Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

UJI SIFAT FISIK PADA FORMULASI LULUR MADU PROPOLIS (Trigona sp) DAN KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera) UNTUK PERAWATAN TUBUH Diana Sylvia; Meta Safitri; Yoga Rian AlHuda
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v13i2.1407

Abstract

Propolis (Trigona sp) yang mudah dijumpai diIndonesia. Propolis merupakan bahan obat tradisional yang telah digunakan sejak lama. Kandungan molekul farmakologi yang aktif dalam propolis diantaranya flavonoid dan phenolik acid serta ester. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan lulur dengan memanfaatkan bahan alam untuk dijadikan formulasi lulur. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pembuatan formulasi lulur menggunakan ekstrak propolis dan kulit lidah buaya dengan konsentrasi 2,5 %, 5%, 10%, dan kontrol negative terhadap sediaan meliputi uji organoleptis , uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji hedonik,. Formulasi sediaan lulur menggunakan ekstrak propolis menunjukkan hasil organoleptik seperti bau yang khas, menunjukkan warna yang dihasilkan yaitu warna coklatan serta bentuk krim, formula yang paling disukai dari hasil uji kesukaan (hedonik) yaitu formula dengan konsentrasi 5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak propolis dapat digunakan sebagai lulur perawatan tubuh.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispa L Blume) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans Mohammad Zaky; Meta Safitri; Delita Octavia
Jurnal Farmagazine Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v10i1.648

Abstract

Daun keji beling (Strobilanthes crispa L Blume) merupakan tanaman yang memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan pasta gigi ekstrak etanol 70% daun keji beling (Strobilanthes crispa L Blume) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pasta gigi adalah ekstrak etanol 70% daun keji beling dengan berbagai  konsentrasi K(-), K(+), (F1 1,5%), (F2 3%), dan (F3 4,5%). Semua formula sediaan pasta gigi diuji mutu fisikokimia (organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa dan viskositas) serta aktivitas antibakteri. Hasil skrining fitokimia ekstrak daun keji beling mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang mempunyai mekanisme sebagai antibakteri. Hasil evaluasi fisik sediaan menyatakan bahwa semua sediaan pasta gigi memenuhi persyaratan mutu fisik yaitu berwarna hijau,berbentuk semi solid,berbau khas ekstrak daun keji beling  dengan nilai pH 7-8, viskositas 75,90-89,34cPs, tinggi busa 5,3-9,6 cm . Hasil pengujian antibakteri menunjukkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak daun keji beling  pada formula 1 memiliki daya hambat sebesar 13,6 dengan kriteria sedang, formula 2 dengan daya hambat sebesar 12,7 dengan kriteria sedang, formula 3 memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan diameter hambat sebesar 19,5 mm dengan daya hambat dengan kriteria kuat.
Sosialisasi Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Bahan-Bahan Alami Yang Bermanfaat Dalam Produk Kosmetik Dan Cara Pemilihan Produk Kosmetik Yang Aman Di Pasaran Mohammad Zaky; Meta Safitri
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i1.3347

Abstract

Socialization In Efforts To Increase Public Knowledge About The Use Of Natural Ingredients Which Are Useful In Cosmetic Products And How To Select Safe Cosmetic Products In The MarketCosmetics circulating in the market with synthetic ingredients sometimes cause various kinds of adverse side effects. The existence of illegal cosmetics that are found without official distribution permits can also increase the risk of health problems if used continuously. The community service program aims as an effort to increase public knowledge of the use of natural ingredients as an alternative to synthetic materials that are useful in cosmetic products and also to provide knowledge about how to choose cosmetic products that are safe on the market. This activity was carried out at the Faculty of Nursing, Cendekia Abditama University, Tangerang Banten with participants being young students who have great potential as regular users of cosmetic products. The socialization method used is lectures and practice by measuring the results of activities through pre-tests and post-tests to test participants' knowledge of the material provided before and after the presentation. This activity increased my knowledge about the use of useful natural ingredients in cosmetic products and how to choose cosmetic products that are safe on the market. This activity was carried out well and received a very good response from the participants with a total of 28 participants who were dominated by women with the most vulnerable ages 18-21 years. The activities carried out experienced an increase in the knowledge of all participants from before the socialization with a pretest score of ≤ 40 and after the activity increased with a post-test score of ≥ 80.Keywords : Outreach, natural ingredients, cosmetic productsKosmetik yang beredar di pasaran dengan bahan sintetik terkadang menimbulkan berbagai macam efek samping yang merugikan. Adanya kosmetik ilegal yang ditemukan tanpa izin edar resmi juga dapat mempertinggi risiko terjadinya masalah kesehatan apabila dipakai secara terus menerus. Program pengabdian kepada masyarakat bertujuan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan bahan alami sebagai alternatif pengganti bahan sintetik yang bermanfaat dalam produk kosmetik dan juga memberikan pengetahuan tentang cara memilih produk kosmetik yang aman di pasaran. Kegiatan ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Cendekia Abditama, Tangerang  Banten dengan peserta merupakan mahasiswa yang berusia muda yang berpotensi besar sebagai pengguna rutin produk kosmetik.  Metode sosialisasi  yang digunakan yaitu ceramah dan praktik dengan pengukuran hasil kegiatan melalui pretest dan posttest untuk menguji pengetahuan peserta mengenai materi yang diberikan sebelum dan setelah pemaparan. Kegiatan ini menghasilkan adanya peningkatan pengetahuan tentang penggunaan bahan alami yang bermanfaat dalam produk kosmetik dan cara pemilihan produk kosmetik yang aman di pasaran. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan respons yang sangat baik dari peserta dengan jumlah peserta keseluruhan sebanyak 28 peserta yang didominasi oleh Perempuan dengan rentan usia terbanyak 18 – 21 tahun.  Kegiatan yang dilakukan mengalami peningkatan pengetahuan seluruh peserta dari sebelum sosialisasi dengan nilai pretest ≤ 40 dan setelah kegiatan meningkat dengan nilai posttest ≥ 80.Kata kunci : Sosialisasi, bahan alami, produk kosmetik
UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI (CCl4): HEPATOPROTECTOR ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT Rhizome of Black Cucumber (Curcuma aeruginosa Roxb.) ON WHITE MICE (Mus musculus L.) INDUCED BY (CCl4) Meta Safitri; Sefi Megawati; Arini Aprilliani; Anna Febriyanti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.741

Abstract

Rimpang temu hitam merupakan salah satu jenis tumbuhan suku Zingiberaceae. Kandungan senyawa rimpang temu hitam yaitu flavonoid, saponin, kuinon dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih (Mus musculus L.) jantan galur deutch democrotic yokohama. Mencit putih dibagi menjadi 6 kelompok, kelompok 1, 2 dan 3 sebagai kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam dengan dosis berturut-turut 9,8mg/20gBB, 12,6mg/20gBB dan 15,4mg/20gBB, kelompok 4 sebagai kontrol positif menggunakan Curcuma FCT 0,052mg/20gBB, kelompok 5 sebagai kontrol negatif dan kelompok 6 sebagai kontrol normal menggunakan CMC Na 1%. Mencit diadaptasi dan diberikan perlakuan selama 8 hari, pada hari ke-8 semua kelompok kecuali kelompok 6 diinjeksi CCl4 0,5 ml/KgBB. Setelah 24 jam, dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital lalu diukur kadar SGOT dan kadar SGPT. Hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT terjadi penurunan antar tiap kelompok perlakuan ekstrak. Penurunan tertinggi hingga terendah berturut-turut terjadi pada kelompok 3 (35,75;15,5 U/L), kelompok 2 (40,25;27 U/L) dan kelompok 1 (47,74;38,25 U/L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji LSD Post Hoc, nilai signifikan kelompok 4 (kontrol positif) dengan kelompok 3 (ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dosis 15,4mg/20gBB) diperoleh sebesar P>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna, sehingga ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor dengan dosis yang paling efektif 15,4mg/20gBB mencit. Kata Kunci: Hepatoprotektor, Rimpang Temu Hitam, SGOT, SGPT
UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI (CCl4): HEPATOPROTECTOR ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT Rhizome of Black Cucumber (Curcuma aeruginosa Roxb.) ON WHITE MICE (Mus musculus L.) INDUCED BY (CCl4) Meta Safitri; Sefi Megawati; Arini Aprilliani; Anna Febriyanti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.741

Abstract

Rimpang temu hitam merupakan salah satu jenis tumbuhan suku Zingiberaceae. Kandungan senyawa rimpang temu hitam yaitu flavonoid, saponin, kuinon dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih (Mus musculus L.) jantan galur deutch democrotic yokohama. Mencit putih dibagi menjadi 6 kelompok, kelompok 1, 2 dan 3 sebagai kelompok perlakuan ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam dengan dosis berturut-turut 9,8mg/20gBB, 12,6mg/20gBB dan 15,4mg/20gBB, kelompok 4 sebagai kontrol positif menggunakan Curcuma FCT 0,052mg/20gBB, kelompok 5 sebagai kontrol negatif dan kelompok 6 sebagai kontrol normal menggunakan CMC Na 1%. Mencit diadaptasi dan diberikan perlakuan selama 8 hari, pada hari ke-8 semua kelompok kecuali kelompok 6 diinjeksi CCl4 0,5 ml/KgBB. Setelah 24 jam, dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital lalu diukur kadar SGOT dan kadar SGPT. Hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT terjadi penurunan antar tiap kelompok perlakuan ekstrak. Penurunan tertinggi hingga terendah berturut-turut terjadi pada kelompok 3 (35,75;15,5 U/L), kelompok 2 (40,25;27 U/L) dan kelompok 1 (47,74;38,25 U/L). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji LSD Post Hoc, nilai signifikan kelompok 4 (kontrol positif) dengan kelompok 3 (ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dosis 15,4mg/20gBB) diperoleh sebesar P>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna, sehingga ekstrak etanol 70% rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor dengan dosis yang paling efektif 15,4mg/20gBB mencit. Kata Kunci: Hepatoprotektor, Rimpang Temu Hitam, SGOT, SGPT
FORMULATION AND ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST OF FACE TONER EXTRACT PREPARATION FROM 70% ETHANOL OF CUCUMBER FRUIT (Cucumis sativus L.) Safitri, Meta; Sauri, Sufyan; Kuncoro, Banu; Aprilliani, Arini
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 10 No 2 (May-August 2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v10i2.9205

Abstract

Cucumber (Cucumis sativus L.) is a natural ingredient with potential therapeutic properties for addressing various skin-related problems. The study aims to identify a suitable formulation for a facial toner extract that exhibits favourable physical properties as determined by organoleptic, homogeneity, pH, and hedonic testing. The present study employed an experimental approach to produce a 70% ethanol extract of cucumber fruit through the maceration method, utilising 70% ethanol solvent. Subsequently, the extract derived from the cucumber fruit developed four formulas to prepare face toners. The concentrations of these formulas were designated as F0 (0%), FI (0.5%), F2 (1%), F3 (1.5%), and F4 (utilising brand x toner as a positive control). The physical evaluation test yielded the fulfilment of the physical criteria for the toner, encompassing the organoleptic, homogeneous, pH, and hedonic tests. The IC50 values obtained from the antioxidant activity test conducted on face toner preparations containing cucumber fruit extract at concentrations of 0.5%, 1%, and 1.5% were found to be 128 ppm, 91.017 ppm, and 62.218 ppm, respectively. The SPSS analysis reveals a significant difference in the IC50 value among the various formulas. Specifically, F3 exhibits a smaller IC50 value than the other formulas, indicating a stronger antioxidant activity. It is important to note that a smaller IC50 value indicates a stronger antioxidant activity. The study's findings suggest a positive correlation existing between the extract's concentration and its antioxidant activity, specifically, the extract denoted as F and administered at a concentration of 1.5%.
Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Melalui Media Big Book dan Lagu Sebagai Upaya Peningkatan Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini di Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Fitria Budi Utami; Diana Sylvia; Nita Rusdiana; Meta Safitri; Dewi Setiani; Pamiatun Pamiatun; Arini Aprilliani
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i3.902

Abstract

Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari, yang tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang alam. Pendekatan yang kreatif dan menyenangkan diperlukan agar informasi tersebut dapat diserap dengan baik oleh anak-anak. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan di Taman Kanak-kanak (TK) Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis anak usia dini, melalui pengenalan TOGA menggunakan media Big Book dan lagu. Tahapan metode pengabdian meliputi: Analisis kebutuhan masyarakat terkait pemahaman tentang TOGA dan kecerdasan naturalis anak usia dini.; Pengembangan materi pembelajaran berbasis Big Book dan lagu yang menarik dan relevan dengan kebutuhan dan minat anak-anak.; Pelatihan kepada pendidik dan orang tua tentang penggunaan materi pembelajaran tersebut dalam mendukung pengenalan TOGA di rumah dan di sekolah.; Implementasi pengenalan TOGA melalui sesi pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak.; Evaluasi dampak program terhadap peningkatan pemahaman anak-anak tentang TOGA dan pengembangan kecerdasan naturalis mereka. Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, para siswa dan guru sangat antusias dan membuat pembelajaran dengan metode ini sangat menyenangkan dalam memperkenalkan TOGA. Para siswa dapat terstimulasi kecerdasan naturalistik mereka melalui media Big Book dan bernyanyi, serta kegiatan interaktif dalam Big Book tersebut, menghasilkan hasil kuesionare yang di isi guru, metode yang digunakan sangat efektif bagi para siswa dalam pembentukan kecerdasan naturalis mereka.
Formulation And Physical Evaluation of Body Scrub Cream From 95% Ethanol Extract of Breadfruit Peel (Artocarpus altilis) as Antioxidants Safitri, Meta; Aprilliani, Arini; Zaky, Mohammad; Azkiya, Siti Mukammila
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 11 No. 3 (2024): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v11i32024.335-344

Abstract

Background: Breadfruit (Artocarpus altilis) peel contains many chemical compounds including alkaloids, flavonoids, saponins, polyphenols, and steroids/terpenoids. Breadfruit peel has potential as an antioxidant because it contains phenolic compounds, especially flavonoids and polyphenols. Objective: The aim of this study was to formulate and physically evaluate the preparation of a scrub cream from a 95% ethanol extract of breadfruit peel (Artocarpus altilis) and test its antioxidant activity. Methods: Body scrub cream formulations were prepared using different extract concentrations, such as F1 (no extract), F2 1%, F3 3%, F4 5%, and F5 (Vit C as an equalizer for the antioxidant activity test). Body scrub cream was formulated as an oil-in-water type cream preparation using breadfruit starch as a scrub. Physical evaluation of this preparation consisted of organoleptic, homogeneity, viscosity, pH, spreadability, adhesiveness, and room-temperature storage tests. The antioxidant activity was evaluated using the DPPH method. Results: The results of the physical evaluation test showed that the body scrub cream produced good results and complied with the requirements of cream products. Antioxidant activity test results show the IC50 value of each formula is F1 (without extract) 107.8 µg/mL, F2 (1%) 72.48 µg/mL, F3 (3%) 56.54 µg/mL, F4 (5%) 43.40 µg/mL and F5 (vitamin C K+) 38.94 µg/mL. Conclusion: Based on these observations, the best formula is Formula 3 because the antioxidant test results are classified as strong, and the physical evaluation tests are considered stable.
OPTIMALISASI HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI PENGGUNAAN METODE SNOWBALL THROWING (Studi Kuantitatif pada Peserta Didik di Sekolah Dasar) Meta Safitri; Ona Sastri Lumban Tobing; Rezkie Zulkarnain
Journal Education and Government Wiyata Vol 3 No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Yayasan Panca Bakti Wiyata Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71128/e-gov.v3i1.202

Abstract

The research problem is the low learning outcomes of in Catholic Religious Education and Education subjects in Sanggau Regency Elementary Schools, particularly in the cognitive aspect. Previously, teachers used conventional methods, so this research will test the snowball-throwing to see its effect on student learning outcomes. The research method is a quantitative study with a pre-experimental research design, using one group pretest and post. Data collection techniques and tools used are test questions. The population consists of all class IV students of SDN 15 Nek Cikam, Sanggau, while the sample includes 12 Catholic class IV students. Data analysis techniques include normality testing, T-test, and Cohen's d-test. Based on data analysis, the average pretest result is 47.58 and the posttest average is 82, indicating an improvement in learning outcomes. This is supported by paired sample t-test results of 0.000, showing a significant difference in average learning outcomes before and after using the snowball-throwing, as the sig value (2-tailed) is 0.000 < 0.05, thus rejecting H0 accepting H1. The effect size test results are 2.489 large according Cohen d interpretation standards. Therefore, it is concluded that snowball-throwing method significantly optimizes student learning outcomes in the cognitive aspect, and it is hoped that this research will greatly contribute improving quality of learning in elementary schools.  
Hubungan Hasil Pemeriksaan Urinalisis dengan Kultur Urin untuk Deteksi Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil Safitri, Meta; Suwanto, Yustiana Arie; Suryani, Annisa Saffana Azmi; Nurfadhillah, Arizkia Isnaeni
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol. 8 No. 1 (2025): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v8i1.13953

Abstract

This study aims to determine the number of pregnant women at risk of urinary tract infection (UTI) based on urinalysis and urine culture examinations, as well as to identify risk factors associated with UTI. The research method used was an observational experimental study with urine culture and Dipstick test examinations. Urine culture was used as the gold standard with a bacterial count parameter of more than 105 CFU/ml, along with leukocyturia and nitrite detection in urine. The results showed a significant relationship between bacterial count and leukocyturia (p=0.001), but no significant association with the presence of nitrites in urine. Risk factors significantly associated with UTI included education level (p=0.037), frequency of holding urination (p=0.019), water intake (p=0.004), genital hygiene practices (p=0.003), water source (p=0.009), and leukocyte levels (p=0.001). Meanwhile, age, occupation, gestational age, and sexual activity did not show a significant relationship with UTI occurrence. In conclusion, pregnant women need to increase awareness of UTI risks and avoid factors that may contribute to infection to prevent pregnancy complications. Keywords: Urine Culture, Leukocyturia, Nitrite