Sardiyatmo Sardiyatmo
Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH Windiyarti, Putri; Triarso, Imam; Sardiyatmo, Sardiyatmo
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 8, No 1: Januari, 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli seseorang pada tingkat harga dan waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat permintaan ikan air tawar yang diduga dipengaruhi oleh variabel harga ikan air tawar, harga daging ayam broiler, harga telur ras, jumlah anggota keluarga dan pendapatan terhadap penentuan konsumsi ikan air tawar serta mengukur besarnya elastisitas permintaan ikan air tawar di Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling, dengan jumlah sampel yang diambil yaitu 180 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara. Analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan elastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Lele merupakan ikan yang sering dikonsumsi masyarakat di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah permintaan 4,1-5 Kg/Bulan. Secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap permintaan ikan air tawar di Kabupaten Sukoharjo. Secara parsial jumlah anggota keluarga berpengaruh signifikan terhadap permintaan ikan Nila dan Lele serta jumlah anggota keluarga dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap permintaan ikan Patin di Kabupaten Sukoharjo dan elastisitas permintaan ikan Nila dan Patin bersifat inelastis, sedangkan elastisitas permintaan ikan Lele bersifat elastis. Hasil analisis elastisitas silang daging ayam broiler dan harga telur ras termasuk barang substitusi terhadap permintaan ikan Nila dan Patin termasuk barang komplementer terhadap permintaan ikan Patin. Hasil elastisitas pendapatan menunjukkan ikan Nila, Lele dan Patin merupakan barang kebutuhan pokok (barang normal).
ANALISIS EFISIENSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DI KABUPATEN INDRAMAYU (STUDI KASUS : TPI DADAP, GLAYEM, KARANGSONG, ERETAN WETAN, DAN ERETAN KULON) Karimah, Siti Rohmatul; Mudzakir, Abdul Kohar; Sardiyatmo, Sardiyatmo
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 8, No 1: Januari, 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat pelelangan ikan merupakan salah satu sarana pendukung nelayan untuk melakukan aktivitas dalam kegiatan perikanan. Pengembangan dan pembangunan sarana pada tempat pelelangan ikan dapat meningkatkan nilai efisiensi pada tempat pelelangan ikan. Usaha dalam meningkatkan efisiensi dihubungkan dengan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sarana dan prasarana, menganalisis tingkat efisiensi, serta membandingkan tingkat efisiensi di 5 TPI Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2018 di TPI Dadap, TPI Glayem, TPI Karangsong, TPI Eretan Wetan, dan TPI Eretan Kulon yang terletak di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat eksploratif. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling. Metode yang digunakan untuk menganalisis efisiensi TPI adalah dengan menggunakan persyaratan teknis TPI berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 54/PERMEN-KP/2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2017. TPI yang sudah efisien merupakan TPI yang telah memenuhi persyaratan teknis tersebut. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kelima TPI belum memenuhi persyaratan teknis. Agar TPI bisa disebut efisien perlu dilakukan perbaikan sarana dan prasarana tempat pelelangan ikan untuk menunjang kegiatan lelang seperti lantai lelang yang berlubang perlu diperbaiki dan penambahan tanda peringatan pada gedung TPI.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP MULTIGEAR DI DESA MARGOREJO KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL Yanuarto, Ricky; Ismail, Ismail; Sardiyatmo, Sardiyatmo
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 2, No 3: Agustus, 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.715 KB)

Abstract

Usaha perikanan yang akan dilakukan oleh seorang pengusaha tentu harus menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis berbagai alat tangkap yang digunakan untuk kegiatan usaha tersebut yang ditinjau dari besar perahu, mesin, jumlah tenaga kerja, fishing ground, dan faktor produksinya di Perairan Kabupaten Kendal serta aspek ekonomis yang meliputi modal dan biaya usaha dengan alat tangkap multigear, serta menganalisis tingkat kelayakan usaha dengan menghitung kriteria PP, NPV, IRR dan B/C. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2012 dengan mengambil lokasi di Desa Margorejo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat studi kasus dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 sampel. Pengumpulan data dengan cara observasi langsung, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata pendapatan pada usaha prikanan tangkap multigear ini adalah Rp 30.132.000. Analisis finansial usaha perikanan tangkap dengan menggunakan alat tangkap multigear didapatkan NPV Rp 16.322.433; PP 1,3 tahun atau 1 tahun 4 bulan; dan nilai IRR 35,11%; sedangkan nilai B/C ratio 1,15 yang berarti bahwa usaha perikanan tangkap multigear di Desa Margorejo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal layak dilakukan.
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NELAYAN MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK KABUPATEN DEMAK Widiyani, Widiyani; Sardiyatmo, Sardiyatmo; Hapsari, Trisnani Dwi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 7, No 1: Januari, 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha penangkapan mini purse seine merupakan suatu usaha yang paling besar dalam menambah nilai produksi ikan di PPP Morodemak. Nelayan juragan mini purse seine merupakan nelayan yang memiliki suatu usaha penangkapan ikan. Pendapatan yang diterima nelayan juragan mini purse seine umumnya tinggi dengan tingkat kesejahteraan lebih baik. Pendapatan yang tinggi mengakibatkan pengeluaran yang dikeluarkan juga tinggi dan digunakan nelayan untuk mencukupi segala kebutuhan primer maupun sekundernya baik untuk konsumsi pangan maupun non pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik nelayan juragan, menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dan pengeluaran nelayan mini purse seine di PPP Morodemak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus. Jumlah sampel sebanyak 39 orang nelayan juragan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan software SPSS 20. Hasil dari penelitian yaitu usia nelayan juragan mini purse seine di PPP Morodemak didominasi berusia antara 50-56 tahun, pendidikan terakhir nelayan juragan mayoritas pada tingkat SD. Pengalaman kerja nelayan juragan didominasi antara pengalaman 5-10 tahun, dan nelayan juragan didominasi dengan jumlah tanggungan sebanyak 3 orang. Faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan melaut yaitu pengalaman kerja, hasil tangkapan, kepemilikan kapal, umur nelayan, dan jumlah ABK dengan R square 98,3%. Secara parsial (individual) faktor yang berpengaruh yaitu pengalaman kerja, hasil tangkapan, kepemilikan kapal, dan jumlah ABK. Faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran yaitu pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, pendidikan nelayan, dan umur nelayan (R square 90,9%). Secara parsial (individual), faktor yang mempengaruhi pengeluaran yaitu pendapatan.