Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Karakteristik Sampah Laut di Pesisir Pantai Wisata Armydock Kab Pulau Morotai Hartati Kapita; Jamiludin Hasan; Sukarmin Idrus
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 9 (2023): Oktober
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10155496

Abstract

Pesisir pantai merupakan daerah pertemuan antara daratan dan lautan, pada umumnya pesisir pantai memiliki keanekaragaman selain itu juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Tetapi jika tidak dikelola dengan baik maka pesisir pantai dapat menjadi kotor dan mengurangi nilai estetika.Sampah yang dibuang sembarangan dapat beepengaruh pada kesehatan dan juga kebersihan lingkungan menjadi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran komposisi sampah dan juga kelimpahan sampah yang dihasilkan dipantai wisata armydock berdasarkan factor arus laut, gelombang laut dan pasang suru air laut. Kecepatan arus yang berada dipantai armydock mempengaruhi masuknya sampah dari arah barat laut dan kembale kea rah utara sementara itu gelombang juga dapat memberikan masuknya sampah ke pantai dan sangat berkontribusi terhadapat limpahan sampah dan banyaknya komposisi sampah. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi berat sampah makro dan meso di pantai wisata armydock didominasi oleh sampah plastik dengan besaran 62%, sampah logam 25%, sampah pecahan kaca dan keramik sebesar 9% dan sampah busa 2%  serta sampah karet 2%. komposisi jenis sampah yang paling mendominasi yaitu  jenis sampah plastik, jumlah sampah makro sebesar 70% dan jenis sampah logam, jumlah sampah meso sebesar 51%
Marine debris in tourism area of Dodola Island Beach, Morotai Island District Sukarmin Idrus; Marwis Aswan; Sudin Sumahi
Depik Vol 12, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.12.1.25090

Abstract

Coastal and marine areas are very vulnerable to various pollution threats from human domestic activities (marine debris), industry (fishery management) and other activities. One of the the problems faced in the management of Dodola island tourism was marine debris. This study aims to determine the composition of marine debris generated from tourism activities. Futhermore this study was necessary as basic information to formulate appropriate strategies in managing marine debris. This research was conducted from August to September 2021. Observations were made by visual observation at porposive area. Analysis of the type and weight taken from the observed waste such as the number of pieces, weight, composition and density of solid waste and separated according to the type of organic and inorganic. This result showed inorganic waste such as plastic bottles and cups, plastic packages, Styrofoam, sandals/shoes, glass bottles, diapers, cardboard and aluminum cans with a total of 664 items or 58% pieces, while for organic waste consisting of wood, bamboo, coconut and nipa fruit and banana leaves, with the number of pieces as much as 473 items or 42%. Organic waste has a weight of 203,422 grams or 85% and organic marine waste is 35,915 grams or 15%. The types of organic waste with the highest and heaviest amounts were bamboo 70.51% and 73.77%. Meanwhile, the type of inorganic waste with the highest amount was plastic bottles/cups 79.17% and the heaviest type of waste was glass bottles 55.08%.Keywords:Marine debrisGPSOrganicInorganic
Earthquake Risk Analysis as a Disaster Mitigation-Based Spatial Planning Strategy in the National Tourism Strategic Area of Kolorai Village, Morotai Island Marwis Aswan; Sukarmin Idrus; Muhammad Fahmi Aja; Muhammad Risky Tomming
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 13, No 1 (2024): TECHNO JURNAL PENELITIAN
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v13i1.7110

Abstract

Kolorai Village is a National Strategic Tourism Area (KSPN) influenced by complex tectonic activity. The low community resilience to earthquake disasters in Kolorai Village means that the government must refrain from using disaster risk factors as a reference in developing disaster mitigation-based tourism areas. This research aims to analyse the risk of earthquake disasters in the tourism area of Kolorai Village. Problem-solving in this research uses the survey method and descriptive analysis with a quantitative approach. Primary data or field data in the form of vulnerability and capacity data are obtained using the help of checklist instruments, questionnaires, and interviews. The earthquake disaster risk analysis results in Kolorai Village have a score of 3. They are included in the high category with a percentage of hazard factors of 43%, 28% vulnerability, and 29% capacity. The value of earthquake disaster risk is produced as a map that illustrates the elements of earthquake disaster risk in the Kolorai Village Tourism Area. So that it can be used for spatial planning, it needs to be integrated with disaster risk reduction.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DI KECAMATAN MOROTAI SELATAN Hartati Kapita; Irfan Hi Abd Rahman; Sukarmin Idrus
Jurnal Teknik SILITEK Vol. 3 No. 02 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/jts.v3i02.104

Abstract

Kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman digunakan mengetahui tinggkat kecocokan lahan untuk pembangunan permukiman berdasarkan kondisi fisik lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kesesuaian lahan untuk permukiman di kecamatan morotai selatan dengan menggunakan parameter kemiringan lereng, kedalaman air tanah, jenis tanah dan kerentanan terhadap banjir dan dari hasil penelitian menunjukan bahwa Kemiringan lereng, di perkotaan Kecamatan Morotai Selatan yaitu Datar (0 - 3%), Agak Bergelombang (9 - 15 %), Agak berbukit (16 - 25 %). Kedalaman muka air tanah di tiap-tiap desa berbeda mulai dari desa daruba kedalaman air tanahnya yaitu 2-5 meter, desa gotalamo 4-7 meter, desa muhajirin 2-3 meter, desa darame 20-23 meter, dan desa yayasan 7-9 meter. Jenis tanah, yang terdapat di Wilayah Kecamatan Morotai Selatan yaitu tanah Aluvial dan mediteran.Kerentanan banjir, Bahaya banjir di Kecamatan Morotai Selatan ini, ancamannya juga relatif kecil disebabkan permukiman yang ada saat ini tidak berdekatan dengan sungai-sungai besar, kecuali jika terjadi perkembangan permukiman menuju ke arah sungai-sungai di waktu yang akan datang. Terdata bahwa penanganan banjir di perkotaan hanya terdapat di desa muhajirin lama, disebabkan karena lokasi permukiman di desa tersebut berada di bawah tebing, dengan kondisi lahan permukiman yang sedikit berawa, ditambah dengan kondisi drainase yang tidak memadai
PEMANFAATAN NIRA AREN SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR ALTERNATIF YANG TERBAHARUKAN Muhammad Fahmi Aja; Hartati Kapita; Sukarmin Idrus
Jurnal Teknik SILITEK Vol. 3 No. 02 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/jts.v3i02.106

Abstract

Energi merupakan salah satu kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan penigkatan jumlah penduduk menyebabkan ketersedian sumber minyak dunia yang semakin Langkah, serta permasalahan emisi akibat penggunaan bahan bakar fosil telah memberi dampak besar pada dunia agar segera menciptakan dan menggunakan energi ramah lingkungan. Aren merupakan suatu tumbuhan yang sering kita jumpai di berbagai daerah Indonesia yang mempunyai kelebihan tersendiri, hampir keseluruhan bagian pohonnya dapat di gunakan. sala satunya adalah air aren yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula merah (Gula Aren). Nira adalah cairan yang diperoleh dari pohon aren memiliki rasa manis yang tinggi, karena mengadung gula sebesar10-15%. Nira aren dapat kelola sebagai bagan baku pembuatan Bioethanol yaitu dengan melibatkan mikroorganisme Saccharomyces Cerevisiae sebagai starter pada proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu optimal dalam proses fermentasi dan nilai produksi bioethanol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini iyalah fermentasi batch, optimasi dilakukan dengan varian waktu inkubasi yaitu: 2,4,6,8,10, dan 12 Hari. Pemurnian menggunakan metode destilasi dan pengujian menggunakan metode kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukan bahwa 500 ml sampel setelah di destilasi diperoleh 21 ml, perolehan kadar Bioethanol dari setiap sampel berbeda-beda. Nilai terendah berada pada sampel kesatu yaitu 7,29%. sedangkan untuk kadar Bioethanol tertinggi berada pada sampel ketuju dengan waktu fermentasi 12 hari diperoleh nilai yaitu sebesar 43,46%.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Pulau Galo- Galo Kabupaten Pulau Morotai Kapita, Hartati; Idrus, Sukarmin; Aswan, Marwis; Kusman, Muhammad Reza; Aja, Muhammad Fahmi; Rahman, Irfan Hi Abd
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 9 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10639995

Abstract

Sampah adalah produk samping dari proses alam dan kegiatan manusia yang perlu ditangani secara teratur karena keberadaannya dapat membahayakan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Penanganan sampah menjadi masalah yang kompleks seiring berjalannya waktu karena jumlah sampah yang harus ditangani cenderung meningkat seiring dengan jumlah penduduk dan aktivitas di perkotaan. Secara umum, kondisi ini telah berkembang menjadi masalah strategis dalam lingkugan hidup. Oleh karena penanganan sampah diperlukan penanganan serius, seperti pemanfaatan lubang biopori untuk pengolaan sampah organic. Bipori adalah salah satu metode pengolahan sampah organik yang memanfaatkan dua lubang, atau pores, untuk mendegradasi sampah secara alami.  
THE EFFECTIVENESS OF THE APIK METHOD IN IMPROVING WASTE MANAGEMENT LITERACY AMONG ELEMENTARY AND JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Sarapung, Risky Richlos; Idrus, Sukarmin; Ismail, Julia
JURNAL PENDIDIKAN GLASSER Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/glasser.v9i2.4257

Abstract

Waste management literacy remains a challenge in schools. This study aimed to evaluate the effectiveness of the APiK method (Take, Sort, Reduce) in enhancing waste management literacy among elementary and junior high school students. A quantitative pre-experimental design (one-group pretest-posttest) was used, with data collected through multiple-choice tests. The results showed an increase in the average score from 70.20 to 76.53. A paired t-test indicated a significant difference (p < 0.05), with junior high students showing greater improvement. These findings suggest that the APiK method is effective in improving students' understanding of waste management through contextual and practical learning.
LITERASI LINGKUNGAN (PENGELOLAAN SAMPAH) DENGAN METODE AMBIL, PILAH DAN KURANGI (APIK) PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DI PULAU MOROTAI Idrus, Sukarmin; Sarapung, Risky Richlos; Kusman, M Reza; Nurdin, Hayun; Fanani, Fathur Afrizal; Pina, Umi Kalsum; Ramdani, Ramdani
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2165

Abstract

Knowledge about types of waste, waste sorting and its dangers is initial knowledge that must be possessed from an early age. This initial knowledge is part of environmental literacy. School is the most basic level of formal education in Indonesia. So indirectly, character formation about understanding waste management must be given at this level. The application of the principle of waste management, namely 3R, needs to be simplified into APiK (Take, Sort and Reduce). The purpose of implementing this method is to reduce the amount of unsorted waste in the school, thereby reducing the burden on waste officers and the accumulation of waste in the TPA. The training method in this service starts from Socialization, implementation of pre-test, screening of Apik method videos, Practice of making Waste Reduction Products and ending with a post-test. This service was carried out in an elementary education environment with 23 students participating. The entire series of activities have been carried out. Socialization and training were successfully implemented and there was an increase in student knowledge regarding waste management. They have learned how to make vermycompos, styrofoam bricks and Ecobricks. When the post-test was conducted, there was an increase to 81% of students who had understood waste management. This activity was carried out according to plan and succeeded in increasing student knowledge.
DAMPAK REKLAMASI PANTAI TERHADAP LINGKUNGAN FISIK DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KOTA TERNATE Kusman, Muhammad Reza; Darwis, Fitro; Mulya, Elfira Resti; Idrus, Sukarmin
ALE Proceeding Vol 7 (2025): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.7.2025.20-25

Abstract

Reklamasi pantai menjadi salah satu solusi untuk mengatasi terbatasnya lahan di daerah pesisir, namun dampaknya terhadap lingkungan fisik dan sosial ekonomi masyarakat perlu dikaji secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak reklamasi pantai terhadap lingkungan fisik dan sosial ekonomi masyarakat di wilayah kepesisiran Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan analisis kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reklamasi pantai di Kota Ternate membawa dampak positif dan negatif, baik terhadap lingkungan fisik maupun sosial ekonomi. Dampak negatif terkait dengan perubahan ekosistem pesisir, pengurangan ruang terbuka hijau, serta hilangnya sumber mata pencaharian tradisional. Namun, dampak positifnya mencakup peningkatan sektor pariwisata dan pertumbuhan infrastruktur. Penelitian ini menyarankan perlunya pengelolaan reklamasi yang berkelanjutan agar dampaknya tidak merugikan masyarakat dan lingkungan.