Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KOTORAN HEWAN MENJADI PUPUK ORGANIK DAN BIOGAS DI PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH PANTI KABUPATEN JEMBER Amri Gunasti; Abadi Sanosra; Iskandar Umarie; Nanang Saiful Rizal; Muhtar Muhtar
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.8812

Abstract

ABSTRAKAda dua hal yang di identifikasi sebagai problem yang perlu segera ditangani di Pimpinan Ranting Muhammadiyah Panti. Pertama, adanya tumpukan sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga. Kedua, limbah yang berasal dari kotoran sapi, yang berpotensi mencemari udara, air serta tanah. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat yang ada disekitar Pimpinan Ranting Muhammadiyah mampu mengaplikasian program pembuatan pupuk organik dan biogas untuk skala rumah tangga. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan cara Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat, mengidentifikasi jumlah timbulan sampah organik, mengidentifikasi jumlah kotoran hewan serta melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan metode Takakura. Mitra sasaran adalah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Panti, berada dibawah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Panti serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jember. Dari kegiatan ini sekitar 60 persen anggota masyarakat yang tergabung dalam program ini sudah mahir membuat pupuk organik. Sedangkan sisanya 40 persen sudah mengaplikasikan tetapi masih perlu ditingkatkan keterampilannya, baik urutan proses maupun beberapa kesalahan kecil. Dalam proses pembuatan biogas diketahui bahwa 45 persen masyarakat yang tergabung dalam program ini sudah mahir mengaplikasikan teknologi pembuatan biogas, selebihnya 55 persen harus mendapat pendampingan lebih lanjut dari Tim PKMS Universitas Muhammadiyah Jember dan MPM Kabupaten Jember.   Kata kunci: sampah organik; pupuk organik; biogas; kotoran hewan. ABSTRACTThere are two things that have been identified as problems that need to be addressed immediately at the Branch Leadership of Muhammadiyah Panti. First, there is a pile of organic waste that comes from household waste. Second, waste that comes from cow dung, which has the potential to pollute the air, water and soil. The purpose of this activity is so that the community around the Muhammadiyah Branch Leadership is able to apply the program for making organic fertilizers and biogas for household scale. The method of implementing this activity is carried out by establishing communication and cooperation with the Community Empowerment Council, identifying the amount of organic waste generated, identifying the amount of animal waste and carrying out training on making organic fertilizer using the Takakura method. The target partners are the Branch Leaders of Muhammadiyah (PRM) Panti, under the leadership of the Muhammadiyah Panti Branch and the Regional Leadership of Muhammadiyah (PDM) Jember Regency. From this activity, about 60 percent of community members who are members of this program are proficient in making organic fertilizers. While the remaining 40 percent have applied but still need to improve their skills, both in the sequence of processes and some minor mistakes. In the process of making biogas, it is known that 45 percent of the people who are members of this program are proficient in applying biogas production technology, the remaining 55 percent must receive further assistance from the PKMS Team of Muhammadiyah University of Jember and MPM of Jember Regency. Keywords: organic trash; organic fertilizer; biogas; animal waste
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT MENGOLAH SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK DENGAN TEKNOLOGI TAKAKURA Abadi Sanosra; Iskandar Umarie; Taufan Abadi; Eko Budi Satoto; Nanang Saiful Rizal; Erna Ipak Rahmawati; Nely Ana Mufarida; Muhtar Muhtar; Amri Gunasti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.15312

Abstract

ABSTRAKSelama ini, warga Desa Sukogidri masih belum memiliki kepedulian untuk memproses sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk, hilangnya kesuburan tanah dalam waktu jangka panjang dan mudahnya serta murahnya penggunaan teknologi takakura, maka masyarakat Desa Sukogidri perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menggunakan pupuk organik serta memberikan pelatihan pembuatan sampah organik dengan metode takakura. Tujuan kegiatan ini adalah pertama, masyarakat memiliki pola pikir bahwa sampah organik dalam waktu jangka panjang dapat mempertahankan dan bahkan membuat tanah menjadi bertambah subur, sehingga masyarakat tidak tergantung lagi pada pupuk buatan. Tujuan kedua adalah agar masyarakat terampil mengolah sampah organik sisa rumah tangga dan sampah organik yang berasal dari lingkungan sekitar menjadi pupuk organik dengan teknologi takakura. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari observasi, koordinasi lapangan, menyiapkan peralatan, menyiapkan bahan, penyuluhan penggunaan pupuk organik, praktek membuat pupuk organik, penyerahan peralatan dan bahan serta penguatan kelompok masyarakat.  Penguatan kelompok masyarakat ini dilakukan dengan cara menunjuk Koordinator Desa, Koordinator Dusun, Koordinator Dasawisma serta ketua kelompok Penilaian dilakukan dalam skala 0 sampai 100. Nilai 0 dianggap sangat tidak mampu dan nilai 100 dianggap sangat mampu. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini telah memberikan dampak positif dari kategori kurang mampu menjadi mampu bagi peserta pada khususnya dan kepada masyarakat sukogidri pada umumnya dalam memahami manfaat pupuk organik maupun dalam pembuatan pupuk organik.            Kata kunci: pupuk organik; takakura; sampah organik; lahan pertanian. ABSTRACTSo far, the residents of Sukogidri Village still do not have the awareness to process waste from household activities. To anticipate the scarcity of fertiliser, the loss of soil fertility in the long term and the easy and cheap use of takakura technology, the people of Sukogidri Village need to be educated about the importance of using organic fertiliser and provide training in making organic waste using the takakura method. The objectives of this activity are first, the community has the mindset that organic waste in the long term can maintain and even make the soil more fertile, so that people are no longer dependent on artificial fertilisers. The second goal is for the community to be skilled in processing organic waste from households and organic waste from the surrounding environment into organic fertiliser with takakura technology. Stages of activity implementation were carried out starting from observation, field coordination, preparing equipment, preparing materials, counselling on the use of organic fertiliser, practice making organic fertiliser, handing over equipment and materials and strengthening community groups. The assessment was carried out on a scale of 0 to 100. A score of 0 is considered very incapable and a score of 100 is considered very capable. This Stimulus Community Partnership Program (PKMS) activity has had a positive impact from the category of less capable to capable for participants in particular and to the Sukogidri community in general in understanding the benefits of organic fertiliser and in making organic fertiliser. Keywords: organic fertiliser; takakura; organic waste; farmland
Pemanfaatan teknologi takakura untuk membuat pupuk dari sampah organik Yanuar, Setiyo Ferdi; Umarie, Iskandar; Hamduwibawa, Rofi Budi; Rizal, Nanang Saiful; Satoto, Eko Budi; Mufarida, Nely Ana; Rofi, Sofyan; Pratama, Aditya Dimas; Sanosra, Abadi; Muhtar, Muhtar; Gunasti, Amri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21765

Abstract

Abstrak Salah satu program dari Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah memberi kontribusi kepada kalangan eksternal atau masyarakat umum. Upaya tersebut dilakukan dengan mengatasi problem yang terjadi dimasyarakat, salahsatunya adalah terkait tumpukan sampah. Hanya saja anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember memiliki permasalahan yakni belum mampu memanfaatkan teknologi takakura secara maksimal untuk mengatasi sampah serta sekaligus menciptakan pupuk organik. Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan penerapan teknologi Takakura bagi anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini adalah tercapainya tingkat keberdayaan menerapkan teknologi takakura untuk mengatasi banjir dan sampah serta kekeringan. Solusi yang ditawarkan adalah Bimbingan dan Penyuluhan serta simulasi teknologi Takakura. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan diawali melakukan observasi serta melakukan koordinasi, dilanjutkan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, simulasi penerapan teknologi Takakura serta evaluasi keberhasilan program. Adapun rata-rata peningkatan kemampuan peserta adalah sebesar 44,79 poin. Hasil evaluasi ini mengindikasikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil meningkatkan kemampuan peserta. Kata kunci: takakura; sampah organik; pupuk; hizbul wathan AbstractOne of the programs of the Hizbul Wathan Scout Movement is to contribute to external circles or the general public. This effort is done by overcoming problems that occur in the community, one of which is related to piles of garbage. It's just that members of the Hizbul Wathan (HW) Regional Kwartir of Jember Regency have a problem that is not yet able to utilize takakura technology to the fullest to overcome waste and at the same time create organic fertilizer. Therefore, it is necessary to assist the application of Takakura technology for members of the Hizbul Wathan Regional Quartet (HW) of Jember Regency. The purpose of this Stimulus Community Partnership Service (PKMS) activity is to achieve the level of empowerment to apply Takakura technology to overcome floods and waste and drought. The solution offered is Guidance and Counseling and simulation of Takakura technology. The method of implementing this activity is carried out by starting with observation and coordination, followed by providing guidance and counseling, simulating the application of Takakura technology and evaluating the success of the program. The average increase in participants' abilities was 44.79 points. The evaluation results indicate that this community service activity has succeeded in improving the ability of participants. Keywords: takakura; organic waste; fertilizer; hizbul wathan