Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Kampung Cijantur Untuk Mendapatkan Air Bersih Melalui Penerapan Saluran Air Tanpa Listrik Dengan Pembagunan Bendungan Sari, Santika; Fajriah, Nur; Saputra, Noverdo; Maulana, Wahyu; Saputro, Annisa; Sari, Santika; Hendradi, Alif
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i3.38460

Abstract

Kampung Cijantur adalah salah satu kampung yang berada di daerah dataran tinggi Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Kampung ini merupakan salah satu daerah yang mengalami banyak permasalahan, mulai dari akses jalan menuju kampung ini dalam kondisi yang tidak baik, pekerjaan utama penduduk yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan sulitnya mendapatkan air bersih karena jarak sumber air yang sangat jauh. Dari sekian banyaknya permasalahan yang dihadapi Kampung Cijantur, masalah yang paling dirasa menyulitkan masyarakat kampung ini adalah mengenai sulitnya mendapatkan air bersih karena jarak sumber air yang teramat jauh, terutama di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini kebersihan telah menjadi hal yang sangat diutamakan agar terhindar dari paparan virus. Oleh karena itu, kami berniat membantu masyarakat kampung Cijantur Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor untuk mendapatkan air besih dengan membuat saluran air tanpa listrik dengan membuat bendungan air. Air bersih disalurkan dengna membuat bendungan air dilokasi sumber air dan disalurkan dengan pipa ke lokasi penampungan air bersih yang dapat diakses oleh warga. Penyaluran air dari sumber air ke lokasi penampungan air warga menggunakan teknik tekanan air dan perbedaan ketinggian air. Teknologi penyaluran air ini dapat diterapkan untuk daerah-daerah yang penduduknya mempunyai keterampilan teknis yang terbatas, karena pemeliharaan yang dibutuhkan sederhana dan tanpa harus membayar biaya listrik. Langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah : (1) Sosialisasi program, (2) Persiapan peralatan dan bahan, (3) Membuat bendungan air di dekat sumber air, (4) Pelaksanaan kegiatan penyambungan pipa-pipa output dari bendungan air menuju toren penampungan akhir (5) Pendampingan, dan (6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan air dapat tersalurkan dengan baik sampai ke toren penampungan akhir yang dekat dengan lokasi pemukiman warga. Hal ini dapat membantu warga kampung cijantur untuk mendapatkan air bersih sehingga dapat berdampak pada Kesehatan warga yang lebih terjamin dengan adanya air bersih
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG CIJANTUR UNTUK MENDAPATKAN AIR BERSIH MELALUI PENERAPAN SALURAN AIR TANPA LISTRIK DENGAN PEMBAGUNAN BENDUNGAN Sari, Santika; Fajriah, Nur; Saputra, Noverdo; Maulana, Wahyu; Hendradi, Alif; Syifa, Annisa; Fadhillah, Azriel
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat November 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i1.1968

Abstract

Cijantur Village is one of the villages located in the highlands of Rabak Village, Rumpin District, Bogor Regency. This village is one of the areas experiencing many problems, starting from the access road to this village in poor condition, the main occupation of the residents who do not meet their daily needs and the difficulty of getting clean water because the water source is very far away. Of the many problems faced by Cijantur Village, the most difficult problem for the people of this village is the difficulty of getting clean water because the distance of water sources is very far, especially during the COVID-19 pandemic like now cleanliness has become a very priority thing to avoid from viral exposure. Therefore, we intend to help the people of Cijantur village, Rabak Village, Rumpin District, Bogor Regency to get clean water by building water channels without electricity by building water dams. Clean water is distributed by making water dams at the location of the water source and piped to a clean water storage location that can be accessed by residents. The distribution of water from water sources to residents' water storage locations uses water pressure techniques and differences in water levels. This water distribution technology can be applied to areas where the population has limited technical skills, because the maintenance required is simple and without having to pay electricity costs. The steps of activities that will be carried out in this program are: (1) Program socialization, (2) Preparation of equipment and materials, (3) Making water dams near water sources, (4) Implementation of connecting output pipes from water dams towards the final storage tower (5) Assistance, and (6) Monitoring and evaluation of the implementation of activities. Based on the results of the activities that have been carried out, water can be channeled properly to the final storage tower which is close to the residential location of residents. This can help the residents of Cijantur Village to get clean water so that it can have an impact on the health of residents who are more secure with clean water.
Analysis and Minimization of Waste in The Production Area of PT. XYZ With Lean Manufacturing Approach and System Simulation Fajriah, Nur; Mahfud, Halim; Hayati, Hayati
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 22, No. 2, December 2023
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v22i2.22464

Abstract

PT. XYZ is a manufacturing company engaged in the manufacture of packaging cardboard. In the production process at PT. XYZ still found the presence of waste, especially in defects, waiting, and excessive transportation. This study aims to minimize or eliminate waste by providing recommendations for improvement using a lean manufacturing approach, then the improvement recommendations are designed through system simulation using proModel software. The lean manufacturing method used in this research is Value Stream Mapping (VSM) to map the entire value stream in the production process from start to finish, where the VSM manufacturing process is supported based on the tools selected from the Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Furthermore, to find the root cause of waste, Fishbone Diagram is used, and to determine the cause of the most critical waste, the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used. The results showed that with the improvement recommendations given, the processing time could be reduced from 9743.70 seconds to 6417.15 seconds, and based on the simulation results the improvement showed an increase in the average number of products per month which was 64.26% with an increase from 52962 pcs to 87000 pcs.
Penerapan Saluran Air Tanpa Listrik dengan Pembangunan Bendungan untuk Mendapatkan Air Bersih Fajriah, Nur; Saputra, Noverdo; Maulana, Wahyu; Saputro, Annisa; Sari, Santika; Hendradi, Alif
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 3 (2021): August 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.537 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i3.38460

Abstract

Ketersediaan air bersih bagi masyarakat adalah salah satu jaminan bagi keberlangsungan hidup yang sehat dan sejahtera. Permasalahan yang terjadi di desa-desa adalah masyarakat masih ada yang sulit mendapatkan air bersih karena jarak sumber air yang teramat jauh. Tujuan pengabdian ini adalah pengadaan air bersih berteknologi pompa hidram (hidrolik RAM)  agar bisa dirasakan oleh masyarakat. Metode pelaksanaan dilakukan 3 tahap, tahap 1 studi pengamatan permasalahan mitra, tahap 2 menawarkan solusi dan persiapan saluran air dan tahap 3 yaitu pelaksanaan program dan sosialisasi. Langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah: (1) Sosialisasi program, (2) Persiapan peralatan dan bahan, (3) Membuat bendungan air, (4) Pelaksanaan kegiatan penyambungan pipa-pipa output dari bendungan air menuju toren penampungan akhir (5) Pendampingan, dan (6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa air dapat tersalurkan dengan baik sampai ke toren penampungan akhir dekat lokasi pemukiman warga dan dapat membantu warga kampung untuk mendapatkan air bersih.
PENDAMPINGAN PETANI KOPI TERKAIT GEJALA OTOT RANGKA DAN POSTUR KERJA DI DESA RABAK Sari, Santika; Fajriah, Nur; Waluyo, M.Rachman; Fikri, M.Abila; Fernanda, Natasya; Agista, Riyanda diyosi; Sabrina, Jihan Isti
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i1.5083

Abstract

Kampung Cijantur is one of the villages in the highlands of Rabak Village, Rumpin District, Bogor Regency. Kampung Cijantur can be said to be a village that is quite underdeveloped because of the many problems this village is experiencing, starting from the uncertain main livelihood of the community, they only farm with uncertain harvest times. Most of the people's work in Rabak Village is coffee farming. Many workers experience Musculoskeletal disorders. Musculoskeletal Disorders (MSDs) are diseases that have symptoms that affect the muscles, nerves, tendons, ligaments, joints, cartilage, and spinal cord. Based on initial observations using the Nordic Body Map questionnaire, it was found that Musculoskeletal Disorders (MSDs) are located on the right shoulder, left shoulder and back of coffee farmers. This is due to inefficient and non-ergonomic working postures when farmers harvest coffee. Under these conditions, it can cause a decrease in productivity performance and a decrease in coffee production. The stages in this community service, namely the planning stage, the stage of collecting funds for data processing, preparation of work plans, program socialization, program implementation, and monitoring and evaluation
Analisis Hubungan Shift Kerja, Masa Kerja, Usia dan Kualitas Tidur terhadap Kelelahan Kerja (Fatigue) pada Pengemudi JakLingko Koperasi Jasa Angkutan Purimas Jaya Regiana, Melda Ayu; Sari, Santika; Fajriah, Nur
Journal of Optimization System and Ergonomy Implementation Vol 1 No 1 (2023): Journal of Optimization System and Ergonomy Implementation
Publisher : Program Studi Teknik Industri S-1, Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54378/joseon.v1i1.7435

Abstract

Fatigue is an important factor in ergonomics because it can affect the work ability of human resources. The term work fatigue leads to the condition of workers who are weakened to complete their work, resulting in a decrease in work capacity, endurance and work productivity. Work fatigue that occurs needs to be given special attention by the company in order to avoid hazards and risks that endanger workers and ongoing operational activities. One activity that has hazards and risks is driving. Driving fatigue is one of the factors causing accidents in the transportation sector so that it provides a high mortality rate. Therefore, this research was conducted at Mikrotrans JakLingko Koperasi Purimas Jaya to analyze the factors of work shifts, tenure, age and sleep quality that cause fatigue using the Subjective Self Rating Test method from the IFRC. The results showed that work shifts and fatigue had a value of 0.043 < 0.05, tenure and fatigue 0.874 > 0.05, age and fatigue 0.071 > 0.05 and sleep quality and fatigue 0.150 > 0.05. It is concluded that work shift and fatigue have a significant relationship. Meanwhile, tenure, age and sleep quality have no relationship to fatigue.
EDUKASI HIDROPONIK WARGA TAMAN CUMI SEBAGAI UPAYA KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PADA WILAYAH URBAN Fajriah, Nur; Waluyo, Mohammad Rachman; Nurcandra, Fajaria; Manurung, Primelshaddai Tongguran; Elfitri, Suci; Putri, Bunga Hardiyana; Santoso, Daniel Steven; Nabita, Isyah Radhiyya; Brata, Muhammad Adi; Permana, Naufal Ilyas; Rizq, Mohammad Varidzdudin; Kamilah, Najwa; Mahardika, Chiko Hamzah Putra
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34144

Abstract

ABSTRAK                                                                            Pengetahuan warga dalam hidroponik sejak pemilihan benih hingga panen sangat menentukan keberhasilannya. Kegagalan dalam budidaya sayuran hidroponik ditentukan oleh pengetahuan tersebut. Dilatarbelakangi kegagalan budidaya sayuran hidroponik warga RT 04 RW 07 Perumnas Pabean Kencana di sekitar Taman Cumi, Kuwu Pabean Udik, Indramayu, maka diperlukan edukasi untuk memberikan informasi mengenai sistem hidroponik tanaman sayuran untuk ketahanan pangan keluarga di wilayah urban yang terbatas lahannya. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, program ini dilaksanakan oleh tim Fakultas Teknik Universitan Pembangunan Nasional Veteran Jakarta sebagai mitra pelaksana, dan berkolaborasi dengan masyarakat Desa Cumi sebagai mitra sasaran. Sebanyak 14 orang tergabung dalam kelompok tani hidroponik berpartisipas dalam kegiatan yang berlangsung selama 7 bulan pada tahun 2025.  Edukasi yang dilakukan mencangkup informasi mengenai proses persiapan dan penyemaian benih, pemilihan sistem hidroponik, perawatan, hingga panen sayuran. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola hidroponik. Metode pengabdian yang digunakan yaitu metode ceramah menggunakan media poster dan buku saku. Tahapan kegiatan ini yaitu edukasi tentang hidroponik, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Peserta merupakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengelola fasilitas di Taman Cumi tersebut. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hidroponik sebesar 5% dilihat perbandingan antara pre-test dan post-test, meskipun tidak signifikan. Dengan adanya edukasi ini, peserta memahami penyebab kegagalan dalam penyemaian dan penanaman.  Selain itu, peserta juga memahami jenis-jenis hidroponik baik berupa sistem skala besar maupun hidroponik yang cocok untuk skala rumah tangga. Kata kunci: budidaya sayuran; hidroponik; ketahanan pangan; urban ABSTRACTCommunity knowledge in hydroponics, from seed selection to harvest, plays a decisive role in determining the success of cultivation. Failures in hydroponic vegetable farming are largely influenced by such knowledge. Against the backdrop of repeated failures in hydroponic vegetable cultivation among residents of RT 04 RW 07 Perumnas Pabean Kencana, located near Taman Cumi, Kuwu Pabean Udik, Indramayu, an educational program was deemed necessary to provide information on hydroponic systems for vegetable cultivation as a means of strengthening household food security in urban areas with limited land availability. To achieve this objective, the program was implemented by the Faculty of Engineering, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, as the executing partner, in collaboration with the local community of Desa Cumi as the target partner. Fourteen members of the local hydroponic farmer group participated in the program, which was carried out over a seven-month period in 2025. The educational activities covered key aspects of hydroponic cultivation, including seed preparation and germination, system selection, maintenance, and harvesting. The program aimed to improve the knowledge and practical skills of residents in managing hydroponic systems. The method employed consisted of lectures supported by posters and pocket books. The program stages included hydroponic education, implementation, and evaluation. Participants were both men and women who managed the community facilities in Taman Cumi. The results of this community service program demonstrated a 5% increase in participants’ knowledge of hydroponics, as evidenced by a comparison between pre-test and post-test scores, although the improvement was not statistically significant. Nevertheless, the education enabled participants to understand the causes of failure in germination and planting. In addition, participants gained knowledge of various hydroponic systems, both large-scale applications and those suitable for household-level implementation. Keywords: vegetable cultivation; hydroponics; food security; urban
SINING DALAM KONTEKS KEBUDAYAAN GAYO Fajriah, Nur; Selian, Rida Safuan; Hartati, Tengku
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v3i3.13112

Abstract

Penelitian ini berjudul Sining dalam Konteks Kebudayaan Gayo, mengangkat masalah bagaimana Sining dalam Konteks Kebudayaan Gayo, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Sining dalam Konteks Kebudayaan Gayo. Sumber data dalam penelitian adalah Seniman Gayo, Masyarakat, Petua adat Kampung Nosar. Penelitian dilakukan di Kampung Nosar Aceh Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data ,display data, verifikasi data. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa tari Sining adalah sebuah ritual adat masyarakat Gayo yang kini menjadi seni pertunjukan bagi khalayak ramai. Tari Sining yang ditarikan diatas sembilah papan dan dulang ini mempunyai 2 prosesi yaitu prosesi adat dalam membangun rumah dan sebagai tari iringan memandikan dan mengesahlan pemimpin baru, yang dilakukan dengan cara membaca syair dan ritual. Proses tersebut didahului dengan memilih kayu hutan yang dianggap terbaik, menebang kayu hutan, serta menjadikan kayu tersebut sebagai pondasi rumah. Alat musik yang digunakan dalam tari Sining ini yaitu gegedem, gerantung, tak tok, suling, teganing serta canang yang dimainkan oleh wanita dan laki-laki. Busana yang dikenakan pada ritual ini adalah busana sehari-hari, hingga saat tari Sining telah menjadi seni pertunjukan dan memakai baju kerawang khas Gayo Aceh Tengah.Kata kunci: Tari Sining, kebudayaan Gayo
RISIKO PERKAWINAN USIA MUDA PADA MASYARAKAT DESA SRIAMUR TAMBUN UTARA BEKASI Fajriah, Nur; Nursetiawati, Sitti; Cholilawati, Cholilawati
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol. 3 No. 1 (2016): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.088 KB) | DOI: 10.21009/JKKP.031.04

Abstract

Dalam perkawinan terdapat ketentuan usia yang dianjurkan saat akan melangsungkan perkawinan dimana usia memiliki peran dalam menentukan kesiapan dalam memasuki mahligai rumah tangga. Namun berdasarkan data yang dihimpun Kantor Urusan Agama (KUA) Tambun Utara, pada Desa Sriamur terdapat 93 laki-laki dengan rentang usia 19-25 tahun dan 49 perempuan dengan rentang usia 16-20 tahun yang melangsungkan perkawinan usia muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko melakukan perkawinan usia muda. Penelitian ini dilakukan di Desa Sriamur Tambun Utara Bekasi. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik sampling snowball sampling dan purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang melakukan perkawinan usia muda pada usia 15-19 tahun. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa risiko yang paling banyak diterima adalah segi pendidikan dimana seluruh responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memungkinkan untuk melanjutkannya kembali. Kemudian pada segi kesehatan terdapat dua responden yang mengalami gangguan pada kesehatan reproduksi yaitu mengalami keguguran dan bayi lahir prematur. Pada segi fisik terdapat tujuh responden yang tidak dapat mengembangkan keterampilannya dan sembilan responden yang tidak bekerja setelah menikah. Pada segi mental terdapat tiga responden yang merasa stres dan kaget pada kondisi mental dan tujuh responden merasa terganggu kebutuhan pribadinya setelah menikah. Pada segi kependudukan terdapat enam responden yang memiliki anak lebih dari dua orang dan lima responden yang memiliki anak lebih dari dua orang namun juga ikut serta program keluarga berencana. Selanjutnya pada segi kelangsungan rumah tangga terdapat satu responden yang mengalami konflik rumah tangga dan menyelesaikan konflik rumah tangga tersebut dengan bercerai. Kata Kunci: perkawinan usia muda, risiko, masyarakat desa.
Penjadwalan Distribusi Bahan Kue di Masa Pandemi Covid-19 dengan Metode House of Risk Studi Kasus di Industri Kue X Sari, Santika; Fajriah, Nur; IM, Fajar Rahayu; Nurdiansyah, Rio
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8 No 4 (2023): Volume 8 Nomor 4, November 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i4.1543

Abstract

Covid-19 telah memicu kondisi yang perlu dilakukan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.  Kebijakan pembatasan ini berpotensi menimbulkan tantangan dalam distribusi barang yang dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan atau tingkat ketersediaan barang yang rendah akibat sulitnya mendistribusikan barang. Apabila tidak segera ditangani dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, situasi tersebut berpotensi menimbulkan ketidakpastian yang dapat berdampak negatif, seperti kehilangan konsumen atau bahkan kerugian keuangan yang dialami oleh perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi distribusi yang lebih adaptif selama periode pandemi COVID-19 ini. Dalam penelitian ini, dilakukan pengelolaan risiko menggunakan metode House of Risk (HOR). Metode ini dipilih karena dianggap mampu melakukan analisis rinci terhadap risiko dan dampaknya di masa depan. Selanjutnya, penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan perencanaan distribusi menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Berdasarkan hasil pemrosesan data menggunakan dua metode yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan membatasi transportasi selama pandemi adalah peristiwa risiko yang paling berpengaruh. Selain itu, dengan menerapkan metode Distribution Requirement Planning (DRP), perusahaan dapat mengurangi pengeluaran sebesar 13% atau Rp21.067.187,00 untuk West DC dan 2,4% atau Rp36.524.243,70 untuk East DC sehingga meningkatkan efisiensi dari perusahaan.