Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Toto Kabila. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data dari perawat di rumah sakit tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,pencatatan, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui transkripsi, pengkategorian, pengkodean, dan deskripsi untuk memahami bagaimana tindak tutur direktif digunakan dalam komunikasi terapeutik, serta peran dan maknanya dalam meningkatkan kualitas interaksi perawat dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik, yaitu meminta (10 data), memerintah (8 data), menasihati (10 data), dan merekomendasikan (10 data). Makna tindak tutur direktif dalam komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Toto Kabila tidak hanya sebagai instruksi teknis, tetapi juga mencakup aspek empati, motivasi, dan peningkatan hubungan antara perawat dan pasien. Fungsi tindak tutur direktif ini meliputi pemberian instruksi, memastikan kepatuhan, mencegah komplikasi, mendorong komunikasi, mengelola ekspektasi, menenangkan pasien, memberikan edukasi, mendorong pelaporan gejala, memastikan persiapan yang tepat, memberikan jaminan, mendorong perawatan mandiri, memastikan keselamatan pasca prosedur, mengelola kondisi kronis, dan mendorong kepatuhan terhadap rejimen pengobatan.