Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah MOMENTUM

POTENSI PRODUKSI ANDROGRAPHOLIDE DARI SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) MELALUI PROSES EKSTRAKSI HIDROTROPI Ratnani, R. D.; Hartati, I.; Kurniasari, L.
MOMENTUM Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : MOMENTUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Andrographolide merupakan senyawa fitokimia yang memiliki berbagai fungsi kesehatan. Salah satunya, andrographolide memiliki sifat sebagai anti malaria. Andrographolide dapat dengan mudah larut dalam methanol, ethanol, pyridine, asam asetat, dan aceton, tetapi sedikit larut dalam ether dan air. Ekstraksi andrographolide yang telah banyak diterapkan adalah ekstraksi menggunakan alkohol. Proses tersebut menyebabkan terjadinya degradasi andrographolide. Larutan hidrotrop dapat meningkatkan kelarutan senyawa yang tidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan hidrotrop dapat diterapkan karena andrographolide merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Ekstraksi andrographolide menggunakan larutan hidrotrop berupa larutan sodium salisilat dan sodium asetat mampu menghasilkan ekstrak dengan berat masing-masing 0,57 g dan 0,18 g. Kata Kunci: andrographolide, hidrotop, ekstraksi, sambilotio
ISOLASI SENYAWA GALAKTOMANNAN BUAH AREN (ARENGA PINNATA) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS ABU Sarmi Sarmi; Rita Dwi Ratnani; Indah Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v12i1.1453

Abstract

Pemanfaatan buah aren saat ini masih sangat terbatas dan tingkat konsumsi masyarakat juga masih rendah, untuk meningkatkan nilai ekonomis buah aren, maka dilakukan isolasi senyawa galaktomannan pada buah aren.Galaktomannan bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar edible film, pengental, stabilizer emulsi, dan bahan aditif baik pada industri pangan maupun industri obat-obatan. Percobaan dilakukan dengan proses ekstraksi dengan menggunakan variabel tetap buah aren 170 gr di tambah pelarut hingga 1000 ml, pengadukan menggunakan magnetik stirrer skala 8 dan sentrifugasi pada 4500 rpm selama 15 menit, pelarut yang digunakan antala lain air abu kayu, air abu sekam padi dan air. Variabel bebas lainnya adalah temperatur pada 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50 0C, variabel waktu ekstraksi pada 9, 12, 15, 18, 21, dan 24 jam. Dari hasil percobaan diperoleh kondisi optimum ekstraksi menggunakan larutan abu kayu pada suhu 30 0C dengan proses ekstraksi selama 21 jam , perolehan hasil ekstrak sebanyak 9.4134 gr dari bahan awal buah aren 170.6 gr sehingga rendemen didapat 5.52 %. Kata kunci: air abu, buah aren, galaktomannan, isolasi
EKSTRAKSI HIDROTROPI ANDROGRAPHOLIDE DARI TUMBUHAN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) MENGGUNAKAN LARUTAN UREA Lailatul Fitriyah; Rita Dwi Ratnani; Indah Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1081

Abstract

Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat herbal yang banyak dibutuhkan dalam industri obat tradisional di Indonesia. Andrographolide, merupakan senyawa yang paling banyak terdapat pada daun sambiloto dan biasanya banyak dimanfaatkan sebagai obat beberapa penyakit. Pemisahan senyawa aktif andrographolide dari sambiloto dapat dilakukan dengan ekstraksi menggunakan senyawa hidrotrop. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan MHC (minimum hydrotop Concentration), menentukan konstanta setschenow, menentukan pengaruh suhu dan konsentrasi larutan hidrotop (urea) pada proses ekstraksi hidrotropi andrographolide dari sambiloto. Penelitian dilakukan dengan tetapan massa serbuk 20 gram, volume larutan  200 ml larutan hidrotrop, pengadukan 100 rpm dan waktu ekstraksi 2 jam. Adapun variable penelitian adalah konsentrasi larutan hidrotrop 0,2-3,5M dan suhu ekstraksi 30-450C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua suhu didapat nilai MHC pada konsentrasi 1M. Pada suhu 300C didapatkan persen ekstrak 0,873, dan pada suhu 350C didapatkan persen ekstrak 0,847, sedangkan pada suhu 400C didapatkan persen ekstrak 1,846 dan pada suhu 450C didapatkan persen ekstrak 0,9025. Nilai konstanta setschenow terbesar didapatkan pada suhu 400C dengan nilai konstanta setschenow adalah 0,1427. Kata kunci : sambiloto, andrographolide, ekstraksi hidrotropi, konstanta setschenow.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PRODUKSI KERUPUK SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT DI DESA RANDUSANGA KULON KABUPATEN BREBES Indah Riwayati; Rita Dwi Ratnani; Helmy Purwanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v10i1.955

Abstract

Brebes  merupakan  kabupaten  yang  cukup  luas  di  Provinsi  Jawa Tengah. Sebagian  besar wilayahnya adalah dataran rendah. Kabupaten Brebes telah mampu memproduksi rumput laut jenis  Gracillaria  sp.  tambak  dengan  sentra  budidaya  di  Desa  Randusanga  Wetan  dan Randusanga Kulon Kecamatan Brebes dengan jumlah produksi 150 ton kering per bulan dari luas  lahan  tambak  ±  200  Ha  dari  ±  2.000  Ha  lahan  yang  berpotensi ditanami  rumput laut. Masyarakat  membutuhkan  suatu  diversifikasi  produk olahan  rumput  laut  yang mempunyai daya tahan lama tanpa bahan pengawet tambahan serta mudah diproduksi pada skala rumah tangga. Produk tersebut diantaranya adalah kerupuk  rumput laut. Target luaran yang  nantinya  dapat  memberikan  manfaat  bagi  mitra  merupakan  suatu metode  untuk memproduksi kerupuk rumput laut sebagai salah satu bentuk diversifikasi produk. Disamping itu  dari  desain  proses  akan  diperoleh  alat  perajang  kerupuk.  Kegiatan  program  dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah melakukan percobaan tentang teknologi yang akan diterapkan,  tahap  kedua  mendesain  peralatan  produksi,  tahap  ketiga  memberikan pelatihan  dan  pendampingan  produksi  serta  pengemasan  dan  tahap  keempat  memberikan pelatihan cara mendaftarkan produk ke dinas kesehatan.Kata kunci: kerupuk, rumput laut, brebes
ADSORPSI PEWARNA METILEN BIRU MENGGUNAKAN SENYAWA XANTHAT PULPA KOPI Lilik Wuri Hadayani; Indah Riwayati; Rita Dwi Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1077

Abstract

Pencamaran zat warna dalam perairan dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup. Zat warna yang banyak terdapat dalam limbah perairan salah satunya adalah metilen biru. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi bahaya dari limbah zat warna adalah metode adsorpsi. Penelitian yang banyak dilakukan baru-baru ini membuktikan bahwa modifikasi adsorben dengan proses xanthasi merupakan salah satu cara yang efektif dalam pengolahan limbah cair. Adsorben terxanthasi dapat dibuat dari biomassa yang mengandung gugus hidroksil dengan cara mereaksikan biomassa dengan gugus pembawa sulfur (karbon disulfide). Penelitian ini menggunakan senyawa xanthat pulpa kopi sebagai adsorben zat warna metilen biru. Pulpa kopi merupakan salah satu bahan yang kaya akan gugus hidroksil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari variabel proses yang meliputi pH, rasio adsorben:larutan, dan waktu kontak terhadap proses adsorpsi metilen biru dari larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi maksimum metilen biru dalam pulpa kopi terxanthasi diperoleh sebesar 16,161 mg/g pada pH 2, rasio adsorben dalam larutan 0,5:100 dan waktu kontak 1,5 jam. Kata kunci: xanthat, pulpa kopi, adsorpsi, metilen biru
ANALISA KEKUATAN SAMBUNGAN LAS ARGON PADA STAINLESS STEEL 304 MENGGUNAKAN VARIASI KUAT ARUS Imam Syafa’at; Helmy Purwanto; Muhammad Ilhammudin; Rita Dwi Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i2.2512

Abstract

Pengelasan merupakan metode penyambungan yang umum digunakan dalam bidang konstruksi maupun aplikasi di industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sifat fisik dari pengamatan struktur makro, mikro serta karakteristik mekanik dari pengujian tarik. Parameter pengelasan perlu diketahui karena berpengaruh dengan sifat mekanik material setelah dilakukan pengelasan. Pada penelitian ini proses pengelasan yang digunakan adalah GTAW atau TIG dengan gas Argon. Penelitian ini menggunakan variasi arus 60 A, 70 A, 80 A. Berdasarkan hasil pengujian spesimen dengan arus 80 A memiliki tegangan tarik maksimal tertinggi 744,162 MPa. tegangan tarik terendah pada arus 70 A dengan nilai 598,435 MPa. Dan regangan tertinggi 82 % pada arus 80 A Hubungan antara kekuatan tarik dan struktur mikro semakin besar butiran logam yang dihasilkan maka tegangan luluhnya semakin kecil. Karena panas yang dihasilkan tidak cukup membuat elektroda tungsten dan bahan tambahnya meleleh dengan baik.Kata kunci: stainless steel, GTAW, kuat arus, kekuatan tarik.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES) UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN COD(CHEMICAL OXYGEN DEMOND), pH, BAU, DAN WARNA PADA LIMBAH CAIR TAHU R. D. Ratnani; I. Hartati; L. Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v7i1.296

Abstract

Di Indonesia banyak terdapat industri tahu mulai dari industri kecil sampai ke industri besar. Dari kegiatan industri tersebut, timbul limbah yang mengandung zat organik sangat tinggi. Kandungan zat organik dalam limbah cair tahu berpotensi mencemari lingkungan, sehingga perlu adanya pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk melakukan penanganan terhadap limbah yang timbul tersebut. Salah satu upaya awal untuk menangani hal tersebut adalah melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan eceng gondok untuk menurunkan kandungan COD, meningkatkan/ menormalkan pH, menjernihkan limbah, dan mengurangi bau yang timbul. Penelitian ini dilakukan di pabrik pengolahan tahu Desa Cangkiran Kota Semarang. Penelitian ini memanfaatkan eceng gondok untuk menyerap limbah organik yang menyebabkan limbah cair menjadi COD tinggi, pH rendah, warna keruh dan berbau sangat menyengat. Proses penanaman dilakukan dalam bak beton dengan ukuran panjang 150 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 120 cm. Dalam penelitian ini diamati penurunan kandungan COD, peningkatan pH, perubahan warna, dan perubahan bau yang timbul setiap hari selama 8 hari dengan menggunakan media eceng gondok. Hasil percobaan Terjadi penurunan COD sampai ambang batas yang diperbolehkan yaitu terjadi penurunan dari 768 ppm menjadi 208 ppm dan pada ulangan yang dilakukan dari 672 ppm menjadi 160 ppm dimana sudah di bawah baku mutu bedasakan Perda Jateng No. 10 tahu 2004. Terjadi peningkatan nilai pH. Diawal proses, pH dari limbah cair tahu adalah 4.2 dan naik sampai 7.4 demikian juga setelah diulang mulai 4.6 naik menjadi 7.3. Perubahan warna pada penelitian ini kurang memuaskan karena tidak terjadi perubahan warna tetapi hanya berubah tingkat kejernihan di awal, warna limbah cair tahu adalah kuning keruh bahkan ada busanya dan setelah diolah berwarna kuning jenih. Dalam pengamatan perubahan bau, pada hari ke 4 bau sudah berkurang. Akan beda kalau tidak diolah semakin lama maka akan semakin bau Kata kunci : penyerapan, limbah cair tahu, eceng gondok .
PRODUKSI BIOETANOL DARI BONGGOL JAGUNG MELALUI PROSES HIDROLISA SELULOSA SECARA ENZYMATIS MENGGUNAKAN TRICHORDEMA REESEI I. Riwayati I. Riwayati; I. Hartati; L. Kurniasari; R. D. Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i2.125

Abstract

Penggunaan bahan bakar dari fosil meningkatkan jumlah karbondioksida diudara yang pada akhirnya dapat meningkatkan suhu dipermukaan bumi . Disamping itu ketersediaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui menyebabkan dicarinya alternative bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui . Salah satu bahan bakar tersebut adalah bioetanol . Bioetanol dapat dibuat dari berbagai sumber bahan baku . Secara garis besar bahan baku bioetanol dapat diperoleh dari bagian-bagian tumbuhan ,salah satunya adalah biomasa bersellulosa seperti bonggol jagung . Bonggol jagung sampai saat ini menjadi limbah pertanian dan dipergunakan hanya sebagai bahan bakar untuk pemanfaatannya. Bonggol jagung ini mengandung selulosa yang merupakan suatu bentuk karbohidrat komplek . Untuk dapat difermentasikan menjadi etanol, maka selulosa ini harus dipecah terlebih dulu menjadi karbohidrat sederhana yang disebut glukosa . Proses pemecahan ini disebut sebagai hidrolisa . Hidrolisa dapat dilakukan dengan cara kimia ataupun enzimatis. Pada percobaan ini dilakukan pemecahan selulosa yang ada pada bonggol jagung dengan enzim selulase yang dihasilkan dari Trichordema reseei. Tahap pertama dari percobaan adalah menentukan variabel yang berpengaruh dalam proses dan tahap selanjutnya adalah melakukan optimasi terhadap variabel berpengaruh yang diperoleh dari tahap pertama percobaan. Dari hasil percobaan tahap pertama diperoleh variabel yang berpengaruh adalah pH dan rasio substrat-enzim . Sedangkan hasil optimasi pada percobaan selanjutnya diperoleh kondisi optimum dari percobaan adalah pada pH = 4 dan rasio substrat-enzim = 1 : 1,5 dengan kadar glukosa sebesar 18,001 %. Kata Kunci : Bonggol jagung , hidrolisa enzimatis , Trichordema resei
EKSTRAKSI GULA STEVIA DARI TANAMAN STEVIA REBAUDIANA BERTONI R. D. Ratnani; R. Anggraeni
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 1, No 2 (2005)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v1i2.654

Abstract

Stevia Rebaudiana Bertoni  adalah sejenis Tanaman perdu yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Didalam Industri, banyak digunakan sebagai bahan pemanis untuk produk makanan dan minuman berkalori rendah atau sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes.Proses pengambilan bahan pemanis dari daun Stevia Rebaudiana dilakukan dengan cara ekstraksi bubuk daun didalam pelarut ( metanol,etanol ,spiritus  , aquadest ) yang dilanjutkan dengan pencucian  menggunakan Khloroform.Kemudian dicuci kembali dengan n- Butanol dan diuapkan dengan menggunakan metanol panas kemudian disaring.Dari hasil penelitian didapatkan kondisi operasi yang relatif baik untuk mengekstraksi daun stevia ,yaitu pada delapan kali sirkulasi dengan pelarut metanol teknis.Kristal halus yang terambil dari 20 gram serbuk stevia dengan volume pelarut 200 ml berwarna coklat, berat 0.2985 gram dengan indeks bias 1.3950 Kata Kunci  : Stevia Rebaudiana Bertoni, Diabetes, Ekstraksi
PENGARUH PENAMBAHAN IMIDAZOLINE TERHADAP TINGKAT KOROSI PIPA GAS LEPAS PANTAI Imam Sujarwo; Rita Dwi Ratnani; Laeli Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i2.2507

Abstract

Korosi menjadi masalah yang terpenting dalam industri dan perminyakan. Proses pencegahan dan kontrol korosi sangat penting dilakukan untuk mengurangi efek korosi yang besar yaitu kebocoran instalasi pipa. Kandungan ion maupun senyawa terlarut seperti chloride yang tinggi, sufida terlarut, carbonat maupun bi-carbonat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya korosi. Hal lain yang juga dapat menimbulkan terjadinya korosi pada logam adalah aktifitas mikroba Sulfur Reduction Bacteria (SRB). Untuk mengendalikan korosi dalam pipa umumnya ditambahkan senyawa penghambat korosi (inhibitor). Penambahan anti korosi imidazoline dengan kombinasi surfaktan dilakukan untuk mencegah adanya proses korosi pada logam pipa produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas mikroba dan potensi korosi yang di timbulkan dari aktifitasnya, serta untuk mengetahui efektifitas dari penghambat korosi (imidazoline) yang di tambahkan pada konsentrasi 50 ppm-150-ppm kedalam aliran gas hidrokarbon dengan kandungan CO2 dalam gas 0.715 % mol, chloride 700mg/lt. Pengukuran dan evaluasi dilapangan dilakukan dengan menggunakan metoda ER (Electical Resistant). Efektifitas terbaik imidazoline derivate pada gas terseparasi minimum 16.33 % dan maksimum efisensi mencapai 76.67 %.Kata kunci: efisiensi inhibitor, imidazoline, inhibitor korosi, korosi