Infeksi nosokomial menjadi suatu rintangan global bagi rumah sakit, dikarenakan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas meningkat, menimbulkan biaya perawatan medis yang lebih tinggi serta memperpanjang durasi penanganan. Oleh karena itu, penanganan infeksi nosokomial dipandang sebagai elemen penting pada kesehatan. Berdasarkan hasil observasi di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad bahwasanya, radiografer yang bertugas pada area pemeriksaan konvensional saat melakukan kebersihan tangan menggunakan air dan sabun maupun dengan alkohol, tidak mempraktikkan 6 langkah cuci tangan. Lalu, tidak menggunakan alat pelindung diri masker saat berinteraksi langsung dengan pasien dan saat mengatur posisi pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan meneliti hubungan pengetahuan infeksi nosokomial dengan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi oleh radiografer di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Menggunakan variabel dependen yaitu praktik serta variabel independen yaitu pengetahuan. Data primer dikumpulkan secara observasi langsung serta memberikan kuisioner kepada radiografer. Metode pengumpulan sampel menggunakan non probability sampling. Lokasi pelaksanaannya di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada Maret-Mei 2024. Hasil persentase pengetahuan infeksi nosokomial dan praktik pencegahan dan pengendalikan infeksi sama-sama memiliki persentase 100% dengan kategori yang baik, sedangkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,709 signifikansi (Sig.) 0,000. Disimpulkan adanya hubungan pengetahuan infeksi nosokomial dengan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi oleh radiografer di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.