Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Medicamento

HUBUNGAN KEPEMILIKAN SAHAM APOTEKER PADA APOTEK DENGAN PELAKSANAAN GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP) OLEH APOTEKER Arimbawa, Putu Eka; Dewi, Dewa Ayu Putu Satrya; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.876

Abstract

Good Pharmacy Practice (GPP) adalah praktik farmasi, oleh apoteker, untuk menciptakan konsep kualitas layanan kesehatan yang baik. Dalam membuat apotek untuk melakukan GPP, apoteker dapat bekerja sama dengan pemilik apotek (non-apoteker) dalam bentuk saham apotek. Kerjasama tersebut tidak akan menjadi masalah jika tidak bertentangan dengan GPP. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan terhadap 71 apoteker di Kota Denpasar. Data dikumpulkan pada Februari-April 2017 dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kepemilikan apotek dan aspek kesejahteraan pasien (p = 0,13, OR = 2,13) dan manajemen (p = 0,51, OR = 1,38). Ada hubungan yang signifikan antara aspek kontribusi apoteker (p = 0,04, OR = 2,76) dan kerjasama dengan dokter (p = 0,02, OR = 3,30). Secara keseluruhan, ada hubungan yang signifikan (p = 0,03, OR (CI95%) = 3,02 (1,08-8,41)). Kepemilikan saham apotek oleh apoteker menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aspek kontribusi apoteker dan kerja sama dengan dokter. Kepemilikan saham akan meningkatkan kepercayaan dan jaminan keamanan apoteker, terutama saat membantu dokter dalam memberikan informasi tentang obat-obatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESESUAIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH DENPASAR TAHUN 2017 Wintariani, Ni Putu; Dewi, Dewa Ayu Putu Satrya; Agustini, Ni Putu Dewi
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.884

Abstract

Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan hal yang harus dilakukan dan menjadi perhatian pemerintah saat ini, karena pelayanan kesehatan yang baik akan mampu meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Salah satu tempat pelayanan kesehatan (kefarmasian) adalah apotek, apotek yang baik adalah apotek yang mampu memberikan pelayanan kesehatan (farmasi) yang optimal. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan tentang kesesuaian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2016 di apotek wilayah Denpasar tahun 2017. Uji multivariate yang digunakan adalah uji binary logistic. Dari hasil uji multivariat didapatkan hasil kehadiran APA (Apoteker Pengelola Apotek) di apotek 0.000 (<0.005) dan Status Kepemilikan Apotek 0,004 (<0.005), sehingga dapat disimpulkan kehadiran APA di apotek dan Status kepemilikan apotek berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Sedangkan omset dengan nilai 0.039 (<0.005) tidak memiliki hubungan dengan standar pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek.
HUBUNGAN PELAKSANAAN GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP) DENGAN KEPUASAN KERJA APOTEKER DI APOTEK Arimbawa, Putu Eka; Dewi, Dewa Ayu Putu Satrya; Suwantara, I Putu Tangkas
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.905

Abstract

Good pharmacy practice (GPP) merupakan standar untuk memastikan Apoteker dalam memberikan setiap pelayanan kefarmasian sehingga dapat menciptakan suatu kepuasan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan good pharmacy practice (GPP) Dengan kepuasan kerja apoteker di apotek Kota Denpasar Penelitian ini dilakukan dengan desain survey cross sectional. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 69 apoteker yang memiliki ijin praktek penanggung jawab di Kota Denpasar. Analisis data menggunakan uji statistika multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara aspek kesejahteraan pasien (p=0.23) dan aspek kerjasama dengan dokter (p=0,07) terhadap kepuasan kerja. Untuk hubungan aspek manajemen (p=0.01) dan aspek kontribusi peran apoteker (p=0,001) memberikan hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja. Secara keselurahan pelaksanaan good pharmacy practice (GPP) dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang signifikan (p=0,04) dan memberikan pengaruh sebesar 1,65 kali (OR =1,65) terhadap kepuasan kerja apoteker di apotek.
HUBUNGAN KEPEMILIKAN SAHAM APOTEKER PADA APOTEK DENGAN PELAKSANAAN GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP) OLEH APOTEKER Putu Eka Arimbawa; Dewa Ayu Putu Satrya Dewi; Ni Made Dharma Shantini Suena
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.876

Abstract

Good Pharmacy Practice (GPP) adalah praktik farmasi, oleh apoteker, untuk menciptakan konsep kualitas layanan kesehatan yang baik. Dalam membuat apotek untuk melakukan GPP, apoteker dapat bekerja sama dengan pemilik apotek (non-apoteker) dalam bentuk saham apotek. Kerjasama tersebut tidak akan menjadi masalah jika tidak bertentangan dengan GPP. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan terhadap 71 apoteker di Kota Denpasar. Data dikumpulkan pada Februari-April 2017 dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kepemilikan apotek dan aspek kesejahteraan pasien (p = 0,13, OR = 2,13) dan manajemen (p = 0,51, OR = 1,38). Ada hubungan yang signifikan antara aspek kontribusi apoteker (p = 0,04, OR = 2,76) dan kerjasama dengan dokter (p = 0,02, OR = 3,30). Secara keseluruhan, ada hubungan yang signifikan (p = 0,03, OR (CI95%) = 3,02 (1,08-8,41)). Kepemilikan saham apotek oleh apoteker menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aspek kontribusi apoteker dan kerja sama dengan dokter. Kepemilikan saham akan meningkatkan kepercayaan dan jaminan keamanan apoteker, terutama saat membantu dokter dalam memberikan informasi tentang obat-obatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESESUAIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH DENPASAR TAHUN 2017 Ni Putu Wintariani; Dewa Ayu Putu Satrya Dewi; Ni Putu Dewi Agustini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.884

Abstract

Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan hal yang harus dilakukan dan menjadi perhatian pemerintah saat ini, karena pelayanan kesehatan yang baik akan mampu meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Salah satu tempat pelayanan kesehatan (kefarmasian) adalah apotek, apotek yang baik adalah apotek yang mampu memberikan pelayanan kesehatan (farmasi) yang optimal. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan tentang kesesuaian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 73 tahun 2016 di apotek wilayah Denpasar tahun 2017. Uji multivariate yang digunakan adalah uji binary logistic. Dari hasil uji multivariat didapatkan hasil kehadiran APA (Apoteker Pengelola Apotek) di apotek 0.000 (<0.005) dan Status Kepemilikan Apotek 0,004 (<0.005), sehingga dapat disimpulkan kehadiran APA di apotek dan Status kepemilikan apotek berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Sedangkan omset dengan nilai 0.039 (<0.005) tidak memiliki hubungan dengan standar pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek.
HUBUNGAN PELAKSANAAN GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP) DENGAN KEPUASAN KERJA APOTEKER DI APOTEK Putu Eka Arimbawa; Dewa Ayu Putu Satrya Dewi; I Putu Tangkas Suwantara
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.905

Abstract

Good pharmacy practice (GPP) merupakan standar untuk memastikan Apoteker dalam memberikan setiap pelayanan kefarmasian sehingga dapat menciptakan suatu kepuasan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan good pharmacy practice (GPP) Dengan kepuasan kerja apoteker di apotek Kota Denpasar Penelitian ini dilakukan dengan desain survey cross sectional. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 69 apoteker yang memiliki ijin praktek penanggung jawab di Kota Denpasar. Analisis data menggunakan uji statistika multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara aspek kesejahteraan pasien (p=0.23) dan aspek kerjasama dengan dokter (p=0,07) terhadap kepuasan kerja. Untuk hubungan aspek manajemen (p=0.01) dan aspek kontribusi peran apoteker (p=0,001) memberikan hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja. Secara keselurahan pelaksanaan good pharmacy practice (GPP) dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang signifikan (p=0,04) dan memberikan pengaruh sebesar 1,65 kali (OR =1,65) terhadap kepuasan kerja apoteker di apotek.