Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PUSAT REHABILITASI KORBAN BULLYING DI MAPANGET KOTA MANADO: Intimacy and Identity Space Jonathan B. Antou; Johannes Van Rate; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying adalah bentuk penindasan yang sengaja dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau lebih berkuasa atas orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan terus menerus dilakukan (Wardhana 2015). Data studi Program for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan 41,1% siswa mengaku pernah mengalami penindasan di Indonesia. Angka korban bullying ini di atas rata-rata negara anggota OECD yang hanya sebesar 22,7%. Efek negatif yang didapat para korban, antara lain:, depresi, kualitas tidur menurun, mulai dari sensitif, rasa marah yang selalu muncul, gangguan mental, cemas, , keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Fakta ini menyadarkan kita bahwa penyebab dari kurangnya lingkungan yang aman disebabkan oleh maraknya kasus bullying ini. Oleh karena itu Pusat Rehabilitasi sangat penting agar upaya penanganan korban bullying dapat berjalan sesuai fungsi pusat rehabilitasi yaitu untuk menyediakan sarana bagi pasien untuk pulih dari apa pun yang mereka butuhkan untuk pulih. Dengan menerapkan tema Intimacy and Identity Space dimana tema ini menggunakan metode penyembuhan psikologi melalui keintiman. Keintiman disini adalah bagaimana para korban dapat membangun kembali sebuah hubungan terhadap diri sendiri dan orang terdekat dan dapat mengembalikan identitasnya Kata Kunci: Bully, Korban Bullying, Intimacy, Identity
Analisis Kebijakan Transportasi Kota Tomohon Berdasarkan Pola Pergerakan Masyarakat Sebagai Indikator Struktur Ruang Kota Winda Palindang; Octavianus H.A Rogi; Johannes Van Rate
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 9 No. 1 (2020): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v9i1.31729

Abstract

Melalui penelitian tahun 2017, Norlyvia Jaya Toding P1 , Octavianus H.A. Rogi², & Raymond Ch Tarore3, “Komparasi Struktur Ruang Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu Berdasarkan Distribusi dan Profil Densitas” peneliti telah mencoba mengidentifikasikan tipe struktur spasial kota Tomohon yang ditelusuri melalui pendekatan densitas statis dengan indikator distribusi dan profil densitas yang menunjukan tendensi struktur spasial yang polisentris. Hal ini masih perlu diverifikasi atau validasi lagi melalui penelusuran berdasarkan densitas dinamis, Dari pernyataan ini lah peneliti ingin meneliti tentang densitas “dinamis” pada Kota Tomohon melalui indikator pola pergerakan harian. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengidentifikasi pola struktur spasial kota Tomohon berdasarkan parameter pola pergerakan harian masyarakat serta Mengelaborasi opsi tipe kebijakan sistem trasnportasi yang kompatibel dengan pola struktur spasial kota yang teridentifikasi. Metode yang digunakan secara khusus ialah teknik kuantifikasi dan tabulasi untuk pengembangan “matriks asal-tujuan (Origin Destination Survey) dengan format kuesioner atau wawancara terstruktur, serta visualisasi matriks asal- tujuan tersebut dalam wujud peta pola perjalanan harian yang juga sering disebut dengan peta “desire line”. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu; (1) Berdasarkan hasil analisa pola pergerakan masyarakat sebagai indikator struktur ruang kota, yang terepresentasikan pada desire line map struktur spasial Kota Tomohon dapat dikategorikan sebagai struktur polisentris. (2) berdasarkan Struktur Ruang Kota Tomohon yang berciri Polisentris, kebijakan yang perlu dipertimbangkan mencakup :Penyiapan jalur transportasi publik yang menghubungkan pusat-pusat pelayanan sekunder / lokal dengan titik-titik terminal transit pada segmen pusat- pusat pelayanan primer kota,Penguatan daya dukung pusat-pusat pelayanan lokal yang dapat menjadi alternative tujuan perjalanan selain pusat pelayanan primer, Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur jaringan jalan yang memfasilitasi pergerakan mobiltas interkoneksi serta pergerakan antar zona peri urban atau antar pusat- pusat pelayanan lokal / sekunder secara langsung melalui peningkatan kapasitas dan kualitas jalur-jalur jalan lingkar kota. Kata kunci: Struktur Spasial,Transportasi, Pola Pergerakan Harian, Origin Destination Survey
Strategi Pengembangan Objek Wisata Bahari di Kecamatan Lirung Kabupaten Kepulauan Talaud Daniel Harvey Tulis; Michael M Rengkung; Johannes Van Rate
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 9 No. 2 (2020): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v9i2.31736

Abstract

AbstrakObjek wisata bahari di Kecamatan Lirung masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud dan ditetapkan menjadi pariwisata unggulan serta ikon pariwisata daerah. Daya Tarik objek wisata bahari ini terletak pada keindahan dan keaslian alam serta hamparan pantai dengan pasir putih yang halus sehingga menjadi pembeda dengan yang lainnya namun lokasi yang berada jauh dari Ibukota Provinsi membuat mayoritas wisatawan yang datang hanya berasal dari dalam daerah hal tersebut membuat pemerintah kesulitan untuk menjalin kerjasama stakeholders. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi setiap potensi dan masalah yang menjadi faktor penunjang dan penghambat pengembangan sehingga dapat disusun suatu strategi yang tepat untuk dapat mempercepat pengembangan objek wisata bahari di Kecamatan Lirung ini. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan mendapatkan data primer melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang ditambah dengan pembagian kuesioner kepada masyarakat dan wisatawan. Analisis data untuk mengetahui klasifikasi dari setiap faktor penunjang objek wisata yang ada menggunakan analisis ODTWA dan untuk menentukan strategi yang tepat maka digunakan analisis SWOT berdasarkan penilaian IFAS (+) 48 dan EFAS (+) 54 hasil penilaian yaitu positif maka ditemukan bahwa strategi yang tepat untuk pengembangan objek wisata bahari di Kecamatan Lirung adalah Growth Oriented Strategy yaitu mendukung setiap kebijakan pengembangan. Kata kunci: Wisata Bahari, Strategi, Pengembangan.AbstractMarine tourism objects in Lirung District is included in the Regional Tourism Development Master Plan for the Talaud Islands Regency and is designated as the leading tourism and regional tourism icons. The attraction of this marine tourism object lies in the beauty and authenticity of nature and a stretch of beach with fine white sand so that it becomes a differentiator from the others, but the location which is far from the provincial capital makes the majority of tourists who come only from within the area, making it difficult for the government to collaborating with stakeholders. The purpose of this research is to identify any potentials and problems that become supporting and inhibiting factors of development so that an appropriate strategy can be formulated to accelerate the development of marine tourism objects in Lirung District. This research uses a descriptive quantitative approach by obtaining primary data through observation, documentation, and interviews plus distributing questionnaires to the public and tourists. Data analysis to determine the classification of each supporting factor for existing tourist objects uses ODTWA analysis and to determine the right strategy, a SWOT analysis is used based on the assessment of IFAS (+) 48 and EFAS (+) 54, the results of the assessment are positive, it is found that the right strategy for The development of marine tourism objects in Lirung District is a Growth Oriented Strategy, which isto support every development policy. Keyword: Marine Tourism, Strategy, Development
STADION OLAHRAGA di WOLOAN-TOMOHON. Hi-Tech Architecture Gabriela M. Anes; Jefrey I. Kindangen; Johannes Van Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18029

Abstract

Olahraga adalah salah satu kegiatan manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Pada era sekarang olahraga pun mulai diminati kembali. Dapat dilihat dari perkembangan yang ada dibeberapa daerah, salah satunya di Kota Tomohon, Kota ini memiliki banyak potensi olaharaga untuk dikembangkan namun sayangnya fasilitas yang ada dalam daerah ini masih belum memadai, kurangnya fasilitas daerah menjadikan animo masyarakat mulai menurun terhadap olahraga. Perancangan Stadion Olahraga di Kota Tomohon dapat menjadi satu wadah untuk menjawab kekurangan yang ada dalam daerah ini. Dalam penulisan ini kajian diawali dengan mempelajari tentang Stadion Olaharaga tersebut, standar-standar perancangan dan perencanaan bangunan Stadion Olaharaga, pengertian dan ciri-ciri High Tech Arsitektur, serta studi banding beberapa Stadion yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Tomohon terlebih untuk lokasi yang berada di Woloan. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep High Tech Arsitektur. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan kontekstual. Sebagai kesimpulan, program ruang sangat diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.Kata Kunci : Stadion Olahraga, Tomohon, High Tech Architecture
OFFICE TOWER IN MANADO. Diagrid Structure Marleve O. O. Rumpalaba; Deddy Erdiono; Johannes Van Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19035

Abstract

Kota Manado adalah kota yang sangat berkembang pesat dalam berbagai bidang, salah satunya perekonomian. Dapat kita lihat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir di kota Manado telah hadir berbagai pusat perbelanjaan, dan perusahaan perusahaan luar mulai banyak masuk untuk memenuhi pasar kota Manado. maka dari itu haruslah kebutuhan sarana dan prasarana kota Manado di imbangi dengan fasilitas fasilitas yang menunjang dalam memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Dalam bidang perusahaan jasa dan perdagangan Manado. membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses terjadinya jual beli dan juga proses dimana terjadinya sebuah inovasi pemasaran. Dalam hal ini kebutuhan ruang yang dapat menunjang  terjadinya aktivitas dari perusahaan yang ada. Seperti penggunaan tempat yang sementara, karena kecenderungan perusahaan yang berpindah pindah sesuai dengan kebutuhan pasar. Kota Manado memiliki keterbatasan lahan dalam lingkup ruang kota yang telah padat sehingga untuk memenuhi semuanya itu pembangunan dalam skala vertikal yaitu bangunan tinggi dan juga tower sangatlah menjadi solusi untuk pembangunan sarana dan fasilitas yang memerlukan tempat di dalam CBD kota. Yaitu rental office yang dapat menyediakan sebuah sarana yang menunjang dan dapat memberikan solusi dari kebutuhan ruang yang ada dan penggunaan yang tidak menetap. Maka dari itu pembangunan office tower menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mengangkat tema struktur diagrid di harapkan bangunan ini bisa menjadi  salah satu bangunan yang menjadi icon kota Manado karena eksplorasi bentuk yang unik dan juga dapat memenuhi kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh office tower, bagi para pengguna yang akan menempati bangunan ini dan masyarakat kota Manado.Kata Kunci: Office, Tower, Struktur Diagrid
PURA KAJA SEGARA NIRMALA. Analogi Semiotik Trini N. A. Tumimbang; . Surjono; Johannes Van Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21248

Abstract

Buildings are inanimate objects, but that doesn’t mean that these inanimate objects have no soul within. The soul of an object reflects through its image. An image designates a certain kind of view, a trace of appreciation that capture a meaning for someone. As a prospective architect, it’s our job to create and deliver an impression; beauty (an image) against a building. It should be natural that we design culturally; with consciousness and responsibility over a good usage of architectural language 3. Architecture that grows from religious appreciation is highly visible; how architecture in its true sense was inspired from the depths of human’s soul that susceptible with cosmological dimension 4. Those architectural practices can be seen in religious buildings such as Pura, a holy place and worship temple of Hindu Dharma in Indonesia. Being the oldest religion in the world, doesn’t mean that Hinduism is a rigid belief. But on the contrary, Hinduism is dynamic and flexible. Like the whelm of water, Hinduism is capable to adapt with environmental changes. In the Province of North Celebes, its Capital City, Manado, has 2.309 Hindustan and 3 praying temples, they are Pura Jagaditha that located in Taas (Tikala District), the Malalayang Hospital’s (at the hospital’s worship area) and the one that located in Karombasan, Wanea District. There are many kinds of Pura in Indonesia, however, the kind of Pura that will be discussed in this project is the one that closely related to water, Pura Segara. Semiotics analogy construe that a building is a sign of communication (to convey an information) about what it really is and what does it do. Architecture is not a meaningless expression, and also it isn’t just one meaning. An expression of architectural language can be found in form, space and order of the design’s particularity. This analogical method is suitable for this object where every aspects of the design such as location, orientation, shape, room and even structure, they all must follow the rules so that everything becomes meaningful.Keywords : Semiotics, Analogy, Pura, Segara, Hindu Dharma
STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL DI MANADO. Hi Tech Architecture Riesto Y. Sepang; Johannes Van Rate; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21304

Abstract

Olahraga sepakbola berkembang menjadi olahraga yang sangat popular serta menjadi sebuah hiburan/entertainment yang biasa dinikmati siapa saja didunia.Perkembangan sepakbola didunia tidak lepas dari dukungan klub-klub yang ada, melalui kompetisi yang diadakan setiap tahunya. Melalui kompetisi inilah klub-klub tersebut mengasah kemampuan timnya agar terus berprestasi. Indonesia sebagai salah satu Negara yang berkembang, terutama mengenai sepakbola mencoba terus berusaha meningkatkan mutu persebakbolaan yang sudah ada. Keterlinbatan pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kemajuan persepakbolaan di Indonesia,menjadikan sepak bola terus berkembang sampai saat ini.Di kota Manado mempunyai stadion sepakbola yaitu stadion Klabat yang menjadion tuan rumah klub sepakbola PRESMA. Namun apabila melihat animo yang besar pada sepakbola dikota Manado, maka perlu adanya stadion baru yang mampu memenuhi kebutuhan animo yang besar dan persyaratan sebagai stadion yang memiliki skala pelayanan baik nasional maupun internasional. Mengingat di Manado hanya stadion klabat yang mewadahi kompetisi sepakbola yang ada dimanado serta sudah tidak layaknya stadion klabat karna bangunan yang sudah tua dan tidak sesuai standart serta lokasinya berada tepat ditengah pemukiman warga sehingga sudah tidak ada lagi lahan parkir untuk para supporter yang ingin menyaksikan pertadingan sepakbola.Oleh sebab itulah pembangunan stadion baru adalah alternative untuk memecahkan masalah tersebut.Stadion sepakbola di Manado ini nantinya merupakan upaya memenuhi kebutuhan sepakbola pada wilayah Manado khususnya dan juga dan juga dapat menunjang wilayah lain disekitar kota Manado maupun provinsi Sulawesi Utara Kata kunci       : Kota Manado, Stadion ,Internasional,sepakbola , High –Tech
STADION SEPAK BOLA DI TOBELO. Ekspresi Struktur pada Bangunan Rendi W. Trajuman; Johannes Van Rate; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21876

Abstract

Olahraga adalah salah satu kegiatan manusia untuk menjaga kebugaran tubuh. Pada era sekarang ini olahraga sepak bola pun mulai diminati kembali. Dapat dilihat dari perkembangan yang ada dibeberapa daerah saat ini termasuk Kabupaten Halmahera Utara. Kota Tobelo yang merupakan ibukota Kabupaten Halmahera Utara, sebagai kota yang sedang berkembang, yaitu bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya pembangunan maka bertambahnya juga pemain-pemainnya atau peminat olahraga sepak yang ada di Tobelo. Maka tentunya harus diimbangi dengan menghadirkan fasilitas-fasilitas untuk Masyarakat sebagai pelengkap ataupun sebagai sarana bagi masyarakatnya untuk bisa mengembangkan potensi diri serta berkreasi dan sebagai fasilitas-fasilitas yang di banggakan. Dalam bidang olahraga, tentunya juga harus ditingkatkan kualitas dan mutu dari sarana dan prasarana dari olahraga itu sendiri. Perancangan stadion sepak bola di Kota Tobelo dengan mengankat tema “Ekspresi struktur pada bangunan” diharapkan bangunan ini menjadi icon yang modern di kota Tobelo. Kata kunci: Stadion Sepak Bola, Tobelo, Ekspresi Struktur pada bangunan..
TAMAN BACA DI MANADO. Green Architecture Design Archie G. Misman; Johannes Van Rate; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.23686

Abstract

Kota Manado adalah salah satu kota pesat perkembangannya, mulai dari sektor pariwisata, industri, perdagangan dan jasa serta pembangunannya yang semakin maju, hal ini didukung oleh faktor letak geografis Kota Manado yang berada pada lingkaran pasifik menjadi lokasi strategis sebagai pintu masuk ke ekonomi global. Selain itu usaha Pemerintah Kota Manado untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat agar taraf kesejahteraan serta angka kemiskinan di Kota Manado menurun maka pengembangan pengetahuan harus ditingkatkan. Melihat peluang dan potensi yang dimiliki Kota Manado sangat besar dalam peningkatan mutu pendidikan maka hadirlah konsep perencanaan Taman Baca di Kota Manado, dalam rangka menunjang program pemerintah Kota Manado dalam mencerdaskan kehidupan (Manado Cerdas). Dalam perancangan objek Taman Baca di Kota Manado dengan tema “Green Architecture” konsep ini mencakup perubahan yang terjadi sehubungan Global Warming maka pada konsep desain bangunan diharapkan dapat mampu mengurangi tingkat emisi gas dan bahkan dapat memperbaiki lingkungan sekitar dengan penekanan trasformasi bentuk gubahan yang mempertimbangkan permodelan dalam bentuk bangunan yang dinamis, sehingga desain yang dihasilkan tidak hanya menjadi desain yang berkesan kaku dan monoton, tetapi dapat menjadi desain yang baik serta memperhatikan standar dan kebutuhan ruang yang ada. Kehadiran Taman Baca di Kota Manado diharapkan dapat memberikan fasilitas akomodasi yang baik dan lengkap bagi para tamu dengan tujuan untuk menambah pengetahuan maupun untuk rekreasi. Kata kunci : Kota Manado, Taman Baca, Green Architecture
GEDUNG OLAHRAGA MULTIFUNGSI DI MINAHASA UTARA. Struktur Sebagai Ekspresi Dalam Arsitektur Joshua R. Makarau; Johannes Van Rate; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30863

Abstract

Pembangunan olahraga merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pembinaan dan pembangunan bangsa dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Insani, terutama diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani, serta dituju untuk membentuk watak dan kepribadian yang memiliki displin dan sportivitas yang tinggi. Di samping itu, pembangunan olahraga juga dijadikan sebagai alat untuk memperlihatkan eksistensi bangsa melalui pembinaan prestasi. Di Propinsi Sulawesi Utara khususnya Kabupaten Minahasa Utara, minat olahraga semakin meningkat, baik atlit maupun penonton. seiring dengan itu, keterbatasan ketersediaan sarana dan prasarana olah raga di wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan tuntutan masyarakat semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga sebagai wadah dan pengembangan bakat olahraga yang baik menjadi salah satu jawaban untuk peningkatan prestasi. Struktur Sebagai Ekspresi Dalam Arsitektur merupakan tema perancangan yang memiliki keterkaitan dengan objek perancangan. konsep struktur bangunan yang kuat dan dapat menampilkan keindahan dari bentukan struktur tersebut. Dengan hadirnya Gedung Olahraga Multifungsi lebih kepada pemenuhan fasilitas dan diharapkan dapat menjadi wadah yang dapat mendukung dan menunjang program Pemerintah dalam upaya mempromosikan daerah Sulawesi Utara ini khususnya Kabupaten Minahasa Utara. Kata Kunci: Gedung Olahraga Multifungsi,Struktur Sebagai Ekspresi Dalam Arsitektur, Minahasa Utara