Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit X Kabupaten Bogor Salsabiela, Mutiara; Alwi, Salsabila
Jurnal Migasian Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i1.67

Abstract

Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang menghasilkan limbah cair. Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial. Oleh karena itu, guna memastikan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat sekitar maka limbah cair tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air sehingga tidak akan menganggu atau merusak ekosistem lingkungan. Pengolahan limbar cair dilakukan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Adapun tujuan melaksanakan kajian ini yaitu mengetahui pengolahan limbah cair Rumah Sakit X di Kabupaten Bogor. Kajian ini dilakukan dengan metode pengambilan data observasi lapangan, metode studi literatur, dan wawancara, sementara itu pengolahan data dilakukan dengan metode kualitatif. Rumah Sakit X di Kabupaten Bogor berdiri pada tahun 1982 pada areal seluas 41,974 m2 dengan luas bangunan 415m2. Rumah Sakit X di Kabupaten Bogor merupakan rumah sakit umum terbesar dengan kapasitas ruang inap terbanyak di kabupaten Bogor. Berdasarkan kajian yang dilakukan, pengolahan limbah cair Rumah Sakit X di Kabupaten Bogor dilakukan secara fisika dan biologi dengan mengacu pada prosedur pengolahan limbah cair nomor dokumen 028/03/109 yang dibuat pada tanggal 22 April 2016 dan kemudian diperbarui kembali oleh pihak ketiga yang mengelola limbah cair Rumah Sakit X di Kabupaten Bogor dan sudah sesuai dengan PERMENLHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik.
INSPECTION OF TEST MAINTENANCE IN PT PJB UBJ OPERATION AND MAINTANANCE PLTU INDRAMAYU Hartono, Kino; Oni, Oni; Salsabiela, Mutiara
Jurnal Migasian Akamigas Balongan Indramayu Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM AKAMIGAS BALONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inspeksi adalah salah satu alat kontrol manajemen klasik, namun masih relevan dan diterapkan secara luas dalam upaya menemukan masalah yang dihadapi di lapangan, termasuk untuk memperkirakan besarnya risiko, pengujian adalah alat ukur yang memiliki standar objektif yang dapat dilakukan. digunakan secara luas, dan bisa benar-benar digunakan dan membandingkan keadaan psikologis atau perilaku individu. Pemeliharaan adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menyimpan barang atau memperbaikinya sampai kondisi bias. K3 merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja dapat mencapai ketahanan fisik, tenaga kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Dalam pelaksanaan Tugas Akhir yang dilakukan pada 1 Juni 2017 s.d 1 Juli 2017 bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan program k3 APAR, prosedur pemeriksaan K3 APAR, pelaksanaan pemeriksaan K3 APAR. APAR adalah perangkat yang dirancang sebagai pertolongan pertama di awal kebakaran. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir adalah metode wawancara, observasi, dan studiliteratur. Program yang dilaksanakan adalah pemeliharaan apar dalam waktu 1 tahun 2 kali, dengan area transfer tower II, CWWTMBDS, Heavy Equipment, gudang, stepup B, limbah B3, boiler 3, turbin 3, CCB 1, CCB 2, pada minggu 1 (Rabu), minggu 2 (Selasa), minggu ke 3 (Selasa). Prosedur yang digunakan adalah prosedur pemeriksaan APAR dengan dokumen IKE-8.2.3.085 dengan tanggal 10 Maret 2016 dan prosedur pengendalian APAR dengan nomor dokumen IKY8.2-03-8 dengan tanggal publikasi 15 Maret 2013. Pelaksanaan ap3 untuk pencegahan kebakaran dan pengendalian bias dengan cara membuat manajemen kebakaran di perusahaan. Kesimpulannya adalah pemeriksaan K3 APAR yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan 04 tahun 1980.
ANALISA RISIKO BAHAYA DAN PENANGGULANGAN RISIKO GEDUNG DI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA TANGERANG Frinanda, Rilo Amaula; Hadipranoto, Ichsan; Salsabiela, Mutiara
Jurnal Migasian Akamigas Balongan Indramayu Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM AKAMIGAS BALONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki cukup banyak potensi bahaya, sehingga perlu dilakukan Analisis resiko bahaya dan penanggulangan risiko terhadap sistem dan setiap pekerjaan yang ada. Dimana kegiatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui program, prosedur, dan implementasi dari analisa risikodan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero). Analisa risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, serta dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 minggu dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 Sampai dengan 6 Juni 2017. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Program analisa risiko di terapkan dengan melakukan risk assesment, monitoring mitigasi dan realisasi risk assesment, dan risk champion agent training. Prosedur analisa risiko sendiri mengacu pada pedoman kebijkan manajemen risiko dengan nomor dokumen PKMR.01/2013 yang mengacu pada ISO 31000:2009, risk assesment dilakukan menggunakan metode kertas kerja risk assesment yang tercantum dalam nomor dokumen KKRA.01/2013, Implementasi program dan prosedur di lapangan berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Kesimpulan penerapan analisa risiko dan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero) meliputi aspek yang ada dalam Program, Prosedur dan Implementasi.
IMPLEMENTATION OF RISK ASSESSMENT AT FILLING FUEL WORK IN FILLING SHED AREA Maulana, Sokheh; Salsabiela, Mutiara; Sutangi, Sutangi
Jurnal Migasian Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.13

Abstract

Suatu industri pasti mempunyai potensi bahaya, oleh karena itu, Implementasi Risk Assessment Di PT Pertamina (Persero) TBBM Maos pada pekerjaan pengisian BBM merupakan sistem manajemen K3 dalam mengurangi resiko di setiap tahapan pekerjaan melalui metode HIRADC. Tujuan pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah mengetahui program implementasi risk assessment, mengetahui prosedur implementasi risk assessment, mengetahui penerapan implementasi risk assessment dan mengetahui tindak lanjut risk assessment. Kegiatan Tugas Akhir ini berlangsung pada tanggal 17 Mei s.d. 17 Juni 2017 di PT Pertamina (Persero) TBBM Maos, jalan Maos, Cilacap, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam melakukan pengambilan data yaitu observasi lapangan, wawancara, diskusi, dan melihat data/record perusahaan. PT Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maos merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan yang mulai beroperasi tahun 1971 dan mempunyai tugas mendistribusikan bahan bakar minyak dengan menggunakan mobil tanki ataupun dengan RTW (Rail Tank Wagon).
POLA OSMOREGULASI UDANG VANNAMEI (LITOPENAEUS VANNAMEI) DEWASA YANG DIABLASI DAN DIKULTIVASI PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS Salsabiela, Mutiara
Gema Wiralodra Vol 11 No 1 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i1.117

Abstract

Salinitas media berperan dalam mengendalikan proses molting dan osmoregulasi udang tidak terkecuali Litopenaeus vannamei, sehingga rentang optimum salinitas media pada berbagai fase molting perlu diketahui sebagai landasan untuk pengaturan media yang optimum, sehingga pertumbuhan dan kelulushidupannya diharapkan menjadi optimum pulaTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pola osmoregulasi, L. vannamei dewasa yang diablasi dan dikultivasi pada media dengan salinitas berbeda. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratories dengan Rancangan Acak Sistematis (RAS) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan pada tiap perlakuannya. Perlakuan yang diujikan adalah salinitas dengan perlakuan S1 (10 ppt, 289,20 mOsm/l H2O isosmotik postmolt), S2 (15 ppt, 432,80 mOsm/l H2O isosmotik intermolt awal), S3 (25±1 ppt,725,15 mOsm/l H2O isosmotik intermolt akhir) dan S4 (29±1 ppt, 820,10 mOsm/l H2O isosmotik molt). Data dianalisis dengan analisis varian (ANOVA), dan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan dilakukan uji wilayah ganda Duncan. Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari (Juli-September 2010). Hasil ANOVA menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh (p<0,05) terhadap Tingkat Kerja Osmotik (TKO), frekuensi molting dan laju pertumbuhan harian (sebelum dan setelah mengalami kematian), namun tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan (SR) (p>0,05). TKO terendah berada pada perlakuan S3 (25±1 ppt) sebesar 1,01 mOsm/l H2O, dan pola osmoregulasinya berubah menjadi osmoregulator lemah (mendekati osmokonformer) dengan adanya ablasi. Pada pemeliharaan     L. vannamei yang diablasi, sebaiknya memperhatikan kebutuhan media isoosmotik yaitu media dengan salinitas 25±1-29±1 ppt (rentang isoosmotik intermolt akhir/premolt hingga molt).
IMPLEMENTASI JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Marfiana, Pipit; Ritonga, Hadi Kurniawan; Salsabiela, Mutiara
Jurnal Migasian Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i2.75

Abstract

Pengaruh industrialisasi yang umumnya ditandai dengan penggunaan sarana dan fasilitas maupun perangkat mesin, pesawat, instalasi serta bahan berbahaya yang menyebabkan semakin banyak pula jumlah dan jenis ataupun ragam sumber bahaya di tempat kerja dan akan menumbuhkan kemungkinan semakin banyaknya jumlah kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ada di perusahaan, prosedur job safety analysis yang ada di perusahaan dan implementasi job safety analysis beserta upaya pengendalian yang tepat sebagai sarana untuk mengenali dan mencegah kecelakaan akibat kerja. Pengambilan data yaitu observasi, diskusi, melihat data/record perusahaan dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan proses identifikasi bahaya sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk meminimalisasi risiko bahaya tersebut di lakukan upaya pencegahan dengan metoda job safety analysis. Mengidentifikasi potensi bahaya yang bisa muncul saat tenaga kerja bekerja di tempat kerja tersebut. Pengendalian bahaya dengan eliminasi, subtitusi, tanda peringatan serta penyediaan alat pelindung diri. Kemudian memonitoring bahaya yang sudah dikendalikan.
ANALYSIS OF WATER SALINITY LEVEL OF FREQUENCY MOLTING IN VANNAMEI SHRIMP (LITOPENAEUS VANNAMEI) ABLATED Salsabiela, Mutiara Salsabiela
Journal of Green Science and Technology Vol 4, No 2 (2020): Journal of Green Science and Technology, Vol.4 No.2 (2020)
Publisher : FAKULTAS TEKNNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v4i2.3436

Abstract

Media salinity is a masking factor that plays an important role in controlling the process of shrimp molting and osmoregulation. Both of them are ecophysiological factors for shrimp life, so it is necessary to know the optimum level or range of media salinity for each phase of the molting phase changes in the stage and osmoregulation phase. This study was conducted to examine the molting frequency of adult L. vannamei which was ablated and cultivated at various levels of salinity. This research was carried out for 60 days. This study uses experimental laboratory methods with a systematic randomized design (RAS) with 4 treatments and 3 replications in each treatment. The treatments tested were salinity with S1 treatments (10 ppt, 289.20 mOsm / l postmolt H2O isosmotic), S2 (15 ppt, 432.80 mOsm / l H2O initial intermolt isosmotic), S3 (25 ± 1 ppt, 725, 15 mOsm / l H2O isosmotic final intermolt) and S4 (29 ± 1 ppt, 820.10 mOsm / l H2O isosmotic molt). Data were analyzed with ANOVA. Meanwhile, the difference in effect between treatments was obtained through Duncan's multiple area test. ANOVA results showed that various levels of isoosmotic media salinity at various molting phases had an influence (p <0.05) on molting frequency. The best value of molting frequency was in the S4 treatment (29 ± 1 ppt) (close to isoosmotic molt) 10 times. In the maintenance of L. vannamei which is affixed, it should pay attention to the needs of isoosmotic media, namely media with a salinity of 25 ± 1-29 ± 1 ppt (final intermolt isoosmotic range / premolt to molt). the difference in effect between treatments was obtained through Duncan's multiple region test. ANOVA results showed that various levels of isoosmotic media salinity at various molting phases had an influence (p <0.05) on molting frequency. The best value of molting frequency is in the treatment of S4 (29 ± 1 ppt) (close to isoosmotic molt) 10 times. In the maintenance of L. vannamei which is affixed, it is better to pay attention to the needs of isoosmotic media, ie media with a salinity of 25 ± 1-29 ± 1 ppt (final intermolt isoosmotic range / premolt to molt). the difference in effect between treatments was obtained through Duncan's multiple region test. ANOVA results showed that various levels of isoosmotic media salinity at various molting phases had an influence (p <0.05) on molting frequency. The best value of molting frequency is in the treatment of S4 (29 ± 1 ppt) (close to isoosmotic molt) 10 times. In the maintenance of L. vannamei which is affixed, it is better to pay attention to the needs of isoosmotic media, ie media with a salinity of 25 ± 1-29 ± 1 ppt (final intermolt isoosmotic range / premolt to molt). The best value of molting frequency was in the S4 treatment (29 ± 1 ppt) (close to isoosmotic molt) 10 times. In the maintenance of L. vannamei which is affixed, it is better to pay attention to the needs of isoosmotic media, ie media with a salinity of 25 ± 1-29 ± 1 ppt (final intermolt isoosmotic range / premolt to molt). The best value of molting frequency is in the treatment of S4 (29 ± 1 ppt) (close to isoosmotic molt) 10 times. In the maintenance of L. vannamei which is affixed, it is better to pay attention to the needs of isoosmotic media, ie media with a salinity of 25 ± 1-29 ± 1 ppt (final intermolt isoosmotic range / premolt to molt). Keyword : Salinity, Osmoregulation, Molting, L. vannamei, Ablation. 
ANALISA RISIKO BAHAYA DAN PENANGGULANGAN RISIKO GEDUNG DI PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA TANGERANG Rilo Amaula Frinanda; Ichsan Hadipranoto; Mutiara Salsabiela
Jurnal Migasian Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki cukup banyak potensi bahaya, sehingga perlu dilakukan Analisis resiko bahaya dan penanggulangan risiko terhadap sistem dan setiap pekerjaan yang ada. Dimana kegiatan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui program, prosedur, dan implementasi dari analisa risikodan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero). Analisa risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara, kepustakaan, serta dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 minggu dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 Sampai dengan 6 Juni 2017. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Program analisa risiko di terapkan dengan melakukan risk assesment, monitoring mitigasi dan realisasi risk assesment, dan risk champion agent training. Prosedur analisa risiko sendiri mengacu pada pedoman kebijkan manajemen risiko dengan nomor dokumen PKMR.01/2013 yang mengacu pada ISO 31000:2009, risk assesment dilakukan menggunakan metode kertas kerja risk assesment yang tercantum dalam nomor dokumen KKRA.01/2013, Implementasi program dan prosedur di lapangan berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh perusahaan. Kesimpulan penerapan analisa risiko dan penanggulangannya di PT Angkasa Pura II (Persero) meliputi aspek yang ada dalam Program, Prosedur dan Implementasi.
IMPLEMENTATION OF RISK ASSESSMENT AT FILLING FUEL WORK IN FILLING SHED AREA Sokheh Maulana; Mutiara Salsabiela; Sutangi Sutangi
Jurnal Migasian Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.13

Abstract

Suatu industri pasti mempunyai potensi bahaya, oleh karena itu, Implementasi Risk Assessment Di PT Pertamina (Persero) TBBM Maos pada pekerjaan pengisian BBM merupakan sistem manajemen K3 dalam mengurangi resiko di setiap tahapan pekerjaan melalui metode HIRADC. Tujuan pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah mengetahui program implementasi risk assessment, mengetahui prosedur implementasi risk assessment, mengetahui penerapan implementasi risk assessment dan mengetahui tindak lanjut risk assessment. Kegiatan Tugas Akhir ini berlangsung pada tanggal 17 Mei s.d. 17 Juni 2017 di PT Pertamina (Persero) TBBM Maos, jalan Maos, Cilacap, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam melakukan pengambilan data yaitu observasi lapangan, wawancara, diskusi, dan melihat data/record perusahaan. PT Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maos merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan yang mulai beroperasi tahun 1971 dan mempunyai tugas mendistribusikan bahan bakar minyak dengan menggunakan mobil tanki ataupun dengan RTW (Rail Tank Wagon).
Implementasi Job Safety Analysis (JSA) Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pipit Marfiana; Hadi Kurniawan Ritonga; Mutiara Salsabiela
Jurnal Migasian Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i2.75

Abstract

Pengaruh industrialisasi yang umumnya ditandai dengan penggunaan sarana dan fasilitas maupun perangkat mesin, pesawat, instalasi serta bahan berbahaya yang menyebabkan semakin banyak pula jumlah dan jenis ataupun ragam sumber bahaya di tempat kerja dan akan menumbuhkan kemungkinan semakin banyaknya jumlah kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ada di perusahaan, prosedur job safety analysis yang ada di perusahaan dan implementasi job safety analysis beserta upaya pengendalian yang tepat sebagai sarana untuk mengenali dan mencegah kecelakaan akibat kerja. Pengambilan data yaitu observasi, diskusi, melihat data/record perusahaan dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan proses identifikasi bahaya sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk meminimalisasi risiko bahaya tersebut di lakukan upaya pencegahan dengan metoda job safety analysis. Mengidentifikasi potensi bahaya yang bisa muncul saat tenaga kerja bekerja di tempat kerja tersebut. Pengendalian bahaya dengan eliminasi, subtitusi, tanda peringatan serta penyediaan alat pelindung diri. Kemudian memonitoring bahaya yang sudah dikendalikan.