Claim Missing Document
Check
Articles

Association of central obesity and smoking with HDL level among Indonesian peoples (18 – 59 years) Mukhlidah Hanun Siregar; Fatmah Fatmah; Ratu Ayu Dewi Sartika
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 8 ISSUE 3, 2020
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2020.8(3).101-108

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : High-Density Lipoprotein (HDL) adalah bagian dari profil lipid yang dianjurkan berada pada level diatas 40 mg/dl. HDL rendah menjadi salah satu kriteria sindrom metabolik. Rendahnya HDL dalam darah akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis dan berdampak pada peningkatan risikopenyakit cardiovaskular. Beberapa penelitian menemukan bahwa obesitas sentral, merokok, aktivitas fisik, dan asupan makanan memiliki peran dalam menurunkan kadar HDL.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor utama yang berhubungan dengan kadar HDL pada masyarakat Indonesia dengan range usia 18-59 tahun.Metode : Desain penelitian menggunakan desain cross sectional. Data penelitian diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Total responden setelah dilakukan manajemen data sebanyak 21.055 orang. Faktor yang dianalisis adalah usia, jenis kelamin, status menikah, aktivitas fisik, merokok, obesitas sentral, konsumsi buah dan sayur, konsumsi kopi dan konsumsi makanan berlemak. Data dianalisis dengan uji hipotesis multiple regression logistic for the prediction model.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 26,2% penduduk Indonesia berusia 18-59 tahun memiliki kadar HDL ≤40 mg/dl. Setelah dianalisis melalui 4 model, ditemukan bahwa obesitas sentral, merokok, konsumsi makanan berlemak, status menikah, dan jenis kelamin memiliki hubungan secara signifikan dengan kadar HDL (berurutan berdasarkan nilai OR).Kesimpulan : Obesitas sentral dan merokok menjadi faktor utama terhadap kadar HDL abnormal setelah dikontrol dengan faktor lain yang berhubungan, dengan nilai OR 1.948 (1.740-2.182; p-value<0.0001) dan 1.284 (1.127-1.462; p-value<0.0001). Obesitas sentral merupakan faktor utama yang berhubungan dengan penurunan kadar HDL. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan untuk menjaga lingkar pinggang selalu berada pada batas <80 cm untuk perempuan dan <90 untuk laki-laki dengan melaksanakan pedoman gizi seimbang (terutama menurunkan konsumsi makanan berlemak dan meningkatkan aktivitas fisik), menjauhi merokok, khususnya pada perempuan menikah.KATA KUNCI: gizi seimbang; kadar HDL; merokok; obesitas sentral ABSTRACTBackground: High-Density Lipoprotein (HDL) is a part of the lipid profile and it is recommended to be above 40 mg/dl. Low HDL is one of the criteria of metabolic syndrome. Low HDL in the blood will cause atherosclerosis and affect the increased risk of cardiovascular disease. Some research found that centralobesity, smoking, physical activity, and dietary intake have a role in lowering HDL levels.Objectives: The purpose of this research is to know the main factors associate to HDL levels in Indonesian society with range age 18-59 years.Methods: Design research was using cross sectional design. Research data obtained from Basic Health Research in 2013. Total respondents after doing data management were 21.055 people. The analyzed factors are age, gender, married status, physical activity, smoking, central obesity, dietary of fruit and vegetable, coffee consumption and dietary of fatty foods. The data was analyzed by multiple regression logistic for the prediction model.Result: The results showed that 26.2% of the Indonesian population aged 18-59 years had HDL levels ≤ 40 mg/dl. After being analyzed through 4 models, it was found that central obesity, smoking, dietary of fatty foods, married status, and sex associated significantly with HDL levels (sequentially based on OR value). Central obesity and smoking are becoming a major factor related with abnormal HDL levels after adjustment with other significant associated factors, with OR 1.948 (1.740-2.182; p-value < 0.0001) and 1.284 (1.127-1.462; p-value < 0.0001).Conclusions: Central obesity was a major factor associated with decreasing levels of HDL. Therefore, this research suggested to keep the waist circumference always under 80 cm for women and 90 for men, by applied the balanced nutritional guidelines (decreasing of fatty foods and increasing physical activity), avoiding smoking, especially for married women.KEYWORDS: balance nutrition; central obesity; HDL levels; smoking
ANALISIS FAKTOR UTAMA KADAR TRIGLISERIDA ABNORMAL PADA PENDUDUK DEWASA DI INDONESIA Mukhlidah Hanun Siregar; Fatmah Fatmah; Ratu Sartika
Jurnal Delima Harapan Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31935/delima.v7i2.104

Abstract

Triglycerides is a compound consisting of three molecule fatty acid, synthesized from carbohydrates and deposited as animal fats in the body. Finding suggests that elevated levels of triglyceride were one of the risks of cardiovascular disease. Hypertriglyceridemia can lead to increased LDL cholesterol and lower HDL cholesterol, which became an indicator of cardiovascular disease. Previous finding found that age, sex, obesity, fatty food, coffee, and smoking associated with triglycerides. The aims of this study to identify the main factor associated with the levels of triglyceride in Indonesian adult (26-45 years). Data taken from secondary data Basic Health Reseach (RISKESDAS) with the specific criteria. The total respondents were 11421. Data analyzed with logistics multiple regression prediction model. The results showed 23.2% of respondents have abnormal levels of triglyceride (150 mg/dl). The main factors associated with the abnormal levels of triglyceride were sex [OR = 3,215 (2,745-3,765)], central obesity [OR= 2,664 (2,393-2,967)], and smoking [OR = 1,222 (1,048-1,426)]. Finding suggested keeping healthy lifestyle so not to be central obesity, especially men. In addition, leave cigarettes by reducing the number of cigarettes every day gradually, can decrease the abnormal levels of triglyceride. Keywords: Triglycerides, Sex, Central Obesity, Smoking, Adult Abstrak Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak, disintesis dari karbohidrat dan disimpan sebagai lemak hewani dalam tubuh. Temuan menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Hipertrigliseridemia dapat menyebabkan peningkatan LDL Kolesterol dan penurunan HDL Kolesterol yang menjadi indikator penyakit kardiovaskular. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa usia, jenis kelamin, kegemukan, makanan berlemak, kopi, dan merokok berhubungan dengan trigliserida. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor utama yang berhubungan dengan kadar trigliserida pada penduduk dewasa (26-45 tahun) di Indonesia. Data diambil dari data sekunder yang berasal dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) dengan kriteria khusus. Total responden sebanyak 11421. Data dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik Berganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan 23,2% responden memiliki kadar trigliserida tidak normal (>150 mg/dl). Faktor utama yang berhubungan dengan kadar trigliserida tidak normal tersebut adalah jenis kelamin [OR = 3,215 (2,745-3,765)], obesitas sentral [OR= 2,664 (2,393-2,967)], dan merokok [OR = 1,222 (1,048-1,426)]. Hasil temuan ini menyarankan kepada penduduk dewasa untuk menjaga gaya hidup sehat agar tidak mengalami obesitas sentral, utamanya kelompok laki-laki. Selain itu, meninggalkan rokok dengan mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi setiap harinya secara bertahap sehingga terjadi penurunan kadar trigliserida yang tidak normal.
Peran Edukasi Gizi terhadap Pengetahuan Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik pada Siswa SMA/Sederajat di Banten Mukhlidah Hanun Siregar; Ratu Diah Koerniawati
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): ADI WIDYA Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v6i1.6949

Abstract

Obesity is one of the most common nutritional problems in adolescents. The report from Basic Health Survey (Riskesdas) showed an increase the prevalence of obesity in adolescents, as 7.5% (2013) and 9.5% (2018). Obesity is also a risk factor for degenerative diseases. This activity was held to provide information on balanced nutrition guidelines and physical activity to prevent obesity during the Covid-19 pandemic. Education on balanced nutrition guidelines and physical activity was held by Zoom meeting. The targets of this activity were students in senior high school in Banten. The results showed that there was an increase of average knowledge score after nutrition education, from 7.48 to 14.09, and there was a significant difference between knowledge scores before and after the nutrition education (p value = 0.000). This results shows that the online method using zoom meeting is one of choice for the implementation of nutrition education in the community during the Covid-19 pandemic.
Edukasi Gizi dan Demonstrasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) pada Anak-anak di UPTD Perlindungan Sosial Dinas Sosial, Provinsi Banten Annisa Nuradhiani; Mukhlidah Hanun Siregar; Ratu Diah Koerniawati
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku483

Abstract

Abstrak Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sangat cocok diajarkan sejak usia anak-anak karena usia anak-anak merupakan usia yang tepat dalam mengenalkan perilaku baru serta menyampaikan pesan kesehatan. Terutama pada masa pandemi covid-19, masyarakat dianjurkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui konsumsi makanan sehat serta rajin mencuci tangan pakai sabun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang manfaat konsumsi buah dan sayur serta cara mencuci tangan pakai sabun yang benar. Kegiatan yang dilakukan berupa edukasi gizi dan demonstrasi cuci tangan pakai sabun pada anak-anak di UPTD Dinas Sosial, Provinsi Banten. Anak-anak mengetahui pentingnya konsumsi buah dan sayur untuk menjaga imunitas tubuh serta dapat mempraktekkan cara mencuci tangan pakai sabun dengan tahapan-tahapan yang tepat. Abstract The application of healthy and clean lifestyle is good to be taught to the children starting from an early age because this is the right time to introduce new behavior and deliver health information. Especially in the pandemic covid-19 situation, people are encouraged to apply healthy and clean lifestyle through the consumption of healthy food and behavior of washing hands with soap. This activity aims to increase children’s knowledge about benefits of consuming fruits and vegetables for their health and how to wash their hands properly with soap. The activities done in the form of nutritional education and demonstrations for washing hands with soap for children at UPTD Dinas Sosial, Banten Province, to educate and let the children knows the importance of consuming fruits and vegetables to maintain immunity system, and to practice directly how to wash their hands in the right steps.
ANALISIS ASUPAN OMEGA-3 PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS CADASARI, PANDEGLANG Mukhlidah Hanun Siregar; Ratu Diah Koerniawati
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober : Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.867 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v6i2.167

Abstract

ABSTRACTBackground: Essential Fatty Acids (EFAs) are one of the nutrients that are essential for the body growth and development of the brain. Omega-3 is a type of EFA and has a rele to form the immune system and development of the brain a fetus. Purpose: Therefore, this study was conducted to analyze the intake of omega-3 in pregnant women and to explore the types of local foods and ingredients that are often consumed and are source of omega-3. Methods: This study used a cross sectional design, and data were obtained by interviewing respondents using a characteristic questionnaire, food recall and semi-quantitative FFQ for the last 6 months. Results: The results showed that the average intake of omega-3 for pregnant women in trimester 3 was 0.126 grams per day. Types of food that are a source of omega-3 are fish, especially sardines, milkfish, tuna, and anchovies. The frequency of these food sources was 1-2 times per week. The average intake of omega-3 in pregnant women was still very low compared to the recommended RDA from MoH which is 1.4 grams every day. Conclusion: So, it is necessary to consider taking fish oil supplements for pregnant women adjusting to status of pregnancy.Keywords : Omega-3; Pregnancy; Stunting ABSTRAKLatar Belakang: Essensial Fatty Acid (EFA) merupakan salah satu asupan zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh dan otak. Omega-3 merupakan salah satu jenis EFA yang memiliki peran dalam membentuk sistem imunitas dan perkembangan otak pada janin. Tujuan: Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asupan omega-3 pada ibu hamil serta mendalami jenis makanan dan bahan pengan lokal yang sering dikonsumsi dan merupakan sumber pangan omega-3. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dan data diperoleh dengan wawancara kepada responden menggunakan kuesioner karakteristik, food recall dan FFQ semi kuantitaitf 6 bulan terakhir. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata asupan omega-3 ibu hamil trimester 3 sebesar 0,126 gram per hari. Jenis makanan yang merupakan sumber omega-3 adalah ikan utamanya ikan sarden, bandeng, tongkol, dan teri. Frekuensi konsumber jenis makanan tersebut 1-2 kali per minggu. Rata-rata asupan omega-3 pada ibu hamil masih sangat rendah dibandingkan dengan anjurkan AKG yaitu 1,4 gram. Simpulan: Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen minyak ikan pada ibu hamil sesuai dengan status kehamilan.Kata kunci : Omega-3; Kehamilan; Stunting
EDUKASI STUNTING (EDITING) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI IBU DI WILAYAH BANTEN Mukhlidah Hanun Siregar; Hanifa Utami; Akhmad Kholilulloh; Khalid Ibu Sunan; Mutia Tri Anggini; Yusniar Wulan Yuliyanti Putri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.694 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i3.2868

Abstract

Stunting or short in toddlers is one malnutrition that occurs for a long time and is caused by various factors. This condition can be prevented by paying attention to the fulfillment of balanced nutrition in the First 1000 Days of Life. Analysis of the situation showed that most mothers have heard of stunting but did not understand balanced nutrition patterns for stunting prevention. This activity was carried out to provide knowledge to mothers about stunting by comparing two methods (online and offline) in the Banten area. The results found that there was no difference in maternal knowledge scores in the two methods, so it can be concluded that both online and offline methods were able to provide knowledge to mothers about stunting. These two methods can be recommended for use in stunting education by paying attention to the advantages and disadvantages of each method. The online method needs to pay attention to the availability of the internet and the ownership of gadgets, while the offline method must maintain the implementation of education to be conducive so that the information conveyed can be received properly. In the future, online methods can be developed into several series so that mothers obtain information gradually so that they are easier to understand without taking up much time.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Prehipertensi Pada Usia Dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Titah Hati Khoirurrokhmah; Hoirun Nisa; Dela Aristi; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.18084

Abstract

Prehipertensi merupakan kondisi sebelum terkena hipertensi, dan berisiko besar untuk menjadi hipertensi. Pada berbagai kondisi, faktor risiko yang berhubungan dengan keduanya dilaporkan sama. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prehipertensi pada usia dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 94 orang berusia 18-44 tahun yang diambil dengan metode purposive sampling. Penelitian ini meggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square (CI 95%, α = 5%, β = 80%). Hasil penelitian yaitu Sebagian besar mengalami prehipertensi sebanyak 67% (63 orang), tingkat pendidikan menengah (pendidikan terakhir SMA Sederajat) sebanyak 68,1% (64 orang), dan bekerja sebanyak 93,6% (88 orang) dan faktor yang terbukti berhubungan dengan prehipertensi yaitu jenis kelamin (p = 0,034) dan riwayat keluarga hipertensi (p = 0,02). Kesimpulan yaitu orang dengan riwayat keluarga hipertensi memiliki risiko 3 kali lebih besar mengalami prehipertensi dibandingkan orang tanpa riwayat keluarga
Edukasi ASI kepada Ibu Hamil dan Ibu Baduta di Posyandu Flamboyan Puskesmas Rawa Buntu, Tangerang Selatan Mukhlidah Hanun Siregar; Putri Dika Rahmawati
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.74

Abstract

Cakupan ASI eksklusif di Provinsi Banten masih jauh dari target capaian cakupan ASI Eksklusif di Indonesia. Kondisi ini mendorong berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif. Kegiatan pengabdian ini dilakukan sebagai rangkaian kampanye Pekan ASI Sedunia tahun 2022. Tujuan kegiatan yaitu memberikan edukasi kepada ibu hamil dan ibu baduta terkait ASI. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Flamboyan, wilayah kerja Puskesmas Rawa Buntu. Metode pengabdian yang digunakan yaitu dengan metode ceramah dengan penggunaan flipchart terkait ASI. Kegiatan terlaksana pada tanggal 19 Agustus 2022 dengan sasaran peserta ibu hamil dan ibu baduta. Kegiatan terlaksana dengan baik diperoleh berbagai informasi dari peserta terkait keluhan dan hambatan yang dialami saat memberikan ASI. Ibu hamil maupun ibu baduta yang sudah memberikan ASI lebih percaya diri untuk memberikan ASI saat ini. Hasil kegiatan juga menunjukkan bahwa peserta sudah memahami berbagai mitos yang terkait dengan ASI dan cara mengatasinya. Di akhir kegiatan, peserta dapat menjawab pertanyaan terbuka yang diberikan oleh narasumber. Kegiatan serupa perlu terus dilaksanakan sebagai upaya penguatan ibu dalam memberikan ASI, terutama kepada ibu yang pertama hamil ataupun pengantin baru.
GERMATISI SEBAGAI UPAYA EDUKASI GIZI PADA IBU SISWA SEKOLAH DASAR DI BANTEN Mukhlidah Hanun Siregar; Septi Wulan Dini; Ridha Durati Tsany; Difa Laulaulinnuha; Ira Suci Mulyani; Nadhiyatul Umaini; R o s i t a; Widya Pratiwi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v7i1.2673

Abstract

Masalah gizi kurang masih merupakan masalah gizi pada anak usia sekolah. Karakteristik anak usia sekolah yaitu sedang fase pertumbuhan, banyak beraktivitas di luar, dan banyak jajan di luar. Dalam kondisi ini, peran ibu sangat besar dalam menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi. Untuk itu, ibu perlu memiliki pengetahuan pedoman gizi seimbang. Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan ibu yang memiliki anak usia sekolah (6-12 tahun). Edukasi dilakukan dengan 2 metode yaitu metode online dan offline dengan target sasaran 25 orang ibu. Hasil kegiatan terlihat bahwa persentase jawaban ibu yang benar pada pertanyaan dampak pada gizi dan pengaturan jumlah dan jenis lebih besar pada metode offline dibandingkan dengan online. Namun, sebagian besar ibu menjawab dengan benar post test pada metode online maupun offline. Edukasi gizi dapat dilakukan dengan salah satu metode maupun kombinasi keduanya. Edukasi gizi berikutnya dapat dilakukan dengan berseri dan bersama anak agar meningkatkan efektivitas dari pemberian edukasi.
Hubungan Status Gizi dengan Nilai Sumatif Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i2.669

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir menghadapi stres akademik sehingga menyebabkan peningkatan asupan makanan dan kondisi ini dapat menyebabkan masalah gizi lebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan nilai sumatif pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Desain penelitian menggunakan cros sectional dengan pendekatan analitik. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober tahun 2022.Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir berjumlah 38 mahasiswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data indeks massa tubuh, rasio lingkar pinggang pinggul, dan data nilai sumatif mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 26,3% mahasiswa mengalami gizi lebih dan lebih dari setengah (68,4%) memiliki risiko obesitas sentral. Selain itu setengah dari jumlah sampel memiliki nilai sumatif yang kurang (50%). Tidak ditemukan adanya hubungan signifikan antara IMT dan rasio lingkar pinggang panggul dengan nilai sumatif mahasiswa (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan nilai sumatif mahasiswa