Maju dan tidaknya UMKM yang terdapat pada suatu desa atau kelurahan merupakan indikator dari tingkat kesejahteraan dari masyarakat tersebut, dengan adanya perkembangan teknologi internet yang berarti dimulainya era revolusi industri 4.0, hal ini menjadi permaslahan tersendiri bagi pelaku UMKM yang berada diperkotaan, terlebih lagi mereka masih canggung dalam dunia digital. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pengembangan pemasaran UMKM batik dan makanan minuman diKelurahan Tembokrejo berbasis Digital Marketing melalui workshop yang diikuti pelaku UMKM serta pembuatan dan pengelolaan website Kelurahan Tembokrejo. Adanya kompetitor yang ketat dalam pemasaran serta tren produk yang begitu kom petitif, beragamnya media digital dalam pemasaran membuat pelaku UMKM diTembokrejo Kota Pasuruan menjadi kesulitan untuk bersaing dalam memperluas pemasaran produk. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini melalui pendekatan Asset Based Communities Development (ABCD), pendekatan ini berbasis aset, kekuatan serta potensi yang ada, dengan melakukan observasi ke beberapa UMKM dimulai dengan wawancara untuk mengidentifikasi informasi yang berkaitan dengan UMKM secara rinci. Hasil yang didapatkan dengan pendekatan ABCD adalah terdapat banyak UMKM yang belum memahami bagaimana caranya memanfaat media-media digital untuk digunakan dalam pemasaran, sepertihalnya WhatsApp Business,belum memahami teknik- foto profil produk yang menjual. Setelah serangkain pelatihan kami lakukan dapat terlihat pelaku UMKM sudah mulai merubah model pemasarannya melalui media-media digital serta juga uda mulai melakukan integrasi pemasaran yang tidak hanya pada satu media digital, 3 dari 6 UMKM sudah memanfaatkan model digital marketing.