Roland Martin Simatupang
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH VARIASI IKATAN UJUNG TERHADAP KUAT LENTUR BETON TULANGAN BAMBU PILIN Natalia, Christiovalni; Simatupang, Roland Martin; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.237 KB)

Abstract

Padaqdunia konstruksi,.beton bertulan..merupakan material utama yang paling dibutuhkan saat ini. Bajaqmerupakan komponen yang digunakan sebagai tulangan beton pada umumnya, akan tetapi baja merupakan :sumber”daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga diperlukan alternatif..lain pengganti baja sebagai tulangan. Bambu merupakan alternatif yang ditawarkan sebagai tulangan pengganti baja, akan tetapi sifat higroskopiszdari bambu .serta”daya lekat bambu yang rendah menjadi kelemahan inovasi ini. Oleh sebab itu dibuatlah inovasi terbaru untuk memperbaiki nilai:lekatan antar bambu dan beton yaitu dengan menggunakan bambu pilinan. Betonadenganq tulangan bambu pilin membutuhkan ikatan ujung”untuk mengikat bilah- bilah bambu dengan tujuan untuk menjaga pola pilinan, meningkatkan respon lentur serta kuat lekat beton. Hasil dari penelitian ini, pengaruh variasi ikatan  ujung ini tidak memperoleh perbedaan yang cukup signifikan  antara variasi ikatan . Berdasarkan dua  tinjauan  tersebut variasi ikatan ujung  belum memberikanzpengaruh yang signifikan terhadap lendutan  dan  beban  maksimum . faktor pengaruh ikatan ujung  terhadap hasil 8,867% terhadap  beban  maksimum  dan 32,62% terhadap lendutan  maksimum  benda uji. Dengan  hasil  beban  maksimum  terbaik diperoleh variasi klem selang sedangkan lendutan terbesar diperoleh klem selang. Kata kunci : kuat lentur,beton, bambu pilin, ikatan ujung.
PERBANDINGAN KAPASITAS KUAT LENTUR PADA BALOK TULANGAN BAMBU PILIN DENGAN KULIT DAN TANPA KULIT Chamidah, Lina Laila; Simatupang, Roland Martin; Pujiraharjo, Alwafi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.43 KB)

Abstract

Pembangunan konstruksi semakin mengalami peningkatan, begitu pula penggunaan beton bertulang dan baja sebagai tulangannya. Baja merupakan mineral,yang tidak dapat diperbaharui, sehingga perlu adanya alternatif pengganti baja sebagai tulangan. Bambu dapat digunakan sebagai tulanganLbeton pengganti baja, karena bambu mempunyai kuat tarik yang tinggi yang mendekati kekuatan baja.Pemakaian bambu pada tulangan beton perlu dilakukan perlakuan khusus, seperti permasalahan pada lekatan antara bambu dan semen yang kurang baik, kemudian sifat bambu yang higroskopis. Sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus dengan menggunakan bambu yang sudah tua usianya,:memanfaatkan bagian kulit sehingga sifat higroskopiknya:rendah, danJmelakukan pilinan untuk memperbaiki lekatan:antara bambu dan beton.Tulangan yang digunakan pada penelitian ini untuk uji kuat lentur dengan membelah bambu  menjadi dua bagian, bagian luar dengan kulit dan bagian dalam tanpa kulit. Tulangan bambu memiliki ukuran 18 cm x 25 cm x 160 cm dengan pola pilinan ukuran 0,4 x 0,4 cm dengan”variasi kulit dan tanpa kulit. Hasil pengujian kuat lentur pada variasi kulit didapatkan nilai P Maks:rata-rata:3400 kg dengan lendutan rata-rata 9.25 mm sedangkan pada variasi tanpakulit P Maks rata-rata yang dihasilkan 2400 kg dengan nilai lendutan 1.92 mm. Hasil variasi pada penelitian ini menunjukkan perbedaan yang:signifikan pada P maks dan lendutan, sehingga dapat?disimpulkan kulit berpengaruh pada kuat lentur balok bertulangan}bambu pilin. Namun, hasil pola retak, lebar retak, dan panjang retak menunjukkan hasil yang hampir sama pada setiap benda uji, baik dengan kulit maupun tanpa kulit. Kata Kunci : Kulit Bambu, Variasi Kulit, Kuat Lentur, P Maks, Pola Retak
STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU BAJA COLD-FORMED DALAM MENAHAN BEBAN AKSIAL TARIK DAN BEBAN LENTUR Fadly, Hendra; Setyowulan, Desy; Simatupang, Roland Martin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi sudah sangat berkembang dewasa ini, pengguaan material pun sangatdiperhatikan, untuk menunjang efektifitas pembangunan baik dari segi waktu maupun biaya. Bajacold-formed saat ini sudah banyak digunakan untuk keperluan konstruksi seperti pengganti kayumaupun pengisi tulangan beton. Pada kesempatan kali ini, penelitian akan dilakukan untukmengetahui ketahanan baja cold-formed. Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi 2 jenis yaitupengujian tarik, dan pengujian lentur, dan untuk benda uji yang digunakan pada uji tarik adalahplat baja cold-formed berbentuk dogbone. Sedangkan untuk pengujian lentur dipakai dua jenisbenda uji yaitu baja cold-formed profil C dan profil hollow (box). Untuk keseluruhan benda ujiakan diperlakukan sama, namun yang membedakan adalah ukuran dari masing-masing benda uji.Untuk pengujian tarik akan diperhatikan perbandingan antara tegangan dan regangan yang terjadipada interval beban yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk pengujian lentur akan dilihat dariperbandingan beban dengan lendutan yang terjadi. Nantinya akan didapatkan data hasil pengujiandan untuk selanjutnya dibandingkan dari masing-masing benda uji apakah ukuran berpengaruhpada ketahanan baja atau.Kata kunci : uji tarik, uji lentur, baja cold-formed
Perilaku Pola Retak dan Lebar Retak Maksimum pada Pelat Perkerasan Kaku dengan Variasi Nilai CBR Duta Ariza Pratama Putra; Agoes Soehardjono Moesono Djojoatmodjo; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini banyak penggunaan jalan tipe perkerasan kaku sebagai pilihan di Indonesia. Pelaksanaan perkerasan kaku kerap dilakukan secara padat karya terutama pada daerah pedesaan. Alhasil aspek pelaksanaanya tidak memenuhi standar sehingga pemadatan tanah subgrade tidak maksimal yang mengakibatkan variasi nilai CBR subgrade. Selain itu, sering kali terjadi overloading pada musim panen akibat jalan yang ramai dilalui kendaraan pengangkut hasil panen. Akibat pengaruh-pengaruh tersebut, perkerasan kaku dapat mengalami kerusakan seperti keretakan. Penelitian ini menggunakan spesimen pelat dengan mutu beton 35 MPa dan variasi nilai CBR subgrade sebesar 5,77% ; 8,12% ; 12,83%. Pada penelitian ini, nilai CBR subgrade mempengaruhi terhadap lebar retak pelat perkerasan kaku. Pada pembebanan 200 kN, lebar retak maksimum terjadi pada spesimen CBR 5,77% sebesar 0,4617 mm yang berada di daerah as, disusul spesimen CBR 8,12% sebesar 0,3478 mm, dan spesimen CBR 12,83% sebesar 0,1329 mm. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar nilai CBR maka lebar retak yang terjadi akan semakin kecil. Pada setiap spesimen dengan variasi CBR subgrade, muncul tiga garis retakan. Rata-rata jarak antar retak untuk setiap variasi spesimen sebesar 180 mm. Garis retak yang paling panjang pada setiap variasi spesimen berada di daerah as. Kata kunci : Beam on Elastic Fondation, CBR subgrade, Lebar Retak Pelat, Perkerasan Kaku, Pola Retak Pelat.
Perilaku Pola Retak dan Lebar Retak Maksimum pada Pelat Perkerasan Kaku dengan Variasi Mutu Beton Indra Wahyu Prasetyo; Agoes Soehardjono Moesono Djojoatmodjo; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini sudah banyak infrastruktur jalan pada wilayah perkotaan maupun pedesaan di seluruh Indonesia yang menggunakan jenis perkerasan kaku (rigid pavement). Namun, seringkali proses pelaksanaan konstruksi perkerasan kaku tidak sesuai dengan standar yang berlaku, terutama di wilayah pedesaan dimana pelaksanaanya masih menggunakan metode padat karya. Sehingga untuk mencapai kekuatan struktur yang direncanakan akan sulit tercapai. Ditambah dengan adanya overloading yang terjadi saat musim menyebabkan kerusakan pada struktur perkerasan seperti retak. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian mengenai pola retak dan lebar retak maksimum pada pelat perkerasan kaku dengan variasi mutu beton. Penelitian ini menggunakan variasi mutu beton 9.13 MPa, 20.23 MPa, dan 35.06 MPa pada CBR 12.83%. Berdasarkan hasil eksperimen, mutu beton berpengaruh terhadap pola retak dan lebar retak maksimum pelat perkerasan kaku. Ditinjau pada beban 200 kN, variasi mutu beton 9.13 MPa, 20.23 MPa, dan 35.06 MPa menghasilkan lebar retak maksimum eksperimen berturut-turut sebesar 0.3883 mm, 0.3069 mm, dan 0.1329 mm. Selain itu, jumlah retakan yang terjadi berturut-turut sebanyak 6 retakan, 5 retakan dan 3 retakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi mutu beton maka lebar retak maksimum akan semakin kecil dan jumlah retakan yang terjadi juga akan semakin sedikit. Kata kunci: BoEF (Beam on Elastic Foundation), lebar retak maksimum pelat, mutu beton, perkerasan kaku, pola retak pelat
ANALISIS TEGANGAN LENTUR DAN LENDUTAN PELAT PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PONDASI ELASTIS DENGAN VARIASI NILAI CBR Deryanza Rizky Mauliddin; Agoes Soehardjono M. DJ.; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerataan infrastruktur jalan di pedesaan banyak menggunakan tipe perkerasan kakusesuai dengan kualitas yang dibutuhkan. Indikator yang dipakai dalam menilai kualitas suatu perkerasan kaku dapat dilihat dari kapasitas tegangan lentur dan lendutan. Tanah sebagai dasar dari sebuah pondasi perkerasan jalan memiliki beberapa parameter tanah yang mempengaruhi kekuatan daya dukung tanah dalam menerima beban, salah satunya yaitu nilai CBR (California Bearing Ratio). Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dilakukan percobaan untuk menemukan hubungan antara tegangan lentur dan lendutan pada pelat perkerasan kaku terhadap nilai CBR secara teoritis. Penelitian ini menggunakan metode Beam on Elastic Foundation milik Hetenyi untuk analisis tegangan lentur dan lendutan. Variasi nilai CBR yang digunakan sebesar 5,77%, 8,12%, dan 12,83% dengan mutu beton 34,77 MPa. Berdasarkan perbandingan, menunjukkan bahwa hasil teoritis dan eksperimental memiliki hasil yang sesuai dengan hipotesis dan tidak jauh berbeda. Semakin tinggi nilai CBR yang dipakai, maka akan semakin kecil besar tegangan lentur dan lendutan yang terjadi pada perkerasan kaku. Kata Kunci: BoEF (Beam on Elastic Foundation), CBR subgrade, Lendutan, Perkerasan Kaku, Tegangan Lentur.
Analisis Tegangan Lentur dan Lendutan Pelat Perkerasan Kaku pada Pondasi Elastis dengan Variasi Mutu Beton Mohammad Arsad Adam; Agoes Soehardjono; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tipe perkerasan yang sering digunakan pada jalan desa adalah perkerasan kaku (rigid pavement). Pembangunan jalan dengan tipe perkerasan kaku biasa dilaksanakan melalui program padat karya yang artinya banyak menggunakan tenaga manusia. Proses pengerjaan dilakukan dengan cara mencampurkan beton di lokasi pekerjaan. Hal ini menyebabkan kualitas dari beton akan sulit mencapai standar yang diinginkan. Sehingga, penelitian ini mengenai analisis lendutan dan tegangan lentur menggunakan metode Beams on Elastic Foundation. Data yang digunakan berasal dari eksperimen berupa lendutan dan regangan yang terjadi pada pelat perkerasan kaku pada beban tetap sebesar 10 ton. Selain itu, variasi mutu beton yang digunakan sebesar 9,13 MPa; 20,23 MPa; 35,06 MPa dan nilai CBR tetap sebesar 8%. Seiring meningkatnya mutu beton, didapatkan nilai tegangan lentur analisis sebesar 9,74 MPa, 9,63 MPa, dan 8,92 MPa. Sedangkan lendutan analisis yang didapat sebesar 2,39 mm, 2,18 mm, dan 2,06 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar mutu beton, maka tegangan lentur dan lendutan akan semakin kecil. Kata kunci: Tegangan Lentur, Lendutan, Mutu Beton, Perkerasan kaku, Beam on Elastic Foundation.
Kajian Analisis Kelayakan Investasi Perumahan X Dicky Kurniawan; M. Hamzah Hasyim; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kelayakan menilai potensi suatu proyek di masa depan, memutuskan apakah akan dilanjutkan atau ditunda berdasarkan kelayakannya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi dan melakukan analisis sensitivitas mengenai kelayakan finansial pada proyek perumahan X. Pengumpulan data sekunder digunakan , yang terdiri dari data harga satuan dasar Kab. Malang tahun 2023, informasi NJOP, data layout bangunan, data anggaran biaya bangunan, data anggaran biaya pembangunan, dan data penunjang perhitungan lainnya. Analisis data meliputi Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR). Kata Kunci: Studi Kelayakan, NPV, BCR, IRR, PP, Analisis Sensitivitas.
Perilaku Retak Pelat Perkerasan Kaku dengan Variasi Nilai CBR Tumpuan Elastis dengan Metode Elemen Hingga Jihan Tirta Dea Chintya; Roland Martin Simatupang; As'ad Munawir
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelat perkerasan kaku memiliki peran penting dalam menopang beban lalu lintas dan mendistribusikannya secara merata ke tanah subgrade. Akan tetapi, dengan keterbatasan alat serta pengetahuan dari masyarakat pedesaan yang membangun dengan cara padat karya, pelat beton akan mudah mengalami kerusakan karena tidak mencapai standar yang berlaku. Untuk memahami perilaku retak tersebut, perlu dilakukan penelitian yang mendalam dan terfokus. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan beton dimensi 2000 mm x 600 mm x 200 mm, spreader beam dengan dimensi 600 mm x 100 mm x 100 mm, dan tanah dengan dimensi 2000 mm x 700 mm, x 300 mm di ABAQUS. Untuk materialnya berturut-turut adalah beton, baja, dan tanah lempung. Analisis elemen hingga dilakukan dengan bantuan perangkat lunak ABAQUS. Pengujian dilaksanakan dengan mengatur output berupa regangan, beban, dan pola retak akibat tarik. Dari hasil analisis dengan metode elemen hingga, diperoleh hasil pada CBR 5,77% lebar retak maksimum sebesar 0.16396 mm, pada CBR 8,12% lebar retak maksimum sebesar 0.16917, dan CBR 12,83% lebar retak maksimum sebesar 0.16713 mm. Untuk perbandingan dengan penelitian lain yang dilakukan dengan eksperimen, perbedaan antara lebar retak maksimumnya pada CBR 5,77% sebesar 48.39%. Pada CBR 8,12% perbedaan lebar retak maksimumnya sebesar 29.31,88%. Pada CBR 12,83%, perbedaan lebar retak maksimumnya sebesar 18.27%. Kata kunci: Pelat Perkerasan Kaku, Tumpuan Elastis, CBR, Pola Retak Pelat, Metode Elemen Hingga
Analisis Metode Elemen Hingga Perilaku Retak Pelat Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) dengan Variasi Mutu Beton Kuswalalita Mangesti Janarka; Roland Martin Simatupang; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastruktur jalan di Indonesia dominan memakai jenis perkerasan kaku (rigid pavement), khususnya jalan pedesaan. Pelaksanaan pekerjaan jalan pedesaan tipikal berupa padat karya. Sehingga sulit untuk mencapai kualitas beton yang direncanakan. Pembebanan pada jalan pedesaan memiliki karakter unik karena beban sering kali mengalami fluktuatif yang besar (overloading). Oleh sebab itu, diperlukan penelitian mengenai perilaku retak perkerasan kaku dengan variasi nilai mutu beton secara efektif menggunakan analisis metode elemen hingga. Penelitian ini menggunakan variasi mutu beton sebesar 9,13 MPa, 20,23 MPa, dan 35,06 MPa pada nilai CBR tanah 12,83%. Berdasarkan hasil analisis metode elemen hingga menggunakan software ABAQUS dan eksperimen, mutu beton memengaruhi perilaku retak pelat perkerasan kaku. Pada pembebanan 20 ton, variasi mutu beton 9,13 MPa, 20,23 MPa, dan 35,06 MPa memberikan jumlah pola keretakan yang hampir sama. Lebar retakan maksimum pada 9,13 MPa dan 20,23 MPa lebih kecil dari hasil eksperimen sebesar 81,79% dan 60,77%, sementara pada mutu 35,06 MPa lebih besar 22,12%. Hasil analisis software ABAQUS tidak sesuai dengan eksperimen disebabkan oleh faktor seperti ukuran meshing, kesesuaian data material properties, interaction, dan lain-lain. Kata kunci: BoEF (beam on elastic foundation), lebar retak maksimum pelat, mutu beton, perkerasan kaku, pola keretakan pelat