Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KOMUNIKASI BISNIS PEMASARAN ONLINE (Proses dan Strategi Pemasaran Online Bagi Pelaku Bisnis di Kota Kupang) Yermia Djefri Manafe
Journal of Management Small and Medium Enterprises (SMEs) Vol 3 No 2 (2016): Journal of Management - Small and Medium Enterprises (SME's)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jom.v3i2.1354

Abstract

Business communication which is built in the online shop-reaching not only limited tocorrespondence and advertising that are likely to be persuasive, but also cover all aspects. Businesscommunication is done between humans, humans with institutions and institutions with aninstitution related to the exchange of goods or services for profit. Business communications covers allaspects of "how to receive, express and exchange ideas in business". Business communicationincludes sending and receiving messages between people or within one or more environment with thepurpose of influencing behavior in an organization. This study was conducted to describe andunderstand the process of business communication and online shop branding strategy in order tomaintain customer confidence for businesses in the city of Kupang.Keywords : Communication, Business, Business Communication, Online Media, Online Business
Komunikasi Ritual pada Budaya Bertani Atoni Pah Meto di Timor-Nusa Tenggara Timur Yermia Djefri Manafe
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 3 (2011): Juli 2011
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.455 KB) | DOI: 10.24329/aspikom.v1i3.26

Abstract

The ritual is one way of communicating. All forms of ritual is communicative. The ritual is always a symbolic behavior in social situations. Because of this ritual is always a way to communicate something. Communication rituals can be understood as meaning the message of a group of people against religious activity and belief system that was followed. The ritual is performed Atoni Pah Meto not independent of trust they hold, in the process always happen meaning of certain symbols that signify the process of ritual communication. This symbol has a meaning known only to those who perform the ritual.
PELATIHAN PEMBUATAN WEBLOG SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN ONLINE BAGI GURU-GURU SEKOLAH TUNAS BANGSA KUPANG Petrus Ana Andung; Yermia Djefri Manafe; Yohanes K.N. Liliwery; Mariana A.N. Letuna; Silvania S.E. Mandaru; Maria Yulita Nara; Muhammad Aslam; Emanuael S. Leuape
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2022): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v5i2.1103

Abstract

The results of need assessment and situation analysis found that the teachers of the Tunas Bangsa Christian Community School Kupang had limited knowledge and skills in using Weblogs as an alternative media for online-based learning. Therefore, the purpose of community service activities was to increase the knowledge and skills of the teachers on how to create and use weblogs for online learning. The PKM method used training and also mentoring. The results of this activity indicated an increased understanding of the teachers of the school regarding the importance of using the WordPress media platform as an alternative learning media to support online learning. This was indicated by an increase in teacher knowledge based on the results of the comparison of participants' reflection scores before and after the training. In addition, teachers also experienced an increase in knowledge and skills in creating or designing WordPress as a teacher's personal website in order to publish various articles, assignments, materials, and others related to learning at school
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT DI RSUD BA’A Dewi Sri Handayani; Mariana D.C. Lerik; Andrias Umbu Roga; Muntasir Muntasir; Yermia D. Manafe
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v8i2.1026

Abstract

Riset ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi kinerja perawat dari pendidikan, masa kerja, pelatihan, umur sistem penghargaan dan motivasi di Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Kabupaten Rote Ndao. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi data antara variabel dependen dan independen hanya sekali dalam satu waktu tertentu.Maka hasil yang diperoleh saat penelitian, adalah: 1). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktifitas atau kinerja perawat adalah pendidikan formal perawat; 2). Perawat yang memperoleh pelatihan untuk peningkatan kinerja yaitu pelatihan wajib, dasar keperawatan, manajemen keperawatan, kompetensi khusus, akreditasirumah sakit; 3). Pada awal bekerja, perawat memiliki kepuasan kerja yang lebih, dan semakin menurun seiring bertambahnya waktu secara bertahap lima atau delapan tahun dan meningkat kembali setelah masa lebih dari delapan tahun; 4) Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki usia yang matang dalam berfikir dan bekerja atau usia produktif sehingga tingkat kinerja lebih tecapai; 5). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penghargaan terhadap kinerja perawat; 6). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Motivasi dan kinerja.
Aspek Health Belief Model dan Kepatuhan Ibu Melakukan Kunjungan Antenatal K4 di Masa Pandemi COVID-19 Filpin Luciami Ayuwandini Haning; Christina Olly Lada; Marylin S. Junias; Yermia Jefri Manafe; Sabina Gero
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i2.3898

Abstract

This study aims to analyze aspects of the Health Belief Model (HBM) with mothers' compliance with ANC K4 visits during the COVID-19 pandemic in the working area of ​​the Sikumana Health Center. The method used is quantitative with a cross-sectional design. The sampling technique uses simple random sampling. The results showed a significant relationship between maternal compliance with ANC K4 visits and the six aspects of HBM (perceived susceptibility, perceived seriousness, perceived benefit, perceived barrier, cues to action and self-efficacy). Data analysis using multiple logistic regression showed a simultaneous effect between perceived susceptibility (OR 8.315) and perceived benefit (OR 0.040) with maternal compliance with K4 antenatal visits; perceived susceptibility was the most dominant variable with p = 0.000, CI = 3.835 - 18,029. In conclusion, the HBM aspect that influences a mother's adherence to ANC visits is Perceived susceptibility. Keywords: Health Belief Model, Compliance of Pregnant Women, K4 Antenatal Visits
Natoni Takanab Sebagai Komunikasi Ritual : (Studi Etnografi Komunikasi Pada Desa Sainoni TTU) Graciana Abi; Yermia Djefri Manafe; Veki Edizon Tuhana
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 2 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.646 KB)

Abstract

Natoni takanab adalah salah satu ritual yang masih dipraktekkan masyarakat suku dawan hingga kini. Ritual natoni takanab merupakan ritual yang dilakukan dengan menuturkan kata-kata dalam bahasa daerah (bahasa dawan) atau uab meto dalam upacara-upacara tertentu. Komunikasi ritual ini sudah menjadi salah satu tradisi yang diturunkan dari leluhur bagi suku dawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa komunikasi ritual natoni takanab dan pola komunikasi ritual natoni takanab di desa Sainoni Kecamatan Bikomi Utara Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif etnografi komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa komunikasi ritual natoni takanab dapat diidentifikasikan melalui komponen komunikasi. Komponen-komponen etnografi komunikai sebagai berikut: setting atau latar komunikasi, partisipan, tujuan, isi pesan, bentuk isi pesan, kaidah interaksi, norma-norma interpretasi, gendre atau tipe peristiwa komunikastif, topik atau focus referensi, dan urutan tindakan. Pola komunikasi dalam ritual natoni takanab dapat dipahami melalui isi dari natoni takanab yang disampaikan atonis dan nahe’en berupa kata sapaan dan sembah serta permohonan dan harapan. Komunikasi yang disampaikan berupa komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal dalam ritual natoni takanab adalah bahasa dawan yang dapat disampaikan secara langsung melalui penuturan natoni takanab, sedangkan komunikasi non verbal dapat dilihat bukan melalui bahasa lisan, melainkan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala, bibir, dan tangan.
Traditional Communication and Language Power In The Deliberative Culture Of “Lonto Leok” Yermia Djefri Manafe; Ido Prijana Hadi; Karolus Budiman Jama
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 39, No. 1, (Juni 2023) [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.174 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v39i1.2277

Abstract

Communication of traditional elite power relations and language power over silent groups in the "Lonto Leok" deliberation culture greatly influences the results of deliberations which essentially ignore the opinions of the lower community, so that the democracy that occurs seems to represent all community opinions. Therefore, it is necessary to know the power relations of traditional elites with the community (silent groups) in order to gain an understanding of this democratic context. This research was conducted among the Manggarai ethnic group in Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province using qualitative methods. Data collection was conducted by in-depth interviews with local elites and people who practice the "lonto leok" culture. To get the appropriate views, focused discussions were conducted to match the results of the interviews. The results of this study concluded that the lonto leok culture is a form of deliberation in the context of the Manggarai indigenous community, where the customary elite (traditional elite) has a very strong role in decision-making which is implicitly supported by the power of language to silence the lower layers of society (non-elite) to prevent dissent.
REPRESENTASI RASA CINTA TANAH AIR GENERASI MUDA LEWOLEMA : (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE DALAM FILM DOKUMENTER UKUT RARAN LEWOLEMA) Maria M.O.P Atulolon; Yermia Djefri Manafe; Maria V.D.P Swan; Felisianus Efrem Jelahut
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.101

Abstract

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini sedikit banyak mempengaruhi pola sikap generasi muda. Generasi muda perlahan mulai melupakan sejarah dan nilai-nilai budaya bahkan kerap dianggap kolot. Oleh karena itu, banyak sineas muda mengangkat isu sejarah dan budaya dalam filmnya demi menumbuhkan kembali kepekaan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan adanya proses pemaknaan tanda representasi rasa cinta tanah air generasi muda Lewolema dalam film dokumenter Ukut Raran Lewolema. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa beberapa bentuk rasa cinta tanah air generasi muda Lewolema yang dipresentasikan dalam film dokumenter Ukut Raran Lewolewa, yaitu (1) kesadaran generasi muda akan kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap sejarah Lewolema; (2) rasa kekeluargaan antarsesama anak muda Lewolema; (3) mencaritahu dan mempelajari sejarah dan asal-usul Lewolema; (4) turut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat; (5) memelihara rumah adat Koko Bale; (6) mempraktikkan budaya gotong-royong dalam kegiatan masyarakat; (7) ikut ambil bagian dalam upacara adat; dan (8) melestarikan budaya kesenian Lewolema.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DOKTER DENGAN PASIEN DI RSUD KEFAMENANU Raymundo Albertino Neonbeni; Yermia Djefri Manafe; Maria Yulita Nara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal dokter dengan pasien rawat inap di RSUD Kefamenanu dan mengetahui persepsi pasien terhadap efektivitas dokter. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus dan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam keseluruhan proses komunikasi dokter dengan pasien rawat inap di RSUD Kefamenanu memiliki pola komunikasi sirkular dimana dokter akan melakukan kunjungan pada pasien setiap hari dan kunjungan rutin sering terjadi pada pagi hari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pola komunikasi sirkular ini terjadi ketika dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Dalam proses pola komunikasi interpersonal dokter dengan pasien adanya proses pertukaran peran fungsi antara dokter dengan pasien. Dalam proses komunikasi interpersonal, dokter menerapkan lima hukum komunikasi efektif ketika berkomunikasi dengan pasien sehingga membangun persepsi pasien terhadap efektivitas dokter dalam proses komunikasi interpersonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan hukum menghargai, empati, didengarkan dan dimengerti, kejelasan,dan rendah hati serta sikap keterbukaan, sikap empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan maka upaya penyembuhan sebagai tujuan komunikasi dapat tercapai dalam proses komunikasi antara dokter dengan pasien.
REPRESENTASI KESADARAN DAN KEBERADAAN MANUSIA PADA PUISI ‘AKU MANUSIA’ KARYA A. MUSTOFA BISRI Bice Susana Ton; Yermia Djefri Manafe; Herman Elfridus Seran
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i2.131

Abstract

Setiap individu memiliki cara untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya serta menentukan media yang menjembatani pengiriman pesan komunikasi. Salah satu media komunikasi yang digunakan ialah karya sastra puisi Aku Manusia seperti yang diciptakan oleh A Mustofa Bisri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna yang terkandung pada puisi Aku Manusia. Penelitian ini menggunakan Semiotika Ferdinand de Saussure sebagai metode  untuk mendeskripsikan makna puisi Aku Manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa puisi Aku Manusia karya A Mustofa Bisri merupakan sebuah perenungan dari pengarang dalam mengungkapkan kebanggaan terhadap eksistensi manusia diantara semua makhluk hidup. Analisis hasil penelitian menggunakan Semiotika Saussure yang menekankan bahasa sebagai tanda yang memiliki makna, dan setiap tanda tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). Pada analisis signifier dan signifier, signifier dalam puisi ini adalah kata-kata dan simbol linguistik seperti langit, bumi, sedangkan signified dalam puisi adalah makna dan konsep yang dikaitkan dengan setiap signifier. Puisi ini mengandung metafora dan tanda yang dapat dijumpai dalam kehidupan manusia, puisi pun menggambarkan bagaimana manusia menyadari akan keberadaannya di tengah-tengah makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu pengarang ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa setinggi dan sehebat apapun semua ciptaan Tuhan yang lain, manusia memiliki kedudukan dan derajat yang lebih tinggi.