Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pelatihan Optimalisai Tumbuh Kembang Anak pada Orangtua Anak Usia Dini Radhiya Bustan; Nurfadilah Nurfadilah; Nila Fitria
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.452 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i3.214

Abstract

Abstrak - Mendidik dan mengasuh seorang anak tentunya membutuhkan pengetahuan akan tumbuh kembang anak. Adapun aspek perkembangan anak usia dini meliputi tiga aspek, yaitu aspek fisik, kognitif dan psikososial (Papalia & Olds, 1995). Anak usia dini adalah anak-anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Pendidikan keorangtuaan menjadi penting bagi orangtua supaya orangtua dapat memaksimalkan perkembangan semua potensi anak, baik fisik, kognitif, maupun psikososial anak. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar orangtua berharap memperoleh pengetahuan terkait pendidikan keorangtuaan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan karena mereka masih sangat minim memperoleh informasi yang terkait dengan tatanan praktisnya. Untuk itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan intervensi berupa pelatihan dengan tujuan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui Pelatihan pada Orangtua Anak Usia Dini. Setelah melakukan pelatihan, diperoleh hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa (1) 90% peserta pelatihan merasa bahwa materi yang dibawakan pembicara sesuai dengan kebutuhan serta materinya mudah untuk dipahami, (2) 80% peserta pelatihan berusaha mempraktekkannya dalam mengajar di lembaga PAUD atau mendidik anaknya, (3) 80% peserta pelatihan menjadi bersemangat menjalani hari-hari sebagai orangtua setelah melakukan kegiatan pelatihan ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intervensi yang dilakukan tepat guna dan sesuai dengan hasil penelitian terdahulu meskipun topik yang diberikan belum menyeluruh. Oleh karena itu, perlu ada pelatihan untuk pemberian materi dasar lanjutan tentang perkembangan anak, yang mencakup aspek fisik, seni, dan moral agama. Sebagai saran selanjutnya, pelatihan yang sifatnya aplikatif terhadap permasalahan tertentu akan efektif dilaksanakan jika peserta telah memahami pengetahuan dasar secara menyeluruh. Materi tersebut sebaiknya diidentfikasi pada saat pelatihan dasar lanjutan berakhir agar tepat guna. Kata Kunci – Mengasuh anak, latihan, Anak Usia Dini Abstract – Parent needs to know about child care education to help children grow and develop their potential according their age and capability, especially in early years. Parents have to stimulate the three areas of child development, physics, cognitive, and psychosocial (Papalia & Olds, 1995). According to our preliminary research,  parents needs practical knowledge that can help them in optimizing their children at their best. The research was followed by an intervention program in a form of training. The training was begun with providing general topic, such as parent’s role in educating the children, and then continued with a specific topic such as child’s psychosocial development and child’s cognitive development. Effectivity of training was measured trough questioner. The result are (1) 90% of participants stated that the materials that were given to them is easily understood and suitable for their needs, (2) 80%  of participants have tried to practiced with the children in their institution and their home, (3) 80% of participants become highly motivated to run their role as a parent and educator for the children. It can be concluded that the intervention has been appropriate and in accordance with the results preliminary research although a given topic has not been all thorough. Therefore, there needs to do advanced training of basic materials on child development, which includes the physical, art, and moral religion topics. For further advice, the training that will be conducted later are more practical to specific issues and the material should be identified during the basic training in order to get the best benefit to the participants. Keywords – parenting, training, early childhood
Pengabdian Kepada Masyarakat Pelayanan Konseling Individu dan Kelompok pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang Radhiya Bustan; Emmalia Sutiasasmitha
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.163 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i4.301

Abstract

Abstrak – Dewasa ini permasalahan pidana pada narapidana wanita terus meningkat jumlahnya. Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang merupakan salah satu usaha pembinaan bagi para wanita yang memiliki masalah hukum pidana. Namun, kehadiran lapas tidak serta merta dapat mereduksi masalah yang terjadi sebelumnya. Malah seringkali ditemukan masalah baru, seperti ketakutan tidak diterima masyarakat, stress karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di dalam lapas, kerinduan terhadap keluarga, kekhawatiran akan karir dan pekerjaan setelah keluar dari lapas, demotivasi, trauma akan kasus yang menimpa, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, maka diperlukan pelayanan konseling bagi warga binaan. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dan merupakan alat yang penting dari usaha pelayanan konseling bagi warga binaan, yang mana akan terjadi serangkaian hubungan langsung dengan warga binaan, yang bertujuan membantunya untuk mengubah sikap dan tingkah lakunya dalam kelangsungan kehidupan selanjutnya. Metode pelayanan konseling yang dilakukan di Lapas Wanita Tanggerang ini, dilakukan dengan dua cara. Pertama, Konseling Individual adalah pemberian proses bantuan perorangan, yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang konselor kepada individu. Kegiatan konseling individu dilakukan melalui pendekatan konseling Eksistential Humanistik, Kognitif Behavior dan Transaksional. Kedua, konseling kelompok adalah layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka, permisif dan penuh keakraban. Kegitan konseling di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang ini dapat membantu mengentaskan masalah yang dialami oleh sebagian warga binaan. Dengan demikian,  Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang perlu terus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak penyedia layanan konseling dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan, sehingga pelayanan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terarah. Diperlukan pula dukungan sarana dan prasarana agar pelayanan konseling dapat terlaksana secara optimal.Abstract - Nowadays, criminal matters in women prisoners keep increase in number. Tangerang Women Prison (Lembaga pemasyrakatan Wanita Tangerang) is one of the solution to nuture women in criminal law issues. However, the existence of this institution does not guarantee reduction to the problematic matters. Often found in prisons there are acts of abuse that ultimately lead to new problematic matters, thus harming not only for her but also for her surroundings. To overcome these problems, counseling services are necessary for the assisted citizens. Counseling is one of the techniques use in guidance services and is one of the important tool in counseling services for the assisted citizens, which will occur a series of direct relationships with the targeted citizens, with the intention to help them improve their attitude and behavior in the next life (after they got released). The counseling services in the Tangerang Women Prison use two methods. The first one, individual counseling is a personal guidance which is done through interviews by a counselor to the individual. Individual counseling activities are conducted through the Existential Humanistic, Behavior Cognitive and Transactional approach. The second one, group counseling is a form of counseling services organized in a group atmosphere utilizing group dynamics, as well as a warm, open, permissive and intimate counseling relationship. The activites in the Tangerang Woman Prison should be able to help annihilate the problems experienced by some of the assisted citizens. Therefore, this Institution must establish cooperation with the providers of counseling services by supporting them with the neccesary facilities and infrastructure, so the services can be optimally implemented.Keywords – Prison, Individual Counseling, Group Counseling
Harapan Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini Radhiya Bustan; Nurfadilah Nurfadilah; Nila Fitria
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.931 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i2.205

Abstract

Abstrak - Orang tua masa kini, terutama yang berada di kota besar  semakin dihadapkan pada tantangan yang sulit dalam mengasuh dan mendidik anak karena orangtua tidak hanya menghadapi tantangan yang timbul seiring dengan perkembangan anak dalam setiap siklus kehidupannya (Carter & McGoldrick dalam Craig,1986), tapi juga harus berjuang menghadapi kondisi politik, sosial dan ekonomi yang berpotensi besar melemahkan kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang tepat untuk anak-anak (Evans, Judith L, 2006).  Para orangtua, khususnya orangtua yang memiliki anak usia dini memiliki banyak cara untuk mengoptimalkan peran pengasuhan mereka, salah satunya adalah dengan melibatkan asisten rumah tangga, baby sitter, ataupun dengan keluarga mereka yang lain. Akibatnya, hal ini juga mempengaruhi peran serta orangtua dalam pendidikan anak di dalam lembaga pendidikan pun menjadi berkurang meskipun banyak dari mereka yang mengetahui bahwa pendidikan anak usia dini yang pertama dan  utama terletak pada orangtua. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian mengenai harapan orangtua terhadap pendidikan keorangtuaan. Peneliti memilih untuk fokus kepada ayah dan ibu yang bekerja serta memiliki anak usia dini (2-6 tahun) saja karena pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat pesat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup dan dilengkapi dengan pertanyaan terbuka untuk memperoleh informasi yang perlu diperdalam. Penelitian ini dilakukan di PAUD Al Azhar Pusat dengan populasi penelitian sejumlah 289 orang. Sementara yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 30 orangtua murid TK Al Azhar Pusat yang terdiri dari Toddler, Play Group, TK A, dan TK B.Pengolahan data hasil survey yang dilakukan kepada 30 orang responden yang terdiri dari Ibu (86,7%), ayah (6,7%) dan wali (6,7%) ini menggunakan analisis deskriptif. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 33% kegiatan Pelatihan yang paling mungkin dilakukan, diskusi kelompok kecil dengan pakar  (17%), dilibatkan sebagai pendamping guru (13%) dan talkshow (7%). Abstract – These days parents, especially the one who lives in a big city, often faced with big challenges in caring and nurturing their children. The challenges not only about development problem as the children grown up (Carter & McGoldrick dalam Craig,1986) but also about politics, social and economy which affected the parenting’s capabilities become weaken (Evans, Judith L, 2006). Parents, especially who has preschooler children, have strategies to optimizing the parenting’s role, one of them is  by involving household assistance, baby sitter, or extended family. As the result, these also affected their involvement in children education eventhough most of them have known that parents are children’s first and primary caregiver.Those backgrounds has led us, as researchers, to do a research about Parents’s Hope in Parenting’s education. Research target are dual worker spouse who has children about 2-6 years old. Researcher choose the early childhood stage because on this stage chidren has a spurt growth and development. This survey research, is a quantitative research, which has closed questions and complimentary with open question to get deeper information The survey questions asked the parents to choose what kind of topics and forms of parenting program that they hope to be held in the earlychildhood institution. The research took place in centre Al Azhar which has total population 289 people. Data processing of this survey is descriptive analysis and has involved 30 parents  from kindergarten, toddler, and playgroup in centre Al Azhar which consist of  mothers (86,7%), fathers (6,7%) and others (6,7%) as the respondents. The findings shown that 33% of the parents are hoping for training activity, 17% hoping for small discussion group with experts, 13% hoping for collaboration with teacher’s role, and 7% hoping to have a talkshow. Keywords: Parents hope, parenting early childhood children, early childhood education
Kebutuhan Kompetensi Dakwah Healing Dan Konseling di Dunia Kerja Radhiya Bustan
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.322 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i1.21

Abstract

There is a gap between the outcomes of higher education and the demands of competence in the workplace (Observation Teichler, 1997, 1999; Yorke and Knight, 2006). It is necessary to anticipate and evaluation conducted by the universities to the needs of the working world of the competence of its graduates. For this reason, preaches study program of Healing and Counseling at University of Al Azhar Indonesia needs to put through research, whether Healing and Counseling Program will be able to achieve the vision of its mission into educational institutions that can print a preacher who can do the required counseling Islam in society and the world of work today . This study aims for Healing and Counseling Studies Program to conduct an evaluation of the competencies needed by the real world of work in society and to adapt appropriate teaching curriculum. The results showed that the competence of graduates of Healing and Counseling Program UAI was needed in the world of work and competence in the appropriate field for Healing and Counseling is generally associated with human resources (HR) or Human Resources Department, namely as a counselor, therapist, spiritual counselor / preachers, volunteers for various family problems, physical, educational, religious, Islamic law, and violence.
Pelayanan Konseling pada Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bangun Daya I – Kedoya Jakarta Barat Radhiya Bustan; Djufri Halim
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.705 KB) | DOI: 10.36722/sh.v1i3.65

Abstract

Pengabdian masyarakat ini meliputi pelayanan konseling kepada 17 orang Warga Binaan Sosial (WBS) yang terdiri dari pengemis, joki, pengamen, anak jalanan, Pekerja Seks Komersial/pelacur, penjahat dan lainnya yang berada di Panti Sosial Bangun Daya I – Kedoya Jakarta Barat. Tujuan konseling individu dan kelompok adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan WBS, meningkatkan pemahaman tentang agama,  memberikan motivasi, dan meningkatkan kepercayaan diri dan pola pikir bahwa hidup adalah usaha dan bekerja dengan tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. This public service has the form of counseling services to 17 peoples of Citizens Social Patronage (Warga Binaan Sosial/WBS) which consists of beggars, jockeys, street singers, street children, prostitutes, criminals and others who are in Bangun Daya I Social Institutions – Kedoya West Jakarta. The purpose of individual and group counseling is to help solve the problems encountered in the life of the WBS, increased understanding of religion and motivation, and increase the confidence and mindset that life is an effort and work with not against the rules and norms.
Pelayanan Konseling Islam pada Remaja yang Tinggal di Lingkungan Pekerja Seks Komersil (PSK) Tanah Abang Radhiya Bustan
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.821 KB) | DOI: 10.36722/sh.v2i2.120

Abstract

Abstrak – Pengabdian masyarakat ini berupa pelayanan konseling Islam yang diberikan kepada 20 orang remaja yang tinggal di lingkungan Pekerja Seks Komersial (PSK) Tanah Abang Jakarta Pusat. Tujuannya adalah agar dapat membantu remaja tersebut memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap agama agar segala aktivitas mereka dapat dilandasi sesuai dengan syari'at-syari'at Islam. Hasil dari konseling Islami ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi baik dalam lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah, maupun permasalahan dengan teman. Sebagian besar dari mereka sudah dapat membentuk perilaku baru yang lebih baik dan sesuai dengan nilai Islam.  Abstract - Public service in the form of Islamic counseling given to 20 adolescents who live in the neighborhood commercial sex workers in Tanah Abang, Central Jakarta. The goal is to help teenagers solve the problems they face and provide a deeper understanding of the religion, so that they all activities can be based on sharia-Islamic law. The result of this Islamic counseling can help resolve the problems they face both in the neighborhood, family, school, and problems with friends. Most of them are able to form a better behavior and in accordance with Islamic values.
PELAYANAN KONSELING MELALUI KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA BAGI SISWA SEKOLAH AMAN BENCANA DI KOTA BOGOR JAWA BARAT Damayanti Wardyaningrum; Radhiya Bustan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.336

Abstract

AbstractKota Bogor merupakan salah satu wilayah yang rentan bencana gempa bumi, banji dan tanah longsor. Paradigma bencana kini yang harus dibangun adalah pengurangan risiko, dan fokus kedepan adalah kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana sehingga harus ditumbuhkan kemandirian dan kesadaran individu. Oleh karenanya kesiapsiagaan bencana harus diperkenalkan sejak usia dini dan terus menerus sesuai kapasitas komunitas. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas dengan memelihara ingatan serta meningkatkan kepedulian siswa dan guru tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Metode yang digunakan konseling melalui komunikasi kelompok yang  diawali dengan wawancara guru dan siswa, pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang dekat sungai Ciliwung dan rawan longsor di Sekolah Dasar Negeri Sempur Kota Bogor Jawa Barat. Kegiatan konseling dilakukan melalui permainan kelompok (ular tangga, dan kartu pesan bencana), dan drama musikal. Dari konseling melalui komunikasi kelompok, siswa memperoleh beberapa manfaat yaitu: pemenuhan identitas diri, pertukaran informasi, kesempatan menunjukkan kreativitas, mengenal inovasi tentang informasi bencana serta belajar tentang perbedaan peran dalam pertolongan bencana.Kata kunci: Bencana, Komunikasi Kelompok, Pelayanan Konseling AbstractBogor is one the most vulnerable areaof natural disaster in West Java of earthquake and landslide. The aim of this activity is to build the capacity of local community starting from elementary school to the student, teacher and also their community. The school of Sekolah Dasar Sempur Keler Bogor located between big river and landslide. The activity base on preleiminary research with interviewing to the local government of disaster anagement, teacher and students. Methode use in the activity with framework of group communication in counselling services. Theme of the activity is bulding disaster preapardenes by using some disaster games with card and art performance. From the service community activity which base on research students not only have some benefiaciary in some knowledge, fulfill their identity, sharing information, performing their creativity,recognizing the inovations of disaster information, and playing role for the disaster helpness.Keywords : Counseling Services, Grup Communications, Disaster.
Understanding of Teachers Related to the Application of Character Values in Children of Kindergarten Age Radhiya Bustan; Liana Mailani; Yuliana Mukti
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to illustrate understanding of teachers related to the application of character values in kindergarten children. Respondents in this study were 35 Kindergarten teachers in Kelapa Gading, these teachers as questionnaire data collection respondents, then conducted in-depth interviews and observations on 3 Kindergarten in Kelapa Gading. The approach used qualitative method, and is strengthened by a quantitative approach in the form of a questionnaire with open-ended questions to determine the extent of the kindergarten teachers understanding of character values.Based on field research data sourced from open-ended questionnaires, interviews and field observations of teachers in AR, AD and AH kindergarten, it was found that most kindergarten teachers had understood the concept of character education in kindergarten children consisting of 18 character value. However, in applying it there are obstacles in the application of character education in general in AR, AH, and AD Kindergarten, namely the lack of intensive communication with parents and lack of school infrastructure in developing various media that is suitable for the development of kindergarten children
Pelayanan Konseling Integratif pada Masalah Perkawinan dan Keluarga di Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat Radhiya Bustan; Liana Mailani; Marsyela Novianti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i1.1768

Abstract

Kehidupan pernikahan merupakan pintu awal pasangan beradaptasi dan saling memahami. Tidak ada pernikahan yang berjalan mulus tanpa hambatan. Masalah muncul karena pasangan memiliki latar belakang berbeda, mempengaruhi cara berpikir, bersikap ataupun bertindak. Ketidakmampuan untuk mengelola perbedaan dapat menimbulkan konflik dan pertengkaran, bahkan dapat berujung pada perceraian. Tingkat perceraian di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab perceraian salah satunya adalah jauhnya pasangan dari agama. Berdasarkan data dari Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Pusat, kebutuhan akan pelayanan konseling perkawinan sangat tinggi, namun organisasi sosial keagamaan ini memiliki keterbatasan tenaga profesional dalam memberikan pelayanan tersebut. Sehingga diperlukan bantuan dalam memberikan pelayanan konseling integratif yang mengintegrasikan perspektif konseling konvensional dengan pendekatan Islam. Pelayanan ini diberikan kepada lima orang klien di BP4 Pusat, selama satu sampai tiga kali sesi, secara luring maupun daring. Setelah menjalani sesi konseling, klien menjadi lebih baik secara psikologis, karena merasa memperoleh pendampingan, insight, dan yang paling utama adalah membantu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Perubahan yang dialami klien adalah kondisi emosional yang lebih stabil, mampu berpikir adaptif dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan dilakukan. Terlihat dari penurunan skor skala permasalahan yang dirasakan klien ketika sebelum diberikan konseling dengan setelah diberikan konseling menjadi lebih rendah (baik).Kata kunci: Konseling Islam, Integratif, Perkawinan, Keluarga
Pengembangan Development of "My Bank" Media to Improve Beginning Mathematics Ability of 5-6 Years Old Children: Pengembangan Media “Bank-Ku” untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Permulaan Anak Usia Dini 5-6 Tahun Zahrina Amelia; Radhiya Bustan; Liana Mailani; Nurfadilah Nurfadilah
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 8 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jip.8.1.139-154

Abstract

Pengenalan matematika kepada anak usia 5-6 tahun merupakan hal yang menantang bagi pendidik untuk memperkenalkannya kepada anak. Media dalam mengenalkan matematika khususnya bagi anak usia dini saat ini lebih banyak menggunakan lembar kerja dan tidak mengenalkan secara nyata bilangan-bilangan dalam matematika permulaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengembangan media “BANK-KU” untuk mengenalkan matematika permulaan bagi anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berdasarkan hasil penelitian pada analisis kinerja yaitu kurang tersedia media interaktif dalam pengenalan matematika permulaan. Analisis kebutuhan berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan rendahnya minat anak dalam pengenalan matematika permulaan khususnya berhitung. Melalui hasil tersebut maka dibuat desain media “BANK-KU” yaitu pengenalan konsep bilangan, ganjil-genap, penjumlahan sederhana secara nyata. Setelah melakukan perancangan media tersebut di validasi oleh pakar materi dan media. Masukan dari kedua pakar diperbaiki dan selanjutnya pelaksanaan implementasi, dalam implementasi pada 11 anak dengan persentase 100% terlihat dapat menggunakan media dalam pengenalan bilangan satuan, puluhan, ratusan sampai ribuan, pengenal ganjil dan genap, pengenalan penjumlahan sederhana. Terdapat beberapa kendala dalam implementasi yaitu buku panduan yang memerlukan pengembangan dan rasio jumlah anak dalam penggunaan media BANK-KU.