Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Status Sosioekonomi dan Lingkungan Keluarga Pada Perilaku Altruistik Remaja Perkotaan Josua, Dian Pertiwi; Nursetiawati, Sitti
ANALITIKA Vol 11, No 1 (2019): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.181 KB) | DOI: 10.31289/analitika.v11i1.2277

Abstract

Perilaku altruistik adalah bentuk perilaku prososial yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis status sosial ekonomi dengan dua indikator berupa status sosial ekonomi objektif dan status sosial ekonomi subjektif dengan dimensi kelas sosial terhadap lingkungan keluarga, dan perilaku altruistik remaja perkotaan. Responden dalam penelitian ini adalah 71 remaja di wilayah Jakarta. Pengumpulan data menggunakan tiga instrumen; untuk variabel status sosial-ekonomi dikonstruk berdasarkan dua indikator, yaitu objektif dan subjektif, untuk variabel lingkungan keluarga yang dimodifikasi dari Family Environtment Scale, dan variabel perilaku altruistik yang diukur dengan Altruistic Personality Scale. Hasil analisis Partial Least Square menyatakan bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi perilaku altruistik remaja perkotaan. Status sosioekonomi objektif tidak mempengaruhi perilaku altruistik. Sebaliknya, status sosioekonomi subjektif ditemukan berpengaruh terhadap perilaku altruistik remaja perkotaan.
Science Education in the Family Environment with the Experimental Method of Facial Cosmetics Plant Fertilization in the Covid-19 Pandemic Era Nursetiawati, S.; Josua, D. P.; Atmanto, D.; Oktaviani, F.; Fardani, A. L.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 9, No 4 (2020): December 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpii.v9i4.26563

Abstract

The physical and non-physical family environment is one of the most critical factors in student learning outcomes. This research was assessed using a mixed-method descriptive qualitative and quantitative method to see how the family environment, both physical and non-physical, with experimental science learning was conducted on 60 Junior High School students. The requirements of the respondents in this study were 30 open school students and 30 non-open school students. The results showed that: (a) family involvement motivates students when conducting experiments; (b) the feasibility of the physical environment of the family allows students to complete the experiment of making simple liquid fertilizers to the application of these fertilizers to cosmetic plants, (c) students can complete the experiment by giving directions to the online method because of the high involvement family in the learning process. Other studies state that the family environment in the form of parents ‘expectations of students’ future careers in science is the main reason for high family participation in the experimental process to provide maximum student experimental results. In conclusion, the family’s physical and non-physical environment dramatically determines and encourages students to optimize experimental science learning methods so that science education applied during the Covid-19 pandemic by studying at home can be continued and carried out experimentally. The New Normal Education Model through online and non-online methods for science learning can still be done at home, with the involvement of the family’s physical and non-physical environments that support students to complete experiment-based science learning projects. Independent learning in junior high school students can also be done by providing direct control between educators and the students’ non-physical environment, namely parents, to remain motivated.
Status Sosioekonomi dan Lingkungan Keluarga Pada Perilaku Altruistik Remaja Perkotaan Dian Pertiwi Josua; Sitti Nursetiawati
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 1 (2019): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i1.2277

Abstract

Perilaku altruistik adalah bentuk perilaku prososial yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis status sosial ekonomi dengan dua indikator berupa status sosial ekonomi objektif dan status sosial ekonomi subjektif dengan dimensi kelas sosial terhadap lingkungan keluarga, dan perilaku altruistik remaja perkotaan. Responden dalam penelitian ini adalah 71 remaja di wilayah Jakarta. Pengumpulan data menggunakan tiga instrumen; untuk variabel status sosial-ekonomi dikonstruk berdasarkan dua indikator, yaitu objektif dan subjektif, untuk variabel lingkungan keluarga yang dimodifikasi dari Family Environtment Scale, dan variabel perilaku altruistik yang diukur dengan Altruistic Personality Scale. Hasil analisis Partial Least Square menyatakan bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi perilaku altruistik remaja perkotaan. Status sosioekonomi objektif tidak mempengaruhi perilaku altruistik. Sebaliknya, status sosioekonomi subjektif ditemukan berpengaruh terhadap perilaku altruistik remaja perkotaan.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KOMPETENSI DI JAKARTA Dwi Atmanto; Sitti Nursetiawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Esti Suntari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11824

Abstract

Teachers are obliged to carry out tasks other than education and teaching, such as making scientific works. However, due to the limitations of teachers in terms of time, cost and competence in mastering problems and technical writing, the number of scientific works produced by teachers is minimal. This has an impact on the length of time teachers take care of promotions/positions, which is also experienced by teachers at SMPN 270 Jakarta.This training aims to provide knowledge and competence concerning to the work of teacher professional development, especially the ability to write articles based on environmental studies. Environmental competence is the mastery of the components of the social environment, the built environment and the physical environment thatare developing and integrated in each teacher's field of study. The target of the service is the teachers of SMP 270 Jakarta in all fields of study related to environmental problems. There are 32 teachers who participate in PKM activities. Problems are solved in three steps of activity, they are (1) material preparation, (2) implementation and(3) evaluation. Preparation is done by conducting a preliminary survey to see conditions in the field. The mplementation is using the lecture method (presentation), followed by discussions, questions and answers, and exercises as a form of article writing workshop activities. Evaluation is carried out for each stage by collecting andconcluding data from each stage. Collecting evaluation data through filling out questionnaires and interviews with participants. The results of the PKM activity show that there is an increase in knowledge of the concept of making scientific journal articles in the environmental field (62%) and the results of competence in one week there are 30 (90%) successfully collecting articles, although there are 24 articles (80%) articles are not perfect and must beimproved by the author.ABSTRAK:Guru sebagai profesi yang wajib melakukan tugas selain pendidikan dan pengajaran, juga pembuatan karya ilmiah baik penelitian maupun penulisan artikel. Namun keterbatasan guru baik waktu, biaya maupun kompetensi penguasaan permasalahan dan teknis penulisan, maka jumlah karya ilmiah yang dihasilkan guru sangat minim. Hal ini berdampak pada lamanya guru mengurus kenaikan pangkat/jabatan, yang juga dialami oleh guru-guru SMPN 270 Jakarta. Pelatihan yang diberikan pada masyarakat ini dimaksudkan memberi keterampilan dan kompetensi tentang penulisan ilmiah bagi profesionalitas pendidik, terutama kemampuan pembuatan artikel yang berbasis pada kajian lingkungan hidup. Kompetensi lingkungan adalah penguasaan komponen lingkungan sosial, lingkungan binaan dan lingkungan fisik yang sedang berkembang dan diintegrasikan pada bidang studi guru. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP 270 Jakarta semua bidang studi yang terkait dengan permasalahan lingkungan. Ada 32 guru yang mengikuti kegiatan PKM. Ada tiga tahapan untuk mencari solusi masalah yaitu (1) Mengadakan materi, (2) orientasi pelatihan, dan (3) monitoring penilaian. Pengadaan materi merupakan langkah persiapan. Materi didapat melaui survey kebutuhan pendidik.Kegiatan pelatihan berisi simulasi dan workshop tata cara penulisan karya ilmiah. Diskusi antar tim dan antar-guru untuk memperoleh wawasan materi lingkungan hidup yang berkembang dan menjadi tema penulisan. Pengambilan data evaluasi melalui pengisian kuesioner danwawancara kepada peserta. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan konsep pembuatan artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan hidup (62%) dan hasil kompetensi dalam satu minggu ada 30 (90%) berhasil mengumpulkan artikel, meskipun ada 24 artikel (80%) belum sempurna dan harus diperbaiki oleh penulis.
PELATIHAN TEKNIK PIJAT AKUPRESUR KAKI UNTUK REFLEKSI (FOOT SPA) BAGI SISWA SEKOLAH TERBUKA ERA PANDEMI COVID-19 Sitti Nursetiawati; Elvyra Yulia; Dian Pertiwi Josua; Salsabila Nazhifah; Almira Syakina; Wirully Octaviani Rachman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.216 KB)

Abstract

Abstract Adolescence is a phase that is quite large in portion in moving, exercising, and tends to be prone to physical fatigue. During the Covid-19 Pandemic, teenagers feel not only physically exhausted but also mental health declines. The high risk of Covid-19 and the importance of maintaining fitness encourage foot spas to be used as entrepreneurial opportunities during a pandemic. One way to overcome physical and mental problems is a foot spa. Foot spa can be done using simple methods, using compact tools, and has various benefits. This community service aims to provide foot spa training for underprivileged students who attend open schools. It is hoped that these skills will increase knowledge and can be used as skills that can encourage students to be physically and mentally healthy and improve the student's economy. The results of this community service show that the number of participants before being given training who initially did not understand the acupressure technique in the foot spa increased their knowledge. In addition, descriptive data showed that the participants' ability to perform foot spa’s increased by 45%. Abstrak Masa remaja merupakan fase yang cukup besar porsinya dalam bergerak, berolahraga, dan cenderung mudah mengalami kelelahan fisik. Selama masa Pandemik Covid-19, remaja tidak hanya merasakan kelelahan fisik, melainkan juga penurunan kesehatan mental. Tingginya risiko Covid-19 dan pentingnya menjaga kebugaran, mendorong foot spa dapat dijadikan sebagai peluang wirausaha di tengah pandemik. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan fisik dan mental adalah foot spa. Foot spa dapat dilakukan menggunakan metode sederhana, memakai alat-alat yang ringkas, dan memiliki beragam manfaat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan foot spa bagi siswa kurang mampu, yang bersekolah di sekolah terbuka. Diharapkan keterampilan tersebut, menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai keterampilan yang bisa mendorong siswa untuk sehat jasmani dan rohani, serta meningkatkan ekonomi siswa. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan, jumlah peserta sebelum diberikan pelatihan yang semula tidak memahami teknik akupresure dalam foot spa, meningkat pengetahuannya. Selain itu, data deskriptif menunjukkan kemampuan peserta dalam melakukan foot spa bertambah sebesar 45%.
Hubungan Kompetensi Profesional Widyaiswara dan Prestasi Belajar Guru Terhadap Hasil Uji Sertifikasi Kompetensi Guru Keahlian Ganda Karnasih, Titin; Nursetiawati, Sitti; Mahdiyah, Mahdiyah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.801 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i5.1120

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex post facto bertujuan memunculkan hipotesis adanya hubungan kompetensi professional widyaiswara dan prestasi belajar peserta diklat PKG dengan hasil sertifikasi kompetensi keahlian ganda. Sampel yang diambil adalah 8 widyaiswara Penyaji Materi Pelatihan Paket Keahlian Kecantikan Rambut dan Wajah, 43 peserta (guru) Pelatihan Paket Keahlian Kecantikan Rambut dan Wajah. Analisa data dilakukan terhadap data yang diperoleh menggunakan teknik analis statistik inferensial parametris asosiatif (hubungan) terhadap variable penelitian menggunakan Chi-square. Hasil perhitungan menunjukkan tidak ada hubungan antara kompetensi professional widyaiswara dan prestasi belajar peserta diklat PKG dengan hasil sertifikasi kompetensi keahlian ganda. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hasil sertifikasi kompetensi keahlian ganda ditentukan dari hal-hal lain di luar kompetensi professional widyaiswara dan prestasi belajar peserta diklat PKG.
Hubungan Praktik Keterampilan Mengajar (Pkm) Terhadap Minat Mahasiswa Pendidikan Tata Rias Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Nadhira Esthiningtyas; Sitti Nursetiawati; Lilis Jubaedah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 13 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8152966

Abstract

Teaching Skills Practice (PKM) is one of the courses that must be taken by students of the Cosmetology Education Study Program (S1) as training to apply learning theory that has been obtained from Basic Education Courses and Learning Courses. PKM is included in training that can help students who have an interest in becoming teachers so that they are trained to teach students. According to Nurhidayah (2017: 144) Interest can simply be interpreted as a high tendency and enthusiasm or a great desire for something, so that students who have an interest in becoming teachers will be encouraged to take part in Teacher Professional Education. This study aims to determine whether there is a relationship between Teaching Skills Practice (PKM) and the interest of Cosmetology Education students at Jakarta State University in participating in the Teacher Professional Education Program (PPG). The research method used is a quantitative approach with the sampling technique used is Simple Random sampling. Based on a population of 81 people with a confidence level of 95%, a total sample of 67 people was obtained who were cosmetology education students at UNJ class of 2018 and 2019. The data was processed using the product moment correlation test and T test. Based on the product moment correlation test, the significance value was 0.001 < 0.05 so the data is said to be correlated. The Pearson correlation value is 0.608 and the t-test results show that the significance value of the PKM (X) relationship to Interest in participating in PPG (Y) is 0.001 <0.05 and the t-count value is 6.174 > the t-table value is 1.997, so Ho is rejected and Ha is accepted, which means there is a significant relationship between PKM and interest in participating in PPG.
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Keluarga Melalui Tradisi Begalan di Desa Kalimandi, Kecamatan Purwareja Klampok Banjarnegara Nia Rahmawati; Sitti Nursetiawati; Jenny Sista Siregar
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 04 (2023): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara lingkungan sosial dengan minat calon pengantin wanita dalam pemilihan tata rias pengantin muslim hijab modern. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Sample dari penelitian ini meliputi calon pengantin wanita dalam pemilihan modern hijab yang ada di sanggar X sebanyak 30 orang dan dipilih menggunakan purposive sampling. Uji normalitas menyatakan bahwa data dari kedua variabel terdistribusi normal. Lalu uji yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis, yaitu uji korelasi product moment dimana jika hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel artinya dapat dinyatakan bahwa kedua variabel memiliki hubungan. Nilai thitung = 6,377 lebih besar dari ttabel 2,0484, artinya terdapat hubungan positif antara lingkungan sosial dengan minat calon pengantin wanita dalam pemilihan tata rias pengantin muslim hijab modern. Dengan nilai korelasi sebesar 0,770 menunjukkan korelasi yang kuat. Maka, semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin banyak minat calon pengantin wanita dalam pemilihan tata rias pengantin muslim hijab modern.
Analisis Motivasi Belajar Lifeskill Tata Rias Pada Siswa Di SMP Terbuka Cakung 1 Jakarta Timur firda oktaviani; Sitti Nursetiawati; Lilis Jubaedah
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 04 (2023): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi Belajar merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran serta memiliki peranan demi mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Dalam mengikuti pembelajaran, siswa akan dipengaruhi oleh motivasi belajar yang dimiliki masing-masing siswa. Motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat tercipta karena adanya dorongan dari diri individu itu sendiri maupun dorongan yang berasal dari luar atau dapat disebut sebagai Motivasi Instrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi belajar lifeskill Tata rias di SMP Terbuka Cakung 1 Jakarta Timur melalui pengisian kuisioner dan setiap pernyataan diukur melalui skala likert. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survei yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian yang yaitu rata-rata keseluruhan motivasi belajar lifeskill tata rias berkategori sangat tinggi dengan persentase 83,36%. Pada indicator motivasi instrinsik didapat hasil sebesar 83,66% dengan kategori sangat tinggi dan motivasi ekstrinsik dengan hasil 83,06% dengan kategori sangat tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada lifeskill tata rias baik instrinsik maupun ekstrinsik tergolong sangat tinggi.
Adaptasi Nilai Budaya Adat Perkawinan Suku Jawa di Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Nurul Fitri Annisa Saragih; Sitti Nursetiawati; Jenny Sista Siregar
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 1 No 04 (2023): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Jawa di Kecamatan Sidamanik merupakan alih generasi dan hidup berdampingan dengan suku asli Simalungun dalam kurun waktu yang lama. Sehingga terjadi pergeseran pada ritual-ritual dalam siklus hidup manusia, salah satunya adalah pada Upacara Pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adaptasi budaya dalam pelaksanaan ritual adat Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi yang dilakukan dengan studi di lapangan dan studi kepustakaan. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tempat, waktu dan 6 informan sebagai sumber data primer. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan lamanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Suku Jawa di Simalungun beradaptasi dengan baik sehingga mempengaruhi tata upacara perkawinan menjadi lebih fleksibel. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengurangan dalam prosesi tata upacara perkawinan yang didasarkan pada fungsi praktis dan ekonomis. Bagian-bagian yang ditiadakan diantaranya pada proses sebelum upacara perkawinan sebelum melamar seharusnya ada tahap nakoke (menanyakan), siraman dan midodareni sebelum akad nikah, pada tahap setelah pembentukan panitia seharusnya diadakan janggolan (selamatan), dan penebusan kembar mayang setalah upacara midodareni. Kesimpulan dari penelitian ini secara garis besar yaitu ada tiga bagian yang mendasar pada adaptasinya, yaitu perubahan prosesi upacara, perubahan atau pergeseran fungsi sosial dan perubahan esensi atau nilai yang terkandung didalamnya.