Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis isolat bakteri bintil akar putri malu untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.)) pada beberapa interval penyiraman berbeda. Metode eksperimental dengan percobaan di rumah kaca menggunakan rancangan acak lengkap dua faktor. Faktor pertama isolat bakteri bintil akar dengan konsentrasi 10% yang terdiri atas P0 (tanpa isolat), P1 (dosis 10 ml isolat), P2 (dosis 20 ml isolat) dan faktor kedua interval penyiraman yang terdiri atas K1(penyiraman 2 hari sekali), K2 (penyiraman 4 hari sekali), dan K3 (penyiraman 6 hari sekali). Hasil penelitian ini adalah: Terdapat interaksi antara faktor perlakuan isolat bakteri bintil akar putri malu dan interval penyiraman terhadap berat biji kedelai dengan kombinasi terbaik terdapat pada perlakuan (P2K1) dengan nilai 22.10 g/ tanaman, perlakuan (P1K1) dengan nilai 21.43 g/tanamann, perlakuan (P0K1) dengan nilai 21.30 g/tanaman. Perlakuan isolat bakteri bintil akar putri malu sebagai faktor tunggal menunjukkan berpengaruh signifikan hanya pada variabel hasil yang terdiri dari parameter jumlah polong, persentasi polong bernas, jumlah biji dan berat biji dengan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan(P2K1) isolat bakteri bintil akar dengan dosis 20 ml dan interval penyiraman 2 hari sekali. Pada perlakuaninterval penyiraman sebagai faktortunggal berpengaruh signifikan terhadap seluruh variabel pengamatan dengan perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan(K1) interval penyiraman 2 hari sekali.