Kehilangan pasangan mampu menghadirkan perasaan kesepian bagi seseorang, terlebih untuk seorang paruh baya dan lanjut usia yang pada dasarnya mulai jauh dari kerabat yang lain. Resiliensi merupakan karakteristik kepribadian yang dapat dipulihkan dan diadaptasi oleh seseorang segera setelah mengalami kesulitan. Seseorang dengan tingkat resiliensi yang tinggi diyakini memiliki strategi koping yang positif. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, rasa kesepian dan kecemasan turut meningkat serta kemampuan untuk mengatasi stres juga kian menurun, terlebih pada masa dewasa akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan sosial dan religiusitas merupakan faktor yang mendukung resiliensi janda dewasa akhir. Systematic Literature Review (SLR) merupakan metode yang diterapkan dalam penelitian ini dan ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa dukungan sosial dan tingkat religiusitas berperan penting dalam mekanisme resiliensi dalam menghadapi kehilangan pasangan di masa dewasa akhir.