Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat melalui Pendidikan Kesehatan dalam Rangka Pencegahan Hipertensi di GMAHK Jemaat KolaYenuk Jl. Raya Abepura – Arso Km IX Koya Kosso-Jayapura_Papua Kristina, Yunita; B.B, Fransisca; Suweni, Korinus; Sinaga, Eva
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.12324

Abstract

ABSTRAK Kasus Hipertensi di Papua menduduki posisi terendah dari 33 provinsi yang ada di Indonesia dengan jumlah 11.893 kasus (Rikesdas Provinsi Papua, 2018). Hasil observasi di GMAHK JEMAAT KOLAYINUK masyarakat suka mengkonsumsi makanan berlemak seperti olahan daging merah, dan masyarakat kurang berolahraga. Ada10 orang ketika diwawancarai mengatakan mengalami hipertensi. Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan hypertensi di masyarakat. Eksperimen, pendekatan Pre- experimental design dengan One group pretest- posttest design. Peneliti menggunakan desain untuk mengetahui pengaruh. Analisa uji pengaruh menggunakan Paired samples T Test. Pre test masyarakat memiliki Sebagian besar pengetahuan kurang sebanyak 72,9 %. Post test masyarakat memiliki pengetahuan baik 100%, Table paired samples T test nilai signifikansi 2 tail = 0.000, kurang dari 0.05, menunjukkan ada perbedaan signifikan variabel awal dengan variable akhir, artinya pretest dan posttest menunjukkan pengaruh bermakna terhadap perlakukan yang diberikan. Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan hypertensi di Masyarakat. Pendidikan Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan Hypertensi Di GMAHK sangat dibutuhkan masyarakat untuk membantu mereka agar dapat merawat keluarga Hypertensi dan dapat melakukan pencegahan Hypertensi. Kata Kunci: Pengetahuan, Pendidikan Kesehatan, Penecegahan Hypertensi, Koya Kosso  ABSTRACT Hypertension cases in Papua occupy the lowest position of the 33 provinces in Indonesia with a total of 11,893 cases (Rikesdas Papua Province, 2018). The results of observations at GMAHK KOLAYINUK CONGREGATION, people like to consume fatty foods such as processed red meat, and people do not exercise enough. There were 10 people when interviewed who said they had hypertension. Increase knowledge about preventing hypertension in the community. Experiment, Pre-experimental design approach with One group pretest-posttest design. Researchers use design to determine influence. Analysis of the influence test using Paired samples T Test. In the pre-test, the majority of people had less knowledge, as much as 72.9%. Post test, the community has 100% good knowledge, Table paired samples T test significance value 2 tail = 0.000, less than 0.05, shows that there is a significant difference between the initial variable and the final variable, meaning that the pretest and posttest show a significant influence on the treatment given. Increased knowledge about preventing hypertension in the community. Health Education in the Context of Preventing Hypertension at GMAHK is really needed by the community to help them be able to care for their families with Hypertension and be able to prevent Hypertension. Keywords: Knowledge, Health Education, Hypertension Prevention, Koya Kosso
Karakteristik Pasien Tuberkulosis Yang Menjalankan Terapi Obat Anti Tuberkulosis di Kabupaten Jayapura Tahun 2016-2018 Suyanto , Agnes A.; Soltief, Siti; Sinaga, Eva
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.41676

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah Kesehatan masyarakat dan penyakit menular mematikan kedua di dunia setelah COVID-19. Indonesia adalah negara terbesar kedua penyumbang beban TBC global dan provinsi Papua merupakan salah satu provinsi yang melaporkan persentase keberhasilan pengobatan TBC terendah tiap tahunnya. Kabupaten Jayapura adalah salah satunya yang memiliki kejadian TBC tinggi di provinsi Papua. Memahami trend dan karateristik pasien TBC yang menjalani terapi OAT merupakan hal yang penting untuk membuat intervensi yang sesuai dengan kebutuhan. Ini adalah survey regional menggunakan analisis retrospektif dengan mengolah data yang diambil dari SITB tahun 2016 sampai 2019. Hasil olah data menunjukkan bahwa total pasien TBC yang menerima terapi OAT trend nya meningkat tiap tahun dari tahun 2016 sampai tahun 2019 dengan total 3707 pasien. Proporsi pasien laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan Perempuan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2017 dimana Perempuan lebih tinggi. Kebanyakan pasien berada pada usia produktif yaitu 15 -34 tahun dengan Riwayat pengobatan baru (>90%) dan diagnosa pulmonary TBC (>70%). Berdasarkan hasil pengobatan, mayoritas pasien menyelesaikan pengobatan atau sembuh dengan total sekitar 70% namun masih berada dibawah standar nasional. Pemerintah perlu membuat program yang menargetkan kelompok dengan risiko tinggi seperti anak-anak, kelompok perempuan dengan usia reproduktif, ODHA dan mereka yang memiliki hasil pengobatan putus berobat atau lost to follow up terutama program dengan pemanfaatan teknologi.
Health literacy and TB-related stigma among nurses in Jayapura, Papua: A cross-sectional study Sinaga, Eva; Batticaca, Fransisca; Suyanto, Agnes Angelita
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i1.658

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a significant global and national health concern. In Papua, the TB treatment success rate has yet to reach national targets. One of the key barriers to achieving this goal is the stigma surrounding TB patients. Purpose: To identify the relationship between TB-related health literacy and nurse stigma at Abepura Regional Hospital. Method: A quantitative correlational study was carried out between April and June 2024, involving 125 purposively selected nurses from Abepura Regional Hospital. Data collection was conducted using a TB literacy questionnaire and a TB-Related Stigma questionnaire. The data were analyzed using univariate analysis and the Chi-square test. Results: Most respondents were female, non-Papuan, in early or late adulthood, held a bachelor's degree, and had 5-20 years of work experience. The majority were civil servants without prior TB-related training and were assigned to the Emergency and Pulmonary Rooms. While most respondents demonstrated good TB-related literacy, nearly 40% exhibited stigma toward TB patients. No significant correlation was found between TB health literacy and nurses' stigma. Conclusion: Despite possessing sufficient TB knowledge, nurses still exhibited a high level of stigma toward TB patients. Enhancing awareness and understanding among nurses and the community is essential through health promotion initiatives and strengthening the role of community and religious leaders.
Atasi Kecemasan dengan Teknik Distraksi, Relaksasi Nafas dalam dan Hipnotis 5 Jari Jober, Naomi Frolinda; Sinaga, Eva
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/b4r4an08

Abstract

This community service focuses on health education aimed at teaching anxiety management techniques through distraction techniques, deep breathing relaxation, and five-finger hypnosis for patients with mental disorders at RSJD Abepura. This program is conducted as part of a collaboration between Cenderawasih University, the Nursing Science Program, and RSJD Abepura to fulfill the Tri Dharma of Higher Education through community service and to improve the quality of mental health services in Abepura. The educational methods include lectures, simulations, and interactive discussions with participants, including patients and their families. Results show an improvement in participants' understanding of relaxation and anxiety management techniques, evidenced by enthusiastic responses during simulations and discussions. A total of 80% of participants were able to understand and answer questions about anxiety management techniques after the session, although additional guidance is still needed for independent application of five-finger hypnosis.Further activities with more intensive guidance are required, particularly in the independent application of the five-finger hypnosis technique, to enhance the skills and confidence of patients and their families in managing anxiety independently. Additionally, increasing the duration and frequency of training sessions would be beneficial in deepening the understanding of relaxation techniques, which may contribute to reducing the anxiety rate among patients at RSJD Abepura
Analysis of Female Athlete Triad (FAT) Components: Energy and Nutritional Intake of Papuan Female Athletes Sinaga, Evi; Wanena, Tery; Putra, Miftah Fariz Prima; Hidayat, Rodhi Rusdiyanto; Ibrahim, Ibrahim; Guntoro, Tri Setyo; Sinaga, Eva; Sinaga, Dewi Oktavia
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 23, No 4 (2024): Special Issue National Conference: Mengembalikan Marwah PJOK dan Penerapan Tekn
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v23i4.21682

Abstract

Female Athlete Triad (FAT) disrupts the health and performance of female athletes both in training and competition, leading to a decline in achievements. The purpose of this research was to analyze one of the components of the FAT namely energy availability in Papuan female athletes. This research is an observational study with a Mixed Methods approach, involving a total sample of 55 female Papua athletes in Jayapura, Papua. Energy and nutrient intake were conducted by collecting data on the energy and nutrient intake of Papuan female athletes through interview, 3x24 hour recalls and questionnaires. The demographic data of FAT risk factors collected include age, weight, height, injury history, and sports. The components of energy availability collected include eating disorders. Energy intake data were processed using the Nutrisurvey dietary intake data processing software. The data were then compared with the recommended adequacy and energy requirements for athletes. The average energy intake achievement in athletes was found to be 87% (2273.76 cal). The average carbohydrate intake was 288.14grs (77%). The average protein intake was 88.68grs (93.34%), while the average fat intake was 86.71grs (98%). Mostly athletes have fulfilled their energy and nutritional intake. 
Dampak Edukasi Gizi Olahraga Bagi Atlet, Pelatih dan Official Binaraga Papua Sinaga, Evi; Ita, Saharuddin; Mandosir, Yohanis M.; Putra, Miftah Fariz Prima; Womsiwor, Daniel; Kurdi, Kurdi; Mangolo, Ewendi W.; Guntoro, Tri Setyo; Sinaga, Eva; Sinaga, Dewi Oktavia
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 23, No 4 (2024): Special Issue National Conference: Mengembalikan Marwah PJOK dan Penerapan Tekn
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v23i4.21872

Abstract

Atlet binaraga rentan terhadap kelebihan asupan energi dan protein serta penggunaan suplemen yang tidak tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak edukasi gizi olahraga bagi atlet, pelatih dan official binaraga Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test and post test design serta observasi yang melibatkan 6 binaragawan, 1 pelatih dan 2 official. Penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan atlet, pelatih dan official binaraga secara signifikan (p value = 0.000, N Gain score = 85) mengenai gizi dan suplemen bagi binaraga masa pre kompetisi. Hasil observasi menunjukkan bahwa atlet taat mengikuti diet dan berhati-hati dalam memilihi makanan dan suplemen yang dikonsumsi. Dengan demikian, disimpulkan bahwa edukasi gizi dan suplemen bagi atlet binaraga meningkatkan pengetahuan gizi dan suplemen atlet yang disertai dengan perubahan perilaku makan.
My Plate's Nourishment to Prevent Malnutrition (Anemia) and Stunting: Kuah Kuning: Isi Piringku untuk Cegah Kurang Gizi (Anemia) dan Stunting Sinaga, Eva; Kristina, Yunita; Tianingsih, Yulis; Sinaga, Evi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.13103

Abstract

Persentasi kasus anemia pada remaja yang cukup tinggi (43%), rendahnya jumlah asupan protein dan zat besi pada remaja ditemukan pada Kabupaten Jayapura. SMA YPPGI Sentani memiliki mayoritas peserta didik berasal dari pedalaman, yang mana memiliki tendensi konsumsi makanan pokok lebih dominan dibandingkan komponen lainnya, sehingga dapat berisiko mengalami anemia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang pencegahan dan penanganan anemia dengan konsep “Isi Piringku”. Kegiatan pengabdian ini berbentuk edukasi kesehatan dengan pretest dan postest yang diikuti oleh 29 peserta. Edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi yang pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hasil kegiatan ini menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan peserta edukasi kesehatan tentang pencegahan dan penanganan anemia dengan konsep “Isi Piringku” sebelum dan sesudah dilakukan edukasi ( p value = 0.001). Peningkatan pengetahuan peserta kegiatan dalam kategori sedang (Rerata N-Gain = 0,3915). Kolaborasi dengan instansi kesehatan untuk melakukan pemberian tablet penambah darah dan screening hemoglobin perlu dilaksanakan
Pengembangan Usaha Perikanan Melalui Penanganan Akses Reforma Agraria di Desa Tengkurak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Sinaga, Eva; Massardy, Egi; Yulianto, Tri
Jurnal Pertanahan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Pertanahan
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53686/jp.v13i2.220

Abstract

Masyarakat Desa Tengkurak sebagian besar menggantungkan kelangsungan hidupnya sebagai nelayan karena sebelah utara desa berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Mereka memanfaatkan penggunaan tanah sebagai tambak ikan sebagai upaya meningkatkan sumber usahanya. Namun, adanya hambatan terkait kekurangan modal serta sarana prasarana yang kurang memadai dalam bidang usaha perikanan menyebabkan para nelayan terpaksa mengandalkan pengepul ikan untuk menjual hasil tangkapannya meskipun secara mandiri sebetulnya mereka bisa lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mencoba mengurai permasalahan di Desa Tengkurak melalui akses reforma agraria dengan penyuluhan, dan mengembangkan kemampuanberinovasi serta mendorong terbentuknya kelompok usaha seperti koperasi sebagai wadah pengembangan potensi masyarakat khususnya bagi para nelayan. Metode penelitian menggunakan kualitatif analisis deskriptif dengan sumber data wawancara dan observasi kepada para nelayan. Hasil dari penelitian ini adanya bentuk kerja sama serta pola komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah terutama dalam pembentukan koperasi guna mengembangkan hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM) perikanan tanpa mengandalkan pengepul. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan adanya kerja sama yang baik antara masyarakat Desa Tengkurak dengan pemerintah daerah serta instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat mampu mengelola UMKM dan mempromosikan hasil usahanya secara mandiri terutama para nelayan. Most of the people in Tengkurak Village depend on fishing for their livelihood, as the village is bordered by the Java Sea to the north. They use land for fish ponds in an effort to increase their business resources. However, the lack of capital and inadequate infrastructure in the fisheries business sector has forced fishermen to rely on fish collectors to sell their catch, even though they could do better independently. The purpose of this study is to try to unravel the problems in Tengkurak Village through access to agrarian reform with counseling, Focus Group Discussion (FGD), and developing the ability to innovate and encourage the formation of business groups such as cooperatives as a forum for community potential development, especially for fishermen. The research method used qualitative escriptive analysis with data sources from interviews and observations of fishermen. The results of this study show that there is a form of cooperation and communication patterns between the community and the local government, especially in the formation of cooperatives to develop the results of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) fisheries without relying on collectors. The conclusion of this study is that with good cooperation between the Tengkurak Village community and the local government and related agencies, it is expected that the community will be able to manage SMEs and promote their business results independently, especially fishermen.
ANALISIS MULTIDIMENSI FEMALE ATHLETE TRIAD (FAT) ATLET REMAJA PUTRI PAPUA: BUDAYA, GIZI, DAN PSIKOLOGIS Sinaga, Evi; Wanena, Tery; Putra, Miftah Fariz Prima; Sinaga, Eva; Sinaga, Dewi Oktavia
Olympus : Jurnal Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Vol. 6 No. 2 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/

Abstract

Penelitian ini menganalisis faktor risiko Female Athlete Triad (FAT) secara multidimensi - meliputi aspek budaya, gizi, dan psikologis—pada atlet remaja putri Papua. Studi ini berangkat dari masalah FAT yang merusak kesehatan dan performa atlet, berujung pada penurunan prestasi, serta menjadi penghalang bagi program pembinaan olahraga dan pengembangan SDM Papua. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan mixed methods, melibatkan 25 atlet putri di SKO Papua. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam untuk aspek budaya, pengukuran antropometri (berat dan tinggi badan) untuk status gizi, serta kuesioner APSQid yang tervalidasi untuk mengukur tekanan psikologis. Hasil penelitian menunjukkan interkoneksi yang kompleks dan erat antara ketiga aspek. Faktor budaya dan psikologis tidak hanya menjadi latar belakang, tetapi menjadi pendorong langsung yang memengaruhi perilaku makan (energy availability), yang berujung pada status kesehatan menstruasi dan tulang. Secara kuantitatif, teridentifikasi kerentanan FAT melalui proporsi atlet dengan status gizi underweight (4%), berisiko gemuk (4%), dan overweight (8%). Selain itu, lebih dari separuh sampel (60%) mengalami tingkat tekanan psikologis yang tinggi, mengindikasikan risiko low energy availability dan tekanan mental yang signifikan. Aspek budaya berperan dalam membentuk persepsi dan perilaku atlet, khususnya terkait kesehatan menstruasi, pola makan, dan citra tubuh. Kesimpulannya, pada atlet putri Papua FAT disebabkan oleh interaksi kompleks dimana budaya, psikologi, dan gizi saling memperkuat dalam satu siklus yang berkelanjutan.