Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA (Studi di Desa Bantaran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2012) Leo Yosdimiyati R; Imam Fatoni
Jurnal Keperawatan Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan yang kurang tentang osteoporosis terhadap perilaku pencegahan osteoporosis pada lansia akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku lansia tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Maret minggu ke- 2, 8 dari 10 lansia tidak mengetahui tentang pengertian osteoporosis.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan lansia tentang perilaku pencegahan osteoporosis.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik dengan metode cross sectional, populasi penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami osteoporosis di Desa Bantaran Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo sebanyak 34.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, sedangkan sampel adalah semua jumlah populasi sebanyak 34 responden.Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan kuesioner, variabel independen adalah pengetahuan osteoporosis pada lansia dan variabel dependennya adalah perilaku pencegahan osteoporosis pada lansia. Data diolah dengan SPSS 16 dan menggunakan uji statistik ”Mann Whitney” dengan tingkat kemaknaan ρ < 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa pengetahuan osteoporosis pada lansia baik 11,7 %, pengetahuan cukup 50 %, dan pengetahuan kurang 44,1 % dengan perilaku osteoporosis positif 20,5 % dan perilaku negatif 79,4 % memiliki tingkat yang signifikan ρ= 0.002 Diperoleh ρ < α atau 0,002 < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan osteoporosis dengan perilaku pencegahan osteoporosis. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan.Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Pencegahan, Osteoporosis
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP MOTIVASI SEMBUH DAN GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN PENDEKATAN TEORI ADAPTASI ROY Leo Yosdimyati Romli; Hariyono Hariyono
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan No. 15 No.1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Psychoeducation is an effective way for people with diabetes mellitus in order to get good blood glucose control and increase motivation to recovery DM patient's. The purpose of this study was to analyze the effect of psychoeducation on the motivation of recovery and patient's blood glucose. Methods: This research used quasy experimental pre post test with control group design. The population of this research is all DM patient's in the area of Puskesmas Peterongan with 17 respondents of the sample for each groups. The technique of collecting sampling is purposive sampling. The variable of this research are: psychoeducation, motivation and motivation of recovery and patient's blood glucose. The way of collecting data is by using questionnaire and laboratory test. Result and analysis: The results showed that psychoeducation did not affect the motivation to recover DM patient's in either the intervention group or the control group, and blood glucose in DM patient's according to the wilcoxon test, the motivation score for intervention group (p=0,863 (p<0,05)), control group (p=0,677 (p<0,05)) and mann-whitney test (p=0,909 (p>0,05)). The second result shows that psychoeducation had an effect on blood glucose in patient's with DM in the intervention group but had no effect on the control group, according to the Wilcoxon test results, the blood glucose score for intervention group (p=0,003 (p<0,05)), control group (p=0,163 (p>0,05)) and mann-whitney test (p=0,080 (p>0,05)). Discuss and conclusion: Psychoeducation can improve blood glucose control quite well, but still needs integration with other components related to treatment and care in DM patients. Psychoeducation is not significant enough to increase the motivation to recover DM patients but with an increase in knowledge and psychology, it is hoped that they will be able to increase their motivation to support increased self-care abilities, change behavior and have activities in order to maintain glycemic control.
Hubungan onset to door time respons dengan clinical outcomes pada pasien CVA Iskemik Leo Yosdimyati Romli; Ucik Indrawati
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v17i2.794

Abstract

Banyak upaya telah dilakukan untuk mengurangi keterlambatan masuk rumah sakit pada pasien dengan stroke, kedatangan di rumah sakit lebih awal dapat meningkatkan hasil fungsional dan mengurangi kematian. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan onset to door time respons dengan clinical outcomes pada pasien CVA iskemik. Desain penelitian ini yaitu cross sectional study dengan populasi semua penderita CVA Iskemik di Ruang Flamboyan RSUD Jombang dan jumlah sampel sebanyak 45 responden yang diambil dengan consecutive sampling. Variabel penelitian ini adalah onset to door time respons dan clinical outcomes. Pengumpulan data dilakukan dengan peneliti melakukan observasi dan pengukuran pada variabel onset to door time respons dan clinical outcomes. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji Korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil (20%) responden memiliki onset to door time respons dengan clinical outcomes membaik dan sebagian kecil (17,8%) responden memiliki onset to door time respons dengan clinical outcomes memburuk. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa sig. (2-tailed) = 0,001 < 0,05 maka artinya ada hubungan onset to door time respons dengan clinical outcomes. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah onset to door time respons berhubungan dengan clinical outcomes pada pasien CVA Iskemik. Penanganan onset to door time respons merupakan faktor yang sangat penting yang berpegaruh pada clinical outcomes pada pasien CVA Iskemik.
Analisis konsumsi serat dengan intensitas kejadian konstipasi pada lansia Leo Yosdimyati Romli; Yulia Fitri Wulandari
Jurnal Keperawatan Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v18i2.821

Abstract

Lansia memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit serat, sehingga kurang dalam asupan serat. Konsumsi serat yang rendah memicu munculnya gangguan konstipasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan konsumsi serat dengan instensitas kejadian konstipasi pada lansia. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan populasi semua lansia di Desa Ngrandulor Peterongan Jombang dan jumlah sampel sebanyak 34 responden yang diambil dengan purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah konsumsi serat dan intensitas kejadian konstipasi. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan kuesioner sebagai intrumen penelitian pada kedua variabel. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji Korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat pada responden sebagian besar adalah tidak mengkonsumsi dengan baik yaitu sebanyak 24 responden (70,6 %) dengan kejadian konstipasi pada responden hampir separuh dari responden mengalami konstipasi dengan intensitas tidak pernah yaitu sebanyak 15 responden (44,1 %) dan intensitas jarang yaitu sebanyak 14 responden (41,2 %). Berdasarkan analisis hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value (0,002) < α (0,05) maka artinya ada hubungan konsumsi serat dengan intensitas kejadian konstipasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konsumsi serat berhubungan dengan intensitas kejadian konstipasi pada lansia. Konsumsi nutrisi yang cukup mengandung serta merupakan kunci utama dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian konstipasi selain aktifitas fisik yang cukup serta managemen stress pada lansia.
Analisis kejadian ikutan pasca imunisasi terhadap respon kecemasan masyarakat pasca vaksinasi COVID-19 Leo Yosdimyati Romli; Yulia Fitri Wulandari
Jurnal Keperawatan Vol 20 No 2 (2022): Edisi Khusus Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v20i2.1044

Abstract

Kecemasan selama pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu masalah yang berkembang. Kecemasan masyarakat itu diperparah dengan kejadian ikutan pasca imunisasi atau vaksinasi diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan terkait kejadian ikutan pasca imunisasi dengan respon kecemasan pasca vaksinasi COVID-19. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan secara daring/online menggunakan google form dilakukan dengan teknik snowball sampling melalui whatsApp pada masyarakat yang berusia minimal 18 Tahun selama periode 13 September 2021 – 30 September 2021 dan didapatkan sampel sebanyak 139 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah respon emosional dan kejadian ikutan pasca imunisasi. Data dianalisa menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar respon kecemasan responden adalah normal yaitu sebanyak 86 responden (61,87 %) dan kejadian ikutan pasca imunisasi pada responden sebagian besar dari responden adalah ringan yaitu sebanyak 100 responden (71,94 %). Selain itu, berdasarkan analisis hasil uji statistik menunjukkan bahwa p (0,008) < α (0,05) maka artinya ada hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi dengan respon kecemasan pasca vaksinasi COVID-19. Hasil analisis juga mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,224 dengan arah hubungan yang positif, yang berarti semakin berat kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 maka akan semakin tinggi tingkat kecemasan. Kejadian ikutan pasca imunisasi pada responden adalah sebagian besar ringan, sedangkan respon kecemasan pada responden sebagian besar adalah normal. Pemberian pendidikan kesehatan bagi masyarakat yang dilakukan secara tepat dan komprehensif akan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KIPI vaksinasi COVID-19, sehingga dapat meminimalkan kecemasan.
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan Afif Hidayatul Arham; Rickiy Akbaril Okta Firdaus; Leo Yosdimyati Romli; Dwi Prasetyaningati; Agus Prastiyo
Jurnal Keperawatan Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Maret 2023
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v21i1.1185

Abstract

Peningkatan kinerja perawat merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di instalansi rawat Inap Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang Lamongan. Desain penelitian ini menggunakan analitik dengan metode penelitian Cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat yang ada di instalasi rawat inap Flamboyan RSUD Ngimbang Lamongan Sejumlah 19 responden menggunakan teknik Total sampling. Pengumpulan datanya menggunakan Kuesioner. Cara menganalisanya dengan menggunakan Uji Sperman Rank Test dengan tingkat signifikan ρ< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hassil uji statistik Uji Sperman Rank didapatkan nilai p<0,05 yaitu p=0,007 hasil dimana p<0,05 yaitu 0,007<0,05, sehingga H1 diterima H0 ditolak. Kesimpulan ini terdapat hubungan yang signifikan beban kerja dengan kinerja perawat di instalansi rawat Inap Flamboyan RSUD Ngimbang Lamongan Disarankan kepada institusi Rumah Sakit untuk memperhatikan dalam manajemen sehingga beban kerja perawat tidak semakin berat, agar pelayanan bisa optimal.
Manajemen Pemberian ASI Eksklusif Sejak Dini Pada Ibu Hamil Sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Stunting Maharani Tri Puspitasari; Harnanik Nawangsari; Leo Yosdimyati Romli
Jurnal Abdi Medika Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Abdi Medika Desember 2022
Publisher : INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jam.v2i2.1136

Abstract

Munculnya masalah terkait resiko kejadian stunting pada balita di masyarakat salah satunya disebabkan akibat rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil terkait pentingnya pemberian ASI Ekslusif. Target pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengoptimalkan manajemen ASI Ekslusif sejak dini pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan kejadian stunting. Jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan adalah perubahan manajemen kesehatan masyarakat dengan indikator peningkatan pengetahuan terkait pentingnya pemberian ASI Ekslusif. Pendekatan metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan mitra program pengabdian kepada masyarakat adalah dengan menggunakan pendekatan survei data ibu hamil melalui kader kesehatan. Pengumpulan datanya bersifat prospectif study, selama 2 minggu yaitu pada bulan oktober 2022 dan dilakukan analisis data secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa setelah diberikan sebuah manajemen terkait ASI ekslusif sejak dini didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan atau perubahan pada pengetahuan ibu hamil terkait pentingnya pemberian ASI esklusif dalam rangka pencegahan kejadian stunting. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik sebesar 64 % (16 responden). Kesimpulan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah manajemen pemberian ASI ekslusif sejak dini pada ibu hamil sangat berperan dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil khususnya pentingnya pemberian ASI ekslusif dalam rangka upaya pencegahan kejadian stunting.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Tehnik SADARI Maharnani Tri Puspitasari; Harnanik Nawangsari; Leo Yosdimyati Romli; Octo Gyan Falesta
Jurnal Abdi Medika Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Abdi Medika Mei 2023
Publisher : INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jam.v3i1.1197

Abstract

Kanker payudara umumnya ditandai dengan adanya benjolan pada payudara, namun tidak semua benjolan pada payudara berarti kanker. Meskipun demikian, jika ditemukan benjolan pada payudara sebaiknya tetap waspada dan secepatnya dipastikan apakah benjolan tersebut bersifat jinak (tumor) atau kanker, semakin cepat kanker terdiagnosis, keberhasilan pengobatan akan semakin besar. Target pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengoptimalkan kegiatan penyuluhan tentang deteksi dini melalui SADARI pada Ibu dan Remaja sebagai upaya meningkatkan pengetahuan tentang perawatan payudara dan deteksi kanker payudara. Jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan adalah perubahan kemampuan perawatan dan deteksi kanker payudara dengan indikator peningkatan pengetahuan. Pendekatan metode yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan mitra program pengabdian kepada masyarakat adalah dengan menggunakan pendekatan survei. Pengumpulan datanya bersifat prospectif study, selama 2 minggu dan selanjutnya data yang didapatkan dilakukan analisis data secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa setelah diberikan edukasi atau penyuluhan tentang SADARI didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang perawatan payudara dan deteksi kanker payudara. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi hanya sebagian kecil dari responden yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 4 reponden (14,81%) dan setelah diberikan edukasi lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang baik sebesar 59,26% (16 responden). Kesimpulan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah kediatan edukasi atau penyuluhan SADARI sangat berperan dalam meningkatkan pengetahuan responden tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara.
Pemberdayaan Ibu Pkk di Desa Wonokoyo Kulon Kec. Beji Pasuruan dalam Upaya Pengembangan Desa Sehat : Pemantauan Komplikasi Secara Mandiri Penyakit Diabetus Millitus Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Moch Bahrudin; Tanty Wulan Dari; Siti Maimuna; Sutomo Sutomo; Leo Yosdimyati Romli
Jurnal Abdi Medika Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Abdi Medika Desember 2023
Publisher : INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jam.v3i2.1233

Abstract

Posyandu lansia merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lansia yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan lansia terutama dalam upaya- upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan puskesmas di wilayah setempat yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa pamrih. Dengan pemberdayaan ibu-ibu PKK diharapkan terlaksananya upaya promosi kesehatan dan pencegahan (preventiv) terutama untuk penyakit Diabetus millitus dan komplikasinya. Terdeteksinya penyakit Diabetus millitus dan komplikasinya secara dini di masyarakat, dan posyandu lansia mampu mengambil inisiatif untuk segera menyelesaikan masalah-masalah penyakit Diabetus millitus dan komplikasinya yang ada disekitarnya. Tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan ibu PKK dalam pengolahan penyakit Diabetus millitus di Desa Wonokoyo. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan pengukuran gula darah stik. Hasil dari kegiatan yang paling utama diantaranya : sebagian besar peserta kegiatan pengabdian masyarakat memahami tentang pengobatan dan pengolahan penyakit serta komplikasi yang meliputi : pengertian, kriteria, tanda dan gejala, pengobatan ringan dari diabetes millitus, serta ada 3 pertanyaan dari peserta diantaranya adalah jenis makanan yang boleh dikomsumsi oleh pasien Diabetus millitus, tata cara minum obat dan penggunaan obat dari tumhuh-tumbuhan misalnya daun salam. Implikasi kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pengetahuan pengobatan dan pencegahan penyakit Diabetus millitus. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini Sebagian besar atau mayoritas peserta sangat antusias dan memahami tentang pengobatan dan pengolahan penyakit Diibetus millitus di tingkat keluarga yang pada akhirnya meningkatkan derajat hidup pasien Diabetus millitus.
Meningkatkan Peran Aktif Lansia dalam Pengendalian Hipertensi Melalui Terapi Genggam Jari Maharnani Tri Puspitasari; Harnanik Nawangsari; Leo Yosdimyati Romli
Jurnal Abdi Medika Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Abdi Medika Desember 2023
Publisher : INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jam.v3i2.1297

Abstract

Penuaan adalah proses alami yang tidak terhindarkan dengan dampak fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Hipertensi, khususnya pada lansia, menjadi masalah kesehatan serius dengan risiko stroke dan perubahan struktural pembuluh darah yang meningkatkan tekanan darah. Penanganan dapat dilakukan melalui pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, seperti terapi genggam jari. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan deteksi dini lansia dalam pengendalian hipertensi melalui pendekatan non farmakologis yaitu terapi genggam jari. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat adalah survei data lansia melalui kader kesehatan di Desa Banjartanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, dengan 52 responden pada bulan September 2023. Pengumpulan data berlangsung selama 1 minggu, dan hasilnya diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden yaitu sebanyak 29 responden (55,77%) memiliki kemampuan pengendalian hipertensi yang baik setelah pelatihan senam genggam jari, dan sebagian besar dari mereka memiliki tekanan darah tinggi yaitu sebanyak 35 responden (67,31%). Kenaikan tekanan darah dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan buruk, dan stres. Terapi relaksasi dengan teknik genggam jari membantu mengurangi ketegangan fisik dan emosional. Kesadaran diri dan pengetahuan yang lebih baik mendukung kemampuan individu dalam mengelola dan mendeteksi hipertensi secara dini. Teknik terapi genggam jari dianggap sebagai pendekatan yang praktis dan dapat dilakukan mandiri dalam pengendalian hipertensi. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah melalui terapi genggam jari telah berhasil mencapai respon yang baik. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat menjadi rutinitas bagi lansia dalam setiap pertemuan posyandu lansia, sebagai langkah untuk pengendalian dan deteksi dini hipertensi.