This study aims to analyze the level of forest and land fire risk based on remote sensing in Karang Intan. The parameters used to analyze the levels of fire risk are land surface temperature, humidity, vegetation cover, distance to roads and distance to settlements. The scale of fire risk is classified into 5 levels of risk, namely: very high, high, medium, low, and very low. The temperature value is obtained by calculating the Land Surface Temperature. The humidity value is obtained from the Normalized Difference Moisture Index (NDMI) calculation, and the vegetation cover value from the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) calculation. The level of fire risk based on the distance to the road and the distance to the settlement was calculated using the Euclidean Distance method. The method used in this study is a survey method which is supported by the overlay analysis of the parameters that have been mentioned. The results showed that in the research location, there were 6,695.23 hectares of areas with a high level of risk, 14,587.81 hectares with a moderate level of risk, 6,695.23 hectares with a low level of risk, and 60.30 hectares with a very low level of risk. During the study there are no areas with with very high risk found. The study showed that the risk is higher on areas with higher temperature and vegetation coverage, and the smaller the distance between a location to the road, the lower the risk level. The location of the settlement does not significantly affect the level of risk to fire. The results of the analysis showed that the distribution of hotspots in areas with high humidity is caused by human factors, which can be seen from the high level of accessibility in those areas with high humidity valuesPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerawanan bahaya kebakaran hutan dan lahan berbasis penginderaan jauh di Kecamatan Karang Intan. Parameter yang digunakan untuk menganalisis tingkat kerawanan bahaya kebakaran adalah suhu permukaan tanah, kelembaban, tutupan vegetasi, jarak jalan raya dan jarak ke pemukiman. Skala tingkat kerawanan yang diklasifikasikan dalam 5 tingkat kerawanan, yaitu: tingkat kerawanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Nilai suhu diperoleh dengan perhitungan Land Surface Temperature. Nilai kelembaban didapat dari perhitungan Normalized Difference Moisture Index (NDMI), dan nilai tutupan vegetasi dari perhitungan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Tingkat kerawanan kebakaran berdasarkan jarak terhadap jalan dan jarak terhadap pemukiman dihitung dengan metode Euclidean Distance. Metode yang digunakan adalah metode survey yang didukung analisa tumpang susun dari parameter yang telah disebutkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi penelitian terdapat 6.695,23 Ha kawasan dengan tingkat kerawanan tinggi, 14.587,81 Ha dengan tingkat kerawanan sedang, 6.695,23 Ha dengan tingkat kerawanan rendah, dan 60,30 Ha dengan tingkat kerawanan sangat rendah. Dari hasil penelitian tidak ada daerah dengan kerawanan sangat tinggi. Penelitian ini menunjukkan semakin tinggi suhu dan tutupan lahan suatu daerah, semakin tinggi tingkat kerawanan kebakaran. Semakin kecil jarak antara suatu lokasi dengan jalan raya, maka semakin rendah resiko terjadinya kebakaran. Lokasi pemukiman tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat kerawanan terhadap kebakaran. Hasil analisis penelitian menunjukkan sebaran titik api di wilayah dengan nilai kelembaban tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor manusia yang dapat dilihat dari tingginya tingkat aksesibilitas pada daerah dengan nilai kelembaban tinggi tersebut.