Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JAS (Jurnal Agri Sains)

KINERJA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) TERHADAP PRODUK OLAHAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN MUARA ENIM Falinda, Septy; Riswani, Riswani; Aryani, Desi
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 9, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v9i1.1750

Abstract

Industri kecil dan menengah (IKM) menjadi acuan bagi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, terlebih setelah krisis ekonomi beberapa tahun silam yang dikarenakan covid-19. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur pertumbuhan kinerja Industri Kecil dan Menengah. Metode yang digunakan yaitu Metode Survey dengan interview secara langsung ke Lembaga IKM. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, kemudian data dikumpulkan dan diolah menggunakan Microsoft Excel dengan menggunakan perhitungan matematis. Berdasarkan hasil analisis kinerja Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Muara Enim, secara keseluruhan masih tergolong rendah. Hampir semua indikator pertumbuhan kinerja mengalami peningkatan namun peningkatannya masih rendah. IKM Kopi Bubuk yang mengalami peningkatan pertumbuhan tertinggi pada pertumbuhan penjualan sebesar 20,47% dan pertumbuhan tenaga kerja sebesar 11,11%. Selanjutnya, IKM Sari Buah Lemon Tropis mengalami peningkatan pertumbuhan tertinggi pada pertumbuhan penjualan sebesar 25% dan pertumbuhan potensi pasar sebesar 27%. Kemudian, IKM Keripik Jamur Tiram mengalami peningkatan tertinggi pada pertumbuhan potensi pasar sebesar 17,17% dan pertumbuhan modal sebesar 10,1%.
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PETANI MELAKUKAN KONVERSI LAHAN PERKEBUNAN KARET MENJADI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN Fakummita, Nabila; Lifianthi, Lifianthi; Riswani, Riswani
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 9, No 1: Juni 2025
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v9i1.1790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosial ekomomi, pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani dalam melakukan konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Penelitian ini berlokasi di Desa Perambahan dan Desa Perambahan Baru Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin. Konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau keseluruhan kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Survei dan metode penarikan sampel dengan menggunakan Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dari Desa Perambahan terdapat 152 populasi petani kelapa sawit dan 53 populasi petani karet. Desa Perambahan Baru terdapat 125 populasi petani kelapa sawit dan 75 populasi petani karet. Maka ditentukan besaran sampel di tiap desa dapat diambil dengan jumlah Responden untuk Desa Perambahan sebanyak 30 orang petani kelapa sawit dan 10 orang petani karet dan Desa Perambahan Baru sebanyak 25 orang petani kelapa sawit dan 15 orang petani karet. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Kemudian dianalisis menggunakan tabulasi deskriptif dan analisis regresi binary logit. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Regresi Logistik Biner, Pendapatan Usahatani, Biaya Produksi Usahatani dan Jumlah Tanggungan secara bersama-sama berpengaruh terhadap peluang petani melakukan konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Sedangkan Umur Petani dan Pengalaman Berusahatani tidak berpengaruh terhadap peluang petani melakukan konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit. Dilihat dari analisis pendapatan dan kelayakan finansial dapat disimpulkan bahwa kegiatan usahatani kelapa sawit tingkat keuntungannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani karet. Hasil analisis menunjukan tingkat kesejahteraan petani yang diukur berdasarkan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) didapatkan hasil bahwa pada rumah tangga petani karet terdapat sebanyak 52% keluarga yang masuk dalam kategori sejahtera. Sedangkan pada rumah tangga petani kelapa sawit terdapat sebanyak 78% keluarga yang masuk dalam kategori sejahtera