Claim Missing Document
Check
Articles

Representasi Feminisme Dalam Film “The Intern” Wibowo, Andreas Setya; Hadi, Ido Prijana; Wijayanti, Chory Angela
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.684 KB)

Abstract

Feminisme merupakan gerakan kesetaraan sejak abad 18 yang menuntut kesamaan dan keadilan hak antara laki-laki dan perempuan dalam segala bidang. Bukan hanya dalam kalangan masyarakat saja, namun gerakan feminisme sudah merambah ke dalam dunia perfilman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat bagaimana representasi feminisme yang terdapat dalam film “The Intern”. Jenis peneltian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode semiotika televisi John Fiske yang terdiri dari tiga level, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Subtema yang digunakan untuk menganalisa yaitu pemimpin perempuan yang memiliki intelektualitas, perempuan cepat mengambil tindakan bijaksana, perempuan sebagai sosok superior, pekerja keras, dan bijaksana, yang terakhir perempuan berkarir masih menjadi kritik sosial di masyarakat. Hasil dari penelitian dalam film “The Intern” terdapat ideologi feminisme gelombang pertama dengan menggambarkan pertukaran posisi perempuan degan laki-laki di ranah publik. Dimana perempuan dapat mengambil keputusan untuk berkarir. Pada aspek kepemimpinan perusahaan, perempuan digambarkan sebagai pemimpin yang memiliki intelektualitas tinggi dan memiliki otoritas dalam sebuah perusahaan. Selain itu, perempuan juga ingin terus mempertahankan karir walaupun dihadapkan pada pelbagai permasalahan yang ada.
081216574467 Penerimaan Penonton terhadap Penggunaan Kata Profaniti dalam Vlog Karin Novilda Woen, Monica Grizella; Hadi, Ido Prijana; Tjahyana, Lady Joanne
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.377 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan penonton terhadap kata profaniti yang ada di dalam vlog Karin Novilda. Karin Novilda adalah seorang selebgram terkenal yang memiliki channel youtube pribadi. Salah satu topik di channel youtube pribadinya adalah #KVLOG yang terdapat banyak kata profaniti di dalamnya meskipun sebagian kecil sudah di edit menggunakan sound effect. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah reception analysis dengan 4 orang sebagai informan. Peneliti menggunakan lima tipe kata profaniti antara lain tipe disfemisme, kasar, idiomatik, penegasan, dan katarsis. Hasil penelitian ini adalah, 2 orang informan memiliki penerimaan dominant, dan 2 orang informan lainnya masing-masing memiliki penerimaan negotiated dan oppositional. Latar belakang yang berbeda-beda dari keempat informan mempengaruhi pemaknaan dan penerimaan mereka terhadap teks vlog Karin Novilda.
Representasi Kecantikan Perempuan dalam Video Musik Blackpink – As If It’s Your Last Amorita, Dea Ermini; Hadi, Ido Prijana; Wahjudianata, Megawati
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.067 KB)

Abstract

As If It’s Your Last merupakan video musik milik girlband asal Korea Selatan, Blackpink. Girlband ini memiliki konsep yang berbeda dibandingkan girlband Korea Selatan lainnya. Pada video musik As If It’s Your Last, Blackpink turut menjadi pembawa tren kecantikan Korea Selatan tidak hanya dari produk kosmetik, namun dari segi gaya busana (fashion). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kecantikan perempuan digambarkan dalam video musik As If It’s Your Last. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semiotika John Fiske dengan 3 level, yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif interpretatif untuk mendeskripsikan tanda dan lambang dalam video musik tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa kecantikan pada video musik ini digambarkan dengan kecantikan dari fisik (outer beauty) dan kecantikan dari kepribadian (inner beauty). Hal tersebut terlihat dari bagaimana tanda dan lambang yang ada pada video musik menunjukkan adanya petanda : 1) Kecantikan perempuan merupakan produk rekayasa media, 2) Kecantikan perempuan dijadikan sebagai objek komoditas, 3) Kecantikan perempuan identik dengan citra kemewahan.
Analisis Citra Korporat Radio Suara Surabaya menurut Pengunjung Jazz Traffic Festival Angella, Natha Bella; Hadi, Ido Prijana; Monica, Vita
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.798 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana citra radio Suara Surabaya menurut pengunjung Jazz Traffic Festival. Radio Suara Surabaya merupakan salah satu radio lokal yang berisikan berita atau sering kali disebut sebagai radio berita. Jazz Traffic yang merupakan program siaran dari radio Suara Surabaya merupakan titik awal dibuatnya acara konser musik jazz dengan nama Jazz Traffic Festival. Selama 7 tahun penyelenggaraannya, acara ini memiliki tujuan untuk mengapresiasi pendengar dan musisi jazz yang banyak berasal dari Surabaya serta mem- branding radio Suara Surabaya yang erat dengan musik Jazz. Peneliti tertarik melihat bagaimana citra radio Suara Surabaya yang ditangkap oleh pengunjung Jazz Traffic Festival. Menggunakan survei sebagai metode penelitian dan data primer maupun sekunder dengan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Pengukuran citra perusahaan yang digunakan adalah 5 elemen citra Vos yaitu : primary impression,familiarity,perception,preference dan position. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra radio Suara Surabaya menurut pengunjung Jazz Traffic Festival adalah positif. Dengan elemen citra tertinggi terdapat pada elemen perception sedangkan elemen citra terendah yang membutuhkan perhatian terdapat pada elemen position.
Penerimaan Penonton terhadap Adegan Kekerasan pada Film Komedi Hangout Karya Raditya Dika Cristianingtias, Nova; Hadi, Ido Prijana; Aritonang, Agusly Irawan
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.232 KB)

Abstract

Penelitian penerimaan penonton terhadap adegan kekerasan pada film komedi Hangout karya Raditya Dika dengan penedekatan kualitatif deskripstif dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerimaan penonton yang masih tergolong usia remaja awal terhadap kekerasan yang ada pada film komedi Hangout. Melalui analisa menggunakan metode reception analysis milik Stuart Hall ditemukan bahwa penerimaan yang berbeda dari informan mengenai adegan kekerasan dalam film komedi Hangout. Penerimaan informan terhadap kekerasan dilatar belakangi oleh pengalaman masing-masing.
Representasi Feminisme Dalam Film “Hidden Figures” Monica, Cindy Ayu; Hadi, Ido Prijana; Wijayanti, Chory Angela
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1535.607 KB)

Abstract

Feminisme merupakan sebuah fenomena yang terjadi sejak lama dan masuk kedalam kehidupan masyarakat di era ini. Feminisme tidak hanya beredar dalam masyarakat tetapi ditampilkan pula kedalam dunia perfilman. Penelitian ini menggambarkan bagaimana representasi Feminisme dalam Film Hidden Figures. “ Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode semiotika John Fiske. Subjek dalam penelitian ini adalah film “Hidden Figures”,sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Representasi Feminisme.Hasil penelitian ini menemukan bagaimana representasi feminisme terjadi melalui film“Hidden Figures”. secara keseluruhan, film “Hidden Figures” ingin menyampaikan, adanya feminisme multikultural yang terjadi pada tahun tersebut. Yang mana tidak hanya perempuan yang ditindas oleh laki-laki tetapi perempuan kulit putih menindas perempuan kulit hitam. Perempuan dalam film ini juga menampilkan sosok perempuan yang dapat melawan adanya dikriminasi ras sesama gender yang membedakan kulit putih dengan kulit hitam dengan melalui kecerdasaan dan kemampuan yang mereka miliki.
Penerimaan penonton perempuan terhadap stereotip gender feminim pada film kartini Minanlarat, Kevin Vielden; Hadi, Ido Prijana; Budiana, Daniel
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.029 KB)

Abstract

Pada norma masyarakat di Indonesia mengenai hak-hak yang didapat oleh kaum adam dan hawa, sebagian besar akan berpihak pada posisi laki-laki dan semakin merugikan peran serta posisi dari perempuan. Setelah banyaknya penindasan dan stereotip terhadap kaum feminim, maka lahirlah stereotipe baru. Hal tersebut ditandai dengan munculnya pergerakan feminisme di seluruh dunia. Adapun pergerakan ini ditandai dengan kampanye yang didalamnya termasuk film. Meskipun masyarakat sekarang yang majemuk, tetapi terdapat film yang masih mengangkat kisah penindasan tradisional kaum feminim. Salah satunya melalui kisah pahlawan nasional Indonesia yaitu Kartini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerimaan penonton perempuan terhadap stereotip gender feminim pada film Kartini. Selain itu, metode penelitian yang digunakan adalah reception analysis dengan menggunakan paradigma encoding-decoding. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka hasil penelitian yang diperoleh adah Mellisa dan Kustivah berada pada penerimaan dominant, sedangkan Barbalina memiliki penerimaan negotiated. Adapun penerimaan mereka dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni Feel of experience, frame of reference, komunikasi sosial, significant others, serta konteks yang dimiliki setiap informan seperti budaya, pekerjaan, dan pendidikan.
Penggambaran Kekerasan Rasisme Dalam Film Detroit Setiawan, Filbert Bagus; Hadi, Ido Prijana; Budiana, Daniel
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.897 KB)

Abstract

Fenomena rasisme merupakan isu yang selalu kencang berhembus di masyarakat. Bahkan fenomena ini juga terdapat dalam dunia perfilman. Film Detroit yang menceritakan kisah nyata kerusuhan rasial di Detroit tahun 1967. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kekerasan rasisme digambarkan dalam film Detroit. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang dipergunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes dengan signifikasi dua tahap yaitu denotasi – konotasi dan mitos. Hasil penelitian ini memperlihatkan penggambaran kekerasan rasisme di dalam film Detroit. Pertama kekerasan rasisme dalam film ini dapat digambarkan dengan kekerasan fisik dengan senjata api dan kekerasan fisik tanpa senjata api yang dilakukan oleh polisi kulit putih. Selain kekerasan fisik peneliti menemukan adanya kekerasan verbal yang ada dalam film ini. Kekerasan verbal dalam film ini dihadirkan melalui umpatan-umpatan khas antar ras yang bertujuan untuk menghina ras lain.
CULTIVATION THEORY SEBUAH PERSPEKTIF TEORITIK DALAM ANALISIS TELEVISI Prijana Hadi, Ido
Scriptura Vol 1, No 1 (2007): JANUARY 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.394 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.1.1.

Abstract

Cultivation analysis focused attention on television viewing of general consequences of television audience in a long period of time. Cultivation theory strove to understand and explain television dynamics as characteristic and strength of dominant cultures nowadays. Cultivation analysis applied a survey instrument that administratively represented respondents. Responses of television viewing were analyzed using variables of demography including gender%2C age%2C race%2C education%2C income%2C and political views %28liberal%2C moderate%2C and conservative%29. The cultivation analysis was a part of cultural indicators in a project research of Gerbner and his colleagues in which cultural indicators were data about reports related to reality conceptions through television viewing on any particular program. %0D%0AIn other words%2C violence behavior as shown in television was reflection of events around us. If the violence acts reflected legal rules that could not cope with situations as depicted in television acts%2C it could be the real ones. Violence that was presented on television considered as violence that took place in the world. The applicable legal rules to cope with criminal behaviors presented on television could be stated such as the case with our laws. Analysis of television cultivation therewith provided cultural homogenization or cultivation both in mainstreaming and resonance. Abstract in Bahasa Indonesia : analysis+of+cultivation%2C+mainstreaming%2C+resonance
KHALAYAK MAYA DALAM MEDIA ONLINE : Studi Reception Analysis tentang Interaktivitas pada Teks Suara Surabaya.net Hadi, Ido Prijana
Scriptura Vol 1, No 2 (2007): JULY 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.009 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.1.2.

Abstract

Internet as a global computer-network that combine image, motion-pictures, text, and audio-visual. Internet has differentiated itself from earlier media types through what is called as interactivity. Interactivity is an uniqueness of internet media particularly in terms of its contents, such as feedback mechanism through email (electronic mail), online chat-room or live interviews. Its information is easily searchable, updated at any time, and can be linked to other sites. The research was carried out to find out how user reception on interactivity in online media on the site of Suara Surabaya.net. And how to access subjective meanings that they have created based on their understanding on online media so far. The research is also interested in looking into user reception on information and communication technology based on its relevance with the selected theme namely discourse on global media in web site of Radio Suara Surabaya. Interactivity value of Suara Surabaya.net was obtained by users through hyperlinks, book-marking the site of Suara Surabaya.net and mechanism of feedback that provide users with opportunities to get in touch with editorial staff, as well as other users. Therefore, that can respond to one another by means of users to users namely individuals interact with other individuals in online discussion, more de-massified in nature - personal (nullifying things that are massed in nature); Whereas response of users to documents are individuals access rubrics of news, article, archive, searching, photograph, and so on. News can be framed and regulated into any format wanted by users, not waiting anymore for schedules of media publishing time (publishing time periodicity). Users are unhampered in accessing the required information. Meanwhile users to computers (online transaction) is interaction with users to the computer itself.
Co-Authors Adelia Edyna Adrian Iskandar Albertus Andika Sanjaya Amelia Sidik Amorita, Dea Ermini Angella, Natha Bella Angga Rakadiwak Tusan Aritonang, Agusly Irawan Aritonang, Agusly Irawan Astri Yogatama Astri Yogatamaa Benita Christie Carolina Rebeka Sondak Charles Endriko Chory Angela Wijayanti Cliff Reinhart Marthin Cornelius Felix Cristianingtias, Nova Dandy Andresta Daniel Budiana Desi Yoanita Desi Yoanita Desi Yoanita Desy Apriyanti Manu Dima Diana Prasetya Dima, Desy Apriyanti Manu Dodo Septian Harrimas Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Felecia Chrissindra Santoso Felicia Goenawan Felicia Goenawan Felicia Goenawan Felicia Goenawanf Felicia Kosasih Fidelia Wiguna Florentina Fahriza Kusuma Frado Theo Fransiskus Pedro Budi Saputra Gabrielle Julietta Pradika Gatut Priyowidodo Genieverre Sasja Julianto Grace Agatha Hartanto Hariadi, Josselin Natasha Hosyana Claudia Rampalimbo Inge Averina Jama, Karolus Budiman Jandy Luik Jonathan Allen Cahyanugraha Josselin Natasha Hariadi Jovita Rebecca Poluan Karin Saraswati Lady Joanne Tjahyana Lady Joanne Tjahyana Lofina Junita Megawati Wahjudianata Meiliana Betago Melissa Melissa Minanlarat, Kevin Vielden Monica, Cindy Ayu Monica, Vita Nanang Krisdinanto Olivia Charis A. S. Pradika, Gabrielle Julietta Rahabav, Victor Reni Reni Rhein Valdaw Kalangi Setiawan, Filbert Bagus Sherin Fongana Sidartha Keanu Liem Sondak, Carolina Rebeka Theresia Vianny Johan Titi Nur Vidyarini Tjan Jessica Geraldine Tjandra Victor Rahabav Vita Monica Wahjudianata, Megawati Wibowo, Andreas Setya Woen, Monica Grizella Wong, Ferry Shandy Welianto Yermia Djefri Manafe Yosua Rononuwu Yunchita Limanto Zherlinda Kurniawan