Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN MAKANAN SEHAT PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI Purwanti, Yunika; Rizqiyah, Jazirotur; Rizki Utami, A’Allya; Fera, Melly; Nurwati, Nurwati
Journal of Technology and Food Processing (JTFP) Vol. 5 No. 02 (2025): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jtfp.v5i02.1784

Abstract

Penelitian ini mengkaji tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) tentang makanan sehat, mengingat pentingnya pola makan sehat untuk kesehatan tubuh dan pencegahan penyakit. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap konsep dan penerapan makanan sehat. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi pengetahuan mahasiswa agar dapat digunakan sebagai dasar pengembangan program pendidikan kesehatan di kampus. Metode penelitian menggunakan survei dengan kuesioner, yang dibagikan kepada 30 mahasiswa UMUS pada 20 Mei 2025. Analisis data dilakukan dengan SPSS versi 26 dan Microsoft Excel 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96.7% mahasiswa menganggap penting mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Namun, terdapat kekurangan dalam pemahaman tentang metode memasak yang optimal dan sumber protein tinggi, dengan 70% responden memilih metode memasak yang kurang tepat dan 80% tidak mengetahui bahwa ikan laut mengandung protein tinggi. Kesimpulannya, meskipun sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman dasar yang baik tentang pentingnya makanan sehat, masih ada area yang memerlukan peningkatan pengetahuan. Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk mengembangkan program pendidikan kesehatan yang lebih efektif di lingkungan kampus.
Gerakan Gemar Makan Ikan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Masrikhiyah, Rifatul; Fera, Melly; Rahmawati, Yuniarti Dewi; Wahyani, Anggray Duvita; Purwanti, Yunika
JAMU : Jurnal Abdi Masyarakat UMUS Vol. 6 No. 01 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jamu.v6i01.1789

Abstract

Abstrak Masalah stunting masih menjadi tantangan serius di Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, yang merupakan wilayah dekat pesisir. Minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya kader Posyandu, tentang manfaat konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani menjadi salah satu penyebab rendahnya asupan gizi anak. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam edukasi pencegahan stunting melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang berbasis potensi lokal. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi penyuluhan gizi, demonstrasi memasak olahan ikan lokal, dan pendampingan intensif kepada kader Posyandu selama satu bulan. Kegiatan dilaksanakan secara partisipatif dengan pendekatan edukatif dan praktik langsung. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan observasi dan evaluasi sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam menyampaikan informasi gizi serta mengolah makanan berbasis ikan lokal. Kegiatan ini juga membangun kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal dalam intervensi gizi. Gerakan Gemarikan terbukti menjadi model edukasi yang relevan, aplikatif, dan kontekstual untuk wilayah pesisir dengan permasalahan stunting. Abstract Stunting remains a serious public health challenge in Kupu Village, Wanasari Subdistrict, Brebes Regency, a coastal area in Central Java, Indonesia. One contributing factor is the limited knowledge among the community—particularly Posyandu (integrated health post) cadres—regarding the nutritional benefits of fish consumption as a source of animal protein, which leads to inadequate dietary intake among children. This community service project aimed to strengthen the capacity of Posyandu cadres in delivering stunting prevention education through the Fish-Eating Movement (Gemarikan), leveraging local resources and potentials. The methods employed included nutrition education sessions, cooking demonstrations using locally sourced fish, and intensive mentoring of Posyandu cadres over the course of one month. Activities were carried out using a participatory approach combining educational strategies and hands-on practice. A qualitative descriptive analysis was used, involving pre- and post-activity observations and evaluations. The results showed a significant improvement in the knowledge and skills of Posyandu cadres in communicating nutritional information and preparing fish-based meals. Furthermore, the program fostered increased awareness of the importance of utilizing local food resources in nutrition interventions. The Gemarikan initiative proved to be a relevant, practical, and contextually appropriate educational model for coastal communities facing stunting issues.
Pemanfaatan Bubuk Bawang Merah Brebes untuk Meningkatkan Durabilitas Mi Basah Rahmawati, Yuniarti; Purwanti, Yunika; Masrikhiyah, Rifatu
Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality Vol. 12 No. 2 (2025): Jurnal Mutu Pangan
Publisher : Department of Food Science and Technology (ITP), Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University (IPB) in collaboration with the Indonesian Food and Beverage Association (GAPMMI), the National Agency of Drug and Food Control, and th

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmpi.2025.12.2.161

Abstract

Wet noodles are a highly perishable food product due to their high water content (32–35%). The use of synthetic preservatives can negatively impact health. One potential alternative to synthetic pre-servatives is Brebes shallots (Allium cepa L.), which are rich in phenolic compounds. This study aimed to evaluate the effectiveness of Brebes shallot powder as a natural preservative for wet noodles. The research used an experimental method with a completely randomized design (CRD), where wet noodles were enriched with varying proportions of shallot powder (0, 5, 10, 15, 20, and 25%). Analyses were performed on shelf life, physical parameters (elasticity and water absorption), chemical properties (proximate and phenolic content), and sensory attributes. The results showed that the 25% shallot powder treatment achieved the longest shelf life, lasting 67.33 hours—five times longer than the control group (without preservatives), which lasted only 15.33 hours. The measured total phenolic content increased from 0.51 to 2.08%. In terms of sensory attributes, the use of shallot powder significantly affected the taste, aroma, color, and texture of the wet noodles, although elasticity decreased as the proportion of shallot powder increased.