebut tidak mengganggu aktivitas produksi. Sump digunakan sebagai tempat penampungan air sementara sebelum dipompakan keluar tambang, sehingga dimensi sump bergantung pada volume air yang masuk dan volume air yang dipompakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total debit air atau volume air yang masuk pada Sump Pit III Timur Banko di PT. Bukit Asam Tbk agar air tidak  keluar dari Sump dan mengganggu kegiatan penambangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode kuantitatif deskrisptif. Berdasarkan penelitian, volume sump sesuai rancangan adalah 155.571,83 m3. Volume air yang masuk kedalam sump Pit 3 Timur Banko Barat 1 hari tanpa dilakukan kegiatan pemompaan sebesar 34.219,5 m3/hari. Dan daya tampung sump minimal adalah 68.598,79 m3, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan desain sump yang ada di Pit III Timur Banko Barat, memiliki kapasitas yang masih mampu untuk menampung debit air atau volume air yang masuk tanpa ada pemompaan pada saat hujan selama 2 hari berturut-turut. Kata Kunci : Volume Air, Sump, PT. Bukit Asam Tbk
Analisis Biaya Penggunaan Kapur dan Tawas pada Pengolahan Air Asam Tambang di Settling Pond 03 Pit Paku PT. Rimau Eko Prastyo, Andreashah; Virgiyanti, Lisa; Apui Ganang, Nuansa Mare; Sukmawatie, Neny; Fidayanti, Neny
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 10 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i10.23508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya penggunaan kapur dan tawas dalam pengolahan air asam tambang di Settling pond 03, Pit Paku, PT. Rimau Energy Mining. Air asam tambang, hasil reaksi kimia antara mineral sulfida dan air, memerlukan penanganan khusus untuk mengurangi dampak lingkungan. Penggunaan kapur dan tawas bertujuan untuk meningkatkan pH dan menurunkan kekeruhan air asam tambang. Melalui percobaan laboratorium dengan berbagai dosis kapur dan tawas, penelitian ini menemukan dosis yang paling efektif untuk menetralkan air asam tambang, meningkatkan pH, dan menurunkan kekeruhan sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis biaya yang diperlukan untuk setiap kombinasi dosis yang diuji, dengan hasil menunjukkan perbandingan biaya pengolahan berdasarkan dosis kapur dan tawas yang digunakan. Berdasarkan analisis biaya, ditemukan bahwa kombinasi dosis kapur dan tawas yang optimal menghasilkan biaya yang lebih efektif dibandingkan metode yang diterapkan sebelumnya.. Dosis yang efektif untuk menetralkan air asam tambang adalah 1 gram kapur dan 2 gram tawas per liter, yang berhasil menaikkan pH dari 3,88-4,13 menjadi 8,10-8,40, serta menurunkan kekeruhan dari 498-522 NTU menjadi 144,9-196,1 NTU.
PELAKSANAAN PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) ANGKATAN 2 DI SMK NEGERI 5 PALANGKA RAYA TAHUN 2025 Taufiqur Rahman, Eka; Anisa; Tesario Grunadi, Devin; Yohanes Batara, Wili; Rahayu, Mannisa; B. Tambun, Vinshenko; Benarrivo Gultom, Gerald; Lestari, Widya; Rahmawati, Maura; Eva Ngelista, Marcelena; Ratnaningtyas, Sambarani; Sukmawatie, Neny; Mauri, Lulu
Kahayan : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 3 (2025): November : KAHAYAN (JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jak.v2i3.20950

Abstract

Education is a conscious effort to realize a cultural inheritance from one generation to another. Education is realized with a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to have religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble character and skills needed by themselves and society. In a simple and general sense, the meaning of education is a human effort to grow and develop innate potentials both physically and spiritually in accordance with the values that exist in society and culture. In order to prepare students to face social changes, culture, the world of work and rapid technological advances, student competencies must be prepared to be more commensurate with the needs of the times. Link and match is not only with the industrial world and the world of work but also with a rapidly changing future. Higher Education is required to be able to design and implement an innovative learning process so that students can achieve learning outcomes covering aspects of attitude, knowledge, and skills optimally and always relevant. The Merdeka Learning Policy - Merdeka Campus is expected to be the answer to these demands. The Merdeka Campus is a form of learning in universities that is autonomous and flexible so as to create a learning culture that is innovative, non-restrictive, and in accordance with the needs of students.